Al-Quran S 4
An-Nisa`156-158
وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ
عَلَى مَرْيَمَ بُهْتَانًا عَظِيمًا(156)وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ
عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ
شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا
لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ
يَقِينًا(157)بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا
حَكِيمًا(158)(النساء 156-158)
156. “Dan karena kekafiran
mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan
besar (zina),
157. dan karena ucapan
mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan
'Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
158. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana” (S 4 An-Nisa 156-158)
Tema dan sari tilawah
1)
Kaum Yahudi itu kufur
kepada Allah bahkan berdosa besar sebab menuduh Maryam terlalu hina.
2)
Kaum Yahudi bersalah sebab
mengaku sudah membunuh N.Isa. dan menggantung dia di tiang salib.
3)
Sebenarnya mereka tidak
membunuh N.Isa dan mereka tidak menyalibnya.
4)
Yang disalib dan yang
dibunuh itu orang lain yang mirip seperti N.Isa.
5)
Mereka berselisih dan
ragu-ragu bahkan hanya menduga-duga tidak meyakinkan soal siapa yang mereka
salib dan siapa yang mereka bunuh itu.
6)
Yang benar ialah bahwa Nabi
‘Isa di selamatkan Allah dari niat jahat musuh untuk membunuhnya karena Allah sudah
mengangkat Nabi ‘Isa ke tempat yang sangat terhormat.
7)
Allah itu tidak dapat
dikalahkan dan Maha Bijaksana.
Masalah dan analisa jawaban
@ 1. Apa dan bagaimana pendapat musuh Nabi ‘Isa tentang orang
yang dibunuh dan disalib itu? Jawaban hipotetis:Yang mengaku telah membunuh itu
ialah kaum Yahudi dibantu oleh tentara Romawi, tetapi tentara Romawi itu tidak
tahu yang mana N.Isa itu. Yang dibunuh namanya Yudas Eskariot yaitu orang yang
paling depan dalam mengejar Nabi Isa sedangkan Nabi ‘Isa sudah diselamatkan
oleh Allah ke tempat yang sangat terhormat.
@ 2. Bagaimana sejarah perkembangan ajaran Nabi ‘Isa sampai menjadi
agama Kristen itu? Jawaban hipotetis: Seluruh wacana di dunia mencatat bahwa
Alkitab-Bibel yang asli sudah hilang, yang dapat ditemukan hanyalah salinan
atau terjemah dalam bahasa Yunani tidak ada aslinya yang diterjemahkan,
sehingga isinya sangat bertentangan
dengan ajaran Nabi ‘Isa a.s. bahkan mengubah ajaran N.Isa sendiri dari tauhid
menjadi musyrik.
@ 3. Bagaimana kita menanggapi semua ini? Jawaban hipotetis: Kita
yakin yang benar mutlak ialah firman Allah Al-Quran dan diperjelas dengan Hadis Nabi Muhammad Saw.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Yesus itu bukan
Nabi ‘Isa
Masalah ke-1: Apa dan bagaimana pendapat
musuh Nabi ‘Isa tentang orang yang dibunuh dan disalib itu? Jawaban
hipotetis:Yang mengaku telah membunuh Nabi ‘Isa itu orang Yahudi bersama dengan
tentara Romawi sedangkan tentara Romawi tersebut belum tahu yang mana N.Isa itu. Yang
dibunuh namanya ialah Yudas Eskariot yaitu orang yang paling depan dalam mengejar N.Isa karena
sudah Allah menyelamatkan Nabi ‘Isa lebih dahulu..
Catatan data dan fakta sejarah yang
benar mutlak ialah firman Allah yang termaktub dalam Al-Quran. Bukti kebenaran
Al-Quran berwujud bahasa Arab, yang tulisannya tersimpan dan bunyi tiap huruf
Al-Quran juga tersimpan di dalam mushaf ditulis sejak tg.17 Ramadhan
tahun ke-41 kelahiran Nabi Saw. sampai tgl. 3 Rabi‘ul awal 11 Hijriyah atau tgl. 10 Agustus 610M
sampai tgl.30 Mei 632M dan arsip tulisan ini sudah tersimpan dalam perpustakaan seluruh dunia. Sekarang
ini tulisan dan bunyi tersebut sudah
tersimpan di dalam CD, DVD, computer, tablet, internet dapat dibaca tulisannya
dan didengarkan bunyi aslinya sampai sekarang Insya Allah sampai hari kiamat bahkan
bahasa Arab Al-Quran itu dapat hidup terus mudah difaham semua orang, di mana
saja kapanpun juga.
Dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa
kaum Yahudi itu tidak dapat membunuh Nabi ‘Isa a.s. dan mereka tidak
menggantung Nabi ‘Isa di tiang Salib. Yang dibunuh dan yang disalib itu ialah
orang lain yang diserupakan mirip dengan Nabi ‘Isa, karena Nabi ‘Isa sudah
diselamatkan Allah diangkat ke deranjat yang sangat terhormat.
Dari berbagai macam wacana dan sumber
tentang riwayat tentang siapa yang berhasil dibunuh dan disalib kaum Yahudi itu
kita ambil saja riwayat dari ulama
Tafsir klasik Ibnu Abi Hatim (236H=843M), yaitu sbb:
6233 قَالَ :
اَيُّكُمْ يُلْقى عَلَيْهِ شِبْهِيْ فَيُقْتَلُ مَكَانِيْ وَيَكُوْنُ مَعِيَ فِيْ
دَرَجَتِيْ ، فَقَامَ شَابٌّ مِنْ احْدَثُهُمْ سِنًّا ، فَقَالَ لَهُ : اِجْلِسْ ،
ثُمَّ اَعَادَ عَلَيْهِمْ فَقَامَ الشَّابُّ ، اَنَا ، فَقَالَ : اَنْتَ هُوَ ذَاكَ
فَاَلْقَىَ عَلَيْهِ شِبْهُ عِيْسَى وَرَفِعَ عِيْسَى مِنْ رَوْزَنَةٍ فِيْ الْبَيْتِ
إِلَى السَّمَاءِ قَالَ : وَجَاءَ الطَّلَبُ] مِنَ الْيَهُوْدِ فَاَخَذُوْا الشِبْهَ
، فَقَتَلُوْهُ ثُمَِّ صَلَبُوْهُ( رواه ابن ابي حاتم)
6233 Dari
Ibnu ‘Abbas bahwa …..Nabi ‘Isa bertanya: “Siapa di antara kamu yang mau
disamakan dengan rupaku, sehingga nanti ia dibunuh menggantikanku dan akan
bersama denganku dalam derajatku?" Maka
bangkitlah salah seorang di antara mereka yang paling muda usianya, lalu Nabi
Isa berkata, "Duduklah!" Kemudian Nabi Isa mengulangi lagi, tetapi
pemuda itulah yang berdiri dan berkata, "Saya." Beliau pun berkata, "Engkaulah
orangnya." Maka Allah serupakan orang itu dengan rupa Nabi Isa dan
mengangkat Nabi Isa dari lubang angin di rumah itu
ke langit. Lalu datanglah pencari dari
orang-orang Yahudi, kemudian mereka menangkap orang yang mirip itu dan
membunuhnya serta menyalibnya”(HR Ibnu Abi Hatim).
Dakwah Nabi ‘Isa a.s. kurang berhasil, karena
beratnya tekanan keras oleh lawan-lawan beliau sampai mereka mengaku sudah membunuh dan menggantung beliau
di tiang salib walaupun mereka tidak
yakin dan hanya dugaan-dugaan belaka.
Dalam
Al-Quran S 5 Al-Maidah 156-158 Allah menyatakan bahwa lawan-lawan Nabi ‘Isa itu
ragu dan tidak lain kecuali hanya dugaan belaka tentang siapa yang dibunuh itu.
Dalam suasana yang begitu mencekam diliputi oleh ancaman keras dari lawan-lawan
Nabi ‘Isa maka riwayat pribadi belaiu yang sangat ajaib ditambah dengan
mukjizat beliau sebagai nabi utusan Allah, misalnya seperti beliau dapat membuat
burung, menyembuhkan orang buta dapat
melihat kembali, menyembuhkan orang sakit kusta, menghidupkan orang mati, maka
dari keajaiban itu tersebarlah dari
bermacam-macam sumber banyak berita yang aneh dan ajaib maupun soal siapa yang telah dibunuh dan disalib sampai
kisah kenaikan Nabi ‘Isa diangkat oleh Allah ke langit tersebar
sembunyi-sembunyi. Faham dan pendapat ini dikacaukan lebih
berbahaya lagi oleh filsafat Yunani sebagai tren yang cukup kuat di wilayah
tersebut.
Sejalan dengan kondisi di jaman itu
belum ada Ilmu Hadis maka tidak mungkin berita-berita yang aneh-aneh itu diuji benar tidaknya, shahih atau dha’if
ataukah maudhu’ artinya bohong-bohongan maka terbentuklah berbagai macam
kepercayaan dan aliran keagamaan. Bahkan situasi-kondisi ini berlangsung
berpuluh-puluh sampai ratusan tahun sejak kepergian Nabi ‘Isa a.s. sampai jaman
diselenggarakannya KONSILI semacam muktamar oleh kaum Masehi tahun 325M dan
sesudah itu.
BAB DUA
Pendiri agama
Kristen Bukan Nabi ‘Isa a.s.
@ Masalah ke-2: Bagaimana sejarah perkembangan ajaran Nabi ‘Isa menjadi agama Kristen itu?
Jawaban hipotetis: Seluruh wacana di dunia mencatat bahwa Al-Kitab-Bibel yang
asli sudah hilang, yang dapat ditemukan hanyalah salinan atau terjemah dalam
bahasa Yunani tidak ada asli yang diterjemahkan, sehingga isinya sangat bertentangan dengan ajaran N.Isa a.s.
bahkan mengubah ajaran Nabi ‘Isa sendiri dari tauhid diubah menjadi musyrik.
Setelah Nabi ‘Isa a.s. gaib maka
kelompok jemaat di bawah pimpinan Petrus dan Yacobes menyebarkan faham
ajarannya kepada umat Yahudi (Mateus 10:5-7 dan 15:24-26)), sedangkan Paulus
menyebarkan fahamnya di luar kaum Yahudi sekitar Laut Tengah. Akibatnya timbul
perselisihan antara faham jemaat Yerusalem dengan jemaat Paulus itu, terutama
masalah ketuhanan Yesus. Diantara ke-empat Injil yang tegas menyatakan
ketuhanan Yesus itu hanya Injil Johanes saja, sedangkan ketiga Injil lainnya tidak
demikian. Dalam Kisah 5:1-2 tertulis
bahwa Yesus sebagai hamba, Injil Mateus 11:25
dan 7: 21 tidak mengakui
ketuhanan Yesus.
I.Asal usul
faham Trinitas
Banyak faham yang bermacam-macam timbul
sesudah Nabi ‘Isa gaib, diantaranya ialah:
1.
Marcion (144M) mengajarkan
bahwa Tuhan yang tertinggi marah, lalu mengutus anaknya untuk membebaskan umat
dari Tuahnnya orang Yahudi yang kejam lalu Tuhan orang Yahudi menyalib Yesus.
2.
Ireneus (202M) dari Liyon
mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan alam melalui logos yang persis sama dalam
segala-galanya dengan Tuhan, logos berada dalam diri Yesus seorang manusia
riel.
3.
Tertulianus (155M) dari
Kartago mengajarkan bahwa Tuhan itu jauh terlalu tinggi, maka Logos Yesus
adalah Tuhan yang lebih rendah dan mengajarkan bahwa seluruh manusia berdosa dengan
dosa warisan dari Nabi Adam.
4.
Clemens (220M) dari Iskandariyah
mengajarkan bahwa a) Logos itu menjilma
menjadi Yesus. b) Logos itu pikiran yang murni. c)Tuhan itu cahaya diatas
hakikat yang tidak dapat dikenal, makan Tuhan mewujudkan diri dengan logos
supaya dapat dikenal.
5.
Arius (350M), mengajarkan
bahwa tidak ada logos, tidak ada Tuhan Anak, tetapi Yesus adalah contoh teladan
karena takwanya, Pendapat ini didukung oleh Skundur dan Theonas.
6.
Atanatius (Akhir abad
ke-iii) dialah pencetus faham Trinitas, ketika Yesus lahir maka dia adalah
Tuhan sendiri yang datang ke dunia menyelamatkan umat manusia dari dosa
warisan.
7.
Gregorius Niyasa (394M)
mengajarkan bahwa Tuhan itu satu tetapi tidak mutlak, pikiran Tuhan menjadi
logos-Yesus, cinta Tuhan menjadi Roh Kudus semua sifat menjadi oknum.
8.
Kyrilos mengajarkan bahwa
Yesus bertabiat dua dan manusia Yesus lenyap dalam ketuhanan.
9.
Agustinus (354M)
mengajarkan Trinitas, Ingatan itu Tuhan
Bapa, sifat inteligensi itu Tuhan Anak, cinta
menjadi Roh Kudus.
II. Pernilaian para ahli
1.
Tafsir Al-Manar (J3h304)
menjelaskan bahwa “Al-Kalimat” lafal
dalam Al-Quran s4a171 dan s3a45-47 maksudnya
ialah falal “Takwiniyah” bahwa untuk menciptakan sesuatu maka Allah cukup dengan menetapkan pernyataan “KUN”
dan berlaku atas seluruh makhluk termasuk penciptaan Nabi ‘Isa; Dengan
demikian maka Nabi ‘Isa itu makhluk terwujud sesudah pernyataan Allah: “KUN” !!! Sebelum itu belum ada. Nabi ‘Isa itu bukan
firman tetapi sesuatu yang berwujud akibat dari firman Allah ““KUN””,
sama sekali tidak benar bahwa Nabi ‘Isa itu firman, juga bukan sabda Tuhan.
Bisa kita permudah bahwa bunyi “KUN” ini sebagai perintah, jika ditulis bentuknya
surat perintah atau kertas, jadi Nabi ‘Isa itu bukan kertasnya tetapi hasil
dari pelaksanaan perintah.
2.
Arnold Toynbee dalam
bukunya A Study of History, jilid iv halaman 77 menyatakan bahwa banyak sekali
persamaan kisah Yesus dengan dongeng Helenisme-Yunani: Agis, Cleomenes, Eunus,
Solvius, Tiberius dll.
3.
Lord Heardly dalam bukunya
The Affinity between Original Church of Yesus Chris and Islam halaman 75
menyatakan semua ajaran pokok Agama
Kristen itu tidak dari Yesus tetapi semua
dogma itu bulat-bulat dioper dari agama kafir Paganisme yang dipaksakan
masuk ke dalam agama Kristen yang dikerjakan
oleh pendeta-pendeta mereka 300
tahun sepeninggal Yesus, umpamanya kisah Mitraisme-Persi, Adonis-Atis dari
Syria, Osiris-Isis-Horus dari Mesir, Dionysos dari Yunani.
4.
J.Plange, Rudolf Seydel,
Bruno Freydank maupun C.Isherwood telah
mengumpulkan data dan fakta persamaan riwayat tentang Yesus dengan kisah Hindu
dan Budha.
5.
Leon Gauthier dalam bukunya
Introduction L’etude de la Philosphie
Musulman (1923:63) menyatakan bahwa sesungguhnya agama Nasrani banyak dimasuki
pendapat dan pikiran filsafat New Platonisme Yunani (Syalabi 1964:59).
# Sekali lagi Tafsir Al-Manar
(Jxh34) menambahkan bahwa ajaran tentang
Anak Tuhan turun menjadi manusia dan Tritunggal atau Trimurti itu sudah
ada dalam agama Hindu, Budha dan agama-agama di Cina, Jepang, Persi, Syria,
Yunani dan Romawi.
Abu Zahrah dalam kitabnya Muhadharat
fin Nashraniyah (1949:129) mencatat berbagai macam Konsili bapa-bapa gereja
Nasrani di jaman dahulu kala, yaitu:
1.
Yang pertama kali
ialah tg.20 Mei 325 M Konsili di Nikea
yang dihadiri oleh 2018 undangan yang hadir. Tetapi karena campur tangan Kaisar
Kosntantin dengan menyerahkan pedang dan cap kerajaan maka 318 peserta dengan
melecehkan 1700 bapa gereja yang tidak
sefaham, yang 318 anggota ini menetapkan
bahwa Yesus adalah Tuhan Anak dan mengusir 1700 peserta lawannya.
2.
Kemudian Konsili ke-2 Juli
381 M di Konstantinopel dengan 150 bapa gereja menetapkan bahwa Roh Kudus
adalah Tuhan dan lengkaplah Trinitas Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh
Kudus.
3.
Konsili sesudahnya
menetapkan sifat-sifat dan pembagian kerja Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus serta juga menetapkan naskah-naskah untuk
disahkan menjadi kitab suci, yaitu
konsili-konsili tahun 431, 451, 553, 680, 754, 787, 869, 879, 1123, 1179, 1215,
1563, 1598M. Penetapan soal Dzat dan sifat Tuhan, misalnya:
~Athanasius menyatakan bahwa
saat Maryam melahirkan bayinya maka dalam
detik-detik lahirnya bayi ‘Isa itulah Tuhan datang sendiri ke dunia.
~Lalu perbuatan Yesus itu
perbuatan Tuhan ataukah perbuatan manusia?
~Kemudian bagaimana kedudukan
Maryam itu Ibu Tuhan ataukah ibu Manusia
? dst semua ditetapkan oleh
konsili-konsili itu dan tercatat
pertentangan pendapat pun terjadi sangat keras.
III. Hari Natal
kelahiran Yesus
@ Kelahiran Yesus diperselisihkan
para tokoh Nasrani sendiri adalah sebagai berikut:
1.
Menurut Matius kelahiran
Yesus itu jamannya Herodes 7M,
2.
Clemen dari Iskandariyah menyatakan bahwa kerlahiran Yesus itu tgl.20
Mei;
3.
Gereja Mesir sampai abad
ke-iii meyakini tanggal 6 Januari sebagai hari kelahiran Yesus sama dengan
kelahiran Dewa Hellenistis ~
4.
Gereja Yunani sampai tahun
530M mempercayai hari natal itu tanggal 7 Desember.
~ Al-Quran S.19 Maryam 25-29,
menyebutkan dengan samar-samar hari kelahiran N.Isa itu pada musim panen kurma
di Palestina, sekitar buan Agustus.
Maka pendapat yang paling benar tidak lain kecuali ilmu Tuhan yang memiliki sifat yang Absolut
Maha, sedangkan akal manusia itu tidak sempurna, sering salah dan lupa, atau
spekulatif-untung-untungan dan hipotetis dianggap benar sementara. Oleh karena
itulah maka akal atau otak manusia harus
kembali dan berlindung kepada Ilmu Allah sehingga asal usul faham
Politeisme atau musyrik, yakni kepercayaan adanya banyak dewa itu adalah hasil
akal-akalan manusia yang wajarnya harus kembali kepada faham Monoteisme-satu
Tuhan, sama sekali tidak mungkin dari
SATU TUHAN MENJADI TIGA TUHAN.
Jadi teori yang paling benar itu ialah Teori Allah bahwa asal usul agama
itu Monoteistis bahwa Tuhan itu Maha Esa, teori politheisme (musyrik) itu
akal-akalan otak manusia. Tentang asal
usul faham Trinitas itu ialah dari akal orang kafir, Allah berfirman di dalam
Al-Quran :s9a30
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ
وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ
بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ
اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (30)(التوبة)
Artinya: “"Al Masih itu
putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling?(S.9 At-Taubat 30).
IV. Asal
keturunan Nabi ‘Isa A,s.
Dalam ajaran Islam, silsilah anak yang
tidak diketahui ayahnya maka dia
dinisbatkan melalui ibunya, oleh
karena itulah Abu Ishaq ats-Tsa’alibi
(427H) dalam kitab Qashashul Anbiya’
(tth:207) menulis silsilah Nabi ‘Isa itu
melalui Maryam ke atas sampai Nabi Dawud bahkan ke atas lagi sampai Nabi
Ibrahim. Memang Allah sendiri yang menegaskan ‘Isa itu putera Maryam dalam
Al-Quran sampai 21 kali misalnya S.61 Ash-Shaf 14 dan seterusnya semua menyebut
‘Isa anak laki-laki
Maryam.
Adapun Maryam disebut Allah dalam
Al-Quran s19a28 sebagai saudara Harun,
maka para ulama tafsir sedikit berbeda pendapat mengenai siapa Harun dalam
s19a28 ini, yaitu sebagaimana sebagai
berikut:
Dari 7 kitab Tafsir hanya Durrul Mantsur
(Juz 5,h.506) yang tidak menyebut Harun
itu saudara Maryam. Dua kitab Tafsir, Ath-Thabari Juz 16,h.58 dan Tafsir
Al-Qurthubi Juz 11,h.99 menyebutkan Harun ini bukan saudara Musa. Ada Empat
kitab Tafsir Ath-Thabari, Al-Qurthubi, Durrul Mantsur dan Adhwa’ul Bayan yang menyebutkan bahwa nama Harun
adalah suatu julukan atas orang
yang alim soleh. Sedangkan yang mencatat bahwa Maryam adalah anak keturunan
Nabi Harun ialah Tafsir Al-Qurthubi, Ats-Tsa’labi dan Durrul Mantsur yang
menegaskan bahwa Maryam yang disebut
dalam S.19a 28 di atas adalah anak keturunan Harun saudara Musa.
V.
Masalah Agama Nasrani
Berikut tulisan para pakar soal agama Nasrani, Kristen dll:
1.
Micheal Hart penulis 100 orang tokoh dunia itu
mencatat bahwa Paulus itulah sebenarnya
pendiri agama Kristen dewasa ini, bukan Nabi ‘Isa. Paulus-lah orang yang
terpenting yang menulis kitab-kitab daalam Kitab Perjanjian Baru itu.
2.
Hj.Irene Handono dalam
bukunya ”Islam Dihujat” (2004h334) mencatat bahwa dalam Alkitab(Bibel) sekarang
masih ada beberapa -ayat yang benar
yang mengajak ke ke-Esaan Tauhid
# Mengajak kepada agama
Tauhid, yaitu Kitab Ulangan 4:35; Ulangan 6:4; Ulangan 32:39; II Samuel 7:22;
Mazmur 86:8; Yesaya 45:5-6; Yesaya 43:46:9; Markus 12:29; Yohanes 5:30; Yohanes
17:3.
# Yesus bukan Tuhan dan tidak
sama dengan Tuhan Bapa: Yohanes 10:29;Yohanes 14:28; Markus 16a19; Roma 8:4;
Kisah Para Rsul7:56; Mateus 24:36; Mateud 11:25: Lukas 10:21; Mateus 27:46;
Markus15:34; Lukas 23:44-46; Yohanes 19:30; Yohanes 5:30.
# Yesus itu utusan Tuhan Bapa: Markus 9:37, Yohanes
24:24,30, Yohanes 7:29,33; Yohanes 8:16,18,26; Yohanes 10:36; Yohanes
11:42; Yohanes 13:20; Yohanes 16:5; Yohanes 17:3,8; Yohanes 23:25,25.
VI .Kejadian
Nabi ‘Isa dan mukjizat-nya
Al-Quran menerangkan bahwa Nabi ‘Isa itu diciptakan
Allah tidak dengan bapak tidak berbeda dengan penciptaan Nabi Adam yang
diciptakan bahkan tidak dengan ibu dan tanpa bapak, untuk menciptakan makhluk,
maka Allah cukup dengan pernyataan “KUN” artinya “Jadilah
kamu” maka terjadi betul-betul apa yang dikehendaki Allah (Lihat Qs3a59 dan
47).
# Semua ulama tafsir
menyatakan bahwa Lafal “Ruhul Qudusi” pada Firman Allah dalam Al-Quran s5a110,
s2a87, s2a253, s16a102, adalah malaikat Jibril; Sedangkan lafal “Ruh” yang
dihembuskan Allah kepada Nabi ‘Isa yang termaktub dalam Al-Quran s4a171,
s66a12,s21a91 tidak ada bedanya dengan Roh yang dihembuskan Allah kepada Adam
yang disebut-sebut dalam Al-Quran s15a29, s38a72, sama dengan roh Allah yang
dihembuskan kepada seluruh umat manusia
ini ditegaskan Allah dalam Qs32a8-9.
Jadi Tuhan Roh Kudus dalam ajaran Nasrani itu sebenarnya
adalah malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan berita akan
datangnya N.’Isa itu kepada Maryam dan tidak ada kelebihan kehebatan yang luar
biasa Jibril sampai mirip atau
menyerupai sifat-sifat Allah, ini tidak ada.
Tentang proses kejadian Nabi ‘Isa ini diterangkan dalam Al-Quran
terutama dalam Qs19a17-33; s3a45-47).
Mengenai perbuatan luar biasa Nabi
‘Isa A.s. dapat membuat burung, menghidupkan orang mati, mengobati orang sakit
kusta menjadi sembuh, seluruhnya adalah mukjizat dari Allah dan dengan
ijin dari Allah seperti yang ditegaskan Allah dalam Al-Quran S.5
Al-Maidah 110 dan S3 Ali ‘Imran 49. bukan kemauan Nabi ’Isa sendiri
Masalah kelahirannya tidak dengan ayah
dan perbuatan yang luar biasa Nabi ‘Isa inilah yang menjadi alasan kaum Nasrani
mengangkat Nabi ’Isa menjadi Tuhan Anak
yang juga disebut dengan Anak-Nya yang Tunggal.
Semua ini ditolak oleh Allah melalui
AlQuran tersebut diatas.
@ Di jaman modern sekarang
sudah ada Ilmu Biologi atau Ilmu Kedokteran
yang membuat proyek BAYI TABUNG
dan banyak berhasil, maka dilihat dari sudut pandang tertentu dapat dikatakan bayi
tabung lahir tanpa bapak???
Para tokoh kaum Nasrani mengangkat Nabi
‘Isa menjadi Tuhan Anak berdasarkan filsafat Logos dari Plato Yunani. Logos
maknanya akal atau firman, logos itu keluar dari Tuhan sebagai sumber penciptaan. Maka manusia yang ingin berhubungan dengan Tuhan
harus melalui logos. Teori ini merembes masuk ke dalam Alkitab(Bibel) Injil
Yahya 1 ayat 1-3 yang ditulis pertama kali oleh Yohanees tahun 100 M kira-kira
67 tahun sepeninggal Nabi ’Isa. Adapun
bunyi Injil Yahya 1 ayat 1-3 itu ialah:
“Maka pada awal pertama adalah Firman dan
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan
Allah. Segala sesuatu dijadikan Olehnya, maka jika tidak ada Ia tiadalah
juga barang sesuatu yang telah jadi”(Yahya
1 ayat 1-3).
Mulyadi Samuel AM dalam bukunya Dokumen
Pemalsuan Alkitab atau Bibel (2002hx),
mencatat bahwa ayat 1-14 Injil Yohanes ini merupakan rekayasa penyalin Injil
Yohanes dari hymne Pilo Alexandria yang aslinya berbunyi:
”Pada mulanya adalah Logos
(firman), Logos (firman) itu bersama
dengan Tuhan dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan”.
Penyalin Injil Yohanes merubah kalimat ”Logos itu berasal
dari Tuhan diubah menjadi :”Firman
itu adalah Tuhan” Demikian tertulis dalam catatan kaki Alkitab dari The New
Testamen of the New American Bible (1970h203) dan kesimpulan Santo Agustinus
dalam bukunya The Confesson of
St.Agustine.
VII. Sejarah
Al-Kitab-Bibel
Empat Injil (Perjanjian Baru) kecuali
Injil-Markus semua menyatakan bahwa silsilah Yesus itu dinisbatkan kepada Yusuf, maka Lukas 3 ayat 23-31 mencatat
silsilah Yesus sampai N.Dawud = 42 tingkatan nasab, Injil Matius 1 ayat 1-16 =
27 tingkat, Injil Yahya 6 ayat 42 mencatat bahwaYesus itu anak Yusuf.
Pernyataan ini sendiri sangat bertentangan dengan Injil Lukas Pasal 1 ayat 27
dan Pasal 2 ayat 5 bahwa Yusuf itu
tunangan Maryam bukan suaminya, kemudian Injil Matius ayat 25 menegaskan bahwa Yusuf tidak bersetubuh
dengan Maryam.
Maka Al-Quran menolak Injil Matius 1
ayat 6-16 dan Lukas 3 ayat 23-31 yang
mengaitkan N.’Isa itu adalah anak Yusuf. Apa maunya para penulis Bibel ini,
menyatakan Yesus itu anak Yusuf lalu diangkat menjadi Tuhan Anak???
Al-Quran menegaskan 21 kali bahwa
Nabi ‘Isa itu anak laki-laki Maryam, yaitu: Qs2a87,253; s3a45; s4a157,171;
s5a17 (2kali) ,46,72,75,78,110,112,114,116; s9a31; s19a16,27,34; s23a50; s33a7;
s576a27; s61a6 semua menegaskan bahwa
‘Isa itu anak laki-laki Maryam. Al-Quran menolak Injil Lukas 3 ayat
23-31 tentang silsilah ‘Isa melalui Yusuf dan Yehuda yang dicoreng sangat hina oleh penulis Bibel kitab Kejadian
38 ayat 18.
Sayang sekali karena situasi dan kondisi
yang tidak kondusif maka terdapat banyak sekali buku-buku yang diberi judul
sebagai Kitab Injil ’Isa.
# Sejarah
Alkitab-Bibel
Allah yang absolut Maha dalam
segala-galanya tidak mungkin ada sebagian makhluk yang mirip-mirip seperti
Allah; Sehingga Allah tidak mungkin mempunyai anak menjadi Tuhan Anak, tidak
mungkin Allah mempunyai ibu menjadi Ibu Tuhan, tidak mungkin Tuhan mempunyai
ayah menjadi Tuhan Bapa. Soalnya bagaimana caranya Allah mengadakan hubungan
komunikasi dengan manusia? Dalam hal ini Allah sendiri sudah berfirman:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ
يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ
رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ (51)(الشوري)
Artinya: “Dan tidak ada bagi
seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau di belakang tabir {1} atau dengan mengutus
seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”(S.42 Asy-Syura
51)
Kitab suci merupakan himpunan wahyu
Allah kepada para nabi dan rasul, yaitu: Shuhuf kitab N. Ibrahim, Taurat kitab
N. Musa, Zabur kitab N. Dawud, Injil kitabnya Nabi ‘Isa dan Al-Quran
kitabnya N.Muhammad Saw. Inilah kitab suci yang disebut Allah dalam Al-Quran
dan ini sangat berbeda dengan Bibel. Bibel kaum Nasrani itu dibagi dua, yaitu:
I.
KitabPerjanjian Lama ialah
kitab-kitab yang diaku sebagai kitab
para nabi sebelum Nabi ‘Isa yang dipercaya oleh kaum Nasrani sebagai kitab suci.
Mereka tidak sepakat terhadap jumlah dan nama kitab suci ini: (a) Gereja Ortodox Yunani = 48 kitab suci.
(b)Gereja Katholik = 46 kitab. (c) Gereja Protestan = 39 kitab. Jumlah dan nama
kitab gereja-gereja Armenia berbeda-beda
lagi.
II. Kitab Perjanjian Baru ialah kitab-kitab sesudah datangnya Nabi ‘Isa. Kitab Injil merupakan 4
dari 22 kitab dalam Alkitab-Bibel. Empat Injil ini ditetapkan sebagai kitab
suci pada tgl 20 Mei 325M dalam Konsili di Nikea oleh 318 imam gereja atas
dukungan kaisar Romawi Konstantin dan
mengusir 1700 Patriarkh yang tidak sama pendapatnya (Sidang Konsili Nikea ini juga
menetapkan Yesus sebagai Tuhan Anak).
Injil Nabi ‘Isa yang asli sampai
sekarang hilang tidak diketahui adanya sebagaimana dikuatkan oleh
Bibel sendiri dalam kitab Galatia berikut:
“Aku heran, bahwa kamu
begitu lekas berbalik dari pada dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah
memanggil kamu, dan mengikuti suatu Injil lain, padahal yang lain itu bukanlah
Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan
kamu dan yang bermaksud untuk memutar
bailkkan Injil Kristus” (Galatia 1 ayat 6-7).
Sebelum Konsili tahun 325M, maka
Alkitab-Bibel yang sekarang ini belum masuk sebagai kitab suci dan setelah
diangkat sebagai kitab suci-pun masing-masing aliran mengaku Injil- yang
dipegangnya-lah yang paling benar bahkan kaum Marcionis dan Bardaisan menolak
kitab-kitab yang dianggap suci sebagai kitab suci tahun 325 itu. Sampai
sekarang Gereja Timur tetap menganggap suci kitab-kitab yang ditolak oleh
Konsili Nikea ini.
Dalam hal ini Al-Quran menyatakan sebagai berikut:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ
مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ
الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ
تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (13) وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا
إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ
فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (14) (المائدة)
Artinya: “(Tetapi) karena
mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan
melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan di antara orang-orang yang
mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang
telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan
sebahagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami
timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan
kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka
kerjakan”(S.5 Al-Maidah 13-14).
Encyclopedia Britanica vol.ii, halaman
106-108 mencatat ada 27 kitab Injil ditambah 20 kitab lagi yang tidak
dimasukkan ke dalam Bibel sekarang ini. Data adanya angka 48, 46 dan 39 jumlah
kitab dalam Perjanjian Lama yang diperselisihkan oleh gereja Ortodox, Roma
Katholik dan Protestan, demikian juga
catatan adanya 27 kitab Injil dengan 20
kitab lainnya yang dicatat Encyclopedia Britanica di atas jelas membuktikan
kaburnya kesucian atau sifat sakralnya kitab yang mana yang suci mana yang tidak, sebagaimana
disebut-sebut dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah
13-14 di atas ini.
Empat buah Injil Matius, Lukas,
Markus dan Yahya sendiri ditulis jauh sangat lama sesudah Yesus meninggalkan
mereka. Injil Matius ditulis sesudah hampir 30 tahun, Injil Markus diperkirakan
ditulis sekitar tahun 60M, Injil Lukas
sesudah tahun 70 M dan Injil Yahya tahun 98 M.
# Salin menyalin dan penterjemahan Alkitab-Bibel
Nabi ‘Isa itu dilahirkan di Betlehem
dan dibesarkan di Nazaret, dalam kehidupan sehari-hari berbicara dengan kaum
Hawari para murid beliau dalam bahasa Aramia Sehingga Kitab Injil yang asli
adalah berbahasa Aramia atau Ibrani itu.
Dalam Kitab Muhadharat fin Nashraniyah
(1368H,h.90) -Abu Zahrah mencatat bahwa Konsili Nikea tahun 325M
menetapkan hanya 4 Injil dan 20 kitab
lain sebagai kitab suci. Th.364M Konsili di Laudica menambah lagi dengan Kitab
Wahyu dan Surat-surat Paulus sebagi bagian Kitab suci, sedangkan Gereja
Timur menolak Kitab Wahyu itu. Konsili
th.397M di Kartago menetapkan Surat Paulus kepada Orang Ibrani sebagai
bagian Kitab Suci kaum pendukung konsili ini.
Pertanyaannya: Apa sebab sebelum th.397M tidak suci tiba-tiba menjadi
suci lalu sebenarnya manakah batas
wewenang Tuhan dengan wewenang otak akal manusia itu?
Bibel seluruhnya baru dikenal sekitar
abad pertengahan lewat Volgata, pembagian bab-babnya dibuat tahun 1228M dikerjakan oleh Stephen Langton dan pembagian
ke dalam ayat-ayat oleh Stephanus tahun 1551.
Encyclopaedia Americana terbitan
th.1974 pada hufuf B(Bibel) h.691 mencatat bahwa Kitab Perjanjian Baru (4 Injil
dan lain-lain) yang sekarang ini di jaman dahulu sampai abad ke-4 tidak dapat
ditentukan “were not fully determined”.
Naskah Kitab Perjanjian Baru yang paling
tua berasal dari abad ke-4 dalam bahasa
Yunani dengan huruf besar Yunani dan inipun setiap kali terus menerus dilakukan peninjauan sampai
tahun 1598M masih terjadi peninjauan dan perbaikan kembali kitab suci ini.
Prof. H.S. Tharick Chehab dalam
bukunya Terjemah Alkitab terbitan Mutiara Jakarta mencatat bahwa Kitab Bibel
yang sudah dianggap suci oleh sebagian kaum Nasranni telah mengalami
penterjemahan terus menerus, yaitu:
1.Pertama Alkitab-Bibel itu diterjemahkan dari bahasa-bahasa Yunani
oleh William Tyndale, tetapi dia dihukum bakar hidup-hidup dalam bulan Oktober
tahun 1536 atas tuduhan dengan sengaja memalsukan terjemahan dari Perjanjian Baru.
2. Pada tahun 1535 Alkitab(Bibel) diterjemahkan oleh Coverdale.
3. Pada tahun 1537 diterjemahkan oleh Thomas Matthew (barang
kali nama samaran dari
John Rogers).
4. Pada tahun 1539 kitab
"Great Bible" yang direvisi.
5. Pada tahun 1560: "Geneva Bible" diperbaiki.
6. Pada tahun 1568: "Bishop's Bible" direvisi.
7. Pada tahun 1582 terjemahan Perjanjian Baru dari Vulgata
Latin oleh Ulama Katolik,
diterbitkan di Rheims.
8. Pada tahun 1881
"King James Version 1611 direvisi
9. Pada tahun 1901 dibuat Revised Standard Version.
Gereja Katholik pada Konsili di
Trente pada tgl. 8 April 1546 menetapkan
diakhirinya usaha penyusunan dan penterjemahan itu serta haram menterjemahkannya lagi. Tetapi Gereja
Protestan menetapkan pokok terjemahannya
pada Kitab Perjanjian Baru terbitan Erasmus th. 1516M dan maka tahun 1898 dilakukan
perbaikan atas Alktab-Bibel bahasa Yunani itu di Stutgart oleh Eberhart Nestle.
De Katholieke Encyclopaedie
(Bah.Belanda) th 1950 dibawah huruf B(Bibel) h.504 mencatat bahwa penterjemahan
Injil (Kitab Perjanjian Baru) ke ke bahasa Belanda terjadi pada abad IX, ke bahasa Jerman abad XI, ke-bahasa
Anglosaxon-Inggris Kuno abad XII dan ke bahasa Melayu th 1700M ini dikerjakan oleh Melchior.
Disebabkan karena Alkitab-Bibel King James Version terjadi banyak
kesalahan sehingga merubah arti dan juga
karena Perkembangan studi Bible
serta banyaknya hasil penemuan
manuscrip yang lebih tua maka pada tahun
1870 Gereja Inggris melakukan
pemeriksaan dan baru
mengedarkan hasilnya kepada umat pada tahun 1885. kemudia pimpinan
Nasrani Amerika mengedarkan hasil
sadurannya pada tahun 1901. Dan gerak-usaha salin menyalin, koreksi dan
perbaikan ini tidak berhenti terutama karena adanya kemajuan dalam
ilmu pengetahuan bahasa-bahasa
Kuno serta penemuan-penemuan baru dalam arkeologi terpaksa dilakukan
revisi tahun 1937, 1946 dan 1951.
Dari catatan atau data Alkitab-Bibel
Nasrani itu tidak mungkin dapat dilakukan metode Ta’wil (seperti metode dalam ‘Ulumul Quran) sebab bunyi atau
kalimat asli kitab sucinya yang akan
ditakwil tidak ada, Bibel terjemah adalah produk buatan akal manusia, tidak
suci bahkan kitab suci ini telah
menyiarkan dan mengabadikan ayat-ayat yang kotor dan porno bahwa para nabi
berzina, menyembah berhala, bergulat dengan Tuhan, kata-kata jorok dan cabul.
Pada tahun 1709M Cremer, penasehat raja
Prusia menemukan naskah Injil Barnabas
dalam bahasa Italia di perpustakaan bangsawan Belanda di Amsterdam. DR. Khalil Sa’adah berkebangsaan Libanon
wafat di Brazilia mengatakan bahwa Injil
Barnabas ini berasal dari perpustakaan Paus Sixtus V (1590M) yang diambil oleh
Framino orang dekat Paus naskah itu diterjemah ke bahasa Spanyol th.1784,
diterjemah ke bahasa Inggris oleh Sale dan diterjemah ke bahasa Arab oleh
Khalil Sa’adah sendiri. Umat Kristen menolak Injil Barnabas sebab Injil ini
mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Kemudian pada tahun 1886 diketemukan lagi
Injil Petrus di Ahmim Mesir Utara, isinya
banyak berbeda dengan yang lain.
# Kekisruhan dan perubahan
Kitab Perjanjian Lama yang aslinya
berbahasa Ibrani Purba jaman Nabi Musa
a.s. dan Kitab Perjanjian Baru aslinya berbahasa Aramia atau Ibrani Baru jaman
Nabi ‘Isa s.a., maka materi aslinya tidak diketemukan lagi kecuali naskah ribuan tahun sesudah wafatnya Nabi Musa dan
nabi-nabi jaman purba serta naskah yang diberi judul Injil dan lain-lain yang ditulis 30-70 tahun sepeninggal Nabi
‘Isa a.s. yang ditulis dalam bahasa Yunani, bukan tulisan dalam bahasa Ibrani.
Oleh karena naskah yang diketemukan itu tertulis dalam bahasa Yunani, maka
naskah inilah yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan semua bahasa di
dunia ini.
Seluruh terjemahan Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian
Baru, karena asli kedua kitab (PL dan PB)
yang paling awal tidak diketemukan, maka semua bunyi-kata-kata isi
kedua kitab (PL&PB) adalah buatan
manusia, para penulis, penterjemah, pembuat perubahan, penambahan, pengurangan
sebab seluruh terjemahan tidak menyertakan
naskah yang sebelumnya yang
diterjemahkan tidak pernah dilampirlan bersama pada terbitan baru dengan bahasa
baru, seluruh terjemah PL&PB itu berdiri sendiri lepas dari seluruh
Alkitab-Bibel PL&PB sebelumnya yang diterjemah tadi sejak dahulu kala ribuan tahun itu sampai sekarang millennium
ketiga ini dan cara ini akan berlangsung
akan diterjemahkan dengan cara persis
itu (Tidak melampirkan tulisan yang diterjemahkan) selama-lamnya!!!
Tiap bangsa mempunyai bahasa/huruf
untuk menulis bahasa itu dengan bahasa/huruf yang tidak sama dengan
kata&bunyi-hurufnya di dalam bahasa&huruf bangsa lain. Umpamanya bagaimana
menulis dan menterjemahkan naskah dalam bahasa IBRANI PURBA ke dalam bahasa
Nippon dengan huruf Kanji, bagaimanakah caranya menterjemahkan suatu naskah
bahasa Yunani tahun 60 Masehi ke dalam bahasa&huruf Cina dan kira-kira seperti
menterjemahkan Sumpah Palapa Gajah Mada
dari bahasa&huruf Jowo kuno itu ke dalam bahasa Ibrani, bahasa Cina, bahasa Prancis atau bahasa
Urdu????
Berikut contoh tergelincirnya terjemah
atau menyalin kata dan huruf dari bahasa
Yunani ke bahasa lain, misalnya terjemah
Bibel Injil Matius 26 ayat 49-50 bahasa Arab, bahasa Inggris, Belanda
dan Indonesia:
(1) Bibel bahasa Arab, Al-Kitabul Muqaddas,
terbitan American Bible, Bairut, tahun 1897,1902,1926 dan 1946 (Yang tersimpan di Perpustakaan Islam
Jogjakarta doeloe), Kitab Matius 26 ayat 49-50 berbunyi sebagai berikut:
فَلِلْوَقْتِ تَقَدَّمَ
اِلَي يَسُوْعِ وَقَالَ اَلسَّلَامُ يَاسَيِّدِيْ وَقَبَّلَهُ-فَقَالَ لَهُ
يَسُوْعُ لِمَاذَا جِئْتَ
(2) Holly Bible
(Bahasa Inggris) terbitan Mission
Radstock House Eccleston, London terbit 1957, Kitab Matius 26 ayat 49-50
berbunyi sbb:
“And forth with he comes to Yesus and
said: “Hail, Master, and kissed him.
And Yesus said into him, Friend where fore art thou come?”
(3) Heilig Bybel (Bahasa
Belanda) dari Britische en Buitenlandsche, Bijbelgennotschap, London, terbitan
1922 kitab Mat 26 ayat 49-50 berbunyi sbb:.
“En terstond komende to Yesus, zeide hij:
Wees gegroet Robbi en hij kuste hem. Maar Yusus zeide to hem: “ Vriend waartoe
zij gij hier?”
(4) Alkitab terbitan LEMBAGA
Alkitab, Jakarta, cet.1965 Kitab Matius 26 a 49-50 berbunyui sebagai berikut:
“Maka ketika itu juga datanglah ia
mendapatkan Yesus sambil berkata: “Assalamu alaikum ya Robbi” lalu mencium Dia.
Maka kata Yesus kepadanya: “Hai sahabat, lakukanlah maksud engkau datang ini”
@Pernyataan dan pengakuan
Tafsir Al-Manar (Juz IX,h.231-299dan Juz
VI, h.86) bunyi “Paracletos” dalam Inji Yahya 14 ayat 16 dan Injil Yahya 15 ayat 26, dari bahasa
Yunani ini artinya:Pembela, setelah diteliti berasal dari “Periclutos” artinya
ialah “Yang terpuji”, yang tulisannya hampir sama antar keduanya, padahal artinya sangat berbeda. Pada halaman lain (Juz ix, h.289 dan 263) Al-Manar
mencatat masing-masing bunyi dan artinya, yaitu:
Paracletos=اَلْمُعَزِّيُ-اَلْمُعِيْنُ-اَلْمُحَاجُّ =Pembela;
b) Periclutos =اَحْمَدُ-مُحَمَّدٌ =Terpuji;
c) Periclie=اَلْمَجِيْدُ- اَلشَّهِيْرُ =
Termasyhur, terkenal.
Dalam Injil Yahya 14 ayat 16 dan 15 ayat
26, terjemah dalam Bibel Bahasa Arab terbitan 1902 berbunyi:” مُعَزِّيٌ“(Pembela), maka dalam
Bibel terbitan Alkitab, Jakarta, 1965 bunyi itu disalin menjadi
“Penghibur”.
1.
Menurut G.A.Nalino pakar bahasa Yunani menyatakan
bahwa “Paracletos” artinya “Pembela” diduga asal dari bunyi “Periclutos” memang
tulisannya hamir sama, tetapi artinya ialah “Yang terpuji” sama dengan yang tertulis dalam Injil Barnaba pasal 28-29 tertulis
dengan احمد =
terpuji.
Tafsir
Al-Manar (Juz iii,h.157) mencatat bahwa seorang Peneliti yang bernama Rahmatullah al Hindi setelah memeriksa Bibel
koleksi pribadi terbitan 1811, 1816,
1825, 1831, 1844, 1860 dan yang lain,
# Maka
Rahmatullah menyatakan bahwa sudah berulang-ulang meminta pakar terbaik
pimpinan gereja ditempat itu untuk mempertanggung jawabkan berbagai macam
kekisruhan, perubahan, penggelapan karena tidak dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa baru yang menyangkut masalah yang ringan sampai akidah yang paling
berat.
2.
Dari salah satu
pertemuannya, maka pihak gereja hanya menjawab meminta maaf sambil mengatakan
bahwa karena tidak adanya sandaran awal di jaman permulaan dahulu maka terjadi
keributan dan malapetaka sejak tahun-tahun 313M dan sesudahnya. Demikian
ditulis Rahmatullah dalam kitabnya
Izharul Haq.
3.
Sidi Ghazalba dalam Buku “Islam Integrasi Ilmu
dan Kebudayaan halaman 104 mencatat bahwa terjadinya kekisruhan, perubahan dan
malapetaka Alkitab-Bibel di sana sebabnya ialah karena akibat penterjemahan dan
salin menyalin dengan tidak menyertakan tiap-tiap naskah yang diterjemahkan.
4.
Hj. Irene Handono dalam bukunya “Islam Dihujat” (2004,h.333), memberikan 50 contoh ayat buatan akal manusia artinya tidak suci dan
ada 49 ayat kontradiktif. Masalah ini diakui oleh tokoh Kristen sendiri:
DR.G.C.vanNiftrik, DR.B.J.Bolland, DR.Mr.D.C Mulder, DR.Welter Lempp,
DR.R.Soedarmo.
5.
Molyadi Samuel dalam
bukunya: Dokumen Pemalsuan Bibel (2002:29&77) mencatat 101 contoh ayat
kontradiktif dalam Kitab Perjanjian Lama dan 101 contoh ayat kontradiktif dalam
Kitab Perjanjian Baru.
6.
Penyusun Bibel bahasa Arab
(Alkitabul Muqaddas) terbitan Th.1902 halaman pertama menulis catatan yang
artinya ialah: “Dalam Bibel ini ada pengurangan-pengurangan dan
tambahan-tambahan dari aslinya bahasa Yunani atau Ibrani atau Kildania”.
7.
Pendeta K.Riedel dalam bukunya “Tafsir
Al-Kitab-Injil Markus” halaman 11, menulis sebagai berikut: “Beberapa naskah
lama ada tambahan “Anak Allah” dalam Markus 1:1 sedangkan dalam naskah bahasa
Belanda yang baru tidak ada kata-kata
“Anak Allah”.Tidak dapat kita menentukan entah ada tertulis dalam Injil
Markus 1:1 yang awal ada “Anak Allah’ ada apa tidak. Tetapi dalam Al-Kitab
terbitan Jakarta 1965 tertulis Yesus Kristus “Anak Allah”.
8.
H.Sanihu Munir Dr,SKM,MPH
dalam bukunya Islam Meluruskan Kristen (2004h82) mencatat pernyataan
#George
Davidson dalam bukunya The Gospel of
Yesus bahwa para penterjemah Bibel itu
suka mengubah/memodifikasi dengan akal mereka dalam menterjemahkan Bibel yang
dikerjakannya;
#Dan Robert
Funk dalam bukunya Honest to Yesus menyalahkan pemimpin gereja tidak menyertakan naskah asli yang
diterjemahkan, sehingga menyesatkan
pembacanya mereka dia adalah pengkhianat.
Terhadap semua ini Al-Quran
memperingatkan sbb:
@أَفَتَطْمَعُونَ
أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ
اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ(75)وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ ءَامَنُوا قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا
خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ
اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ
عِنْدَ رَبِّكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ(76)أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ
يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ(77)
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ(78)البقرة)
“Apakah kamu masih mengharapkan
mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:
“Kamipun telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu
mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu’min)
apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat
mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?” Tidakkah
mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan
segala yang mereka nyatakan? Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak
mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya
menduga-duga”(S.2 al-Baqarah 75-78).
Lihat juga S.4 An-Nisa` 46 dan S.5
Al-Maidah 41 bahwa mereka suka mengubah ayat-ayat suci sesudah
mengerti mereka membuat akal-akalan.
@ Hermeneutika
Disebabkan karena perubahan, keruwetan,
kekisruhan, kekacauan bunyi
ayat-ayat sampai makna isi kandungan Bibel atau Alkitab sebagaimana data-fakta
diatas, maka para ahli pikir Nasrani mengambil jalan pintas melalui Metode Hermeneutika untuk nekad membela agama Kristen atau Nasrani mereka.
Hermeneutika berasal dari filsafat Yunani, bagaimana Hermes sebagai dewa diutus
oleh Zeus untuk menterjermahkan pesan Zeus (Tuhan) agar mudah difaham oleh
manusia di bumi. Oleh Schleiermacher agamawan-teolog Jerman makna hermeneuitika
ditingkatkan lebih luas dan filosufis kemudian oleh Dilthey ditekankan kepada
historitas teks dengan kesadaran sejarah yang mengharuskan pembaca teks
bersikap kritis atas teks dan konteks sejarahnya, dengan mengabaikan nilai kekudusan atau
desakralisasi artinya tidak menganggap suci lagi kitab-kitab suci. Dengan
metode Hermeneutika mereka mengambil ajaran agama melalui penelitian atas
pengarang-penulis Bibel-Alkitab dan umat yang dituju oleh pengarang serta
mengggali makna naskah Bibel- Alkitab, dengan metode allegoris mengambil arti
kiasan yang tersembunyi dengan mengabaikan bunyi teks naskah yang indrawi.
Metode Hermeneutika yang digalakkan
oleh cendekiawan kaum Nasrani itu merupakan
pengakuan yang tidak main-main bahwa Alkitab-Bibel itu terbukti buatan
akal manusia bukan wahyu dari Tuhan jadi tidak suci lagi karena campur tangan manusia, sebab yang asli
memang tidak diketemukan, yang diketemukan
tidak lain kecuali terjemahan dalam bahasa Yunani, diterjemahkan ke
bahasa Latin, diterjemahkan lagi ke bahasa Belanda, Inggris, dan semua bahasa
di dunia, jadi isinya ialah hasil akal manusia. Sehingga mencari kebenaran
ajaran agama Nasrani tidak melalui Kitab Suci Bibel tetapi lebih menekankan apa
yang ada di luar Kitab Alkitab-Bibel, lebih kasarnya Kitab Bibel tidak perlu
dipercaya.
Dalam metode hermeneutika ada 6 aliran
pemikiran, yaitu Schleiermacher (1834), Emilio Betti (1968), Erick D.Hirrch
(1928)H.G.Gadamer (1900), Dilthery(1911), Heidegger (1976) yang pada prinsipnya
mereka menganggap bahwa semua pemahaman
itu hanyalah penafsiran dan tergantung subyektifitas orang yang menafsirkannya. Perlu
ditegaskan bahwa Hermeneutika haram
masuk kedalam Al-Quran.
Disebabkan karena tiap bahasa terus
berkembang geser-menggeser antar bahasa, sehingga banyak bahasa di dunia ini yang mati dan
tidak dipergunakan lagi atau tidak lagi dimengerti oleh generasi baru bangsa
yang tadinya menggunakan bahasa yang lama itu, misalnya bahasa Mesir purba,
bhs.Phoenisia, bhs. Ibrani Purba, b.Inggris kuno, b.Jowo kuno dan seterusnya.
HAMKA dalam bukunya Pelajaran Agama
Islam (1961:163) mencatat bahwa beliau pada bulan Oktober 1952 diundang Prof.Hendon, ketua Panitya
untuk menyaksikan upacara (Slametan) selesainya penterjemahan Bibel dari bahasa
Inggris jaman King James th.1512M ke bahasa Inggris th.1952M di Yale
University, New Haven-USA. Bahkan Prof.Hendon tidak malu-malu memuji Al-Quran
sebagai asli dan tidak berubah diucapkannya di hadapan HAMKA.
@. Dari beberapa sumber
tercatat sebagai berikut:
Kini
terdapat 2.436 jumlah bahasa atau 6.912 dialek di dunia
yang telah digunakan dalam menerbitkan sedikitnya satu buku dari Alkitab.
Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan
"buku" yang paling banyak diterjemahkan dan dicetak di dunia (sebagai
catatan, jumlah bahasa yang digunakan di seluruh dunia tercatat 6.912
bahasa(Wikipedia Daniel B.
Wallace March 19-21, 200).1 (Semua terjemah jelas berubah, tidak sama satu sama lain 6.912
macam).
Lebih dari 5000 manuskrip salinan
dalam bahasa Yunani telah ditemukan dan
jumlah tersebut menjadi 2.4000, semuanya berasal dari abad kedua hingga
abad keempat.
Seluruh kitab dalam Perjanjian Lama,
termasuk di dalamnya Taurat dan Zabur tidak disusun sekali jadi oleh seorang
penulis atau kelompok Maka seluruh kitab ini tersusun dari sumber-sumber yang
banyak dan ditulis oleh orang-orang yang banyak pula, yang berasal dari
berbagai negeri dan berbagai generasi, di mana masing-masing penulis selain
berfungsi sebagai penyalin, juga berfungsi sebagai penyunting dan menambahkan
gagasan-gagasan baru ke dalam naskah yang telah ada karena motif tertentu yang
tidak selamanya negatif (Dr. Wallace March, 2001).
Jadi penterjemahan Alktab(Bibel) itu
tidak cuma terjemah dari bahasa suatu bangsa ke bahasa bangsa lain tetapi dari satu bahasa ke dalam
bahasa ini lagi, seperti dari Inggris th.1526 ke bahasa Inggris 1952. Lebih
celaka lagi jika dibuat kamus atau Encyclopedi atas lktab(Bibel) dengan bahasa
yang lama maka suatu haripun juga akan dibuat pula kamus atau encyclopedi
Alkitab(Bibel) kedalam bahasa terakhir yang masih hidup. ]
Jelas
sekali bahwa Alkitab(Bibel) akan
terus-menerus mengalami perubahan, disesuaikan, ditertibkan, disempurnakan
dan sebagainya; sepertihalnya dengan karya-karya tulis yang lain.
BAB TIGA
Agama Allah
ialah Islam
Bagaimana kita menanggapi semua ini?
Jawaban hipotetis: Kita yakin yang benar mutlak ialah firman Allah
Al-Quran dan diperjelas dengan Hadis
Nabi Muhammad Saw.
Allah menciptakan manusia untuk menjadi
khalifah Allah di bumi (Qs2a30) tugasnya ialah mengabdi kepada Allah (s51a56)
dan memakmurkan bumi (s11a61); Maka agar manusia hidup di bumi, hidup yang
bahagia untuk untuk hidup bahagia di
dunia dan akhirat, maka Allah mengutus nabi dan rasul dengan membawa kitab
suci; Dan nabi atau rasul terakhir ialah Muhammad dengan kitab suci sebagai
petunjuk hidup ialah Al-Quran. Allah
berfirman di dalam Al-Quran s 3 Ali ‘Imran 19:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ
اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ
بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْوَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ
اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (ال عمران 19)
19. Sesungguhnya
agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”(S 3 Ali ‘Imran
19).
Orang yang percaya kepada Allah namanya
orang beriman atau mu`min. Maka orang yang beriman ialah orang yang percaya kepada Rukun Iman yang 6
dan melaksanakan imannya dengan menunaikan Rukun Islam yang 5 (Al-Quran S 2
Al-Baqarah 285 dan Hadis Bukhari no.4, Muslim no.10). Di dalam s2a25 disebutkan
bahwa orang yang beriman tidak membeda-bedakan ke-25 orang rasul utusan Allah
ini termasuk Nabi ‘Isa a.s. Maka orang Islam-pun beriman kepada Nabi ‘Isa a.s.
yang sebenarnya.
Nabi ’Isa a.s. diutus oleh Allah
kepada kaum Bani Israil di Palestina, dengan kitab Injil untuk melengkapi
Taurat dan Zabur. Segala firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi ’Isa ditulis
oleh murid beliau dengan tulisan Ibrani (Hebrew). Ketika Maryam menggendong
bayi ’Isa diolok-olok oleh kaum Yahudi maka bayi ’Isa menjawab termaktub dalam Al-Quran,
Allah berfirman:
"Ia (’Isa) menjawab: "Sesungguhnya
aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab Injil dan Allah telah menjadikan
daku seorang Nabi" (S.19 Maryam 30).
"Dan sesungguhnya
Allah ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah oleh kamu kepada Dia, inilah
jalan yang betul atau lurus" (S.19 Maryam 36). .
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahwa Nabi ’Isa a.s. itu hanyalah makhluk yang diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang diakukan oleh orang Nasrani. Sedangkan Kitab Injil yang asli dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah sendiri tidak menyekutukannya dengan yang lain.
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahwa Nabi ’Isa a.s. itu hanyalah makhluk yang diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang diakukan oleh orang Nasrani. Sedangkan Kitab Injil yang asli dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah sendiri tidak menyekutukannya dengan yang lain.
Sebagaimana terurai di atas bahwa Kitab
Injil yang asli hilang tidak dapat diketemukan, yang ada hanya salinan,
terjemah dalam bahasa Yunani, kemudian diterjemah ke dalam bahasa-bahasa
seluruh dunia sayang kitab yang diterjemahkan tidak pernah disertakan dalam
seluruh terjemah itu sehingga tidak
dapat diuji benar atau salah terjemah itu.
وَقَفَّيْنَا عَلَى
آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا
بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (الماءدة46 )
“Dan Kami iringkan jejak mereka
(nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa” (S.5 Al-Maidah 46).
Menurut Al-Quran bahwa semua nabi atau
rasul itu mengajarkan agama Tauhid, tetapi Kaum Yahudi mengangkat ’Uzair
menjadi Anak Tuhan, kaum Nasrani mengangkat Nabi ’Isa menjadi Tuhan Anak.
Risalah Nabi ’Isa kurang berkembang bahkan kaumnya terseret ke dalam
kesesatan politheisme (banyak tuhan).
Bagaimana estimasi mengenai nasib agama Nasrani untuk
meluruskannya kembali? Jawaban hipotetis: Para petinggi kaum Nasrani harusnya
mengembangkan ajaran agamanya itu kembali kepada agama Tauhid.
Semua nabi dan rasul mengajarkan agama
Tauhid sebagaimana firman Allah di dalam
A-Quran berikut: s4a163; s42a13;
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ
كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى
إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَى
وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَءَاتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا(النساء163)
“Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub,
Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud”(S.4. An-Nisa`
163).
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ
مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ
إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا
فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي
إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ (الشوري 13)
“Dia telah mensyari`atkan
kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah
Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.
Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya)” (S.42 Asy-Syura 13).
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا
إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ
غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ(59) (الاعراف 59)
”Sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah
Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau
kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar
(kiamat).(S7 Al-A’raf 59 danS.23
Al-Mu`minun 23, 32).
Dakwah yang sama dinyatakan oleh Nabi Hud, Shalih
dan Syu’aib dicatat Allah dalam Al-Quran: Nabi Hud S.(7 Al-A’raf 65 , S.11 Hud
50), Nabi Shalih ( (S.7 Al-A’raf
73; S.11 Hud 61); Nabi Syu’aib (S.7 Al-A’raf 85; S.11 Hud 84).
~~ Nabi Ibrahim
sangat keras mengajarkan agama tauhidsampai Nabi Ibrahim dihukum bakar oleh
Raja Namrud, tercatat dalam
Al-Quran S.21 Al-Anbiya` 52-77.
~~
Nabi Musa berdakwah kepada Fir’aun yang mengaku menjadi Tuhan (s79a24),
maka Nabi Musa mengajak Fir’aun kepada agama Tauhid sehingga terjadi dialog tanya
tanya-jawab antara keduanya tentang
Tuhan tercatat dalam S.20 Thaha 49-55.
~~ Nabi ‘Isa
berseru kepada kaumnya untuk menyembah Allah Tuhan yang Maha Esa
tertulis dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah 72; dan ayat 116-17; S.43 Az-Zuhruf 64.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ
قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ
يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْإِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا
لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (المائدة 72)
“Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih
putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah
Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun"(S.5 Al-Maidah 72).
116. Dan (ingatlah) ketika
Allah berfirman: “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
(mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah
mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib”.
117. Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan) nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku
menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah
Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau
adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”( S.5 Al-Maidah 116-117).
~~ Nabi ‘Isa .a.s. menyeru kepada agama
Tauhid menyembah hanya Allah jangan menyembah dirinya:
إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي
وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ( الزحرف 64)
64. Sesungguhnya Allah
Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang
lurus”(S.43 Az-Zuhruf 64).
~~ Rasulullah Muhammad Saw
jelas mngajarkan agama Tauhid sama
dengan ajaran semua nabi dan rasul sebelum beliau sebagaimana sabda
beliau tercatat dalam hadis shahih:
عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِاللَّهِ رَضِي اللَّهم عَنْهممَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلِي وَمَثَلُ الْأَنْبِيَاءِ كَرَجُلٍ بَنَى دَارًا
فَأَكْمَلَهَا وَأَحْسَنَهَا إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ
يَدْخُلُونَهَا وَيَتَعَجَّبُونَ وَيَقُولُونَ لَوْلَا مَوْضِعُ اللَّبِنَةِ (رواه
البخاري 3270 ومسلم 4240)
” Dari Jabir bin ’Abdullah
Raa berkata; Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: ”Perumpamaan aku dan
nabi-nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia
menyempurnakannya dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat lubang
batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) lalu manusia memasuki rumah
tersebut dan mereka terkagum-kagum sambil berkata; ’Duh seandainya saja labinah
ini disempurnakan!”(HR Bukhari no.3270 dan Muslimno.4240).
Allah selalu mengirim nabi atau rasul
kepada tiap-tiap umat sebagaimana
disebut dalam Al-Quran:
s16a36;s10a47. Akan tetapi makin lama ditinggal wafat nabinya maka umat
itu melakukan penyimpangan-penyimpangan makin lama makin jauh, misanya kaum
Yahudi mengangkat ’Uzair sebagai Anak Tuhan, kaum Nasrani mengangkat Nabi ’Isa
menjadi Tuhan Anak (S.9 At-Taubat 30-31) maka Allah lalu mengutus lagi nabi atau rasul untuk
mengajak kembali kepada agama Tauhid. Allah berfirman:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ
عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ
قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ
قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ(30)اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ
أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا
يُشْرِكُونَ(31)(التوبة 30-31)
30. Orang-orang Yahudi
berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al
Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka,
mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah
mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
31. Mereka menjadikan
orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan
(juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya
disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan"(S9
At-Taubat 30-31).
َعنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي
اللَّهم عَنْهم قَالَ كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ
بِالْعِبْرَانِيَّةِ وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُصَدِّقُوا
أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا ( آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا
أُنْزِلَ إِلَيْنَا ) الْآيَةَ (رواه البخاري4125)
“Dari Abu Hurairah r.a.
berkata; "Orang-orang ahlu kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan
menjelaskannya kepada orang-orang Islam dengan bahasa arab. Melihat hal itu
Rasulullah Saw. bersabda: Janganlah kalian mempercayai ahlu kitab dan jangan
pula mendustakannya. Tetapi ucapkanlah; "Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al Baqarah; 136)(HR Bukhari
4125).
Kita semua mempelajari riwayat para nabi dan rasul
melalui sumber yang paling tepercaya
yaitu firman Allah dan hadis Nabi
Muhammad Saw. Khususnya mengenai riwayat
Nabi ’Isa a.s. dan perkembangan agama Nasrani kita melihat data dan fakta
sejarah yang ilmiah. Maka dari itu
estimasi atau perkiraan mengenai
bagaimana nasib agama Nasrani yang mencakup semua aliran dalam agama Nasrani,
Katholik, Protestan dan sebagainya kita
tidak bisa lain kecuali apa yang dikehendaki Allah yang mengutus nabi dan rasul, ikut saja apa yang
dikehendaki Allah dalam Al-Quran supaya
kembali kepada agama Tauhid hanya
menyembah dan mengabdi kepada Allah tidak menambah tidak menguranginya.
wahyu yang disampaikan melalui malaikat
Jibril kepada Rasulullah Saw sebagai berikut:
ُقلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ
تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا
اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا
أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا
مُسْلِمُونَ(ال عمران 64)
64. Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling
maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)"(S.3 Ali ‘Imran 64).
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لَا
تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ إِنَّمَا
الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَا تَقُولُوا
ثَلَاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ
أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَفَى
بِاللَّهِ وَكِيلًا ( النشاء 171)
4:171. Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu,
adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan
di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”(S.4 an-Nisa`
171).
Wallahu a’lam
bish-shawab
0 komentar:
Posting Komentar