Minggu, 02 Agustus 2009

Kunci Surga

No.2 Tafsir Tematis Kontemporer

Kunci Suwargo
dalam
Al-Quran&Hadis
I. S.39 Az-Zumar 72-74
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ(73)وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ(الزمر74)
II. Artinya:
" Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal"(S.39 Az-Zumar 72-74).(Catatan:Q=Quran; s=nomer surat ; a=ayat Al-Quran; HR=Hadis Riwayat dari ulama hadis).
III. Tema dan sari tilawah
1. Percaya kepada Hari Akhir dan adanya surga-neraka adalah salah satu Rukun Iman yang enam, orang yang kafir masuk neraka dan orang yang beriman masuk surga.
2. Orang yang bertaqwa kepada Allah beramai-ramai menuju surga, setelah pintu surga dibuka lalu mereka dipersilahkan masuk.
3. Para penjaga pintu surga dengan mesra menyambut dan mereka mengucapkan "Selamat bahagia penuh kehormatan silahkan masuk dan tinggal selama-lamanya".
4. Para tamu Allah ini mengucapkan syukur penuh pujian atas terpenuhinya janji Allah supaya mereka memilih tempat di surga sesukanya.
5. Surga itu pahala bagi para hamba Allah yang suka beramal.
IV. Masalah dan analisa jawaban
1. Bagaimana ikhtiar kita agar bisa mendapat kunci pintu masuk surga itu? Jawab: Ijin masuk surga itu karena rahmat Allah dan kunci surga ialah iman kepada Allah yang Maha Esa.
2. Bagaimana nasib kita jika beriman tetapi juga berbuat dosa? Jawab: Sesuai dengan dosanya maka seseorang akan masuk surga setelah merasakan siksa neraka menurut ukuran dosanya, sesudah disucikan dia lalu masuk surga.
3. Bagaimana tingkat-tingkat surga dibandingkan dengan besar kecilnya amal? Jawab: Yang paling besar amalnya akan masuk surga tidak melalui pemeriksaan Hisab dan yang paling kecil amalnya akan masuk surga paling akhir dan yang tidak beriman tidak dapat masuk surga, tetapi di neraka abadi selama-lamanya.
V. Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Tauhid itu kunci Surga
Masalah pertama: Bagaimana ikhtiar kita agar bisa mendapat kunci masuk surga itu? Jawab: Ijin masuk surga itu karena rahmat Allah dan kunci surga ialah iman kepada Allah yang Maha Esa.
Hakikat kebahagiaan yang sebenar-benarnya dan hidup bahagia yang paling tinggi adalah bahagia di akhirat dan puncaknya ialah surga. Maka tidak ada wujud yang hakiki selain hakikat Allah maka tidak ada kelezatan dan kenikmatan manapun juga yang bisa mengalahkan kelezatan dan nikmat anugerah dari Allah yaitu surga. Ternyata Rasulullah Saw. Juga sudah bersabda masalah ini dalam hadis shahih Bukhari-Muslim, yaitu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ(رواه البخاري 3005 ومسلم 5050 )
Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Allah berfirman: "Untuk hamba-hamba-Ku yang alim soleh Aku siapkan nikmat surga yang tidak pernah mata melihatnya, tidak pernah telinga mendengar, tidak pernah terlintas oleh akal manusia, maka bacalah jika suka Al-Quran S.32 As-Sajdah 17:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ( السجدة 17)
"Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan"(HR Bukhari no.3005 dan Muslim no.5050).
A. Kunci surga menurut Al-Quran
@ Iman dan amal soleh
Adapun kunci masuk surga menurut Al-Quran ialah Iman dan Amal soleh, di dalam Al-Quran dapat kita perhatikan tidak kurang dari 64 tempat atau ayat yang menyinggung kunci atau karcis masuk surga ini ialah iman dan amal soleh misalnya S.85 Al-Buruj 11 atau S 98 Al-Bayyinah 7-8:
(10)إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ( البروج11) :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar"(S.85 Al-Buruj 11)
. إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ(7)جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ( البينة 7-8)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Aden yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya"(S.98 Al-Bayyinah 7-8).
@ Rinciann Iman & Amal soleh
Dalam Al-Quran s25a63-76, s33a35, S.13a19-24, s3a191-195, s9a100, 20-22,88-89, s28a83, s4a114, s79a41 maka orang yang beriman dan beramal soleh dengan memenuhi sikap dan perbuatan yang terkandung di dalam ayat-ayat berikut maka dia akan masuk surga dengan rincian agak panjang, yaitu:
1. S 25 Al-Furqan 63-76: Ayat ini menyebut 15 amalan kunci surga, yaitu :
(1) Berjalan dengan rendah hati. (2) Berkata yang baik. (3) Rajin shalat malam. (4) Berdo'a dijauhkan dari azab neraka. (5) Tidak musyrik. (6) Tidak membunuh tanpa alasan. (8) Tidak berzina. (9 Hidup tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir. (10)Tidak bersumpah palsu. (11) Suka bertaubat. (12) Suka beramal soleh. (13) Bersikap sopan penuh hormat. (14) Menjunjung tinggi Al-Quran. (15) Mendambakan anak cucu yang alim soleh.
2. S.33 Al-Ahzab 35: Ayat ini menyebut 10 amalan kunci surga, yaitu:
(1) Muslim.(2) Mu'min.(3) Tunduk taat kepada Allah dan Rasul. (4). Jujur-benar. (5) Militan dalam perjuangan Islam. (6) Khusyu' beribadah. (7) Dermawan. (8) Suka berpuasa. (9) Menjaga kehormatan diri. (10) Rajin dzikir.
3. S.13 Ar-Ra'du 20-24: Ayat ini menyebut 9 amalan kunci surga:
(1) Menepati janji. (2) Tidak merusak kesepakatan. (3) Mentaati perintah Allah. (4) Takut berbuat salah. (5) Takut azab Allah. (6) Militan atau sabar. (7) Menegakkan shalat. (8) Suka sedekah dalam sepi dan di keramaian. (9) Memerangi kejahatan.
4. S.23 Al-Mu'minun 1-11, Ayat ini menyebut 7 amalan kunci surga:
(1) Khuyu' beribadah. (2) Menjaga kehormatan. (3) Membayar zakat. (4) Tidak berzina. (5) Menjaga amanat. (6) Menepati janji. (7) Menjaga shalatnya.
5. S.3 Ali 'Imran 191-195 Ayat ini menyebut 5 amalan kunci surga:
(1) Beramal soleh. (2) Siap hijrah dari maksiat ke ketakwaan. (3) Berani menderita dalam jihad. (4) Suka berdzikir. (5) Suka mendalami Al-Quran.
6. S9a100 : Ayat ini menyebut 2 amalan kunci surga, yaitu:
(1) Duluan hijrah. (2) Menolong kaum Muhajirin.
7. S9a20-22 dan 88-89: Ayat ini menyebut 3 amalan kunci surga:
(1) Beriman. (2) Siap hijrah. (3) Berjihad dengan harta dan nyawa.

B. Kunci surga dalam hadis Nabi Saw,
Rasulullah Saw banyak-banyak menyebut kunci surga dalam hadis beliau, satu persatu yaitu sebagai berikut:
(1) Wudhu` yang bagus menjadi kunci masuk surga
50 عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ
الْوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ (رواه الترمذي 50 والنسائ 148)
Artinya: "Dari 'Umar ibnul Khaththab bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa wudhu` dengan sebagus-bagusnya lalu berdo'a dengan do'a berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِين
"Aku bersaksi tidak ada Tuhn kecuali Allah sendiri tidak ada sekutu bagi Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya:Ya Allah jadikanlah aku tergolong orang yang suka beertaubat dan jadikanlah aku tergolong orang yang suka bersuci"
Maka dia itu pasti akan dibukakan baginya 8 pintu surga dipersilahkan dia masuk dari mana dia sukai"(HR Turmudzi no.50 dan Nasa`i no.148) Dalam shahih Muslim no.345 tidak menyebut do'anya.Tafsir Ad-Durrul Mantsur (2h26) memperkuat yang ada do'anya itu.
(2) Dengan hati yang suci membaca La ilaha illa Allah masuk surga
#Tafsir Al-Qurthubi (10h60) dalam menganalisa Al-Quran s15a92-93
mencatat bahwa orang yang mengucapkan :"La ilah illla Allah", pasti dia masuk surga. Rasulullah Saw bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصاً دَخَلَ الْجَنَّةَ» قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ الله، وَمَا إِخْلَاصُهَا؟ قَالَ : أَنْ تُحْجِزَُ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ "( رواه زيد بن أرقم)
"Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa mengucapkan "La ilaha illa Allah" dengan tulus maka dia pasti masuk surga" Lalu ditanyakan: "Bagaimana tulusnya itu? Beliau menjawab: "Mencegah diri dari apa yang dilarang oleh Allah"(HR Zaid bin Arqam-Al-Qurthubi J1h3066).
## وَعَنْهُ أَيْضًاً قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله ِصلى الله عليه وسلم : " إِنَّ اللهَ عَهِدَ إِليَََّ أَلَّا يَأْتِينْي أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِيْ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ لَا يُخْلِطَ بِهَا شَيْئًاً إِلَّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةَ قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللِه ، وَمَا الَّذِيْ يُخْلِطُ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ؟ قَالَ : حِرْصًاً عََلى الدُّنْيَا وَجََمْعًاً لَهَا وَمَنْعًاً َلهَا (القرطبي ج10ص60)
"Dari Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Sungguh Allah telah menjanjikan padaku ada umatku yang datang padaku mengucapkan La ilaha illah Allah tidak mengotorinya (dengan kemusyrikan) sama sekali maka tidak lain keuali dia masuh surga " Mereka bertanya: "Ya Rasulullah apa saja yang mengotori La ilaha illa Allah itu? Beliau menjawab: "Bernafsu sekali untuk mencari harta keduniaan, mengumpulkannya dan membelanya"(HR. Al-Qurthubi 10h60).
#Tafsir Ad-Durrul Mantsur ((7h493) dalam menganalisa Al-Quran s39a73 " Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya"(S39 Az-Zumar 73).
Kitab tafsir itu mencatat hadis bahwa kunci surga ialah syahadat La ilaha illa Allah.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَفَاتِيحُ الْجَنَّةِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ (رواه احمد 22755)
"Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Kunci surga ialah syahadat La ilah illa Allah"(HR Ahmad no.22755)
# Catatan :
@ Prof.A.Baiquni MSc,PhD dalam bukunya Al-Quran&Iptek (1994:40) mengutip pendapat para pakar fisika, yaitu Huble dan yang lain bahwa pada awalnya alam semesta ini asal dari suatu titik dengan temperatur dan kepadatan yang sangat tinggi tidak ada bandingnya, setelah meledak maka terbentuklah jagad raya ini. Sebelum itu tidak ada energi, tidak ada materi, tidak ada ruang, dan tidak ada waktu.
Bagi kita orang beriman pernyataan itu harus kita tambah dengan "Tidak ada apa-apa kecuali Allah". Setiap kita mengucapkan La ilaha illa Allah maka kita harus membayangkan bahwa pada hakikatnya : "Tidak ada apa-apa kecuali Allah" dengan membayangkan bahwa jaman awal dahulu yang ada hanya Allah, belum ada Yesus, tidak ada Tuhan Anak tidak ada Roh Kudus, Tidak ada Brahma, Wishnu, Shiwa, Tidak ada Budha Gotama, tidak ada Dewa Matahari, tidak ada sesuatu yang disembah-sembah orang di luar Islam, tidak ada orang sakti, tidak ada benda keramat, tidak ada jin-setan, tidak ada memedhi/gendruwo/ilu-ilu/banaspati/kuntil anak/wedon, tidak ada sesuatu yang mempunyai kekekuatan gaib:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ= Tidak ada apa-apa kecuali Allah
@ Dapat dicatat disini bahwa:
~ Yesus diperselisihkan lahirnya tanggal.25 Desember, 20 Mei apakah tanggal 7 Januari tahun pertama Masehi;Dari catatan sejarah kita dapat baca Yesus diangkat menjadi Tuhan oleh 318 pendeta th.325M=3 abad setelah wafat beliau, Roh Kudus diangkat menjadi Tuhan th 381M diangkat oleh 150 pendeta.
~ Budha Gotama lahir tahun 563 SM di Nepal;
~ Amaterasu Omikami tuhan dari agama Sintho Jepang muncul di sebuah Guwa di sana sekitar tahun 712 SM,
~ Orang-orang Hindu 3000 SM menyembah Trimurti Brahma dipercaya sebagai pencipta, Wishnu Dewa pemelihara, Shiwa Dewa perusak.
~ Zeus tuhan bangsa Yunani dan Apollo anak Tuhan Zeus muncul setelah Yunani mengalami kejayaan berpikir dan Zeus dikemukakan oleh para filosuf mereka (Socrates 469SM, Plato 428SM).
~ Confusius menyembah nenek moyang mereka etnis Cina.
~ Penyembahan kepada Osiris tuhan bangsa Mesir berkembang sekitar abad ke-4 SM.
~ Demikian tuhan-tuhan buatan manusia diangkat sebagai tuhan jauh sesudah wafat Nabi Adam manusia pertama di bumi, dan bumi sendiri terbentuk 3-5 milyar tahun sebelum Nabi Adam, sedangkan alam semesta ini diduga tercipta 18 milyar tahun sebelum tuhan-tuhan buatan manusia itu diangkat dan diwisuda sebagai tuhan mereka. Tuhan Allah sudah ada sebelum terciptanya alam semesta tersebut:
Tidak ada Tuhan kecuali Allah i = لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
@ Meng-Esakan Allah dalam seluruh sifat-Nya yang 20 dan 99 Al-Asmaul Husna artinya ialah bahwa Allah itu Mutlak serba Maha, tidak ada yang dapat mengalahkan Allah dalam seluruh segi segala-galanya Allah itu Maha Terpuji, Maha Mendengar, Maha Adil, Maha Awal, Maha Akhir, Maha Murah, Maja Besar…….
1. Pinjam filsafat Ontologi, Anselm (1109M) bahwa di alam ini "Kelebihan" itu berlaku atas semua lahan, gampangnya ialah bahwa kamar kita kecil, rumah kita lebih besar, desa kita lebih besar lagi, negara kita jauh lebih besar, bumi terlalu jauh lebih besar lagi, jagad raya ini terlalu sangat besar, ini namanya teori Ontologi. Seleanjutnya Tuhan itu tidak ada yang mengalahkan besarnya, lebih besar atau tidak ada apapun juga yang mengalahkan Allah dalam segala sifat dan 99 Nama-nama Allah (Al-Asma`ul Husna).
2. Pinjam filsafat Aristoteles(322SM) bahwa ada Dzat pertama sebagai sebab pertama dari segala yang ada tetapi tidak ada sebab sebelumnya. Pernyataan ini merupakan sifat Allah "Qidam" artinya yang paling awal lebih dahulu tidak ada apapun sebelumnya, tidak ada yang mendahului Allah dan sifat Allah Qiyamuhu bi nafsihi= berdiri sendiri tidak ada yang mendirikan.
3. Pinjam filsafat Teleologi dari Matthews WR bahwa keadaan ketertiban alam semesta yang luar biasa tepatnya mentaati angka-angka jarak, daya energi&magnit, angka kecepatan jalannya seluruh benda langit, resep ramuan, perbandingan komposisi unsur-unsur dalam Ilmu Kimia, perimbangan jumlah antar masing-masing makhluq dengan makhluq jenis lain dan angka apa saja dalam Ilmu Fisika&Astronomi, Ilmu Gaib atau indrawi yang sudah berlangsung tidak kurang dari 18 milyar tahun ini pasti ada yang merencanakan, menjaganya dan mengawasinya maka tidak lain yang merencanakan, yang menjaga itu ialah Allah, dengan sifat Al-Muhaiminu yang tercakup dalam Al-Asmaul Husna.
4. Tahun 1930 Georges Lamaitre menyatakan bahwa dari ledakan yang terlalu hebat menurut Teori Bang-Bang, maka terlemparlah semua pecahannya ke segala penjuru, salah satu bagiannya ialah. Galaksi Bima Sakti sekarang ini garis tengahnya = 100.000.000. tahun cahaya (Satu detik=300.000 Km). Jadi garis tengah Galaksi Bima Sakti ialah 100 juta kali 60x60x24x30x12x300.000 Km. Volume sebesar ini yang menciptakan, yang merencanakan, yang memelihara dan yang mengawasinya ialah Allah yang Maha Besar, Allahu Akbar salah satu dari 99 nama Allah dalam Al-Asmaul Husna. Di samping bintang-bintang yang tidak dapat dihitung, anggota Galaksi Bima Sakti tersusun dari planet-planet yang terkenal hanya beberapa planet, yaitu: Matahari, Bulan, Merkuri, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Sturnus, Uranus Neptunus dan Pluto.
Orang yang beriman yang meyakini bahwa Allah itulah satu-satunya Tuhan yang Maha Esa yang mempunyai 20 sifat dan 99 nama yang Mutlak serba Maha maka orang ini akan masuk surga.
@ Sifat sombong; Seseorang yang berbuat sombong maka sikap ini merupakan tanda-tanda musyirk, dia sudah menyekutukan Allah sebab dia tidak mengakui bahwa kelebihan yang ada di badannya itu anugerah dari Allah, Maka dalam hal ini Nabi Saw bersabda dalam suatu hadis:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ (وراه مسلم 131 والترمذي 1921 )
"Dari 'Abdullah bin Mas'ud bahwa Nabi Saw bersabda: "Tidak bisa masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat rasa sombong walaupun hanya sebesar satu biji sawi"(HR Muslim no.131 dan Turmudzi no.1921).
@ Ustadz Anwar Sanusi dalam salah satu pengajiannya di TV menyatakan bahwa siapa yang saat Iqamat panggilan shalat jamaah disuarakan maka seorang pengisap rokok yang tidak mau membuang rokoknya, maka dia itu sudah musyrik sebab memenangkan rokok mengalahkan Allah.
Demikianlah maksud ucapan La ilaha illa Allah sebagai kunci masuk surga di atas.
(3) Shalat malam
Kondisi malam aslinya ialah keadan yang gelap gulita, orang tidak mengetahui waktu dengan tepat jam berapa, tidak tahu jam berapa, orang tidak mengetahui apa-apa, tidak me\ngetahui siapa-siapa yang ada didekatnya, suasana sunyi senyap luar biasa, sehingga orang yang shalat dalam keadaan demikian maka dia dapat merenungkan bahwa hanya Allah saja yang ada di depannya.
# Tafsir Ad-Durrul Mantsur (7h265) mencatat hadis Al-Faryabi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ath-Thabrani, Al-Hakim yang meriwayatkan hadis dari Ibnu Mas’ud apa yang termaktub dalam Kitab Taurat bahwa Allah menyediakan surga untuk para hamba yang suka shalat malam kelak dipersilahkan menikmati surga yang lezat dan nikmatnya luar biasa tidak terbayangkan oleh makluk manusia, para nabi, para malaikat persis gambaran sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Quran s32a17
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ(السجدة 17 )
" Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni`mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan'(s.32 As-Sajdah 17).
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Turmudzi no.4 dan Ahmad no. 14135:
#Tafsir Ad-Durrul Mantsur (7h265) mencatat hadis riwayat Ath-Thayalisi bahwa kunci surga ialah shalat.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلَاةُ وَمِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الْوُضُوءُ (رواه الترمذي 4 واحمد 14135))
"Dari Jabir bin 'Abdillah r.a.bahwa Rasululah Saw bersabda: "Kunci surga ialah shalat dan kunci shalat ialah wudhu`(HR Turmudzi no.4 dan Ahmad no.14135).
(4) Alim soleh
~ Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Turmudzi, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardawaih, Ibnul Anbari bersumber dari Abu Hurairah meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Allah berfirman: “Aku sediakan untuk hamba-Ku yang soleh Aku sediakan surga yang kelezatan dan nikmatnya tidak terbayangkan oleh makhluk.
~ Tentang lafal soleh, asalnya dari bahasa Arab maka para ahli bahasa Arab seperti penulis Kitab Mishbahul Munir (5h246) menjelaskan lafal Shalih artinya ialah baik dan benar, sesuai, cocok dan tidak rusak. Jadi alim soleh ialah pelaku perbuatan yang baik, benar, cocok, serasai dengan kehidupan umat manusia yang diridhoi Allah.
~ Kitab Shahih Bukhari terbitan Daru Ihyait Turats (6h645) meriwayatkan hadis dimaksud, yaitu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «قَالَ اللّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَىٰ قَلْبِ بَشَرٍ»مِصْدَاقُ ذٰلِكَ فِي كِتَابِ اللّهِ: {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} (السجدة 17)(رواه البخاري 3274 ومسلم 7081)
Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda: “Allah berfirman: “Aku sediakan untuk hamba-Ku yang soleh surga yang tidak pernah mana mata melihat, telinga tidak mendengar, hati manusia tidak pernah membayangkan” dibenarkan oleh Al-Quran S.32 As-Sajdah 17 (HR Bukhari 3274 ).
(5) Membaca induknya Istighfar pasti masuk surga
Barang siapa berdo'a dengan membaca "Induknya Istighfar" maka dia pasti masuk surga;
Rasulullah Saw bersabda dalam hadis berikut:
حَدَّثَنَا شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ (رزاه البخاري 5831)
" Syaddad bin Aus menceriterakan kepada kita bahwa Nabi Saw bersabda: "Induknya Istighfar ialah supaya kalian membaca do'a:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
"Ya Allah Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkaulah yang telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu dan aku menepati Engkau dan janjiku kepada Engkau, sedapat-dapatku, aku mohon pengayoman-Mu atasku dari keburukan yang aku lakukan dengan nikmat yang Engkau berikan kepadaku, aku mengakui dosaku pada-Mu maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau"
Nabi Saw bersabda: "Barang siapa berdo'a dengan do'a ini sedangkan dia meyakini isi do'a itu tiba-tiba meninggal sebelum petang hari maka dia adalah penduduk surga, barang siapa berdo'a dengn do'a itu sedang dia meyakini makna do'a itu tiba-tiba meninggal sebelum subuh maka dia adalah penduduk surga"(HR Bukhari no.4831).(Dalam Sunan Turmudi no.3315 disebutkan"Wajib dia masuk surga".
(5) Dzikir dengan Al-Asmaul Husna masuk surga
Allah itu Maha Esa artinya hanya satu, tetapi mempunyai sifat 20 dan 99 nama yang baik, maka siapa yang menghayati sungguh-sungguh sifat dan nama Allah itu pasti masuk surga. Rasulullah Saw. bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ (رواه البخاري 2531 )
"Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Allah itu mempunyai 99 nama seratus kurang satu, barang siapa menghitung nama-nama Allah ini dia masuk surga"(HR Bukhari no. 2531)(Riwayat Muslim no.4835 menyebutkan: "Barang siapa menghafalkannya dia masuk surga).
(6) Mengasuh dua orang anak masuk surga
Barang siapa suka mengasuh "Anak Asuh" dua orang mendidiknya sampai baligh maka di hari kiamat akan berada disisi Rasulullah Saw artinya masuk surga dan dekat dengan Rasulullah Saw. beliau bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَه (رواه مسلم 4765 والترمذي 1837)
"Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa mengasuh 2 orang anak sampai baligh maka aku dan dia akan bersama aku di hari kiamat (beliau menunjuk jari telunjuk dan tengah isyarat diri beliau dengan pengasuh 2 anak tersebut)(HR Muslim 4765)(Dalam riwayat Turmudzi menyebutkan masuk " surga" dan menurut riwayat Abu Dawud no.448 menyebutkan" mengasuh 3 anak mendidik, mengawinkannya" ). Dalam catatan bawah lafal Jariyatain diterangkan maksudnya ialah 2 anak perempuan budak. Untuk Indonesia maksud tersebut dapat diduga anak terlantar, bahkan anak yatim betul-betul lebih afdhol.
Selanjutnya bab satu ini tidak lepas terkait dengan nomer-nomer dalam bab dua dan tiga berikut..

BAB DUA
Masuk Surga setelah Disucikan Masalah kedua: Bagaimana nasib kita jika ada dosa-dosa yang terjadi, sehingga tidak memenuhi persyaratan tersebut dalam bab satu di atas? Jawabnya: Sesuai dengan besar-kecilnya dosa maka seseorang akan masuk surga setelah merasakan siksa neraka menurut ukuran dosanya.
(1) Amal baik ditimbang dengan perbuatan maksiat
Hampir seluruh umat manusia itu pasti pernah berbuat salah atau dosa, sehingga jika seseorang meninggal dunia maka dia akan dihitung atau di-hisab berapa besar kesalahan dan dosanya dibanding dengan amalnya yang baik, besuk di hari kebangkitan akan diperiksa dan ditimbang berat ringannya amal atau dosanya.
# Kitab Subulus Salam (7h299) mencatat bahwa amal manusia itu di hari Kiamat akan dipersonifkasikan atau diwujudkan dalam bentuk pribadi berdiri sendiri maka hadis Jabir yang marfu' mengatakan di hari Kiamat kelak amal baik itu ditimbang sebelah menyebelah dengan perbuatan maksiat, jika amal-solehnya lebih berat dari pada maksiatnya dia dimasukkan ke dalam surga sebaliknya jika maksiatnya lebih berat dia dimasukkan ke dalam neraka. Dan jika amal solehnya sama berat dengan maksiatnya dia didudukkan ditengah-tengah antara surga dan neraka, mereka disebut Ashabul A'raf, waktu orang-orang ini melihat neraka mereka merasa bahagia ketika melihat surga mereka sangat menyesali hidupnya, hadis diriwayatkan oleh Khaitsamah.
(2) Surga itu bertingkat-tingkat
# Tafsir Ad-Durrul Mantsur terbitan Darul Fikri (4h234) dalam menganalisa Al-Quran s9a71 berikut mencatat hadis Rasul Saw.
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ التوبة 71)
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"(S.9 At-Taubat 71)
Kitab ini mencatat hadis Ibnu Abi Hatim bahwa surga itu ada 100 tingkat, yang tingkat pertama serba perak, yang ke-2 bernuansa emas, yang ke-3 serba mutiara, selebihnya 97 tingkat adalah penuh dengan kelezatan dan kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan oleh akal manusia di dunia. Rasulullah Saw bersabda seperti tercantum dalam Shahih Bukhari no. 3274 dalam bab satu diatas.
~ Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwa tingkat terbawah di surga itu satu orang dipersilahkan menikmati 1000 istana, jarak antar satu istana dengan istana yang satu lagi ada satu tahun perjalanan, yang terjauh seperti yang terdekat, tiap istana ada pelayan-pelayan (dayang-dayang) yang muda siap apa saja.
~ Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan bahwa surga itu terbuat dari emas, perak, yakut, mutiara dan benda mulia lainnya.
#Tafsir Ad-Durrul Mantsur (6h549) dalam menganalisa Al-Quran s32a17 mencatat beberapa riwayat hadis, yaitu:
~ Sepuluh ulama hadis termasuk Bukhari, Muslim meriwayatkan hadis bersumber dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. Seperti terurai di dalam Bukhari 3274 tersebut dimuka.
(3) Antri masuk surga
# Tafsir Ibnu Katsir (7h120) dalam menganalisa Al-Quran s39a73-74
"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki." Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal"(S.39 az-Zumar 73-74).
Kitab itu mencatat hadis berikut:
# عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَلِجُ الْجَنَّةَ صُورَتُهُمْ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ا(رواه البخاري 3006 ومسلم 5063)
"Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda: Kelompok yang pertama kali masuk surga wajahnya berseri-seri cemerlang bagaikan bulan purnama"(HR Bukhari no.3006 dan Muslim no.5063)
# Tafsir Ath-Thabari (12h279) menganalisa Al-Quran s6a160
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ( الانعام 160)
"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)"(S.6 Al-An'am 160).
Ath-Thabari dalam kitab itu mencatat hadis bahwa Nabi Saw. menyatakan ada 6 amal, posistif dan negatif, yaitu:
i.Orang yang yakin bahwa Allah itu Maha Esa dia tidak musyrik sedikitpun juga maka dia masuk surga.
ii. Orang yang musyrik maka dia akan masuk neraka.
iii. Orang yang beramal soleh maka pahalanya akan dilipat-gandakan 700 kali lipat.
iv. Pemberian nafkah untuk menjamin anak keluarga pahalanya akan dilipatkan 10 kali.
v. Orang yang paling sedikit pahalanya ialah orang yang niat beramal soleh tetapi tidak berhasil mengamalkannya maka dia dicatat akan mendapat satu pahala.
vi. Jika berniat jahat lalu dilaksanakan maka dia akan disiksa satu azab tidak dilipatkan (HR. Ibnu Jarir no. 14291). Kitab Musnad Kitab Musnad Ahmad mencatat hadis itu pada no.18264 terjemahnya sebagai berikut:
"Khuraimin bin Fatik memberitakan bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Amal itu ada 6 macam, yaitu: Dua macam yang pasti pembalasannya, lalu amal kebajikan dibalas lipat 10 kali, kemudian kebajikan yang dibalas dengan 700 kali lipat. (1) Dua yang dipastikan, ialah: Siapa yang mati tidak musyrik tidak menyekutukan Allah sedikitpun juga dia masuk surga. (2) Barang siapa mati musyrik-menyekutukan Allah dia akan masuk neraka. (3)Yang amalnya dibalas dengan jumlah yang sama yaitu: Jika seseorang berniat akan beramal kebajikan sampai dia rasakan dalam hatinya, lalu Allah 'Azza wa Jalla mengetahui niat dia itu maka kepada niatnya dicatat untuk dia satu amal kebajikaqn. (4) Siapa yang berbuat maksiat perbuatan jelek dibalas satu balasan. (5) Siapa yang berbuat amal soleh maka dia dibalas 10 kali lipat. (6) Siapa yang sedekah suatu infaq fi Sabilillah maka satu amal soleh akan dibalas 700 kali lipat.
Manusia itu ada 4 macam, yaitu : 1)Orang yang dianugerahi Allah kekayaan di dunia maka dia akan disempitkan hidupnya di akhirat.2) Orang yang dimanjakan Allah di akhirat maka dia sedikit hartanya di dunia. 3) Orang yang dianugerahi kekayaan di dunia dan kejayaan di akhirat. 4) Orang yang menderita kesempitan di dunia dan akhirat"(HR Ahmad 19264).
(4) Membaca La ilaha illa Allah
Ketentuan ini sudah terurai dalam bab pertama di atas, demikian juga seperti hadis riwayat Ibnu Jarir berikut:
Abu Dzarr mohon diajari Nabi Saw. tentang amal yang dapat mendorong seseorang masuk sorga dan selamat dari api neraka , maka beliau menyatakan bahwa perbuatan jelek harus segera disusul dengan amal soleh sebab amal soleh pahalanya akan dilipat-gandakan 10 kali. Ditanyakan oleh Abu Dzar soal pahala bacaan La ilaha illa Allah beliau menjawab bahwa kalimah Thoyyibah itu adalah amalan yang paling tinggi pahalanya (Hadis Ibnu Jarir no.14292)
@ Pahala amal baik akan dilipat gandakan 1.000.000 kali
#Tafsir Ad-Durrul Mantsur (3h125) dalam menganalisa Al-Quran s4a40 mencatat hadis Ahmad bahwa siapa berbuat suatu amal maka pahalanya akan dilipat gandakan satu juta kali berdasarkan Al-Quran itu:
مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ( غافر40)
" Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab"(S.40 Ghafir 40)
Kitab tafsir itu mengaitkannya dengan hadis Rasulullah Saw yang bersabda dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ قَالَ أَتَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّكَ تَقُولُ إِنَّ الْحَسَنَةَ تُضَاعَفُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ قَالَ وَمَا أَعْجَبَكَ مِنْ ذَلِكَ فَوَاللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُهُ يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَا قَالَ أَبِي يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَيُضَاعِفُ الْحَسَنَةَ أَلْفَيْ أَلْفِ حَسَنَة(رواه احمد 7604)
"Abu 'Utsman an-Nahdi datang bertanya kepada Abu Hurairah "Aku mendengar anda mengatakan bahwa amal baik itu pahalanya akan dilipatkan sampai 1.000.000 kali". Abu Hurairah menjawab: "Apa yang membuat anda taajub dari padanya? Maka demi Allah sungguh benar-benar aku telah mendengar dari Nabi Saw beliau bersabda demikian. Maka Ayahku mengatatakan: "Sungguh Allah akan melipat-gandakan pahala amal kebajikan dua juta kali lipat"(HR Ahmad no.7604)
# Tafsir Ibnu Katsir (2h304) mengaitkan Qs4a40 dengan s21a47 dan s31a16, s991-6 lalu menyatakan bahwa pahala amal soleh akan dilipat-gandakan sebanyak-banyaknya.
~ Tercatat dalam hadis Ahmad no.7604 bahwa siapa yang mempunyai iman walaupun seberat benih sawi, maka dia akan dikeluarkan dari neraka melalui ilmu dan rahmat Allah lalu dia dimasukkan ke surga sebagimana catatan hadis di bawah ini.
@ Setelah gosong hitam dicelup air hayat lalu dinaikkan ke surga
Orang yang beriman tetapi juga berbuat maksiat, maka dia akan menjalani pemeriksaan, amal baiknya ditimbang dengan dosa maksiatnya, jika dosa maksiatnya lebih berat dari pada amal baiknya maka dia dimasukkan ke neraka, sesuai dengan besar kecilnya dosa setelah merasakan panasnya api neraka, lalu diangkat dan dicelup atau dimandikan dengan air Hayat kemudian dia dinaikkan ke surga, sesuai dengan sabda Nabi Saw dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدْ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَا (أَوْ الْحَيَاةِ شَكَّ مَالِكٌ ) فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً (رواه لبخاري 21)
"Dari Abu Sa'id r.a. bahwa Nabi Saw bersabda: "Yang berhak masuk surga akan masuk surga, yang harus masuk neraka akan masuk neraka. Lalu Allah Ta'ala berfirman: "Keluarkanlah mereka yang mempunyi iman walaupun hanya seberat satu biji sawi!!! Maka mereka keluar dari neraka dan benar-benar mereka itu sudah gosong hitam pekat kemudian mereka ini dicelup ke dalam sungai Hayat, lalu dia tumbuh seperti benih diujung aliran air, tahukah anda dia keluar kuning cerah melingkar"(HR Bukhari no.21).
عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ مِنْهَا سَفْعٌ فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَهَنَّمِيِّينَ (رواه البخاري 6074)
"Dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi Saw bersabda: "Suatu kaum akan keluar dari neraka sesudah menderita kulitnya berubah hitam terbakar api neraka kemudian mereka ini masuk surga mereka ini dinamakan penduduk surga Al-Jahanamiyyin"(HR Bukhari no.6074 dan Ahmad no.11913).
#Tafsir Ibnu Katsir (2h306) mencatat bahwa orang musyrik tidak akan dikeluarkan dari neraka selama-lamanya.

BAB TIGA
Masuk Surga tanpa Pemeriksaan-Hisab
Masalah ketiga ialah: Bagaimana tingkat-tingkat surga dibandingkan dengan besar kecilnya amal? Jawab: Yang paling besar amalnya akan masuk surga tidak melalui pemeriksaan dan yang paling kecil amalnya akan masuk surga paling akhir dan yang tidak beriman tidak dapat masuk surga, tetapi tinggal di dalam neraka abadi selama-lamanya.
(1) Orang yang nilai rapotnya terbaik masuk surga tanpa test (Hisab)
Orang beriman kelak dibagi tiga, yaitu orang yang beriman yang nilai amalnya sangat terpuji, maka dia akan masuk surga tidak perlu melalui tes atau Hisab, sebagian akan diperiksa melalui Hisab dengan mudah, sisanya harus menjalani pemeriksaan sangat lama baru masuk surga., seperti yang dicatat oleh para ulama berikut:
# Tafsir Al-Lubab (13h195) dalam menganalisa Al-Quran s35a27-38 fokusnya ayat 32 mencatat hadis Nabi Saw:
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ( فاطر 32)
" Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar"(S.35 Fathir 32).
Berkaitan dengan ayat 32 surat Fathir ini Rasulullah Saw. besabda:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ فَأَمَّا الَّذِينَ سَبَقُوا بِالْخَيْرَاتِ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَأَمَّا الَّذِينَ اقْتَصَدُوا فَأُولَئِكَ يُحَاسَبُونَ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَمَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ يُحْبَسُونَ فِي طُولِ الْمَحْشَرِ ثُمَّ هُمْ الَّذِينَ تَلَافَاهُمْ اللَّهُ بِرَحْمَتِهِ فَهُمْ الَّذِينَ يَقُولُونَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ إِلخ (رواه احمد 20734).
"Abu Darda` mendengar dari Rasulullah Saw beliau membaca Al-Quran s35a32 (termaktub di atas) lalu bersabda: "Orang yang duluan dalam amal kebajikan maka dia masuk surga tanpa pemeriksaan (Hisab) orang yang tengah-tengah akan diperiksa dengan hisab yang mudah; Adapun orang yang zalim atas dirinya maka dia akan tertahan selama di Makhsyar kemudian Allah mengubah nasib mereka dengan rahmat-Nya(memasukkannya ke dalam surga) mereka itulah orang-orang yang berdo'a dengan membaca Al-Quran 35 Fathir 34- 35
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ()الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ()
= "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukur. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu"(S.35 Fahir 34-35) (Tafsir Al-Lubab 13h195).
@ 4.900 juta hamba Allah masuk surga tanpa test (tanpa Hisab)
# Tafsir Ibnu Katsir terbitan Daruth Thayyibah (1999:2h95) dalam manganalisa Al-Quran s3a110-111 mencatat hadis tentang akan adanya 70.000 hamba Allah yang akan masuk surga tanpa diperiksa, tidak melalui Hisab, yaitu:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ()لَنْ يَضُرُّوكُمْ إِلَّا أَذًى وَإِنْ يُقَاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ( ال عمران 110-111)
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan"(S. 3 Ali 'Imran 110-111).
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini mencatat hadis berikut:
@ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ سَبْعِينَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ وُجُوهُهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَقُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا (رواه احمد 22)
"Dari Abu Bakar bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Aku diberi anugerah 70 000 orang akan masuk surga tidak diperiksa( tanpa Hisab), wajahnya berseri persis bulan purnama, hati mereka seperti hati satu orang. Lalu kepada Tuhan 'Azza wa Jalla aku memohon tambahan kemudian Tuhan menambahkannya tiap satu orang tambah 70 000 orang" (HR Ahmad no.22)(70.000 X 70 000= 4.900.000 000).
@ Berkaitan dengan hadis tentang akan masuknya 70.000 umat Muhammad ke surga tanpa diperiksa ( tanpa Hisab) ditulis oleh para ulama didasarkan atas Al-Quran surat dan ayat yang sangat banyak:
~ Paling sedkiti ada 14 kitab tafsir telah mencatat hadis tentang 70.000 umat Muhammad akan masuk surga tanpa diperiksa (tidak di-Hisab), termasuk kitab-kitab tafsir Ibnu Abi Hatim yang sangat kuno, Kitab Tafsir Ar-Razi yang ilmiah-filosofis itu.
~ Para ulama yang menulis kitab tafsir itu menunjuk ayat-ayat Al-Quran yang memberi isyarat yang menjadi sumber pernyataan dalam hadis itu tidak kurang dari 102 ayat dari 28 macam surat yang sangat erat terkait dengan hadis itu.
~ Hadis itu sendiri sudah diteliti sangat jeli sekali oleh sekitar 20 ulama hadis dan dinilai shahih bukan hanya oleh Al-Hakim, Ibnu Hibban, Ibnu Abi Hatim, tetapi juga oleh Bukhari dan Muslim.
Ini berarti bahwa Allah betul-betul menjanjikan kepada kita semua umat Muhammad bahwa ada diantara kita ini yang kelak di hari kiamat akan masuk surga tanpa test, tidak melalui Hisab, tidak perlu merasakan azab Allah asalkan berhasil meraih juara satu dalam menyembah dan mengabdi kepada Allah Swt. Wajar jika kita pinjam istilah anak-anak yang masuk perguruan tinggi lewat jalur PMDK yaitu para siswa yang nilai rapotnya terlalu baik tidak ada merahnya sama sekali mulai dari klas satu sampai klas terakhir.
Dari janji Allah dalam hadis tersebut, maka kita wajib berlomba mengejar jalur PMDK mencari kunci pintu masuk surga dengan mentaati aturan main yang disebut Allah dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah Saw..
Memang Allah sudah memerintahkan kepada kita semua untuk berlomba dalam kebaikan yang disebut dalam Al-Quran Fastabiqul-Khairat yaitu S.5 Al-Maidah 48. yang isi maksudnya ialah supaya kita semua mengejar nilai yang paling baik menurut Allah. Menurut logika yang dinamakan baik itu ialah sesuatu yang menyenangkan sebaliknya yang disebut buruk itu ialah sesuatu yang tidak menyenangkan.
Menurut Imam Al-Ghazali (1059M) yang baik itu ialah yang dinilai baik oleh Allah dan yang buruk itu ialah yang dinilai buruk oleh Allah sebab pengertian "baik" yang hakiki ialah yang sangat manyenangkan secara universal menyenangkan semua orang segala tempat dan seluruh jaman mulai dari jaman Nabi Adam sampai akhir zaman bahkan sampai akhirat.
Jadi Allah itu memerintahkan kepada kita untuk berlomba mempersembahkan apa yang sangat menyenangkan sekali secara maksimal semua orang ikut menikmati kelezatan dan kebahagiaan yang tertinggi di dunia sampai akhirat. Caranya ialah berlomba untuk beramal soleh, mentaati aturan hukum Allah, tekun mengikuti hidayah Allah taqarrub kepada Allah dengan penuh ketaatan.
Jelas Allah dan Rasulullah Saw. mendorong kita umat Muhammad untuk mengejar nilai bukan hanya nilai "terbaik" tetapi nomer satu yang "paling afdhol", yaitu nilai paling tinggi menurut pandangan Allah dan Rasul Saw. Di bawah ini kita renungkan sabda Rasulullah Saw. tentang siapa saja orang yang paling afdhol itu:
أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِي اللَّهم عَنْهمقَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ قَالُوا ثُمَّ مَنْ قَالَ مُؤْمِنٌ فِي شِعْبٍ مِنَ الشِّعَابِ يَتَّقِي اللَّهَ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ (رواه البخاري2578 ومسلم 3501)
Artinya: “Sungguh Abu Sa’id al-Khudriyyi r.a. berkata: “Ditanyakan kepada Rasulullah Saw.:”Siapakah manusia yang paling afdhol? Beliau bersabda: “Orang mu’min yang berjihad fi Sabilillah dengan jiwa dan hartanya” Mereka bertanya: “Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: “Orang mu’min yang hidup bermasyarakat dalam kelompok yang bertaqwa kepada Allah dan tidak berbuat kejahatan kepada orang banyak”(HR Bukhari 2578, Muslim 3501).
~Kitab Fatawa-Ibnu Taimiyah (J7h5) menukil hadis Rasulullah Saw tentang beragama Islam yang paling afdhol dan iman yang paling afdhol yaitu menjadi hamba Allah yang sangat ideal sekali:
16413 عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ أَنْ يُسْلِمَ قَلْبُكَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَأَنْ يَسْلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِكَ وَيَدِكَ قَالَ فَأَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ الْإِيمَانُ قَالَ وَمَا الْإِيمَانُ قَالَ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ قَالَ فَأَيُّ الْإِيمَانِ أَفْضَلُ قَالَ الْهِجْرَةُ قَالَ فَمَا الْهِجْرَةُ قَالَ تَهْجُرُ السُّوءَ قَالَ فَأَيُّ الْهِجْرَةِ أَفْضَلُ قَالَ الْجِهَادُ قَالَ وَمَا الْجِهَادُ قَالَ أَنْ تُقَاتِلَ الْكُفَّارَ إِذَا لَقِيتَهُمْ قَالَ فَأَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ عُقِرَ جَوَادُهُ وَأُهْرِيقَ دَمُهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ عَمَلَانِ هُمَا أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ بِمِثْلِهِمَا حَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ أَوْ عُمْرَةٌ (رواه احمد)
Artinya: “Dari ‘Amr bin ‘Abasah bahwa seseorang bertanya: “Ya Rasulullah apakah Islam itu? Beliau bersabda: “Islam ialah hatimu menyerah kepada Allah ‘Azza wa Jalla, lidah dan tanganmu membawa keselamatan kepada orang Islam”
- Dia bertanya: “Yang bagaimanakah Islam yang afdhol itu? Beliau menjawab: “IMAN”
-Dia bertanya Apakah iman itu? Beliau menjawab: ” Percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan hari kebangkitan sesudah mati”
-Dia bertanya lagi: “Yang bagaimanakah iman yang paling afdhol? Beliau menjawab: “Hijrah”
-Dia bertanya: “Apakah hijrah itu? Beliau menjawab: “Hendaklah kamu meninggalkan kejelekan”
-Dia bertanya: “Hijrah yang bagaimanakah hijrah yang paling afdhol itu? Beliau menjawab: “Jihad”
-Dia bertanya: Apakah jihad itu? Beliau menjawab: “Jihad itu ialah “Berjuang, menyerang orang kafir jika kamu ketemu”
-Dia bertanya: “Jihad yang mana yang paling afdhol? Beliau menjawab: “Jihad yang paling afdhol ialah jihad yang kedermawanannya tercurah dan juga tercurah darahnya”
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: “Ada dua amalan yang paling afdhol, kecuali jika ada yang menyamainya, yaitu haji mabrur atau ‘umrah” (HR Ahmad no.16413)(Lihat juga Al-Fatawa-Ibnu Taimiyah: Juz7,halaman 5).

@ Ajak banyak-banyak orang masuk surga jangan sendirian
~~ Yang terbaik paling afdhol
(1) Para filosuf-moral terutama J.Bentham (1832M) menyatakan bahwa secara logika yang disebut "Baik" itu ialah sesuatu yang memberi kebahagiaan yang terbesar kepada jumlah yang terbesar (The greatest happiness of the greatest number).
(2) Hadis Ahmad no.16413-yang dikutip Ibnu Taimiyah (7h5) di atas menyatakan bahwa Jihad yang paling afdhol ialah mencurahkan kedermawanan artinya membagi kebahagiaan kepada orang sebanyak mungkin, benar-benar jangan masuk surga sendirian, sedangkan orang lain masuk neraka semua.
(3) Hadis Ahmad no.22 yang dikutip Ibnu Katsir (2h95) terurai di atas mencatat bahwa Rasulullah Saw sudah berdo'a mohon banyak-banyak umat Islam masuk surga tanpa test dikabulkan oleh Allah 70.000 X 70.000 hamba Allah akan masuk surga tanpa test.
(4) Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ (ال عمران 110)
" Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah"(S.3 Ali 'Imran 110).
Berdasarkan ketentuan di atas itulah kita semua umat Islam harus berjihad berlomba mencari 4.900.000.000 hamba Allah untuk masuk surga tanpa tes, caranya ialah mengerahkan segala tenaga untuk berdakwah lebih kerasnya ialah Jihad fi Sabilillah menjunjung tinggi kalimat Allah di atas wilayah seluruh daerah regional, nasional, global seluruh dunia. Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ (رواه البخاري10 ومسلم 59)
Artinya: “Dari Abu Musa bahwa orang-orang bertanya: “Ya Rasulullah beragama Islam yang bagaimanakah yang paling afdhol? Beliau menjawab: “Yang paling afdhol ialah yang memberi keselamatan orang Islam melalui lisan dan tangannya” (HR Bukhari no.10 danMuslim no.59).
25 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ (رواه البخاري ومسلم 118)
Artinya: “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. ditanya: “Manakah amal yang paling afdhol? Beliau menjawab: “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya” Beliau ditanya lagi: “Kemudian yang mana ? Beliau menjawab: “Jihad fi Sabilillah” Beliau ditanya lagi: Kemudian yang mana? Beliau menjawab: “Haji yang mabrur”(HR Bukhari no.25, Muslim no118).
@ Tanda-tanda orang yang masuk surga tanpa pemeriksaan (Hisab):
Menurut hadis Muslim no.321 ciri orang yang masuk surga tidak mengalami pemeriksaan ( tanpa Hisab) ialah tidak berdukun tidak melakukan Ruqyah, tidak percaya kepada takhayul-gugon tuhon, tetapi penuh tawakkal kepada Allah. Nabi Saw bersabda:
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ قَالُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هُمْ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (رواه مسلم 321 واحمد 2321)
"Dari 'Amran bin Hashin bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Ada 70.000 orang dari umatku akan masuk surga tidak melalui pemeriksaan (tanpa Hisab). Para sahabat bertanya: "Siapakah mereka itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: "Mereka itu ialah orang-orang yang tidak melakukan Ruqyah tidak percaya kepada dukun dan tidak berobat dengan panasnya besi"(HR Muslim 321).
@ Makna istilah Yastarqun, Yatathayyarun, Yaktawun dalam hadis itu menurut Ibnul Manzhur (10h155) bahwa yang dimaksud dengan "Yastarqun" ialah percaya kepada suatu benda kecil dari logam atau yang lain yang dipertuhankan dan dipercaya mempunyai kekuatan gaib dipersamakan dengan Allah sebagai penolak bala bencana, obat penyembuh sakit dan sejenisnya.
"Yatathayyarun" maksudnya ialah percaya kepada gejala atau keadaan dan diyakininya akan memberi derita-celaka kepada manusia.
"Yaktawun"maksudnya ialah memanasi tempat yang sakit dengan logam yang dipanaskan dengan api sebagai metode penyembuhan.
~Tafsir Ats-Tsa’alibi (3h345) dalam menganalisa Qs40a34-40 mencatat pesan Imam Al-Ghazali bahwa siapa yang ingin masuk surga tanpa pemeriksaan ( tanpa Hisab) maka supaya dia mengerahkan segala daya kekuatan dan menghabiskan waktunya untuk Tilawah, Dzikir, Tafakkur. Tilawah maksudnya ialah membaca Al-Quran; Dzikir maksudnya ialah menyebut atau merenungkan Allah dengan segala sifat-Nya; Tafakkur ialah kegiatan memikirkan sifat-sifat Allah dengan sangat mendalam. Barang siapa ingin lebih berat timbangan amal dia mengalahkan bobot maksiatnya maka tumpahkanlah segala ikhtiar dan usaha untuk taat kepada Allah, sedangkan jika terpaksa terjadi perbuatan dosa maka siapa saja tetap harus percaya akan harapannya kepada maghfirah Allah tidak boleh berputus asa.
#Tafsir Al-Qurthubi (1h3066) dalam menganalisa Al-Quran s15a93 mencatat bahwa iman itu At-Tahalli, bukan angan-angan melainkan apa yang tertanam di dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan, oleh karena itulah Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan La ilaha illa Allah dengan tulus ikhlas pasti masuk surga" Lalu ditanyakan: "Apa yang dimaksud dengan tulus ikhlas atau Mukhlishan itu? Beliau menjawab: "Menjauhi semua yang diharamkan oleh Allah" (HR Al-Qurthubi Juz 1 halaman 3066).
~ Dicatat juga di dalam kitab ini bahwa barang siapa yang dzikirnya tidak terkalahkan oleh harta dagangan dan jual beli maka dia akan masuk surga tanpa pemeriksaan (tanpa Hisab). Demikian juga orang yang dzikirnya kepada Allah mengalahkan kantuknya, maka dia akan masuk surga tanpa pemerikaan ( tanpa Hisab).
Maksudnya ialah iman sebagainmana imannya ahli Tasawuf yaitu seluruh jasmani dan rohani pikiran dan perasaan hati suci terlalu disandarkan melulu ditujukan hanya untuk mengabdi kepada Allah saja dan sama sekali tidak ada terpikir atau bernafsu mencari harta dunia. Demikian juga iman yang mensucikan Allah dari sifat yang tidak pantas ditempelkan kepada Allah, tidak musyrik, tidak menyembah Trinitas, Trimurti, dan tidak mendewa-dewakan sesuatu sebagai anak Allah, ibunya Tuhan, semua sifat yang mengurangi sifat Maha Esa Allah serta tidak percaya kepada tuhan-tuhan dan dewa buatan manusia tidak tunduk-taat tanpa batas kepada para wali, manusia sakti, manusia ajaib, dukun, jin, setan dan seluruh bala tentara setan. Jika seseorang dapat mensucikan imannya hanya kepada Allah sendiri pasti dia masuk surga.
~Tzfsir Al-Alusi (3h11) membagi cinta ada 3, yaitu: a) Cinta orang awam ialah cinta yang gampang berubah-ubah tergantung upah atau keuntungan yang diinginkannya. b) Cinta kaum Khawash ialah cinta kepada nilai Al-Akhlaqul Karimah atau kebajikan yang bersifat abadi. c) Cinta kaum Khawashul Khawash ialah cinta yang meningkat ke maqam Ma'rifat dan Haqiqat dalam Ilmu Tasawuf, cinta mutlak hanya kepada Allah tidak ada lain.
~Tafsir Al-Alusi (2h10) juga membagi taubat ada 3 tingkat: a) Taubat orang awam yaitu menyesal, tidak mengulang dosanya dan mencegah kezaliman. b) Taubat kaum Khawash ialah mencegah diri dari perbuatan yang makruh dan buruk, kemudian rajin beramal soleh. c) Taubat Khawashul Khawash ialah berusaha mencari maqam Hakikat tertinggi dalam ilmu tasawuf.
~Tafsir Al-Alusi (15h480) juga membagi orang shalat ada 3, yaitu: a) Shalat orang awam ialah shalat yang menjaga agar shalatnya tidak batal. b) Shalat kaum Khawash yaitu shalat yang dapat menjauhkan pikiran dan keinginan yang rendah dan yang buruk. c) Shalatnya orang Khawashul Khawash yaitu shalatnya orang yang hanya mengan-angan tidak lain kecuali Allah saja, sama sekali tidak mengingat kepada makhluq.
Kitab Al-Bahrul Madid (1h47) membagi puasa menjadi 3 tingkat: a) Puasa orang awam ialah puasa yang mencegah diri dari apa yang membatalkan puasa. b) Puasa kaum Khawash ialah menjaga seluruh badan ini dari perbuatan maksiat dan dosa. c) Puasa kaum Khawashul Khawash yaitu mensucikan hati dari keterkaitannya dengan semua makhluk sangat bersih hatinya yang ada hanya Allah saja.
~Tafsir An-Naisaburi (2h121) membagi iman ada 3 tingkat, yaitu: a) Iman orang 'Awam ialah: a) Pengakuan secara lisan mengamalkannya dengan perbuatan. b) Iman kaum Khawash ialah menjauhkan hati dari keduniaan sekaligus memenuhinya dengan amal keakhiratan. c)Iman kaum Khawashul Khawash ialah menghabiskan waktu membuat jasmani rohani, lahir batin hanya untuk taat kepada Allah, perasaannya Fana` - artinya melenyapkan hati ke dalam ke-Esa-an Allah, bahwa wujud pada hakikatnya hanya milik Allah dan meyakinkan diri bahwa Allah itu Baqa` Maka Kekal.
Demikian kiranya kelompok yang paling ideal ialah nilai ideal paling afdhol dalam seluruh bidang kehidupan.
Inti dari "Kunci Surga" ialah keyakinan bahwa Allah itu Maha Suci, Maha Esa, Mutlak serba Maha kemudian melakukan amal soleh, karya-jasa yang bobotnya universal menyenangkan semua orang di segala penjuru di seluruh jaman.
…………………….…………-=o0o=-………………………….………
(*) Hubungi kami di : http://imam-muchlas.blogspot.com
ketik kirim kepada: h.imam.muchlas @gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Ke-

About Me

Template by KangNoval & Abdul Munir | blog Blogger Templates