Senin, 27 Juli 2009

Tabungan wakaf

V.Pendalaman dan penelitian

BAB SATU
1. Qardhan Hasanan
(Amal Soleh)
Masalah ke-1:Apa yang disebut baik dan apa yang disebut buruk? Yang baik itu menyenangkan dunia akhirat seluruh umat manusia secara abadi selama-lamanya, semua ini hanya Allah yang mengetahui.
Amal soleh asal dari bahasa Arab, 'Amalun Shalihun, 'Amalun artinya perbuatan sedangkan Shalihun artinya tidak rusak alias baik. Kamus lain mengartikan Shalih artinya usaha memperbaiki, mengoreksi, membetulkan, membuat kondisi menjadi nyaman. Singkatnya amal soleh ialah perbuatan baik.
Para pakar Ilmu Etika sejak jaman Yunani sampai abad kita ini mengatakan bahwa yang disebut baik itu ialah sesuatu yang menyenangkan dan membawa bahagia seluruh umat manusia semua tempat dan segala jaman. Sedangkan yang mengetahui semua ini hanya Allah sendiri sehingga yang dikatakan BAIK itu ialah apa yang dikatakan baik oleh Allah sedangkan yang buruk ialah apa yang dikatakan buruk oleh Allah. Di dalam Al-Quran tidak kurang dari 64 ayat atau surat Allah menekankan yang baik itu ialah Iman dan Amal Soleh.
Salah satu lahan amal soleh ialah memberi bantuan apa yang sangat diperlukan oleh orang lain dan usaha untuk mengelola pemberi bantuan ini dispekulasikan dapat dilakukan dengan membentuk suatu badan hukum yang menekankan niat

TOLONG MENOLONG TAQARRUB KEPADA ALLAH. Usaha ini dapat diduga bisa diwujudkan dalam suatu lembaga yang kita namakan :
TABUNGAN WAKAF
Tabungan Wakaf dengan pengertian menabung uang dengan niat yang suci melepaskan hak penguasaan pribadi atas sejumlah uang untuk diserahkan kepada Allah dan menjadi hak milik Allah, Tabungan Wakaf didasarkan atas niat untuk amal soleh sebagai usaha taqarrub kepada Allah. Dan prioritas pertama program Tabungan Wakaf ialah amal soleh untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial dalam arti luas. Dasar pemikiran wakaf ini berasal dari kisah berikut:
~ Ibnu Katsir dalam tafsirnya terbitan Daruth Thayyibah (1999:1h663) dalam membahas Qs2a245 di atas mencatat bahwa Abud Dahdah pada jaman Nabi Saw. menyerahkan 600 pohon kurma kepada Allah melalui Nabi Saw. Ibnu Katsir mengaitkan ayat itu dengan Al-Quran s2a261 bahwa Allah akan menganugerahkan pahala amal soleh tersebut 700 kali lipat (jadi tabungan ini bunganya 70.000 % (bukan hanya 0,9 sampai 1,9% di semua Bank). Kemudian mengutip hadis riwayat Ahmad berikut:
عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ قَالَ أَتَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّهُ بَلَغَنِي أَنَّكَ تَقُولُ إِنَّ الْحَسَنَةَ تُضَاعَفُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ قَالَ وَمَا أَعْجَبَكَ مِنْ ذَلِكَ فَوَاللَّهِ لَقَدْ سَمِعْتُهُ يَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَا قَالَ أَبِي يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ لَيُضَاعِفُ الْحَسَنَةَ أَلْفَيْ أَلْفِ حَسَنَةٍ( رواه احمد 7604 )
"Dari Abu Usman al-Hindi bahwa dia mendatangi Abu Hurairah dan mengatakan bahwa aku berkata kepadanya: " Aku mendengar bahwa anda megatakan amal soleh itu akan dilipatkan balasannya 1.000.000 kali lipat" Abu Hurairah menjawab: "Apa yang mengejutkan anda? Demi Allah benar-benar aku telah mendengar yaitu dari Nabi Saw seperti itu. Aku mendengar ayahku berkata: "Sungguh Allah memang akan melipat gandakan amal baik itu 1 000.000 kali lipat kebaikan"(HR Ahmad no.7604).


@ Makna Qardhan hasanan
~ Ath-Thabari dalam tafsirnya (5h282) dalam membahas Al-Quran s2a245 di atas mengatakan bahwa maksud ayat ini ialah perbuatan memberikan infaq dari hartanya untuk perjuangan Islam dengan niat suci mentaati perintah Allah mencari pahala yang sangat menjanjikan itu lalu perbuatan ini dinamakan memberikan pinjaman kepada Allah (Qardhan hasanan).
@ Ar-Razi dalam tafsrnya (3h399) dalam membahas Qs2a245 di atas mencatat bahwa yang dimaksud dengan "Pinjaman" kepada Allah itu ialah membayar infaq untuk perjuangan Islam seperti yang dimaksud Allah dalam Al-Quran s2a261 dengan niat yang suci Lillahi Ta'ala, yaitu:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ( البقرة 261)
" Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui"(S.2 Al-Baqarah 261).
@ Tentang janji Allah akan membalas amal baik itu 10 sampai 700 kali lipat itu ditekankan oleh Rasulullah Saw termaktub dalam Shahih Bukhari no.6010, Muslim no.184, Ahmad no.2388, yaitu:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً (رواه البخاري 6010 ومسلم 184و واحمد 2388)


Artinya: "Dari Ibnu 'Abbas r.a. bahwa Nabi Saw mengenai wahyu dari Allah 'Azza wa Jalla, beliau bersabda:
~ "Sesungguhnya Allah mencatat amal baik dan perbuatan buruk, lalu dijelaskan siapa yang bertekad akan beramal baik tetapi tidak jadi, maka Allah menencatat satu kebajikan yang sempurna.
~ Jika dia berniat beramal baik dan dia buktikan betul-betul nyata maka Allah mencatat disisi-Nya 10 kebajikan sampai 700 kali lipat.
~ Jika dia berniat berbuat buruk namun tidak jadi melakukannya maka Allah mencatat disisi-Nya satu amal baik yang sempurna.
~ Jika dia berniat buruk dan dilakukan betul-betul maka Allah mencatat atas dia keburukan satu saja" (HR Bukhari no.6010, Muslim no.184 dan Ahmad no2388).
@ Sebagian ulama mengaitkan janji Allah akan membalas amal soleh 700 kali lipat itu kepada orang yang membayar infaq untuk Jihad fi Sabilillah yang disebut dalam Al-Quran s8a60, yaitu:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ( الانفال 60)
Artinya: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)"(S.8 Al-Anfal 60).
Perlu kita ingatkan disini bahwa ayat s8a60 di atas ini tidak menyebutkan dengan tegas menyebutkan perang, maka dari itu ayat ini dapat kita terjemah dengan "Perjuangan Islam" dan lebih luas lagi ialah"Konfrontasi Kebudayaan" oleh Islam melawan budaya kafir, maka sungguh sangat luas sekali makna "Perjuangan Islam" ini.
@Kitab Fafirru ila Allah (1h83) mengaitkan Al-Quran s2a261 dengan s6a160 dan balasan 700 kali lipat dari Allah tadi, yaitu:
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ( الانعام 160)
Artinya: "Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)'(S.6 Al-An'am 160).
@Kitab Shahih Ibnu Hibban terbitan Muassasatur Risalah Bairut (1993:10h504) mencatat bahwa barang siapa Infaq fi Sabilillah maka pahalanya bisa berlipat sampai 700 kali lipat ( Hadis Shahih).
@Ath-Thabari dalam Tafsirnya (5h282) dalam membahas Qs2a245 di atas mencatat bahwa yang dimaksud dengan menghutangi Allah ialah membayar uang dengan mengharap pahala dari Allah karena ketaatannya kepada Allah.
Jika seseorang bemaksud beramal soleh dengan cara menyerahkan dana sebagai wakaf kemudian oleh pengurus dipinjamkan kepada siapa yang memerlukan dana. Maka pengurus wajib memelihara amanat WAKAF ini dengan cara meminjamkan dana dan peminjam wajib mengembalikannya sebagaimana mestinya dengan niat usaha keras untuk mengabadikan WAKAF itu supaya dapat mengalirkan pahala kepada orang yang membayar tabungan wakaf tadi. Sehingga yang namanya wakaf terjamin keabadiannya sebagai hak milik Allah.
Bagi orang yang menabung di Tabungan Wakaf maka uang tabungannya ini kita masukkan kedalam cakupan hadis Rasululllah Saw berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه مسلم 3084 والترمذي 1297 والنسائ 3591 وابو داود 2494)
Artinya: "Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: "Ketika seorang manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga macam, yaitu Shadaqah Jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang soleh yang mendo'akan kepada orang yang mati itu"(HR Muslim no.3084, Nasa`ii no.3591 dan Abu Dawud no.2491).
2. Yang suci dari dosa hanya para nabi
Orang yang beriman yakin bahwa Allah itu Al-Khaliq Maha Pencipta memiliki sifat Mutlak Maha Sempurna tidak ada sifat negatif, sebaliknya manusia adalah makhluk yang sifatnya tidak sempurna, bagaimanapun hebatnya pasti mempunyai kekurangan. Dan sudah dijelaskan oleh Rasulullah Saw bahwa umat manusia itu mempunyai sifat kekurangan yaitu SALAH disebut dalam hadis:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ (رواه الترمذي 2423 وابن ماجه 4241)
Artinya: "Dari Anas bahwa Nabi Saw bersabda: "Semua anak Adam itu sering berbuat salah dan sebaik-baik orang yang salah ialah bertaubat"(HR. Turmudzi no.2423 dan Ibnu Majah no.4241).Bertaubat itu ialah berjanji tidak akan berbuat salah lagi.
Dalam pepatah Jawa dikatakan: Manungso iku nggendong lali lan salah yang sangat mirip dengan pepatah Arab yang mengatakan bahwa manusia itu tempat salah dan lupa ( اَلْاِنْسَانُ مَحَلُّ الخْطَََاءِ وَالنِّسْيَانِ). Yang suci dari dosa hanyalah para nabi, dikatakan bahwa para nabi itu Ma'shum artinya terjaga dari salah dan dosa, tidak ada manusia yang suci kecuali para nabi dan rasul demikian catatan para ulama seperti Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Ar-Razi yang mereka tulis dalam kitab tafsir mereka.
3. Timbangan Amal dan Maksiat
Allah sendiri menegaskan bahwa pahala amal soleh kelak di hari kiamat akan ditimbang dan diperbandingkan dengan dosa maksiat, yaitu termaktub dalam Al-Quran berikut:
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(8)وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ(9)(الاعراف 7-8)(الاعراف 8-9)
Artinya: "Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami"(S.7 Al-A'raf 8-9).
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ(7)وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ(8)(الزلزلة 7-8)
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula"(S.99 Az-Zalzalah 7-8)
( فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينه فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسهمْ – إِلَى قَوْله – أَلَم تَكُنْ آيَاتِي تُتْلَى عَلَيْكُمْ فَكُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ ) (المؤمنون 102-103)
Artinya: " Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam"(S.23 Al-Mu`minun 102-103)
@ Ath-Thabari dalam Tafsirnya (12h454) dalam membahas Qs7a46 mencatat bahwa kelompok Al-A'raf jika melihat ke surga mengucapkan salamnya ketika melihat ke kiri ke neraka mengucapkan رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ) (" Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu")
@Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Al-Baghawi, Al-Bahrul Muhith, Tafsir Ad-Durrul Mantsur dan semua ulama menyatakan bahwa berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran s7a46 maka semua menyatakan bahwa orang beriman jika amalnya lebih banyak dari dosa maksiatnya maka dia masuk surga.
Oleh karena itulah kita wajib berikhtiar bagaimana agar supaya amal soleh kita lebih banyak dari pada dosa maksiat kita caranya ialah dengan menabung menyerahkan uang diwakafkan diserahkan kepada Allah kemudian orang lain yang sangat memerlukannya dapat meminjam dana itu.


Tanpa hisab dibandingkan dengan Ashabul A'raf
Allah sendiri menegaskan bahwa kelak di hari kiamat pahala amal soleh akan ditimbang dan diperbandingkan dengan dosa maksiat, yaitu termaktub dalam Al-Quran s7a6-9 di atas:
Artinya: "Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami"(S.7 Al-A'raf 8-9)
@ Ibnu Hajar dalam kitabnya Fat hul Bari (21h63) mencatat dua ketentuan, yaitu:
~ Orang kafir itu tidak percaya kepada Allah sehingga tidak mempunyai amal soleh maka mereka akan masuk neraka tanpa hisab dan tidak ditimbang.
~ Orang beriman yang mempunyai amal soleh yang sangat banyak dan tidak mempunyai keburukan maka mereka juga masuk surga tanpa Hisab sebagaimana hadis-hadis tentang adanya 70.000 orang beriman masuk surga yang tidak dites tidak melalui Hisab, bahkan mereka akan melalui Shirathal mustaqim itu secepat kilat.
~ Ibnu Hajar mencatat juga hadis yang diriwayatkan oleh Khaitsamah dan Ibnul Mubarak bahwa di hari kiamat amal soleh dan maksiat akan ditimbang:
i. Jika pahala amal solehnya lebih berat maka dia masuk surga.
ii. Jika dosanya lebih berat maka dia masuk neraka.
iii. Jika amal solehnya sama berat dengan dosa maksiatnya maka dia tidak masuk surga tidak masuk neraka, dia disebut dengan Al-'A'raf tempatnya di tengah-tengah antara surga dan neraka:
a) Jika melihat ke surga dia menangis menyesal;
b) Jika melihat ke neraka dia sangat senang sekali.
Dalam suatu kesempatan Rasulullah Saw bersabda sebagaimana termaktub dalam hadis yang cukup panjang terdapat kalimat berikut:
"Dari Abu Sa'id al-Khudriyyi bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Besuk di hari Kiamat Allah datang kepada manusia yang beriman dan berfirman (kepada malaikat):
َمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا (رواه (رواه مسلم 269 والبخاري 21-4321-6067 لترمذي 2478-2481)
Ssiapa yang di dalam hatinya kamu dapati amal soleh walaupun seberat biji sawi, maka keluarkanlah dia dari neraka, maka keluarlah satu jumlah yang sangat banyak semua masuk surga" Abu Sa'id mempersilahkan mereka membaca surat An-Nisa` 40:.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا (النساء 40)
" Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar"(S.4 An-Nisa` 40) (HR Muslim no.269).
Semua ini dicatat oleh para ulama: Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Al-Baghawi dan juga tafsir Al-Bahrul Muhith tafsir Ad-Durrul Mantsur.
~ Ibnu Hajar dalam Fat hul Bari (13h539) mengemukakan bandingan hadis riwayat Turmudzi no.1926 dan Abu Dawud no.4166 berikut:
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ (رواه الترمذي 1926 وابو داود 4166)
"Dari Abud Darda` bahwa Nabi Saw bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan mengalahkan baiknya budi perkerti. Sungguh orang yang berbudi baik pasti akan mencapai derajatnya orang puasa dan shalat"(HR Turmudzi no.1926 dan Abu Dawud no.4166).
5. Selamatkan diri dari api neraka
Disamping kita dapat masuk surga hanya karena selisih berat amal soleh seberat satu biji sawi mengalahkan dosa maksiatnya, maka Rasulullah lebih menegaskan lagi menyuruh kita semua umat Muhammad supaya menyelamatkan diri dari api neraka itu wakaupun hanya dengan sedekah satu biji kurma.
@ Ath-Thabari dalam tafsirnya (19h410) dalam membahas Qs26a214) mencatat bahwa Nabi Saw bersabda kepada Fathimah dan Shafiyah binti Abdul Muththalib : اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ= "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan satu biji kurma"
@Ibnu Katsir dari Tafsirnya (8h77) dalam menfasirkan Qs59a18 mengaitkan hadis berikut:
عَنْ عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ (رواه البخاري 1328)
Artinya: "Dari 'Addi bin Hatim bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sacuil kurma"(HR Bukhari 1328 dan Muslim no.1689).
Para ulama mengaitkan hadis ini dengan Al-Quran s81a14, s36a12, S3a134, s99a7, s2a197, s21a39 dan Ar-Razi mengaitkannya dengan Qs2a195, artinya janji Allah dan Rasulullah itu sangat meyakinkan kepada kita.
Jelas Rasulullah Saw. meminta kepada kita semua untuk menebus dosa atau menebus diri dari azab neraka dengan berbuat amal soleh walaupun hanya dengan SECUIL KURMA untuk menambah daya berat timbangan amal baik mengalahkan perbuatan maksiat. Seseorang akan masuk surga walaupun selisih batu timbangnya hanya sebesar satu biji sawi (sedekah dengan setugel kurma saja).
BAB DUA
Hubungan Kaya Miskin
Masalah ke-2.Bagaimana mengelola hubungan si kaya dengan si miskin? Jawab sementara: Orang yang mempunyai kelebihan rejeki supaya menolong mereka yang kekurangan melalui kerja sama tukar menukar jasa dengan niat yang suci Lillahi Ta'ala
@ Kitab Al-Fshlu fil Milal (4h136) menyatakan bahwa semua dakwah mengajak berjuang kepada kebajikan hukumnya adalah wajib untuk memenuhi firman Allah dalam Al-Quran s5a2.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ( الماءدة 2)
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya"(S.5 Al-Maidah 2).
@Kitab Majma'ul Anhar fi Syarhi Muntaqal Abhar (7h51) menyatakan bahwa menerima titipan dan menjaganya dengan baik adalah termasuk menolong dan memenuhi firman Allah dalam Qs5a2 di atas ini.
@Kitab Fatawa asy-Syabakatul Islamiyah (139h189) menyatakan bahwa Imam Muhammad 'Abdul Wahhab menyatakan bahwa memohon pertolongan kepada mayit hukumnya musyrik, meminta tolong kepada orang yang hidup dibolehkan sesuai dengan Al-Quran s28a15).
Dispekulasikan bahwa hubungan kaum milyuner dengan kaum proletar Insya Allah dapat diwujudkan dalam bentuk pinjam meminjam menurut ukuran yang benar yang wajar, orang yang memiliki kelebihan melimpahkan kelebihannya kepada yang kekurangan dengan perhitungan yang benar dan ilmiah, yang sekiranya si peminjam dapat mengembalikannya dengan tepat. Orang yang mempunyai kelebihan meminjamkan kelebihannya itu dia pinjamkan kepada Allah yang wujudnya ialah memberikan pinjaman kepada orang yang kekurangan (Fakir miskin) melalui pernyataan WAKAF berdasarkan firman Allah berikut:
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُون البقرة َ 245)
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan"(s.2 Al-Baqarah 245).
# Ibnu Katsir dalam tafsirnya (7h37) saat menganalisa Al-Quran s49a10 mengaitkannya dengan hadis dibawah ini:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ(الحجرات 10)
" Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat"(S.49 Al-Hujurat 10).
@أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَناَُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري 2262 ومسلم 4677)
"'Abdullah bin 'Umar r.a. mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Orang Islam itu saudara orang Islam tidak boleh menzalimi dan tidak boleh dizalimi, orang Islam tidak boleh menyerahkan dia (kepada musuh). Barang siapa dalam keadaan menolong saudaranya maka Allah adalah yang menjamin keperluan dia, barang siapa suka melonggarkan kesempitan orang Islam lain dari deritanya maka adalah Allah yang melonggarkan dia dari derita kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Barang siapa menyelamatkan seorang Islam maka Allah menyelamatkan dia kelak di hari kiamat"(HR Bukhari no.2262 dan Muslim no.4677)
@عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
+ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ (رواه مسلم 4867 والترمذي 1345)
Artinya: "Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa yang melonggarkan kesempitan seorang yang beriman dari kesempitan kehidupan dunia, maka Allah akan melonggarkan dia kesempitan dari kesulitan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan kesulitan seseorang maka Allah akan memudahkan dia dari kesempitan di dunia dan di akhirat.
+ Barang siapa menutupi (cacat) seorang Islam maka Allah akan meutupi keburukan dia di dunia dan di akhirat Allah itu menolong hamba selama hamba menolong saudaranya Barang siapa melewati jalan perlu mencari ilmu maka Allah akan memudahkan kepadanya jalan ke surga "(HR Muslim no. 4867 dan Turmudzi no. 1345)
عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه البخاري 5552 ومسلم 4685).
Artinya: "Dari 'Amir dia bekata: "Aku mendengar Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Anda melihat kemesraan dan kecintaan orang beriman serta kesetiaan mereka itu persis seperti badan yang satu, jika ada bagian yang sakit maka semua bagian tubuhnya akan merintih karenanya jaga tidak bisa tidur dan panas"(HR Bukhari no. 5552 dan Muslim 4685).
@عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه البخاري 5552 ومسلم 4685).
"Dari 'Amir dia bekata: "Aku mendengar Nu'man bin Basyir bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Anda melihat kemesraan dan kecintaan orang beriman serta kesetiaan mereka itu persis seperti badan yang satu, jika ada bagian yang sakit maka semua bagian tubuhnya akan merintih karenanya dengan jaga tidak bias tidur dan panas"(HR Bukhari no. 5552 dan Muslim 4685).
@عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهٍُ(رواه البخاري 459 ومسلم 4684)
"Dari Abu Musa bahwa Nabi Saw bersabda: "Orang yang beriman kepada orang yang beriman itu persis seperti suatu bangunan yang satu memperkuat yang lain dan beliau menjalin jari-jarinya mempererat ikatannya"(HR Bukhari no.456 dan Muslim m no.4684).
Demikianlah bentuk nyata bagaimana mengelola hubungan sosial antara si kaya dengan si miskin menurut petunjuk Rasulullah Saw berdasarkan wahyu dari Allah. Alangkah indahnya masyarakat Islam itu harusnya menjadi cita-cita yang harus juangkan bersama.
BAB TIGA
Wakaf untuk kebahagiaan hidup
Masalah ke-3:.Apakah Allah akan memberi balasan amal baik itu akan diberikan hanya di akhirat saja? Jawaban sementara: Allah akan memberi pahala akhirat dan secara otomatis amal baik itu akan memberi kesejahteraan hidup makhluk di dunia sampai akhirat.
Allah dalam beberapa tempat dalam Al-Quran menjanjikan kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan hidup di dunia jika umat manusia suka mentaati hidayah Allah, yaitu:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ()النحل 97)
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"(S.16 An-Nahl 97).
@ Ath-Thabari dalam tafsirnya (17h291) mencatat bahwa siapa yang tidak beramal soleh maka hidupnya akan sengsara.
@ Ibnu Katsir dalam tafsirnya (4h569) dalam membahas Qs41a30-32 dikaitkan dengan Qs16a97 mencatat bahwa hidup yang mentaati syari'at Allah akan bahagia di dunia- sampai akhirat dengan mengutip hadis di bawah ini:
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ(30) نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ(31)نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ(32)(فصلت 31-32)
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu".Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(S.41 Fushshilat 30-32)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ (رواه مسلم 1246 والترمذي 2271)
Artinya: "Dari 'Abdullah bin 'Amr ibnil 'Ash bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Sungguh berbahagialah orang yang Islam dan dianugerahi rejeki yang mantap serta kepuasan yang diturunkan oleh Allah atas apa yang telah dianugerahkan kepadanya"(HR Muslim no.1246 dan Turmudzi no.2271).
@ Al-Qurthubi dalam Tafsirnya(10h174) mencatat bahwa hidup yang baik itu ialah mentaati aturan Allah siapa yang berpaling dari Allah maka hidupnya akan menderita sengsara.
@ Ar-Razi dalam Tafsirnya (7h387) saat membahas Al-Quran s8a24 menyatakan bahwa siapa yang beriman dan tekun dalam agama Islam serta menghayati Al-Quran maka dia akan mendapat ilmu untuk perjuangan mencari kesuksesan hidup. Allah akan memberi hidayah kepadanya menuju hidup yang haqiqi, jauh dari kebodohan. Di halaman lain (9h462) Ar-Razi menambahkan bahwa siapa yang menepati syari'at Islam memilih yang mubah, yang sunat dan yang wajib maka Allah akan membalas ketekunannya itu dengan hidup yang bahagia sebagaimana dijanjikan Allah dalam Al-Quran s16a97:
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"(S.16 An-Nahl 97).
Perlu diingat bahwa iman merupakan syarat bagi amal soleh yang akan mendapat balasan dari Allah, maka orang kafir tidak mempunyai amal soleh walaupun dia merasa berbuat baik, tetapi baik menurut pikirannya sendiri.
Mengenai Hayatan Thayyibatan yang disebut-sebut Allah dalam Al-Quran s16a97 diatas maka hidup yang bahagia itu merupakan dampak dari amal soleh yang dapat dirasakan di dunia sampai akhirat. Di halaman lain (10h484) Ar-Razi mencatat bahwa Hayatan Thayyibatan atau hidup yang bahagia di dunia ini disinggung Allah dalam Al-Quran sampai 4 kali, yaitu s16a67, s5a66, s7a96, s71a10-12 dan s72a16. Sebaliknya bahwa kafir itu akan membawa dampak akibat derita sengsara diingatkan Allah dalam Al-Quran s2a61, yaitu:
وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ [ البقرة : 61 ]
Artinya: "Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah…"(S.2 Al-Baqarah 61).
@Pengaruh dari Hayatan Thayyibatan itu dampakya sampai alam kubur ditunjuk oleh hadis beriku:
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلَّطُ عَلَى الْكَافِرِ فِي قَبْرِهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ تِنِّينًا تَلْدَغُهُ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ فَلَوْ أَنَّ تِنِّينًا مِنْهَا نَفَخَ فِي الْأَرْضِ مَا أَنْبَتَتْ خَضْرَاءَ( رواه احمد10906 والترمذي 2384)(تنين=حية عطيم-
Artinya: " Abu Sa'id al-Khudriyyi mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Ada 99 ular naga besar membelit orang kafir dalam kuburnya mengoyak-ngoyaknya sampai datang hari kiamat. Jika seandainya satu ekor ular tadi menyemburkan bisanya di bumi maka tidak dapat menumbuhkan tumbuhan hijau "(HR Ahmad no.10906 dan Turmudzi no.2384).

Dampak akibat dari perbuatan durhaka kepada Allah akan dirasakan di akhirat berupa azab kesengsaraan.
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (طه 124)
" Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"(S.20 Thaha 124).
@ Tafsir Ad-Durrul Mantsur (6h167) dalam membahas Qs16a97 mencatat yang dimaksud dengan Hayatan Thayyibatan ialah rejeki yang halal, pekerjaan yang baik dan amal soleh dan hidup penuh kepuasan (Qana'ah).
@ Tafsir Fi Zhilalil Quran (4h488) menjelaskan makna dari lafal Hayatan Thayyibatan itu ialah hidup yang tenang, percaya diri, damai, puas, tenteram, sehat, penuh ridho dan barokah Allah semua ini dapat dicapai dengan amal soleh.
Oleh karena itulah selagi kita yang masih sempat sayogyanya kita berusaha keras untuk berbuat amal soleh dalam hal ini ialah menabung dalam Tabungan Wakaf, walaupun hanya seharga satu butir kurma atau seberat biji bayam tetapi kontinu terus menerus, kita serahkan sejumlah uang kita serahkan kepada Allah menjadi milik Allah untuk membiayai proyek-proyek Jihad fi Sabilillah perjuangan Islam dan konfrontasi melawan budaya kafir. Kita renungkan firman Allah dengan sungguh-sungguh:
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(8)وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ(9)(الاعراف 7-8)(الاعراف 8-9)
Artinya: "Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barang siapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami"(S.7 Al-A'raf 8-9).
---===ooo0ooo===---

Lampiran

TABUNGAN WAKAF
Telah tersiar berbagai masalah sosial dan berita-berita negatif yang bertentangan dengan ajaran semua agama maupun budaya bangsa yang beradab, mencakup perlawanan terhadap hukum Islam, merusak Hukum Tata Negara, bertentangan dengan Hukum moral, Hukum Ekonomi, Hukum Adat dan berbagai macam aturan perundang-undangan. Setiap hari berita-berita itu disuguhkan kepada kita oleh tayangan TV dan mass media elektronis modern lain sepertinya disengaja untuk menghancurkan nilai-nilai budaya Islami dan sopan santun bangsa yang beradab.
Mayoritas masyarakat Indonesia masih mengaku beragama Islam, tetapi mereka sudah terbelenggu dan dijerat oleh perkembangan budaya non muslim dan arus globalisasi karena minimnya ilmu ke-Islamannya maka mereka sangat mudah terjebak jatuh ke dalam perangkap budaya kafir.
Dari sisi ekonomi banyak masalah yang memerlukan pemikiran kita misalnya seperti besarnya bagian rakyat Indonesia (41 juta orang) masuk daftar orang yang hidup di bawah garis kemiskinan atau menjadi penganggur tersembunyi dan 90% dari padanya adalah beragama Islam.
Diperhatikan dari pandangan yang Islami maka ada beberapa petunjuk bagaimana mengatur dan mengatasi berbagai macam masalah hidup ini, yaitu:
~ Tidak ada manusia yang suci dari dosa kecuali para nabi. Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw pada jaman itu sudah menyatakan bahwa manusia itu tempat salah dan lupa (Hadis Turmudzi no.2423 dan Ibnu Majah 4241 ).
~ Hanya nabi dan rasul yang suci dari dosa atau kesalahan, sebab nabi dan rasul itu utusan Allah dan Allah terus menerus memberi petunjuk, mengawasi dan memberi peringatan atas kesalahannya kemudian meluruskan bagaimana sehatusnya. Hal ini dicatat oleh para ulama tafsir, Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Ar-Razi dalam kitab tafsir mereka..
~ Kelak di hari Kiamat amal soleh manusia akan ditimbang diperbandingkan dengan dosa maksiat mereka. Namun Allah sudah memberi peraturan (Al-Quran s99a7-8) barang siapa yang amal solehnya lebih banyak mengalahkan dosa maksiatnya maka seseorang akan masuk surga sebaliknya siapa yang dosa maksiatnya lebih berat maka dia masuk neraka. Demikian juga Rasulullah Saw dalam hadis beliau bahwa barang siapa yang amal solehnya lebih berat akan msuk surga jika dosa maksiatnya lebih berat dalam timbangan itu dia masuk neraka.
~ Dicatat dalam hadis bahwa Rasulullah Saw bersabda barang siapa yang timbangan amal solehnya lebih berat walaupun hanya seberat satu dzarrah=seberat biji sawi mengalahkan dosa maksiatnya maka dia masuk surga.
~ Tercatat juga bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Selamatkanlah diri anda dari api neraka walaupun hanya dengan setugel biji kurma", senada dengan hadis di atas, siapa yang amal solehnya lebih berat walaupun hanya setugel kurma dia akan masuk surga.
~ Dalam Al-Quran s7a46-48 Allah berfirman bahwa orang yang amal solehnya persis sama dengan dosa maksiatnya maka dia tidak masuk neraka dan tidak masuk surga, maka jika melihat penghuni surga dia akan menyesal serius, jika melihat penghuni neraka dia mengucapkan puji syukur kepada Allah.
Semua ini sangat menggelitik pemikiran kita dan mengharapkan jalan keluar dari ancaman neraka karena dosa maksiat kita sebab melanggar hukum Allah tidak taat kepada Rasulullah Saw maka kita akan sangat terpuji dan Allah akan mengangkat kita naik ke derajat yang tinggi jika seandainya kita dapat melakukan amal soleh menyumbangkan dana perjuangan untuk menerapkan system kehidupan yang Islami. Dan akan sangat beruntunglah jika seandainya kita dapat menghimpun dana social dan dana abadi dengan mendirikan suatu lembaga sosial bernama TABUNGAN WAKAF dengan pokok-pokok pikiran sebagai berikut:
Yang dimaksud dengan Tabungan Wakaf ialah: "Menabung sejumlah uang dengan menyerahkan uang itu menjadi milik Allah diserahkan kepada Allah menjadi Qardhan hasanan yang diminta oleh Allah dalam Al-Quran s2a245, s73a11&18, s5a12,s57a18 dan s64a17.
Dana ini sepenuhnya untuk perjuangan Islam – Jihad fi Sabilillah yang tercakup dalam rangka Konfrontasi kebudayaan Islam melawan kebudayaan kafir. Perjuangan Islam ini sangat luas sekali, maka salah satu lahan perjuangan Islam ialah mensukseskan program pengentasan kemiskinan dengan memberikan bantuan pinjaman uang bebas riba bebas bunga dari uang wakaf untuk modal usaha atau acara kehidupan orang Islam yang sangat penting memerlukan dana.
Siapa saja yang ingin mengikuti gerakan Tabungan wakaf maka dia wajib mensucikan niat wakaf menyerahkan uangnya itu Lillahi Ta'ala memenuhi firman Allah di atas, kemudian dana ini akan dikelola oleh pengurus yang mereka pilih dan berjanji akan memegang teguh amanat Allah.
Tabungan wakaf di sini dbentuk dengan niat akan mmenghimpun dana yang akan disalurkan menjadi usaha pinjam meminjam dengan peminjam wajib mengembalikan pinjamannnya itu kepada Allah melalui pengurus Tabungan Wakaf paling lama 12 bulan.
Apa sebab peminjam uang Tabungan Wakaf wajib mengembalikan pinjamannya? Uang pinjaman wajib dikembalikan sebabnya ialah bahwa uang yang dipinjam itu adalah benda wakaf yang harus diabadikan supaya uang sebagai benda wakaf ini mengalirkan pahala mengalir terus-menerus kepada penabung sebagi orang yang mewakafkan hartanya. Bahkan wakafnya itu menjadi "Amal .Jariyah" sebagaimana dijanjikan oleh Rasulullah Saw dalam hadisnya:
Artinya: "Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda: "Jika manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali tiga macam, yaitu Shadaqah Jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang soleh yang mendo'akan kepada orang yang mati itu"(HR Muslim no.3084, Nasa`i no.3591 dan Abu Dawud no.2491).
Siapa saja yang ingin mengikutui gerakan Tabungan wakaf terutama mereka para PEMINJAM harus bernazar mewajibkan diri ikut berusaha bersama mengembangkan dan memperbesar modal supaya bisa menambah berat timbangan amal solehnya di hari Kiamat kelak dan mungkin dapat lebih banyak memberi pinjaman kepada mereka yang sangat memerlukannya. Semua berusaha semampunya yang penting ialah Lillahi Ta'ala, berapapun kecilnya walaupun sebesar biji sawi (Mitsqala dzarratin).
Lebih konkrit lagi dapat kita bentuk suatu lembaga Tabungan Wakaf sebagaimana pasal-pasal Anggaran Dasar berikut:

TABUNGAN WAKAF
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Bab I
Nama, Identitas & Tempat Kedudukan
Pasal 1 Nama d an identitas
Nama lembaga: Tabungan Wakaf ini dengan identitas bahwa Tabungan Wakaf merupakan suatu himpunan pribadi yang mempunyai idealitas ingin beribadah taqarrub kepada Allah melalui lembaga wakaf dengan cara menabung uang dana abadi milik Allah lalu disalurkan berupa bantuan melalui system Simpan Pinjam dana keuangan guna usaha karya jasa dalam rangka mencari kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera bahagia dunia akhirat. Dengan nama Wakaf maka diharapkan semua yang terlibat dalam Tabungan Wakaf berusaha keras menjunjung tinggi amanat Allah berasal dari hak milik pribadi yang sudah diserahkan kepada Allah, bahwa harta kekayaan Tabungan Wakaf adalah MILIK KEPUNYAAN ALLAH.
Bab II
Maksud, tujuan dan usaha
Pasal 2: Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan Tabungan Wakaf ialah menjunjung tinggi kalimat Allah dan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya khususnya dalam bidang ekonomi kerakyatan sehingga dapat diwujudkan wilayah kehidupan masyarakat yang adil makmur sejahtera bahagia aman damai.
Pasal 3: Usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, maka Tabungan Wakaf bertekad untuk berusaha melakukan ikhtiar sebagai berikut:


1. Menggerakkan usaha menghimpun dana keuangan yang diniatkan sebagai Wakaf, yaitu melepaskan hak pemilikan atas sejumah harta atau dana untuk diserahkan sepenuhnya menjadi Hak Milik Allah, yang akan dikelola guna usaha pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan hidup yang Islami.
2. Menyalurkan dana Tabungan Wakaf kepada mereka yang memerlukannya sesuai dengan aturan yang dtetapkan oleh Tabungan Wakaf.
3. Pemasukan dan pngeluaran dana keuangan menganut sistem simpan pinjam, ex-pemilik dana sebagai penyimpan atau penabung pahala dan penerima dana sebagai peminjam.
4. Penerima dana merupakan pihak sebagai peminjam dalam arti dia wajib mengembalikan dana pinjamannya yang dapat diangsur sebagaimana diatur oleh Tabungan Wakaf ini.
Pasal 4 Sistem Simpan Pinjam
Sistem pemasukan dan pengeluaran diatur menurut sistem simpan pinjam diatur secara Islami, yaitu:
1. Pemberi dana disebut sebagai penabung pahala akhirat, melalui pelepasan hak pemilikan atas sejumlah uang atau dana dengan tulus ikhlas berniat menyerahkan hak itu kepada Allah yang dijanjikan oleh Allah akan mendapat rahmat barokah yang berlipat ganda 10 kali sampai 700 kali (bunganya 1000% sampai 70000 % dibayar oleh Allah).
2. Penerima dana dinamakan peminjam yang berkewajiban mengembalikan pinjamannya yang dapat diangsur maksimal 12 kali atau 12 bulan sesuai dengan peraturan simpan pinjam Tabungan Wakaf.
3. Pinjam-meminjam tidak menggunakan sistem bunga atau riba, sehingga peminjam hanya mengembalikan sama dengan jumlah yang diterimanya.
4. Semua anggota Tabungan Wakaf berusaha keras mengembangkan, memperbesar modal dengan cara memasukkan atau mewakafkan dana (uang wakaf) menurut kemampuan dan kemauan masing-masing. Khusus peminjam hukumnya sunat muakkad mewakafkan dana atau uang menurut kemampuannya dengan niat suci mengumpulkan tabungan pahala akhirat Lillahi Ta'ala sebagai perwujudan rasa syukurnya kepada Allah dan mengejar supaya di hari Kiamat besuk berat timbangan pahalanya lebih berat dari pada dosa maksiat dia.
Bab III Anggota
Pasal 4 Anggota
1. Anggota ialah semua peminat yang ingin menyimpan tabungan pahala akhirat dengan harapan akan mendapat rahmat barokah Allah dari wakafnya dengan perlipatan 1000% sampai 70 000 % bunga yang akan dibayar oleh Allah kelak di hari Kiamat.
2. Semua yang menyimpan tabungan pahala akhirat sekaligus juga para peminjam dana dari koperasi wakaf ini menjadi anggota Tabungan Wakaff.
Pasal 5 Struktur Organisasi
Koperasi wakaf bernaung di bawah Departemen Agama sesuai dengan aturan hukum yang Islami.
Organisasi kepengurusan Tabungan Wakaf disusun dengan lembaga Penasehat, Ketua/wakil, sekretaris/wakil, bendahara/wakil anggota dan staf ahli penelitian dan pengembangan.
Bab IV Keuangan
Pasal 8: Dana-Pembiayaan
1. Dana keuangan diperoleh dari penyimpan tabungan pahala akhirat (termasuk mereka yang menerima pnjaman dan dari Tabungan Wakaf).
2. Pahala akhirat hanya dapat diperoleh orang yang menabung Tabungan Wakaf dengan niat suci Lillah Ta'ala, bukan lembaga bukan organisasinya, sehingga penyerahan harus dilakukan oleh orang dengan nama diri sendiri yang jelas (Isteri harus dengan nama diri sendiri pribadi).
3. Dana dapat diperoleh juga dari Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, hibah atau wasiat yang diserahkan oleh pemilik hak atas dana peserta Tabungan Wakaf. pahala akhirat hanys akan diterima oleh yang namanya ditulis dalam daftar yabungan Wakaf.
Bab V Musyawarah
Pasal 7: Pimpinan & Pengurus
1. Musyawarah Pimpinan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga unsur Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Tim Ahli/Litbang.
2. Pimpinan, Tim Ahli, Ketua dan Litbang dipilih oleh musywarah anggota
3. Pimpinan mewakili urusan kedalam dan keluar Tabungan Wakaf
4. Pimpinan dipilih untuk periode 5 tahun, semua anggota pimpinan dapat dipilih paling banyak dua kali periode.
Bab VI Aturan Peralihan
Pasal 10 Rincian Pedoman
1. Hal-hal yang belum ada ketentuannya diatur oleh Musyawarah Pimpinan yang senada dengan Anggaran Dasar.
2. Dalam hal yang mendesak dapat dibuat aturan yang senada lebih dahulu dan disahkan kemudian oleh Musyawarah menyusul.
========================o=========================

Tabungan wakaf

I. S.2 Al-Baqarah 245
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ( البقرة 245)
II. Artinya: " Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan"(S.2 Al-Baqarah 245).
III Tema dan sari tilawah
1. Allah mendorong manusia supaya beramal soleh Qardhan Hasan.
2. Siapa saja yang berbuat baik memerlukan biaya
3. Siapa yang mengeluarkan biaya untuk amal soleh dengan Qardhan Hasan mentaati perintah Allah dikatakan bahwa dia sudah memberi pinjaman kepada Allah.
4. Allah akan mengembalikan pinjaman itu berlipat ganda
5. Allah menetapkan sedikit atau banyaknya rezeki manusia
6. Seluruh umat mansuia akan kembali kepada Allah.
IV,Masalah dan analisa jawaban
1.Apa yang disebut baik dan apa yang disebut buruk? Yang baik itu ialah yang menyenangkan manusia di dunia akhirat seluruh umat manusia secara abadi selamalamanya, semua ini hanya Allah yang mengetahuinya.
2.Bagaimana mengelola hubungan si kaya dengan si miskin? Orang yang mempunyai kelebihan rejeki supaya menolong mereka yang kekurangan membina kerja sama dengan niat yang suci Lillahi Ta'ala
3.Apakah Allah akan memberi balasan amal baik itu akan diberikan hanya di akhirat saja? Allah akan memberi pahala akhirat dan secara otomatis amal baik itu akan memberi kesejahteraan makhluk di dunia sampai akhirat.
@ Ayat-ayat yang terkait
Al-Quran s2a245 tersebut diatas perlu dikaikan dengan s7320, s5a12 dan s57a18 berikut:
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًاوَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (المزمل 20)
''…..dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(S.73 Al-Muzammil 20).
لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلَاةَ وَءَاتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَءَامَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ( الماءدة12)
" ……… sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus"(S.5 Al-Maidah 12).
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ 0الحديد 11)
"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak"(S.57 Al-Hadid 11)
إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ( التغابن17)
"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun"(S.64 At-Taghabun 17).
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ(الحديد 18)
"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak"(S.57 Al-Hadid 18)

Sabtu, 25 Juli 2009

Gampang Sekali

Pengantar
Allah telah membekali para nabi dan rasul dengan mukjizat, yaitu suatu kejadian yang luar biasa yang tidak mungkin diperbuat oleh makhluk manusia. Mukjizat diwujudkan Allah melalui diri nabi dan rasul sebagai bukti dirinya itu menjadi utusan Allah.
Adapun manusia yang bukan nabi bukan rasul ada kemungkinan mempunyai kemampuan berbuat sesuatu yang luar biasa seperti mukjizat. Tetapi benar tidaknya perbuatan luar biasa itu dari Allah kita wajib berpegang kepada sumbernya yaitu jika diberitahukan oleh Allah kepada kita secara tegas difirmankan Allah dalam kitab suci Al-Quran atau melalui Rasulullah maka kebenarannya dijamin oleh Allah.
Suatu perbuatan yang luar biasa yang diperbuat oleh manusia selain nabi atau rasul yang tidak dicatat di dalam Al-Quran atau tidak dijamin oleh Allah maka perbuatan itu tidak dapat dipercaya kebenarannya bahkan mungkin dari syaitan musuh-musuh Allah.
Segala sesuatu adalah ciptaan Allah khususnya sesuatu yang menurut ilmu manuasia dilihat sebagai luar biasa, maka bagi Allah adalah gampang sekali. Allah berfirman dalam Al-Quran:
Al-Quran S.19 Maryam 19-22 dan S. 19 Maryam 7-9
يَازَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا(7)قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا()قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا()(مريم8-9)
“Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua"(8)


Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali"(9))S.19 Maryam 8-9)
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا(()قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا()قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ ءَايَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا()فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا()(مريم 19-22)
“Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh”(S.19 Maryam 19-22).
Tema dan sari tilawah
I. Surat Maryam 7-9
1. Nabi Zakariya ketika usia tua mengaduh tidak mempunyai anak keturunan dan isterinya tidak menurunkan anak.
2. N. Zakariya berdo’a dalam nuansa yang sangat sunyi sepi sekali
3. N.Zakariya berdo’a memohon agar Allah menganugerahi dia seorang pewaris dirinya yang akan meneruskan tugas dakwah agama Allah.
4, Do’anya dikabulkan maka Allah menganugerahkan anak bernama Yahya, belum pernah ada nama itu sebelumnya.
5. Kejadian yang ajaib ini bagi Allah adalah mudah saja.
II. Surat 19 Maryam 18-22
1. Maryam putri ‘Imran yang suci waktu sendirian kedatangan seorang lelaki.

2. Maryam tidak suka ada orang laki-laki yang mendekatimya.
3. Ternyata laki-laki itu malaikat utusan Allah yang mengabarkan bahwa Maryam akan hamil dam melahirkan anak bayi yang suci.
4. Maryam menyatakan tidak mungkin akan hamil, sebab tidak pernah dia disentuh oleh seseorang manapun juga,
5. Tamu itu menyatakan bahwa keajaiban itu diperbuat Allah dengan mudah saja
6. Kelahiran anak tidak melalui hubungan seorang perempuan dengan lelaki itu juga merupakan ayat dan rahmat Allah.
Masalah dan analisa jawaban
Seorang Nabi Yahya yang sudah sangat tua dan isteri yang mandul bisa mengandung dan melahirkan Yahya, demikian juga Maryam menjadi hamil dan melahirkan Nabi ‘Isa merupakan suatu kejadian yang luar biasa aneh bin ajaib. Kejadian ini menimbulkan beberapa pertanyaan, yaitu:
1. Apa bedanya ilmu gaib dengan ilmu ilmiyah? Ilmu gaib itu ilmu yang tidak tunduk kepada Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah, sedang Ilmu Ilmiah ialah ilmu yang lahannya bersifat indrawi sehingga dapat diteliti melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah.
2. Bagaimana isi dan tingkatan Ilmu Gaib itu? Isi Ilmu Gaib itu ialah ilmu yang dimiliki oleh makhluk gaib dan makhluk yang bisa masuk ke alam gaib. Peringkat Ilmu Gaib ada dua tingkat yang pertama tingkat rendah dimiliki oleh para penghuni alam gaib dan ke-dua ilmu Allah.
3. Apa bedanya Ilmu Gaib dengan Mukjizat? Ilmu Gaib dapat dipelajari oleh pelaku khusus sedangkan Mukjizat mutlak tidak dapat dipelajari oleh siapapun juga, sebab Mukjizat itu Ilmu dan Qudrat Allah.
Pendalaman fan penelitian


BAB SATU
Ilmu Gaib dan Ilmu Indrawi
Masalah ke-1: Apa bedanya ilmu gaib dengan ilmu ilmiyah? Ilmu gaib itu ilmu yang tidak tunduk kepada Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah, sedang Ilmu Ilmiah ialah ilmu yang lahannya bersifat indrawi sehingga dapat diteliti melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah.
a. Ilmu ilmiah
Segala ilmu pengetahuan jika diperoleh melalui metodologi penelitian ilmiah maka hasilnya menjadi pengetahuan ilmiah. Terciptanya pengetahuan ilmiah diperoleh melalui beberapa proses:
i. Pengamatam indrawi artinya dapat dilikat dengan pancaindra. ii.Eksperimen artinya setelah dicoba berkali-kali
iii.Generalisasi yaitu kesimpulan dari banyak-banyak keadaan
iv.Verifikasi maksudnya sidah diuji oleh para pakar yang hasilnya cocok antara teori dengan kenyataan.
Ciri-ciri pengetahuan ilmiah ialah terbuka bisa dibuktikan oleh orang lain dan memang cocok benar, datanya obyektif. Obyektif maksudnya ialah teras dari rasa sentimen tidak terikat oleh keinginan suka dan tidak suka, netral dari pernilaian pihak-pihak mana saja.
Obyek yang diteliti ialah data, yaitu wujud yang dapat disaksikan dengan indra lahir, sehingga wujud tadi dapat diambil gambarnya melalui kamera tustel, dapat direkam suaranya, dapat diraba dengan anggota tubuh, dapat dirasakan dengan alat indra atau syaraf perasaan.
Dari penelitian ilmiah akan dapat menghasilkan rumusan atau pedoman untuk mengatasi masalah, meramalkan dan mengawasi proses penyelesaian masalah yang tercakup dalam IPTEK dan menjadi bagian salah satu cabang disiplin ilmu dari IPTEK.
Suatu riset atau penelitian itu dilakukan karena adanya pertanyaan yang harus dicari jawabannya.


@ Tingkat-tingkat ilmu pengetahuan
Para pakar membagi ilmu pengetahuan menjadi 4 tingkat, yaitu: 1) Pengetahuan. 2)Teori, 3) Filsafat. 4) Agama.
1. Pengetahuan ialah ilmu yang diperoleh hanya melalui panca indra lahir. Kebenaran pengetahuan ini sangat terikat oleh kondisi alat indra dan tata kerja alat itu, sehingga jika alat indra rusak atau tidak bekerja dengan benar misalnya sakit atau ada gangguan maka hasil penyerapan indra itu menjadi tidak benar alias salah
2. Teori, jika pengetahuan hasil penyerapan oleh infra itu benar lalu dikembangkan melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah dan sudah diuji oleh ahlinya maka dia dapat menghasilkan teori yang dapat diterapkan atas semua kasus yang memenuhi syarat dari teori itu dan kebenarannya dapat diterima selama belum ada teori baru yang membatlakna teori ini.
3. Filsafat, jikalau teori tersebut diperdalam secara teratur, sistematis, obyektif, radikal, universal akan menghasilkan filsafat yang kebenannya dapat berlangsung sangat lama.
Nomer 1, 2 dan 3 du atas ini karena sumbernya dari akal manusia maka kebenarannya tidak abadi tetapi masih spekulatif-untung-untungan dan hipotetis diniali benar selama belum dikalahkan oleh ilmu yang baru.
4. Agama dari Wahyu dari Tuhan, ialah ilmu Allah kebenarannya mutlak, abadi berlaku atas seluruh alam mana saja di dunia sampai akhirat.
b. Ilmu gaib
Ilmu gaib ialah ilmu yang diperoleh secara rahasia, tidak masuk akal, tidak dapat dipelajari oleh orang biasa, tidak bisa diperjual belikan, tidak dapat diuji kebenarannya dan tidak dapat diajukan ke meja hijau-pengadilan. Dan untuk mencari ilmu gaib itu caranya ialah dengan sembunyi-sembunyi di tempat yang sunyi, tidak ada saksi, tertutup tidak boleh orang lain mengetahuinya, tidak bisa dijual atau dibeli, tidak berlaku sama atas orang lain, tidak dapat direkam gambar atau suaranya.
Contoh ilmu gaib misalnya ilmu melihat memedi, gendruwo, wedon, ilu-ilu, banaspati, thethekan, santhet, pelet, sihir, kuntilanak, guna-guna, jampi-jampi. Dalam saat yang sama ditempat yang sama maka dua orang yang satu bisa menyaksikan gendruwo yang satu tidak dapat melihat. Untuk gampangnya ilmu gaib itu adalah ilmunya syaitan, sedangkan yang dapat memiliki ilmu gaib itu ialah jin, syaitan dan makhuk halus lainnya. Ilmu gaib menghasilkan keadaan yang luar biasa bertentangan dengan ilmu ilmiah dan tidak masuk akal. Dan ilmu gaib itu mungkin luasnya mengalahkan ilmu ilmiah, sebab tidak mengikuti teori logika akal.
BAB DUA
Masalah ke-2: Bagaimana isi dan tingkatan Ilmu Gaib itu? Isi Ilmu Gaib yang dimiliki oleh makhluk penghuni alam gaib dan makhluk yang bisa masuk kedalam alam gaib. Peringkat Ilmu Gaib ada dua tingkat yang pertama tingkat rendah dimiliki oleh para penghuni alam gaib dan ke-dua ilmu Allah.
@Tinjauan filosofis
Kembali kepada masalah soal alam yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal, yang juga dapat disebut dengan metafisika. Menurut Kamus Oxford bahwa Metaphysica ialah Abstract talk artinya pembicaraan mengenai soal yang sifatnya abstrak alias gaib. Para pakar ahli pikir memberikan pengertian bahwa metafisika ialah ilmu tentang hakikat segala sesuatu.
Sayyid Hosein Nasr dalam Ensiklopedi Filsasfat Islam (2003:1090) mengatakan bahwa metafisika ialah: Apa-apa yang di atas alam, apa-apa yang di belakang alam atau filsafat alam ketuhanan. Dapat ditambahkan lagi bahwa memurut mereka tujuan tertinggi manusia ialah metafisika.
Hasbullah Bakry mencatat bahwa metafisika itu berasal dari bahasa Yunani Meta artinya ialah “sebaliknya, sesudah atau selain”, Kata-kata fisika artinya alam nyata. Maka metafisika ialah apa-apa yang berada dibalik alam nyata. Maka Metafisika maksudnya ialah Ilmu yang menyelidiki apakah hakikat dibalik alam nyata ini yang juga mengandung makna ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu yang mencakup apa yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera ataupun akal. Kemudian menurut Hasbullah Bakry metafisika itu ada dua bagian, yaitu ontologi dan teologi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ontologi
Ontologi ialah suatu ilmu bagaimana kita memahami hakikat dari segala yang ada ini, yang terdiri dari materi dan rohani. Ilmu fisika hanya mempersoalkan apa yang dapat ditangkap oleh panca indera saja, sedangkan apa yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera atau akal dibicarakan oleh ilmu metafsisika.
Dalam memandang dua kenyataan materi dan rohani ini maka timbul 4 macam aliran pikiran, yaitu:
a) Dualisme ialah suatu aliran yang percaya bahwa dalam alam semesta ini ada dua hakikat, yaitu dunia materi yang dinamakannya “dunia ruang” dan dunia rohani yang mereka namakan “dunia kesadaran”, kedua-duanya sama-sama abadi dan azali demikian pendapat .Descartes (1650M). Di sisi lain Aristoteles (322M) menamakan dunia ruang itu materi sedangkan yang rohani dia namakannya forma. Menurut Al-Quran apa yang mereka percaya sebagai dualisme dalam arti luas adalah makhluk ciptaan Allah, seperti yang terurai di dalam ayat berikut:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (الذاريات 49)
Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”(S.51 Adz-Dzariyat 49).
Faham yang berlawanan dengan aliran dualisme itu alah faham Monisme, yaitu bahwa hakikat apa yang ada ini hanya satu saja. Faham Monisme terbagi dua, yaitu Materialisme dan Idealisme.. Kaum Materialisme mengatakan bahwa hakikat dari semua yang ada ini adalah materi, sedangkan aliran Idealisme atau Spiritualisme mengatakan bahwa hakikat yang sebenarnya dari apa yang ada ini adalah rohani.
Ad.2. Materialisme
Para ilmuwan menyamakan faham Materialisme dengan Naturalisme karena mereka cenderung memusatkan perhatiannya kepada alam yang bersifat materi saja yaitu alam dunia ini; Thales (545SM) berpendapat bahwa asal usul alam itu dari air; Anaximandros (545SM) mengatakan bahwa asalnya dari apeiron yang sifatnya tak terbatas; Anaximenes (528SM) mengatakan asalnya dari udara; Demokritos (360SM) mengatakan asal usulnya dari atom, tidak ada lain di alam ini kecuali atom dan ruang kosong. Jelas mereka tidak percaya kepada Tuhan.
Para ulama menuduh kaum yang tidak percaya kepada adanya Tuhan Maha Pencipta dan Maha Pemelihara alam ini dan hanya percaya kepada otomatisnya proses jalannya alam adalah kaum Historis-Materialisme mirip dengan apa yang dituduhkan oleh Al-Quran kepada masyarakat Arab Jahiliyah dahulu yang disebut-sebut di dalam Al-Quran berikut:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ (ألجاثية 24)
Artinya; “Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”(S.45 Al-Jatsiyah 24).
Ad 3...Idealisme atau Spiritualisme
Idealisme ialah aliran faham alam ini serba idea serba cita-cita dan aliran Idelaime juga dinamakan Spiritualisme; sedangkan spiritualisme ialah aliran yang percaya bahwa alam ini serba roh. Menurut aliran ini materi itu adalah penjilmaan dari rohani, sedangkan rohani itu nilainya lebih tinggi dari pada materi, karena materi itu hanya bayangan saja dari rohani. Menurut aliran idealisme kebudayaan itu perwujudan dari cita-cita sedangkan cita-cita itu adalah Rohani. Sasaran pikiran aliran Idealisme mencakup akal, kesadaran, cita-cita, jiwa atau suksma.
Ajaran Idealisme ini awalnya dikemukakan oleh Plato yang mengatakan bahwa hakikat yang sebenarnya dari semua yang ada ini adalah alam pikiran atau idea, sedangkan alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah bayangan saja dari alam idea.
Ad 4.Agnosticisme
Aliran Agnosticisme adalah suatu aliran yang mengingkari kemampuan manusia untuk mengetahui hakikat materi ataupun hakikat rohani. Tokoh aliran Agnosticisme ialah Heidegger dan Jaspers yang berpendapat bahwa yang mutlak atau transendent itu tidak ada sama sekali.
B. TEOLOGI
Teologi ialah suatu faham ketuhanan yang tumbuh berpangkal melulu dari peristiwa kejadian alam saja, maka dari itu teologi ini dapat dinamakan Teologi Naturalis. Namun demikian sebagian dari merekapun juga mengakui adanya Sang Pencipta dan Pengatur alam, sehingga aliran ini juga dapat disebut dengan Theodiceia. Mereka ini mengakui adanya Tuhan berdasarkan akal melulu..
Seperti yang pernah digagas oleh Anaximandros bahwa asal usul alam semesta ini dari Apeiron yaitu sesuatu yang tidak mempunyai batas dan tidak terhingga. Senada dengan ini Herakleitos berpendapat bahwa alam semesta ini ada yang mengatur secara tetap sistematis, rapi dan terus-menerus yaitu Hukum Dunia namanya Logos. Logos sendiri artinya ialah pikiran yang benar dan dari bunyi logos berkembang menjadi Logika atau Logis. Menurut mereka Logos itu adalah “Hukum Dunia” dia mengatur dunia dengan sangat tertib.
Al-Quran mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini mengucapkan tasbih artinya me-Maha Suci-kan Allah, hanya saja manusia tidak mengetahui cara mereka bertasbih. Menurut para ulama cara makhluk alam semesta bertasbih kepada Allah itu berwujud ketaatannya melakukan tugas masing-masing dengan sangat tertib teratur rapi sistematis otomatis, menetapi dan menepati angka ukuran, posisi, gerak kecepatan, daya, kemampuan, reaksi dan segala sifat materi sejak awal peciptaan bumi dan langit dahulu sampai sekarang ini. Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (النور 41)
Artinya: “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”(S.24 An-Nur 41).

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (الاسراء 44)
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”(S.17 Al-Isra` 44).
Hasbullah Bakry (1986:62) mengidentikkan Hukum Logos para filsuf di atas ini sangat mirip dengan Sunnatullah atau Hukum Allah, hanya sayangnya para ahli pikir tersebut tidak berhasil menemukan Tuhan yang menciptakan Logos mereka terhenti hanya merenungkan bekas-bekas atau peristiwa perubahannya saja. Selanjutnya Teologi Naturalisme ini dibagi dua, yaitu: Theisme dan Pantheisme. Anaxagoras berpendapat bahwa kodrat atau kekuasaan yang menggerakkan alam semesta ini datang dari luar, maka faham ini dinamakan Theisme. Sedangkan Demokritos berpendapat bahwa kodrat-kekuatan yang menggerakkan alam ini ada didalam alam itu sendiri, maka faham ini dnamakan Pantheisme, lalu berkembang sebagai berikut:


a) Theisme
Theisme ialah suatu aliran yang berpendapat bahwa kekuatan yang menggerakkan alam ini datang dari luar alam dan mereka menamakan–nya Tuhan. Tuhan inilah yang menggerakkan dan memelihara alam dengan sangat teratur. Sayang sekali para ahli pikir Theisme ini berhenti hanya pada pengakuan adanya Tuhan. Bahkan pengakuan itupun tidak jelas dan tidak seragam bagaimana sifat-sifat sesuatu yang mereka duga sebagai Tuhan itu, sehingga keterangannya saling berbeda menurut pikiran mereka masing-masing, misalnya Logos teori Herakleitos, Cinta teori dari Empedokles, Nus teori dari Anaxagoras dan Idea Tertinggi dari Plato serta Prima Causa teori dari Aristoteles tidak ada kesamaannya. Lebih dari pengakuan itu mereka tidak mampu meneruskan pemikirannya dan berhenti sampai disitu, sehingga Theisme ini tidak mengandung ajaran ibadah dan hukum agama, paling banter aliran ini hanya berspekulasi tentang adanya teori tentang etika yang juga saling berbeda rincian maupun global-umunnya.
b) Pantheisme
Pantheisme ialah suatu aliran pendapat bahwa kodrat kekuasaan yang menggerakkan alam ini berada di dalam alam itu sendiri. Faham Pantheisme ini mengandung beberapa macam teori, yaitu
1) Atomistik dari Xenophanes diteruskan oleh Demokritos mereka berpendapat bahwa alam ini tidak lain kecuali atom yang bergerak dan berkembang secara teratur sistematis.
2) Aliran Stoa berpendapat bahwa segala sesuatu di alam ini berwujud Jiwa dan Raga tidak mungkin jiwa saja tidak mungkin raga sendirian maka kesatuan jiwa dan raga itu dinamakan Pneuma dan Peneuma adalah Tuhan
3) Aliran Neo Platonisme berpendapat bahwa Tuhan dan alam merupakan satu kesatuan, dalam pengertian bahwa segala sesuatu merupakan limpahan atau emanasi dari Tuhan dan emanasi pertama berwujud roh alam, kemudian roh alam atau jiwa alam melimpahkan sesuatu berwujud dunia jasmani mirip teori idea Plato dan teori logos dari Herakleitos..
4) Aliran Natura-naturas teori Spinoza berpendapat bahwa yang menciptakan dan yang diciptakan itu adalah “sama dan satu”.
Politheisme itu sangat mirip dengan faham Pantheisme, hanya saja Politheisme berpendapat bahwa sebagian dari alam dapat menjadi Tuhan, sedangkan Pantheisme menyatakan bahwa alam ini adalah Tuhan tetapi orang tidak merasa dirinya Tuhan.
Hasbullah Bakry (1986:69) mengaitkan faham Politheisme itu dengan ajaran Trinitas bahwa salah satu oknom dari Trinitas itu ialah Yesus, maka Yesus itu manusia sekaligus Tuhan adalah jelas Pantheisme-Politheistis artinya banyak Tuhan menjadi satu dengan alam dan berada di dalam alam. Secara historis ajaran Trinitas ini berasal dari ajaran Stoa yang diusung oleh Paulus ke dalam agama Nasrani sedangkan teori penebusan dosa ajaran Paulus itu berasal dari filsafat Pythagoras.
Berangkat dari catatan Hasbullah Bakry bahwa Metafisika ialah apa yang dibalik alam nyata dan menurut HM.Rasyidi (1984:20) metafisika itu ialah apa yang dibelakang alam. Maka untuk memahami hakikat apa yang dibelakang alam dunia ini tidak lain harus melalui Al-Khaliq yaitu Dzat yang menciptakan alam nyata dan alam gaib atau yang menciptakan fisika dan metafisika.
Terhadap semua teori dan dugaan-dugaan para filosuf itu perlu kita membaca dugaan dan tulisan mereka itu dengan kaca mata Al-Quran, Allah berfirman sebagai berikut:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (الانعام 116)
Artinya: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”(S.6 Al-An’am 116).

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ(147)وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(148)(البقرة)
Artinya: “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”(S.2 Al-Baqarah 147-148).
Dari peringkat dan prioritas kebenaran yang pertama sampai terakhir di atas, maka usaha untuk mengetahui alam gaib, soal-soal metafisika, apa yang ada dibalik alam nyata ini tidak ada jalan lain kecuali harus meminta penjelasan dari wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla. Lebih-lebih mengenai soal tentang Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan Takdir jelas kita semua wajib berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul Saw. Allah berfitman dalam Al-Quran:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (الانعام 59)
Artinya: “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”(s.6 Al-An’am 59).
Barang siapa mengaku diri mempunyai ilmu gaib dan mempertontonkan diri dapat melakukan sesuatu yang luar biasa maka akan sangat membahayakan diri karena iman dan Islamnya dapat menipis sampai habis bahkan menjadi musyrik karena menyombong dan takabur serta melakukan dosa yang paling besar tidak akan memperoleh ampunan Allah, haram masuk surga. Oleh karena itu akan lebih selamat jika kita mempelajari ilmu ilmiah tidak memasuki alam gaib dan ilmu gaib.
BAB TIGA
Mukjizai atau bukan mukjizat
Masalah ke-3: Apa bedanya Ilmu Gaib dengan Mukjizat? Ilmu Gaib dapat dipelajari oleh orang-orang tertentu khusus sedangkan Mukjizat mutlak tidak dapat dipelajari oleh siapapun juga, sebab Mukjizat itu Ilmu Allah.
Ilmu gaib ialah ilmu yang ujung-ujungnya berasal dari penghuni alam gaib, jika ilmu dari syaiton maka isinya serba salah dan bohong sebab syaiton kerjanya ialah mengajak manusia kepada kesesatan, meuuju kesengsaraan dan azab Allah neraka jahanam melawan Allah .
Jika ilmu gaib ini berasal dari malaikat yang asalnya dari Allah, maka kebenarannya bersifat mutlak abadi universal. Salah satu ilmu gaib dari malaikat dari Allah ialah Mukjizat yang diterima oleh para nabi dan rasul utusan Allah. Demikian juga ilmu yang diterima oleh manusia yang khusus dipilih oleh Allah yang termaktub dalam firman Allah dalam Al-Quran atau melalui Nabi dalam hadis mutawatir setingkat dengan Al-Quran, misalnya Maryam perawan yang suci itu melahirkan Nabi ‘Isa dan Luqman.
@ Gampang sekali
Allah itu mempunyai ilmu serba Maha dan Mutlak Maha, maka Allah itu ilmunya terlalu jauh di atas ilmu makhluk manusia, sehingga jika manusia membuat sesuatu akan menjumpai berbagai macam masalah dan kesulitan maka Allah dalam menciptakan segala sesuatu itu begitu mudah dan gampang sekali. Contoh dan catatan para ulama dalam hal ini ialah sebagai berikut:
~ Al-Quran S.19 Maryam 9: Nabi Zakariya umurnya sudah terlalu tua dan isteri diduga mandul tidak akan mempunyai anak, tetapi jika Allah mengehndaki maka Allah cukup mengucapkan firman ”KUN” naka terciptalah apa yang dikehendaki Allah itu dengan sangat mudah dan gampang sekali dan ini Allah sendiri yang menyatakannnya.
~ Al-Quran S.19 Maryam 21: Maryam seorang gadis perawan yang suci tanpa hubungan dengan orang laki-laki dapat hamil dan melahirkan bayi Nabi ‘Isa, maka Allah cukup mengucapkan firman-Nya “KUN” maka jadilah Maryam mengandung dan melahirkan Nabi ‘Isa.
@Tafsir Ar-Razi (10h285) dalam membahas Al-Quran s19a19-22 mencatat bahwa dalam ayat ini malaikat itu menampakkan diri sebagai laki-laki agar supaya Maryam tidak takut, tetapi bahkan dia takut dan minta bukti bahwa tamu itu adalah malaikatقَالَ إِنَّمَا أَنَا
رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا (مريم 19)
"Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci"(S.18 Maryam 19).
Maka disinilah catatan bahwa Maryam memperoleh karomah. Lebih taajub lagi ialah bahwa dia akan mengandung anak tidak melalui perkawinan tanpa perantara laki-laki dan dijawab bahwa Allah menciptaan segala sesuatu itu tanpa alat atau bahan sebelumnya yaitu sbb:
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا () قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آَيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا (مرلم 20-21)
“Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”(S.19 Maryam 20-21).
Disebutkan dalam Al-Quran S.3 Ali ‘Imran 47 bahwa denukian memang Allah menghendakinya. Untuk ini cukup Allah berfirman “KUN” maka terwujudlah kehendak Allah itu.
Allah itu Maha Kuasa menciptakan manusia tidak dengan bahan atau alat dan disebutkan dalam ayat-ayat itu bahwa Bayi ‘Isa nanti akan menjadi ayat-ayat Allah sekaligus menjadi rahmat.
Ar-Razi mengaitkan proses itu dengan ayat Al-Quran S.66 At-Tahrim 12, S.15 Al-Hijru 28 dan S.21 Al-Anbiya`91 bahwa Allah menghembuskan roh ‘Isa kepada Maryam. Sebagian ulama menyatakan bahwa yang menghembuskan nyawa itu ialah Jibril.
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa Al-Quran mengaitkan lafal Roh kepada Tuhan dalam s66a12, s15a28 atau s21a91 maka Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa sesutau yang dikaitkan kepada Allah selain sifat-sifat Allah maka hukumnya adalah makhluk dan tidak ada makna menjadi “Oknum Tuhan” Contohnya ialah “Baitullah” (Rumah Allah), maka rumah atau Ka’bah itu bukan oknum Tuhan yang harus disembah. Para jamaah haji dinamakan “Dhuyufur Rahma” (Tamu-tamu Allah) artinya jamaah haji yang berjuta-juta itu tidak menjadi oknum Tuhan yang harus disembah. Demikian juga lafal Ruh dalam 3 ayat di atas sama sekali tidak mengandung makna roh itu menjadi oknum Tuhan maka Nabi ‘Isa dan malaikat Jibril bukanlah menjadi oknum Tuhan lalu harus disembah sama dengan Allah. Lebih tegas lagi ialah bahwa Jibril itu bukan Roh Kudus dan Nabi ‘Isa itu bukan sepertiga dari Tritunggal Tuhan dan Allah itu serba Maha Mutlak Maha Esa.
Ar-Razi mengutip riwayat dari Ats-Tsa’labi bahwa yang mengetahui kehamilan Maryam pertama kali ialah Yusuf seorang anak paman Maryam. Yusuf memperingatkan bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan Adam dan Hawa tanpa hubungan lelaki dengan wanita.
@Tafsir Adhwa`ul Bayan (3h449) mengaitkan masalah itu dengan ayat-ayat s19a19 dengan s3a45-47 bahwa bayi dalam kandungan Maryam itu namanya ‘Isa kelak akan menjadi orang besar, dan ini bagi Allah gampang sekali.
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَامَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ()وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ()قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ()وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ())ال عمران 45-48)
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil”(S.3 Ali ‘Imran 45-48).
@ Mikjizat
Mukjizat ialah sesuatu yang luar biasa aneh bin ajaib yang diperbuat oleh seorang nabi atau rasul sebagai bukti nahwa dia adalah nabi atau rasul utusan Allah. Mukjizat itu sepnuhnya diciptalam oleh Allah tidak dapat diminta tidak dapat diusahakan oleh siapapun se;ain dari Allah. Allah menciptakan sesuatu yang dinamakan mukjizat itu dengan mudah dan gampang sekali cukup dengan kalimat Takwiniyah “KUN” maka apa yang dikehendaki Allah ini terwujud.
Termaktub di dalam Al-Quran bahwa para nabi telah mendapat mukjizat untuk nenperkuat dakwah risalah mereka, tercatat dalam Al-Quran di beberapa ayat berikut:
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى(69)فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا ءَامَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى(70)(طه 69-70)
“Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa"(S.20 Thaha 69-70).
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَى(77)فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ(78)(طه78)
“Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam) Maka Fir`aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka"(S.20 Thaha 77-78).
وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ(15)(القصص 15)
“Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir`aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya)”(S.28 Al-Qashash 15).
@@وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (ال عمران 49)
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman"(S.3 Ali ‘Imran 49).
@قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا ءَالِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ()قُلْنَا يَانَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ()وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ (الانبياء 69)
“Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim, mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi"(S.21 Al-Anbiya` 69-70).
Manusia selain nabi dan rasul tidak mungkin mendapat mukjizat, sebab nabi dan rasul sudah lewat yang terakhir ialah Khatamul Anbiya wal Mursalin Muhammad Saw. Untuk manusia biasa ada kemungkinan Allah memberi pertolongan yang namanya Karomah atau Kasyaf bukan mukjizat.
@ Karomah
@ Kitab Mafahimul Islamiyah dari Wazaratul Auqaf Mesir (1h260) mencatat masalah Al-Karomah, yaitu:
Al-Karomah artinya kemuliaan, Al-Mukarram artinya orang yang mulia lebih dari orang lain.
Menurut istilah Karomah itu hal yang luar biasa di luar kebiasaan yang ditampakkan oleh Allah pada diri seorang hamba yang mengikuti Sunnah Rasul, dibesarkan dalam kehidupan syari’at Islam, tumbuh dari iman yang suci, yang juga merupakan amal soleh.
Ada dua aliran pendapat mengenai Karomah ini: Menurut ulama Ahli Sunnah, Karomah itu mungkin dapat terjadi secara logika, bisa terjadi dalam kehidupan di dunia maupun setelah mati. Alasannya ialah Al-Quran s19 Maryam 19-22, S.19 Maryam 9-12 (Pokok bahasan di atas), S.3 Ali ‘Imran 37 dan S.18 Al-Kahfi 25 serta S.27 An-Naml 39.
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَامَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ( ال عمران 37)
" Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab"ٍ(S.3 Ali ‘Imran 37)
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا(الكهف 25)
" Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”(S.18 Al-Kahfi 25).
قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا ءَاتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ(39)قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا ءَاتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ (النمل 39-40)
“Berkata `Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip"(S.27 An-Naml 39-40).
Kasyaf ialah suatu ilmu atau kemampuan karena anugerah dari Allah kepada hamba yang dicintai Allah sehingga secara umum keadaan itu dikatakan luar biasa tidak masuk akal
@Tafsir Al-Alusi (7h1) dalam menafsirkan s7a201 mencatat bahwa siapa meyakini rahasia takdir Allah maka dia akan selamat dari musibah ketika digoda setan.
@Tafsir Fat hul Qadir (3h266) menyatakan bahwa jika manusia meyakini takdir Allah akan terjadi maka nasib baik atau buruk dia akan merasa ringan-gampang.
@ Tafsir Ar-Razi (4h441) menyatakan bahwa siapa yang meyakini rahasia takdir pasti dia akan merasa gampang menghadapi musibah, sebab seluruh masalah itu tergantung kepada sebab-sebab yang berasal dari Allah, jika gagal yang diharapkan maka dia tidak mempunyai perasaan yang negative.
Dalam j3h115 Ar-Razi mengaitkan Al-Quran s2a186 dengan hadis Turmudzi 3531 mencatat bahwa do’a kita itu akan dikabulkan Allah selama kita meyakini sifat-sifat Allah, sehingga semua gerak-geriknya selalu mencari ridho dan disesuaikan dengan kehendak Allah, jika persis seperti kehendak Allah maka pasti do’a itu terkabul. Maka do’a itu ada beberapa arah, yaitu ada yang berisi tauhid, taubat atau ibadah.
Bahkan jika Allah sudah ridho bukan hanya akan mengabulkan do’a tetapi malah Allah akan memanjakan hamba yang sudah melakukan Taqarrub dengan amalan dan ibadah pengabdian kepada Allah lebih tekun sangat tekun lebih dari hamba Allah yang lain, ibarat Allah sudah jatuh cinta kepada kekasihnya, maka secara leterlijk arti lafal janji Allah itu ialah Allah menjadi pendengarannya, Allah menjadi matanya, Allah menjadi tangannya, Allah menjadi kakinya dan seterusnya . Allah menjajikan cinta-Nya ini tercatat dalam hadis Qudsi riwayat Bukhari no.6021 bweikut,
Allah berfirman dalam hadis Qudsi melalui sabda Rasulullah Saw. yaitu:
6021 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ (رواه البخاري)
Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata: “Rasulullah bersabda: “Sungguh Allah berfirman: “Barang siapa memusuhi kekasih-Ku maka benar-benar Aku umumkan perang kepadanya. Ada hamba-Ku yang taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amalan yang menyenangkan Aku lebh dari apa yang Aku tentukan untuk dia. Ada hamba-Ku yang tidak henti-hentinya taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunat, sehingga Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintai dia, maka Aku menjadi pendengarannya dia mendengar dengan pendengaran itu, Aku menjadi pengelihatannya dia melihat dengan pengelihatan itu, aku menjadi tangannya dia berbuat dengan tangan itu, Aku menjadi kakinya, dia berjalan dengan kaki itu. Sungguh jika dia memohon kepada-Ku pasti Aku kabulkan, jika dia memohonan perlindungan-Ku maka dia pasti Aku lindungi”(HR Bukhari no.6021).
Jika boleh difahamkan barangkali hamba yang taqarrub kepada Allah hampir menyamai para nabi dan rasul, misalnya seperti Nabi Musa ketika berkelahi dengan kaumnya Fira’aun si musuh ini ditempeleng oleh Nabi Musa maka seketika itu mati tercatat dalam Al-Quran S.28 Qashash 15. Dalam hal ini Nabi Musa memperoleh mukjizat dari Allah, maka jika manusia biasa mungkin namanya Karomah atau Kasyaf.
Bagi kita mencari karomah atau kasyaf kiranya terlalu sulit, tetapi mencari cinta kasih Allah barang kali lebih memungkinkan bisa, asal memenuhi makna hadis shahih Bukhari no.6021 di atas, yaitu taqarrub kepada Allah lebih dari ukuran yang difardhukan oleh Allah kepada kita
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
Artinya: “Ada hamba-Ku yang taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amalan yang menyenangkan Aku lebh dari apa yang Aku tentukan untuk dia. Ada hamba-Ku yang tidak henti-hentinya taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunat, sehingga Aku mencintai dia,…………
Yang terakhir ini banyak para hamba yang mendapat cinta kasih Allah, sehingga do’anya dikabulkan, berbagai macam kesulitan dapat dipecahkan jalan keluarnya, sebagaimana dilaporkan setiap hari Selasa Rabu jam 4.3o-5.3o pagi di TPI di Masjid Darun Nida`. Contohnya seperti seseorang yang membeli mobil kredit masih kurang 3 tahun, sekarang tidak mampu membayar, maka oleh Ust. Yusuf Mansur bahkan disuruh harus berani berhutang banyak-banyak dan 90% nya disedekahkan, sebagai Taqarrub dia maka Allah akan mengembalikan hutang dia itu sepuluh kali lipat jumlah yang sudah disedekahkannya itu dan ini dibuktikan oleh para tamu peserta pengajian Ust. Yusuf Mansur.
Baik melalui mukjizat maupun melalui anugerah Karomah atau Kasyaf, maka bagi Allah semua ini gampang sekali padahal menurut ukuran akal manusia adalah luar biasa aneh bin ajaib, makhluk manusia maupun jin dan setan tidak mungkin dapat melakukannya.
=========================o0o=====================

Pengunjung Ke-

About Me

Template by KangNoval & Abdul Munir | blog Blogger Templates