Dan Kami iringkan jejak mereka
(nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. 012-2-25
Tafsir Tematis Kontemporer
Antara
Nabi Isa dalam Al-Quran&Yesus dalam Bibel
Al-Quran S.5 Al-Maidah 46
وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ
مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ
الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ (الماءدة46 (
“Dan Kami iringkan jejak mereka
(nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil
sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (S.5 Al-Maidah 46).
Tema dan sari tilawah
Dari pengertian kata-kata dan jalinan
kalimat S.5 Al-Maidah 46 di atas dapat diambil tema dan sari tilawah sebagai
berikut:
Allah telah mengutus para nabi
dan rasul untuk membimbing umat manusia.
Allah mengutus Nabi ‘Isa menyusul sesudah para nabi-nabi itu, yaitu
setelah N.Yahya.
Nabi ‘Isa menerima kitab Injil
dan memperkuat ajaran para nabi dengan
rasul sebelumnya.
Kitab Injil berisi hidayah,
nur, tashdiq membela isi Taurat dan
nasehat kepada orang yang bertakwa.
C. Masalah dan analisa jawaban
Usaha untuk memperdalam pemahaman
kita lebih lanjut lagi, maka perlu kita
menelusuri makna yang masih tersimpan di sana melalui beberapa pertanyaan berikut:
Bagaimana risalah para nabi
dan rasul menurut Al-Quran? Jawaban sementara: Menurut Al-Quran bahwa semua
nabi atau rasul itu mengajarkan agama Tauhid, tetapi Kaum Yahudi mengangkat
’Uzair menjadi Anak Tuhan, kaum Nasrani mengangkat Nabi ’Isa menjadi Tuhan
Anak.
Bagaimana sejarah
perkembangan agama Nasrani dalam
Al-Quran dan bagaimana perkembangan agama Nasrani sekarang?Jawaban sementara:
Al-Quran mencatat bahwa Nabi ’Isa tidak
mendapat kesempatan yang cukup
untuk mengembangkan risalahnya, disebabkan karena ancaman musuh-musuh beliau,
maka akibatnya risalah Nabi ’Isa kurang
berkembang bahkan kaumnya terseret ke dalam kesesatan politheisme
(banyak tuhan).
Bagaimana estimasi mengenai nasib agama Nasrani untuk
meluruskannya kembali? Jawaban semnetara:Para petinggi kaum Nasrani harusnya
mengembangkan ajaran agamanya itu kembali kepada agama Tauhid.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Risalah para nabi dan rasul
Masalah ke-1: Bagaimana risalah
para nabi dan rasul menurut Al-Quran? Jawaban sementara: Menurut Al-Quran semua
nabi atau rasul mengajarkan agama Tauhid, tetapi Kaum Yahudi mengangkat ’Uzair
menjadi Anak Tuhan, kaum Nasrani mengangkat Nabi ’Isa menjadi Tuhan Anak dan
para pimpinan gereja mengaku mendapat wewenang kekuasaan dari Tuhan Yesus, Anak-Nya yang Tunggal.
Semua nabi dan rasul mengajarkan agama
Tauhid sebagaimana firman Allah di dalam
A-Quran berikut: s4a163; s42a13;
Teracatat dalam Al-Quran para
nabi dan rasul itu mengajak kepada agama Tauhid ajaran ini ditetapkan oleh
Allah sebagai syari’at agama Allah,
termaktub dalam Al-Quran:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى
نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَوْحَيْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَى وَأَيُّوبَ
وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ وَءَاتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا(النساء163)
“Sesungguhnya Kami
telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada
Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus,
Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud”(S.4. An-Nisa` 163).
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا
وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى
الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ
وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ (الشوري 13)
“Dia telah mensyari`atkan kamu
tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat
berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya)” (S.42 Asy-Syura 13).
Dalam dakwahnya para nabi itu menyatakan ”Sembahlah Allah
tidak ada Tuhan kecuali Allah” misalnya
dakwah Nabi Nuh a.s tercatat dalam Al-Quran:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ
يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ
عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ(59) (الاعراف 59)
”Sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah
Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau
kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar
(kiamat).(S7 Al-A’raf 59 danS.23
Al-Mu`minun 23, 32).
Dakwah
yang sama dinyatakan oleh Nabi Hud, Shalih dan Syu’aib dicatat Allah
dalam Al-Quran: Nabi Hud S.(7 Al-A’raf
65 , S.11 Hud 50), Nabi Shalih (
(S.7 Al-A’raf 73; S.11 Hud 61); Nabi
Syu’aib (S.7 Al-A’raf 85; S.11 Hud 84).
~~ Nabi Ibrahim
sangat keras mengajarkan agama tauhid sekaligus sangat tegas melawan
penyembahan kepada berhala. Dikisahkan di dalam Al-Quran bagaimana ceritanya
Nabi Ibrahim a.s. memperhatikan bintang-bintang di langit, rembulan yang lebih
besar sampai kepada matahari yang sangat besar akhirnya bertemu dengan Tuhan
yang Maha Esa, hal ini dikisahkan dalam
Al-Quran S.6 Al-An’am 75-79.
Nabi Ibrahim menentang penyembahan kepada
berhala dan memenggal kepala-kepala berhala sesembahan mereka maka akibatnya
Nabi Ibrahim dihukum bakar oleh Raja Namrud, tercatat dalam Al-Quran
S.21 Al-Anbiya` 52-77.
~~
Nabi Musa berdakwah kepada Fir’aun yang mengaku menjadi Tuhan (s79a24),
maka Nabi Musa mengajak Fir’aun kepada agama Tauhid sehingga terjadi dialog
tanya tanya-jawab antara keduanya
tentang Tuhan termaktub dalam Al-Quran S.20 Thaha 49-55.
~~ Nabi ‘Isa
berseru kepada kaumnya untuk menyembah Allah Tuhan yang Maha Esa
tertulis dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah 72; dan ayat 116-17; S.43 Az-Zuhruf 64.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ
الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا
اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْإِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ
اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ
أَنْصَارٍ(المائدة 72)
5:72. Sesungguhnya telah
kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra
Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah
neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun"(S.5 Al-Maidah 72).
5:116. Dan (ingatlah) ketika
Allah berfirman: “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?” Isa menjawab: “Maha
Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku
(mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah
mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau.
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib”.
5:117. Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan) nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku
menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah
Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau
adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”( S.5 Al-Maidah 116-117)
~~ Nabi ‘Isa .a.s. menyeru kepada agama
Tauhid menyembah hanya Allah jangan menyembah dirinya:
إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ
هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ( الزحرف 64)
43:64. Sesungguhnya Allah
Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang
lurus”(S.43 Az-Zuhruf 64).
~~ Rasulullah Muhammad Saw
jelas mngajarkan agama Tauhid sama
dengan ajaran semua nabi dan rasul sebelum beliau sebagaimana sabda
beliau tercatat dalam hadis shahih:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللَّهِ رَضِي اللَّهم
عَنْهممَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلِي
وَمَثَلُ الْأَنْبِيَاءِ كَرَجُلٍ بَنَى دَارًا فَأَكْمَلَهَا وَأَحْسَنَهَا
إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَدْخُلُونَهَا وَيَتَعَجَّبُونَ
وَيَقُولُونَ لَوْلَا مَوْضِعُ اللَّبِنَةِ (رواه البخاري 3270 ومسلم 4240)
” Dari Jabir bin ’Abdullah Raa
berkata; Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: ”Perumpamaan aku dan
nabi-nabi sebelumku seperti seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia
menyempurnakannya dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat lubang
batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) lalu manusia memasuki rumah
tersebut dan mereka terkagum-kagum sambil berkata; ’Duh seandainya saja labinah
ini disempurnakan!”(HR Bukhari no.3270 dan Muslimno.4240).
Allah selalu mengirim nabi atau rasul
kepada tiap-tiap umat sebagaimana
disebut dalam Al-Quran:
s16a36;s10a47. Akan tetapi makin lama ditinggal wafat nabinya maka umat
itu melakukan penyimpangan-penyimpangan makin lama makin jauh, misanya kaum
Yahudi mengangkat ’Uzair sebagai Anak Tuhan, kaum Nasrani mengangkat Nabi ’Isa
menjadi Tuhan Anak (S.9 At-Taubat 30-31) maka Allah lalu mengutus lagi nabi atau rasul untuk
mengajak kembali kepada agama Tauhid. Allah berfirman:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ
وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ
بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ
اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ(30)اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ
أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا
يُشْرِكُونَ(31)(التوبة 30-31)
9:30. Orang-orang Yahudi
berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al
Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka,
mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah
mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
9:31. Mereka menjadikan
orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan
(juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya
disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan"(S9
At-Taubat 30-31).
BAB DUA
Antara akal dengan wahyu
Masalah ke-2: Bagaimana sejarah
perkembangan agama Nasrani dalam
Al-Quran dan bagaimana perkembangan agama Nasrani sekarang? Jawaban sementara:
Al-Quran mencatat bahwa Nabi ’Isa tidak
mendapat kesempatan yang cukup
untuk mengembangkan risalahnya, karena ancaman musuh-musuh beliau, maka
akibatnya risalah Nabi ’Isa kurang
berkembang bahkan penganutnya terseret ke dalam kesesatan politheisme – meyembah banyak tuhan.
1. Asas pandangan
Islam mengajarkan bahwa Yesus yang
disembah kaum Nasrani itu adalah seorang manusia yang diutus Allah untuk
menjadi nabi dan rasul. Maka berita atau riwayat Nabi ’Isa dengan ajarannya
yang datang dari luar Al-Quran dan hadis
merupakan campuran antar ajaran yang
dibuat akal manusia dicampur dengan
ajaran yang benar dari Allah. Inilah
penjelasan yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. sebagaimana
tercatat dalam hadis shahih berikut:
َعنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم قَالَ
كَانَ أَهْلُ الْكِتَابِ يَقْرَءُونَ التَّوْرَاةَ بِالْعِبْرَانِيَّةِ
وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ
وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ وَقُولُوا ( آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا )
الْآيَةَ (رواه البخاري4125)
“Dari Abu Hurairah r.a.
berkata; "Orang-orang ahlu kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani dan
menjelaskannya kepada orang-orang Islam dengan bahasa arab. Melihat hal itu
Rasulullah Saw. bersabda: Janganlah kalian mempercayai ahlu kitab dan jangan
pula mendustakannya. Tetapi ucapkanlah; "Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al Baqarah; 136)(HR Bukhari
4125).
Lebih jauh dapat kita memilih dan
memilah dengan analisa kritis atas berbagai masalah berikut:
2. Asal keturunan Nabi ‘Isa A,s.
Dalam ajaran Islam, silsilah anak yang
tidak diketahui ayahnya maka dia
dinisbatkan melalui ibunya, oleh
karena itulah Abu Ishaq ats-Tsa’alibi
(427H) dalam kitab Qashashul Anbiya’
(tth:207) menulis silsilah Nabi ‘Isa itu
melalui Maryam ke atas sampai Nabi Dawud bahkan ke atas lagi sampai Nabi
Ibrahim. Memang Allah sendiri yang menegaskan ‘Isa itu putera Maryam dalam
Al-Quran sampai 21 kali misalnya S.61 Ash-Shaf 14 dan seterusnya semua menyebut
‘Isa anak laki-laki
Maryam.
Adapun Maryam disebut Allah dalam
Al-Quran s19a28 sebagai saudara Harun,
maka para ulama tafsir sedikit berbeda pendapat mengenai siapa Harun dalam
s19a28 ini, yaitu sebagaimana sebagai
berikut:
Dari 7 kitab Tafsir hanya Durrul Mantsur
(Juz 5,h.506) yang tidak menyebut Harun
itu saudara Maryam. Dua kitab Tafsir, Ath-Thabari Juz 16,h.58 dan Tafsir
Al-Qurthubi Juz 11,h.99 menyebutkan Harun ini bukan saudara Musa. Ada Empat
kitab Tafsir Ath-Thabari, Al-Qurthubi, Durrul Mantsur dan Adhwa’ul Bayan
yang menyebutkan bahwa nama Harun
adalah suatu julukan atas orang
yang alim soleh. Sedangkan yang mencatat bahwa Maryam adalah anak keturunan
Nabi Harun ialah Tafsir Al-Qurthubi, Ats-Tsa’labi dan Durrul Mantsur yang
menegaskan bahwa Maryam yang disebut
dalam S.19a 28 di atas adalah anak keturunan Harun saudara Musa.
Empat Injil (Perjanjian Baru) kecuali
Injil-Markus semua menyatakan bahwa silsilah Yesus itu dinisbatkan kepada Yusuf, maka Lukas 3 ayat 23-31 mencatat
silsilah Yesus sampai N.Dawud = 42 tingkatan nasab, Injil Matius 1 ayat 1-16 =
27 tingkat, Injil Yahya 6 ayat 42 mencatat bahwaYesus itu anak Yusuf. Pernyataan
ini sendiri sangat bertentangan dengan Injil Lukas Pasal 1 ayat 27 dan Pasal 2
ayat 5 bahwa Yusuf itu tunangan Maryam
bukan suaminya, kemudian Injil Matius ayat 25
menegaskan bahwa Yusuf tidak bersetubuh dengan Maryam.
Maka Al-Quran menolak Injil Matius 1
ayat 6-16 dan Lukas 3 ayat 23-31 yang
mengaitkan N.’Isa itu adalah anak Yusuf. Apa maunya para penulis Bibel ini,
menyatakan Yesus itu anak Yusuf lalu diangkat menjadi Tuhan Anak???
Al-Quran menegaskan 21 kali bahwa
Nabi ‘Isa itu anak laki-laki Maryam, yaitu: Qs2a87,253; s3a45; s4a157,171;
s5a17 (2kali) ,46,72,75,78,110,112,114,116; s9a31; s19a16,27,34; s23a50; s33a7;
s576a27; s61a6 semua menegaskan bahwa
‘Isa itu anak laki-laki Maryam. Al-Quran menolak Injil Lukas 3 ayat
23-31 tentang silsilah ‘Isa melalui Yusuf dan Yehuda yang dicoreng sangat hina oleh penulis Bibel kitab Kejadian
38 ayat 18.
Sayang sekali karena situasi dan kondisi
yang tidak kondusif maka terdapat banyak sekali buku-buku yang diberi judul
sebagai Kitab Injil ’Isa.
Suasana makin menjadi-jadi makin panas
akhirnya musuh-musuh Allah menyerang dan berusaha keras membunuh beliau.
Tafsir Ibnu Katsir mencatat bahwa
sebagian ulama menfasirkan Qs4a157 berkata bahwa bukan Nabi ’Isa yang ditangkap
menurut kaum Yahudi, tetapi seseorang
yang mirip dengan Nabi ’Isa
padahal Nabi ’Isa sendiri selamat ada yang menfasirkan Nabi Isa naik ke
langit Faham aliran Ya’qubi sebagian
aliran mengatakan Nabi ’Isa disalib
tetapi belum sampai wafat lalu ditolong oleh murid belaiau lalu diobati dan
selamat dari kejaran penyerang itu, tetapi Allah telah mengangkatnya ke tempat
yang terhormat sebagaimana Allah
berfirman:
“…dan karena ucapan mereka:
"Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul
Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
`Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah `Isa”(S.4 An-Nisa` 157).
3. Kejadian Nabi ‘Isa dan
mukjizat-nya
Al-Quran menerangkan bahwa Nabi ‘Isa itu diciptakan
Allah tidak dengan bapak tidak berbeda dengan penciptaan Nabi Adam yang
diciptakan bahkan tidak dengan ibu dan tanpa bapak, untuk menciptakan makhluk,
maka Allah cukup dengan pernyataan “KUN” artinya “Jadilah kamu” maka
terjadi betul-betul apa yang dikehendaki Allah (Lihat Qs3a59 dan 47). Semua ulama tafsir menyatakan bahwa Lafal
“Ruhul Qudusi” pada Firman Allah dalam Al-Quran s5a110, s2a87, s2a253, s16a102,
adalah malaikat Jibril; Sedangkan lafal “Ruh” yang dihembuskan Allah kepada
Nabi ‘Isa yang termaktub dalam Al-Quran s4a171, s66a12,s21a91 tidak ada bedanya
dengan Roh yang dihembuskan Allah kepada Adam yang disebut-sebut dalam Al-Quran
s15a29, s38a72, sama dengan roh Allah yang dihembuskan kepada seluruh umat manusia ini ditegaskan Allah dalam
Qs32a8-9.
Jadi Tuhan Roh Kudus dalam ajaran Nasrani itu sebenarnya
adalah malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan berita akan
datangnya N.’Isa itu kepada Maryam dan tidak ada kelebihan kehebatan yang luar
biasa Jibril sampai mirip atau
menyerupai sifat-sifat Allah, ini tidak ada.
Tentang proses kejadian Nabi ‘Isa ini diterangkan dalam Al-Quran
terutama dalam Qs19a17-33; s3a45-47).
Mengenai perbuatan luar biasa Nabi
‘Isa A.s. dapat membuat burung, menghidupkan orang mati, mengobati orang sakit
kusta menjadi sembuh, seluruhnya adalah mukjizat dari Allah dan dengan
ijin dari Allah bukan kemauan Nabi ’Isa sendiri seperti yang ditegaskan
Allah dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah 110 dan S3 Ali ‘Imran 49.
Masalah kelahirannya tidak dengan ayah
dan perbuatan yang luar biasa Nabi ‘Isa inilah yang menjadi alasan kaum Nasrani
mengangkat Nabi ’Isa menjadi Tuhan Anak
yang juga disebut dengan Anak-Nya yang Tunggal.
Semua ini ditolak oleh Allah melalui
AlQuran tersebut diatas.
@ Di jaman modern sekarang
sudah ada Ilmu Biologi atau Ilmu Kedokteran
yang membuat proyek BAYI TABUNG
dan banyak berhasil, maka dilihat dari sudut pandang tertentu dapat dikatakan bayi
tabung lahir tanpa bapak???
Perbandingan Nabi ‘Isa a.s. putera
Maryam tanpa ayah kemudian diutus Allah
menjadi Nabi dan Rasul itu, adalah seperti halnya Adam tanpa ayah zonder ibu
dan Ibu Hawa diciptakan Allah melalui
Adam tanpa ayah tanpa ibu, kemudianHawa menjadi ibu dari seluruh umat manusia,
Allah berfirman: "Sesungguhnya perbandingan kejadian Nabi Isa di sisi
Allah adalah sama seperti kejadian Nabi Adam, Allah telah menciptakan Adam dari
tanah, lalu berfirman kepadanya: 'Jadilah engkau! maka menjadilah ia "
(S.3 Ali Imran 59.
Nabi ’Isa a.s. diutus oleh Allah
kepada kaumnya sendiri yaitu Bani Israil di Palestina, dengan kitab Injil untuk
melengkapi Taurat dan Zabur. Segala firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi
’Isa ditulis oleh murid beliau dengan tulisan Ibrani (Hebrew). Ketika Maryam
menggending bayi ’Isa diolok-olok oleh kaum Yahudi maka bayi ’Isa menjawab
termaktub dalam firman Allah :
"Ia (’Isa) menjawab: "Sesungguhnya
aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab Injil dan Allah telah
menjadikan daku seorang Nabi" (S.19 Maryam 30).
"Dan sesungguhnya Allah
ialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah oleh kamu kepada Dia, inilah jalan
yang betul atau lurus". (S.19 Maryam 36). .
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahwa Nabi ’Isa a.s. itu hanyalah makhluk yang diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang diakukan oleh orang Nasrani. Sedangkan Kitab Injil yang asli dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah sendiri tidak menyekutukannya dengan yang lain.
Ayat-ayat diatas membuktikan dengan jelas bahwa Nabi ’Isa a.s. itu hanyalah makhluk yang diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul bukanlah sebagai anak Tuhan seperti yang diakukan oleh orang Nasrani. Sedangkan Kitab Injil yang asli dengan tegas dan jelas menyuruh para pengikutnya agar menyembah Allah sendiri tidak menyekutukannya dengan yang lain.
Hj.Irene Handono dalam bukunya
”Islam Dihujat” (2004h334) mencatat bahwa dalam Alkitab(Bibel) sekarang masih
ada beberapa -ayat yang benar yang mengajak ke ke-Esaan Tauhid
~~ Mengajak kepada agama
Tauhid, yaitu Kitab Ulangan 4:35; Ulangan 6:4; Ulangan 32:39; II Samuel 7:22;
Mazmur 86:8; Yesaya 45:5-6; Yesaya 43:46:9; Markus 12:29; Yohanes 5:30; Yohanes
17:3.
~~ Yesus bukan Tuhan dan tidak
sama dengan Tuhan Bapa: Yohanes 10:29;Yohanes 14:28; Markus 16a19; Roma 8:4;
Kisah Para Rsul7:56; Mateus 24:36; Mateud 11:25: Lukas 10:21; Mateus 27:46;
Markus15:34; Lukas 23:44-46; Yohanes 19:30; Yohanes 5:30.
~~ Yesus itu utusan Tuhan Bapa: Markus 9:37, Yohanes
24:24,30, Yohanes 7:29,33; Yohanes 8:16,18,26; Yohanes 10:36; Yohanes
11:42; Yohanes 13:20; Yohanes 16:5; Yohanes 17:3,8; Yohanes 23:25,25.
4. Asal usul faham Trinitas
Hasil penelitian pakar
sosiologi-antropologi seperti Koetjaraningratm, Piddington, Maslow menunjukkan
bahwa semua manusia percaya akan adanya kekuatan di atas akal manusia. Demikian juga hasil
pemikiran para filosuf menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang mutlak absolut di
atas segala sebab, materi, energi maupun
waktu dan untuk mudahnya sesuatu ini disebut Tuhan, dalam Islam sesuatu
yang mutlak absolut ini dinamakan Allah.
Masyarakat orang-orang primitif percaya
kepada adanya dewa dan jumlahnya banyak,
tetapi dalam perkembangan pikiran mereka akhirnya mereka sampai kepada kepercayaan akan adanya satu saja dewa
yang paling besar, paling hebat misalnya teori para filosuf Yunani dan ahli
pikir Mesir Purba demikian juga masyarakat Arab Jahiliyah. Dari sisi lain dapat kita sebut saja yang paling besar itu ialah
Tuhan yang Maha Kuasa. Jadi menurut otak
akal manusia maka asal usul agama itu dari Politeis menyembah banyak tuhan berkembang menuju Monoteis menyembah Tuhan
yang Maha Esa.
Kaum Nasrani membuat rumusan bahwa firman Allah itu bersama dengan Tuhan dan
firman itu adalah Tuhan tertulis dalam
Injil Yohanes:
“Maka pada awal pertama adalah Firman dan
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan
Allah. Segala sesuatu dijadikan Olehnya, maka jika tidak ada Ia tiadalah
juga barang sesuatu yang telah
jadi”(Yahya 1 ayat 1-3)
Tafsir Al-Manar (J3h304) menjelaskan
“Al-Kalimat” yang disebut-sebut Al-Quran dalam s4a171 dan s3a45-47
maksudnya adalah falal “Takwiniyah”
bahwa untuk menciptakan sesuatu
maka Allah cukup dengan menetapkan
pernyataan “KUN” dan berlaku terhadap seluruh makhluk termasuk cara menciptakan
Nabi ‘Isa. Dengan demikian maka Nabi
‘Isa itu makhluk terwujud sesudah pernyataan Allah: KUN !!! Sebelumnya belum
ada. Nabi ‘Isa bukan firman tetapi brtyuhud setelah akibat dari firman Allah,
sama sekali tidak benar bahwa Nabi ‘Isa itu firman, juga bukan sabda Tuhan.
Bisa kita permudah bahwa bunyi KUN ini sebagai perintah, jika ditulis bentuknya
surat perintah atau kertas, jadi Nabi ‘Isa itu bukan kertasnya tetapi hasil
dari perintah.
~~Arnold Toynbee dalam bukunya
A Study of History, jilid iv halaman 77 menyatakan bahwa banyak sekali pesamaan
kisah Yesus dengan dongeng Helenisme-Yunani: Agis, Cleomenes, Eunus, Solvius,
Tiberius dll.
~~Lord Heardly dalam bukunya
The Affinity between Original Church of Yesus Chris and Islam halaman 75
menyatakan semua ajaran pokok Agama
Kristen itu tidak dari Yesus tetapi semua
dogma itu bulat-bulat dioper dari agama kafir Paganisme yang dipaksakan
masuk ke dalam agama Kristen yang dikerjakan
oleh pendeta-pendeta mereka 300
tahun sepeninggal Yesus, umpamanya kisah Mitraisme-Persi, Adonis-Atis dari
Syria, Osiris-Isis-Horus dari Mesir, Dionysos dari Yunani.
~~J.Plange, Rudolf Seydel,
Bruno Freydank maupun C.Isherwood telah
mengumpulkan data dan fakta persamaan riwayat tentang Yesus dengan kisah Hindu
dan Budha.
~~Leon Gauthier dalam bukunya
Introduction L’etude de la Philosphie
Musulman (1923:63) menyatakan bahwa sesungguhnya agama Nasrani banyak dimasuki
pendapat dan pikiran filsafat New Platonisme Yunani (Syalabi 1964:59).
@ Tafsir Al-Manar (Jxh34)
mencatat bahwa ajaran tentang Anak Tuhan
turun menjadi manusia dan Tritunggal atau Trimurti itu sudah ada dalam agama
Hindu, Budha dan agama-agama di Cina, Jepang, Persi, Syria, Yunani dan Romawi.
Abu Zahrah dalam kitabnya Muhadharat
fin Nashraniyah (1949:129) mencatat berbagai macam konsili bapa-bapa gereja
Nasrani di jaman dahulu kala, yaitu yang pertama kali ialah tg.20 Mei 325 M Konsili di Nikea yang dihadiri
oleh 2018 undangan yang hadir. Tetapi karena campur tangan Kaisar Kosntantin
dengan menyerahkan pedang dan cap kerajaan maka 318 peserta dengan melecehkan
1700 bapa gereja yang tidak sefaham,
yang 318 anggota ini menetapkan bahwa
Yesus adalah Tuhan Anak dan mengusir 1700 peserta lawannya. Kemudian Konsili
ke-2 Juli 381 M di Konstantinopel dengan 150 bapa gereja menetapkan bahwa Roh
Kudus adalah Tuhan dan lengkaplah Trinitas Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh
Kudus. Konsili sesudahnya menetapkan sifat-sifat dan pembagian kerja Tuhan
Bapa, Anak dan Roh Kudus serta juga
menetapkan naskah-naskah untuk disahkan menjadi kitab suci, yaitu konsili-konsili tahun 431, 451,
553, 680, 754, 787, 869, 879, 1123, 1179, 1215, 1563, 1598M. Soal Dzat dan
sifat Tuhan, misalnya Athanasius menyatakan bahwa saat Maryam melahirkan
bayinya maka deti-detik itulah Tuhan
datang sendiri ke dunia. Lalu perbuatan Yesus itu perbuatan Tuhan ataukan
perbuatan manusi? Kemudian bagaimana kedudukan Maryam itu Ibu Tuhan ibu Manusia
? dst semua ditetapkan oleh
konsili-konsili itu dan tercatat
pertentangan pendapat pun terjadi sangat keras.
Catatan
@ Kelahiran Yesus
diperselisihkan para tokoh Nasrani sendiri: Nabi Isa menurut kepercayaan Islam
adalah sebagaio berikut:
Menurut Matius kelahiran Yesus
itu jamannya Herodes 7M, ~ Clemen Iskandariya
menyatakan bahwa kerlahiran Yesus tgl.20 Mei; Gereja Mesir sampai abad
ke-iii meyakini tanggal 6 Januari sebagai hari kelahiran Yesus sama dengan
kelahiran Dewa Hellenistis ~ Gereja
Yunani sampai tahun 530M mempercayai hari natal itu tanggal 7 Desember.
~ Al-Quran S.19 Maryam 25-29,
menyebutkan dengan samar-samar hari kelahiran N.Isa itu pada musim panen kurma
di Palestina, sekitar buan Agustus.
Maka pendapat yang paling
benar tidak lain kecuali ilmu Tuhan yang memiliki sifat yang Absolut
Maha, sedangkan akal manusia itu tidak sempurna, sering salah dan lupa, atau
spekulatif-untung-untungan dan hipotetis dianggap benar sementara. Oleh karena
itulah maka akal atau otak manusia harus
kembali dan berlindung kepada Ilmu Allah sehingga asal usul faham
Politeisme atau musyrik, yakni kepercayaan adanya banyak dewa itu adalah hasil
akal-akalan manusia yang wajarnya harus berkembang dan kembali kepada faham
Monoteisme-satu Tuhan, sama sekali tidak mungkin dari SATU TUHAN
MENJADI TIGA TUHAN.
Jadi teori yang paling benar itu ialah
Teori Allah bahwa asal usul agama itu Monoteistis bahwa Tuhan itu Maha Esa,
teori politheisme (musyrik) itu akal-akalan otak manusia. Tentang asal usul faham Trinitas itu ialah
dari akal orang kafir, Allah berfirman di dalam Al-Quran :s9a30
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ
وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ
بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ
اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (30)(التوبة)
Artinya: “"Al Masih itu
putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling?(S.9 At-Taubat 30).
Para tokoh kaum Nasrani mengangkat Nabi
‘Isa menjadi Tuhan Anak berdasarkan filsafat Logos dari Plato Yunani. Logos
maknanya akal atau firman, logos itu keluar dari Tuhan sebagai sumber penciptaan. Maka manusia yang ingin berhubungan dengan Tuhan
harus melalui logos. Teori ini merembes masuk ke dalam Alkitab(Bibel) Injil
Yahya 1 ayat 1-3 yang ditulis pertama kali oleh Yohanees tahun 100 M kira-kira
67 tahun sepeninggal Nabi ’Isa. Adapun
bunyi Injil Yahya 1 ayat 1-3 itu ialah:
“Maka pada awal pertama adalah Firman dan
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itulah juga Allah. Adalah Ia pada mulanya beserta dengan
Allah. Segala sesuatu dijadikan Olehnya, maka jika tidak ada Ia tiadalah
juga barang sesuatu yang telah
jadi”(Yahya 1 ayat 1-3).
Mulyadi Samuel AM dalam bukunya Dokumen Pemalsuan Alkitab atau Bibel (2002hx), mencatat bahwa
ayat 1-14 Injil Yohanes ini merupakan rekayasa penyalin Injil Yohanes dari
hymne Pilo Alexandria yang aslinya berbunyi:
”Pada mulanya adalah Logos
(firman), Logos (firman) itu bersama
dengan Tuhan dan Logos (firman) itu berasal dari Tuhan”.Penyalin
Injil Yohanes merubah kalimat ”Logos itu
berasal dari Tuhan diubah menjadi
:Firman itu adalah Tuhan” Demikian tertulis dalam catatan kaki Alkitab dari The
New Testamen of the New American Bible (1970h203) dan kesimpulan Santo
Agustinus dalam bukunya The Confesson of
St.Agustine.
5. Sejarah Alkitab (Bibel)
Allah yang absolut Maha dalam
segala-galanya tidak mungkin ada sebagian makhluk yang mirip-mirip seperti
Allah; Sehingga Allah tidak mungkin mempunyai anak menjadi Tuhan Anak, tidak
mungkin Allah mempunyai ibu menjadi Ibu Tuhan, tidak mungkin Tuhan mempunyai
ayah menjadi Tuhan Bapa. Soalnya bagaimana caranya Allah mengadakan hubungan
komunikasi dengan manusia? Dalam hal ini Allah sendiri sudah berfirman:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا
وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ
مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ (51)(الشوري)
Artinya: “Dan tidak ada bagi
seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau di belakang tabir {1} atau dengan mengutus
seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”(S.42 Asy-Syura
51)
Kitab suci merupakan himpunan wahyu
Allah kepada para nabi dan rasul, yaitu: Shuhuf kitab N. Ibrahim, Taurat kitab
N. Musa, Zabur kitab N. Dawud, Injil kitabnya Nabi ‘Isa dan Al-Quran
kitabnya N.Muhammad Saw. Inilah kitab suci yang disebut Allah dalam Al-Quran
dan ini sangat berbeda dengan Bibel. Bibel kaum Nasrani itu dibagi dua, yaitu:
KitabPerjanjian Lama ialah
kiatb-kitab yang diaku sebagai kitab
para nabi sebelum Nabi ‘Isa yang dipercaya oleh kaum Nasranisebagai kitab
sduci. Mereka tidak sepakat terhadap jumlah dan nama kitab suci ini: (a) Gereja Ortodox Yunani = 48 kitab suci.
(b)Gereja Katholik = 46 kitab. (c) Gereja Protestan = 39 kitab. Jumlah dan nama
kitab gereja-gereja Armenia berbeda-beda
lagi.
Kitab Perjanjian Baru ialah
kitab-kitab sesudah datangnya Nabi ‘Isa.
Kitab Injil merupakan 4 dari 22 kitab dalam Alkitab(Bibel). Empat Injil ini
ditetapkan sebagai kitab suci pada tgl 20 Mei 325M dalam Konsili di Nikea oleh
318 uskup atas dukungan kaisar Romawi Konstantin dan mengusir 1700 Patriarkh yang tidak sama
pendapatnya (Sidang Konsili Nikea ini jga menetapkan Yesus sebagai Tuhan Anak).
Injil Nabi ‘Isa yang asli sampai
sekarang hilang tidak diketahui adanya sebagaimana dikuatkan oleh
Bibel sendiri dalam kitab Galatia berikut:
“Aku heran, bahwa kamu begitu
lekas berbalik dari pada dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil
kamu, dan mengikuti suatu Injil lain, padahal yang lain itu bukanlah Injil.
Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutar bailkkan
Injil Kristus” (Galatia 1 ayat 6-7).
Sebelum Konsili tahun 325M, maka
Alkitab(Bibel) yang sekarang ini belum masuk sebagai kitab suci dan setelah
diangkat sebagai kitab suci-pun masing-masing aliran mengaku Injil- yang
dipegangnya-lah yang paling benar bahkan kaum Marcionis dan Bardaisan menolak
kitab-kitab yang dianggap suci sebagai kitab suci tahun 325 itu. Sampai
sekarang Gereja Timur tetap menganggap suci kitab-kitab yang ditolak oleh
Konsili Nikea ini.
Dalam hal ini Al-Quran menyatakan
sebagai berikut:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ
وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ
وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ
مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (13) وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا
مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ
الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَوْفَ يُنَبِّئُهُمُ
اللَّهُ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (14) (المائدة)
Artinya: “(Tetapi) karena
mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka
keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan
melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak
berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik. Dan di antara orang-orang yang
mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang
telah Kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan
sebahagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami
timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan
kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang selalu mereka
kerjakan”(S.5 Al-Maidah 13-14).
Encyclopedia Britanica vol.ii, halaman
106-108 mencatat ada 27 kitab Injil ditambah 20 kitab lagi yang tidak
dimasukkan ke dalam Bibel sekarang ini. Data adanya angka 48, 46 dan 39 jumlah
kitab dalam Perjanjian Lama yang diperselisihkan oleh gereja Ortodox, Roma
Katholik dan Protestan, demikian juga
catatan adanya 27 kitab Injil dengan 20
kitab lainnya yang dicatat Encyclopedia Britanica di atas jelas membuktikan
kabur kesucian atau sifat sakralnya kitab yang mana yang suci mana yang tidak, sebagaimana
disebut-sebut dalam Al-Quran S.5 Al-Maidah
13-14 di atas ini.
Empat buah Injil Matius, Lukas,
Markus dan Yahya sendiri ditulis jauh sangat lama sesudah Yesus meninggalkan
mereka. Injil Matius ditulis sesudah hampir 30 tahun, Injil Markus diperkirakan
ditulis sekitar tahun 60M, Injil Lukas
sesudah tahun 70 Mdan Injil Yahya tahun 98 M.
6. Salin menyalin dan penterjemahan Alkitab(Bibel)
Nabi ‘Isa itu dilahirkan di Betlehem
dan dibesarkan di Nazaret, dalam kehidupan sehari-hari berbicara dengan kaum
Hawari para murid beliau dalam bahasa Aramia Sehingga Kitab Injil yang asli
adalah berbahasa Aramia atau Ibrani itu.
Dalam Kitab Muhadharat fin Nashraniyah
(1368H,h.90) -Abu Zahrah mencatat bahwa Konsili Nikea tahun 325M
menetapkan hanya 4 Injil dan 20 kitab
lain sebagai kitab suci. Th.364M Konsili di Laudica menambah lagi dengan Kitab
Wahyu dan Surat-surat Paulus sebagi bagiab jitab suci, sedangkan Gereja
Timur menolak Kitab Wahyu itu. Konsili
th.397M di Kartago menetapkan Surat Paulus kepada Orang Ibrani sebagai
bagian Kitab Suci kaum pendukung konsili ini.
Pertanyaannya: Apa sebab sebelum th.397M tidak suci tiba-tiba menjadi
suci lalu sebenasrnya manakah batas
wewenang Tuhan dengan wewenang otak akal manusia itu?
Bibel seluruhnya baru dikenal sekitar
abad pertengahan lewat Volgata, pembagian bab-babnya dibuat tahun 1228M dikerjakan oleh Stephen Langton dan pembagian
ke dalam ayat-ayat oleh Stephanus tahun 15551.
Encyclopaedia Americana terbitan
th.1974 pada hufuf B(Bibel) h.691 mencatat bahwa Kitab Perjanjian Baru (4 Injil
dan lain-lain) yang sekarang ini di jaman dahulu sampai abad ke-4 tidak dapat
ditentukan “were not fully determined”. Naskah Kitab Perjanjian Baru yang
paling tua berasal dari abad ke-4 dalam bahasa
Yunani dengan huruf besar Yunani dan inipun setiap kali terus menerus dilakukan peninjauan sampai
tahun 1598M masih terjadi peninjauan dan perbaikan kembali kitab suci ini.
Prof. H.S. Tharick Chehab dalam
bukunya Terjemah Alkitab terbitan Mutiara Jakarta mencatat bahwa Kitab Bibel
yang sudah dianggap suci oleh sebagian kaum Nasranni telah mengalami
penterjemahan terus menerus, yaitu:
1.Pertama Alkitab(Bibel) itu
diterjemahkan dari bahasa-bahasa Yunani oleh William Tyndale, tetapi dia
dihukum bakar hidup-hidup dalam bulan Oktober tahun 1536 atas tuduhan dengan
sengaja memalsukan terjemahan dari
Perjanjian Baru.
2. Pada tahun 1535
Alkitab(Bibel) diterjemahkan oleh Coverdale.
3. Pada tahun 1537
diterjemahkan oleh Thomas Matthew (barang
kali nama samaran dari John Rogers).
4. Pada tahun 1539 kitab "Great Bible" yang direvisi.
5. Pada tahun 1560:
"Geneva Bible" diperbaiki.
6. Pada tahun 1568:
"Bishop's Bible" direvisi.
7. Pada tahun 1582 terjemahan
Perjanjian Baru dari Vulgata
Latin oleh Ulama Katolik, diterbitkan di
Rheims.
8. Pada tahun 1881 "King James Version 1611 direvisi
9. Pada tahun 1901 dibuat
Revised Standard Version.
Gereja Katholik pada Konsili di
Trente pada tgl.8 April 1546 menetapkan
diakhirinya usaha penyusunan dan penterjemahan itu serta haram menterjemahkannya lagi. Tetapi Gereja
Protestan menetapkan pokok terjemahannya
pada Kitab Perjanjian Baru terbitan Erasmus th. 1516M dan maka tahun 1898
dilakukan perbaikan atas
Alktab(Bibel) bahasa Yunani itu di Stutgart oleh Eberhart Nestle.
De Katholieke Encyclopaedie
(Bah.Belanda) th 1950 dibawah huruf B(Bibel) h.504 mencatat bahwa penterjemahan
Injil (Kitab Perjanjian Baru) ke ke bahasa Belanda terjadi pada abad IX, ke bahasa Jerman abad XI, ke-bahasa
Anglosaxon-Inggris Kuno abad XII dan ke bahasa Melayu th 1700M ini dikerjakan oleh Melchior.
Disebabkan karena Alkitab(Bibel) King
James Version terjadi banyak kesalahan sehingga merubah arti dan juga karena Perkembangan studi
Bible serta banyaknys hasil penemuan manuscrip yang lebih tua maka pada tahun
1870 Gereja Inggris melakukan
pemeriksaan dan baru
mengedarkan hasilnya kepada umat pada tahun 1885. kemudia pimpinan
Nasrani Amerika mengedarkan hasil
sadurannya pada tahun 1901. Dan gerak-usaha salin menyalin, koreksi dan
perbaikan ini tidak berhenti terutama karena adanya kemajuan dalam
ilmu pengetahuan bahasa-bahasa
Kuno serta penemuan-penemuan baru dalam arkeologi terpaksa dilakukan
revisi tahun 1937, 1946 dan 1951.
Disebabkan karena tiap bahasa terus
berkembang geser-menggeser antar bahasa, sehingga banyak bahasa di dunia ini yang mati dan
tidak dipergunakan lagi atau tidak lagi dimengerti oleh generasi baru bangsa
yang tadinya menggunakan bahasa yang lama itu, misalnya bahasa Mesir purba,
bhs.Phoenisia, b. Ibrani purba, b.Inggris kuno, b.Jowo kuno dan seterusnya.
HAMKA dalam bukunya Pelajaran Agama
Islam (1961:163) mencatat bahwa beliau pada bulan Oktober 1952 diundang Prof.Hendon, ketua Panitya
untuk menyaksikan upacara (Slametan) selesainya penterjemahan Bibel dari bahasa
Inggris jaman King James th.1512M ke bahasa Inggris th.1952M di Yale
University, New Haven-USA. Bahkan Prof.Hendon tidak malu-malu memuji Al-Quran
sebagai asli dan tidak berubah diucapkannya di hadapan HAMKA.
@. Dari beberapa sumber
tercatat sebagai berikut:
Kini
terdapat 2.436 jumlah bahasa atau 6.912 dialek di dunia
yang telah digunakan dalam menerbitkan sedikitnya satu buku dari Alkitab.
Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan
"buku" yang paling banyak diterjemahkan dan dicetak di dunia (sebagai
catatan, jumlah bahasa yang digunakan di seluruh dunia tercatat 6.912
bahasa(Wikipedia Daniel B.
Wallace March 19-21, 200).1
Lebih dari 5000 manuskrip salinan
dalam bahasa Yunani telah ditemukan dan
jumlah tersebut menjadi 24000, semuanya berasal dari abad kedua hingga
abad keempat.
Seluruh kitab dalam Perjanjian Lama,
termasuk di dalamnya Taurat dan Zabur tidak disusun sekali jadi oleh seorang
penulis atau kelompok Maka seluruh kitab ini tersusun dari sumber-sumber yang
banyak dan ditulis oleh orang-orang yang banyak pula, yang berasal dari
berbagai negeri dan berbagai generasi, di mana masing-masing penulis selain
berfungsi sebagai penyalin, juga berfungsi sebagai penyunting dan menambahkan
gagasan-gagasan baru ke dalam naskah yang telah ada karena motif tertentu yang
tidak selamanya negatif (Dr. Wallace March, 2001).
Jadi penterjemahan Alktab(Bibel) itu
tidak cuma terjemah dari bahasa suatu bangsa ke bahasa bangsa lain tetapi dari satu bahasa ke dalam
bahasa ini lagi, seperti dari Inggris th.1526 ke bahasa Inggris 1952. Lebih
celaka lagi jika dibuat kamus atau Encyclopedi atas lktab(Bibel) dengan bahasa
yang lama maka suatu haripun juga akan dibuat pula kamus atau encyclopedi
Alkitab(Bibel) kedalam bahasa terakhir yang masih hidup. ]
Jelas
sekali bahwa Alkitab(Bibel) akan
terus-menerus mengalami perubahan, disesuaikan, ditertibkan,
disempurnakan dan sebagainya; sepertihalnya dengan karya-karya tulis yang lain.
@ Al-Quran tetap suci
Jauh berbeda dengan Al-Quran yang
merupakan mukjizat kaum muslimin sejagad, bahwa Al-Quran itu harus berbahasa
Arab. Semua terjemahan adalah bukan
Al-Quran dan isinya dibuat dan ditanggung jawab oleh yang menulis buku itu.
Keharusan menggunakan bahasa Arab Al-Quran ini ditegaskan oleh Allah sendiri
dalam 11 tempat dalam Al-Quran yaitu: s20a113; s26a195, s42a7, s13a37, s39a28,
s16a103, s43a3, s46a12, s41a3, s41a44, s16a106, s12a2. Jumlah huruf sampai bunyi tiap huruf tidak
berubah selama 1400 tahun semua dihafal oleh bermilyar-liyar orang Islam dalam
shalatnya. Kemudian metode Ta’wil dalam penafasiran Al-Quran tidak bisa
dikalahkan oleh metode hermeneutika, sebab
menurut Ibnu Rushd guru
filosuf dunia berabad-abad lamanya itu
menyatakan bahwa syarat bolehnya melakukan Ta’wil atas Al-Quran ini ialah sangat terbatas hanya oleh filosuf
Khawashul Khawash dalam bidangnya dan hasil Ta’wil ditutup sangat rapat,
sangat dirahasiakan kecuali hanya kepada
filosuf yang Iman-Islamnya sama dengan yang pertama, haram dibocorkan
kepada orang yang tidak memiliki syarat tersebut dan Ta’wil ini tidak boleh
menyimpang dari syari’at Allah Ta’ala.
Kaum Nasrani tidak mungkin dapat
melakukan metode Ta’wil (seperti metode
dalam ‘Ulumul Quran) sebab bunyi atau kalimat asli kitab sucinya yang akan ditakwil tidak ada, Bibel terjemah
adalah produk buatan akal manusia, tidak suci bahkan kitab suci ini telah menyiarkan dan
mengabadikan ayat-ayat yang kotor dan porno bahwa para nabi berzina, menyembah
berhala, bergulat dengan Tuhan, kata-kata jorok dan cabul.
Pada tahun 1709M Cremer, penasehat raja
Prusia menemukan naskah Injil Barnabas
dalam bahasa Italia di perpustakaan bangsawan Belanda di Amsterdam. DR. Khalil Sa’adah berkebangsaan Libanon
wafat di Brazilia mengatakan bahwa Injil
Barnabas ini berasal dari perpustakaan Paus Sixtus V (1590M) yang diambil oleh
Framino orang dekat Paus naskah itu diterjemah ke bahas Spanyol th.1784,
diterjemah ke bahasa Inggris oleh Sale dan diterjemah ke bahasa Arab oleh Khalil
Sa’adah sendiri. Umat Kristen menolak Injil Barnabas sebab Injil ini
mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa, bukan Tuhan. Kemudian pada tahun 1886 diketemukan lagi
Injil Petrus di Ahmim Mesir Utara,
isinya banyak berbeda dengan Injil yang lain.
7. Kekisruhan dan perubahan
Kitab Perjanjian Lama yang aslinya
berbahasa Ibrani Purba jaman Nabi Musa
a.s. dan Kitab Perjanjian Baru aslinya berbahasa Aramia atau Ibrani Baru jaman
Nabi ‘Isa s.a., maka materi aslinya tidak diketemukan lagi kecuali naskah ribuan tahun sesudah wafatnya Nabi Musa dan
nabi-nabi jaman purba serta naskah yang diberi judul Injil dan lain-lain yang ditulis 30-70 tahun sepeninggal Nabi
‘Isa a.s. yang ditulis dalam bahasa Yunani, bukan tulisan dalam bahasa Ibrani.
Oleh karena naskah yang diketemukan itu tertulis dalam bahasa Yunani, maka
naskah inilah yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan semua bahasa.
Seluruh terjemahan Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian
Baru, karena asli kedua kitab (PL dan PB)
yang paling awal tidak diketemukan, maka semua bunyi-kata-kata isi
kedua kitab(PL&PB) yang sebelumnya
yang diterjemahkan tidak pernah ikut dilampirlan bersama pada terbitan
baru dengan bahasa baru, seluruh terjemah PL&PB itu berdiri sendiri lepas
dari kedua kitab PL&PB sebelumnya yang diterjemah tadi sejak dahulu
kala ribuan tahun itu sampai sekarang
millennium ketiga ini dan akan berlangsung
selama-lamnya!!!
Tiap bangsa mempunyai bahasa/huruf
untuk menulis bahasa itu dengan bahasa/huruf yang tidak sama bahkan tidak
diganti dengan kata&bunyi-hurufnya di dalam bahasa&huruf bangsa lain.
Bagaimana menulis dan menterjemahkan naskah dalam bahasa IBRANI PURBA ke dalam
bahasa Nippon dengan huruf Kanji, menterjemahkannya ke dalam bahasa&huruf Jowo
dan bagaimana menterjemahkan Sumpah
Palapa Gajah Mada dari bahasa&huruf Jowo kuno itu ke dalam bahasa
Ibrani, bahasa Cina, bahasa Prancis atau
bahasa Urdu????
Contoh terjemah Bibel Injil Matius 26 ayat 49-50 bahasa Arab,
bahasa Inggris, Belanda dan Indonesia:
(1) Bibel bahasa Arab, Al-Kitabul Muqaddas,
terbitan American Bible, Bairut, tahun 1897,1902,1926 dan 1946 (yang tersimpan di Perp.Islam Jogja),
Kitab Matius 26 ayat 49-50 berbunyi sebagai berikut:
فَلِلْوَقْتِ تَقَدَّمَ اِلَي يَسُوْعِ وَقَالَ
اَلسَّلَامُ يَاسَيِّدِيْ وَقَبَّلَهُ -0-فَقَالَ لَهُ يَسُوْعُ لِمَاذَا جِئْتَ
(2) Holly Bible,
Mission Radstock House Eccleston, London terbitan 1957, Kitab Matius 26 ayat
49-50 berbunyi sbb:
“And forth with he comes to Yesus and
said: “Hail, Master, and kissed him.
And Yesus said into him, Friend where fore art thou come?”
(3) Heilig Bybel, Britische en
Buitenlandsche, Bijbelgennotschap, London, terbitan 1922 kitab Mat 26 ayat 49-50 berbunyi sbb:.
“En terstond komende to Yesus, zeide hij:
Wees gegroet Robbi en hij kuste hem. Maar Yusus zeide to hem: “ Vriend waartoe
zij gij hier?”
(4) Alkitab terbitan LEMBAGA
Alkitab, Jakarta, cet.1965 Kitab Matius 26 a 49-50 berbunyui sebagai berikut:
“Maka ketika itu juga datanglah ia
mendapatkan Yesus sambil berkata:
“Assalamu alaikum ya Robbi” lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya:
“Hai sahabat, lakukanlah maksud engkau datang
ini”
@Pernyataan dan pengakuan
Tafsir Al-Manar (Juz
IX,h.231-299dan Juz VI, h.86) bunyi “Paracletos” dalam Inji Yahya 14 ayat
16 dan Injil Yahya 15 ayat 26, dari
bahasa Yunani ini artinya:Pembela, setelah diteliti berasal dari “Periclutos”
artinya ialah “Yang terpuji”, yang tulisannya hampir sama antar keduanya, padahal artinya sangat berbeda. Pada halaman lain (Juz ix, h.289 dan 263)
Al-Manar mencatat masing-masing bunyi dan artinya, yaitu:
Paracletos=اَلْمُعَزِّيُ-اَلْمُعِيْنُ-اَلْمُحَاجُّ =Pembela;
b) Periclutos =اَحْمَدُ-مُحَمَّدٌ =Terpuji;
c) Periclie=اَلْمَجِيْدُ- اَلشَّهِيْرُ =
Termasyhur, terkenal.
Dalam Injil Yahya 14 ayat 16 dan 15 ayat
26, terjemah dalam Bibel Bahasa Arab terbitan 1902 berbunyi:” مُعَزِّيٌ“(Pembela), maka dalam
Bibel terbitan Alkitab, Jakarta, 1965 bunyi itu disalin menjadi
“Penghibur”. Menurut G.A.Nalino pakar
bahasa Yunani bahwa “Paracletos” artinya “Pembela” diduga asal dari bunyi
“Periclutos” memang tulisannya hamir sama, tetapi artinya ialah “Yang terpuji”
sama dengan yang tertulis dalam Injil Barnaba pasal 28-29 tertulis
dengan احمد =
terpuji.
Tafsir Al-Manar (Juz iii,h.157) mencatat
bahwa seorang Peneliti yang bernama
Rahmatullah al Hindi setelah memeriksa Bibel koleksi pribadi terbitan 1811, 1816, 1825, 1831, 1844, 1860 dan yang
lain, maka Rahmatullah menyatakan bahwa sudah berulang-ulang meminta pakar
terbaik pimpinan gereja di sana untuk mempertanggung jawabkan berbagai macam
kekisruhan, perubahan, penggelapan karena tidak dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa baru yang menyangkut masalah yang ringan sampai akidah yang paling
berat. Dari salah satu pertemuannya,
maka mereka hanya menjawab meminta maaf sambil mengatakan bahwa karena tidak
adanya sandaran awal di jaman permulaan dahulu maka terjadi keributan dan
malapetaka sejak tahun-tahun 313M dan sesudahnya. Demikian ditulis
Rahmatullah dalam kitabnya Izharul Haq.
Buku “Islam Integrasi Ilmu dan
Kebudayaan-Sidi Ghazalba” halaman 104 mencatat bahwa terjadinya kekisruhan,
perubahan dan malapetaka Alkitab(Bibel) di sana sebabnya ialah karena akibat
penterjemahan dan salin menyalin dengan tidak menyertakan naskah yang
diterjemahkan.
Buku “Islam Dihujat” (2004,h.333), maka Hj.
Irene Handono” memberikan 50 contoh ayat
buatan akal manusia artinya tidak suci dan ada 49 ayat kontradiktif. Dan
masalah ini diakui oleh tokoh Kristen sendiri: DR.G.C.vanNiftrik,
DR.B.J.Bolland, DR.Mr.D.C Mulder, DR.Welter Lempp, DR.R.Soedarmo.
Molyadi Samuel dalam bukunya: Dokumen
Pemalsuan Bibel (2002:29&77) mencatat 101 contoh ayat kontradiktif dalam
Kitab Perjanjian Lama dan 101 contoh ayat kontradiktif dalam Kitab Perjanjian
Baru.
Penyusun Bibel bahasa Arab (Alkitabul
Muqaddas) terbitan Th.1902 halaman pertama menulis catatan yang artinya ialah:
“Dalam Bibel ini ada pengurangan-pengurangan dan tambahan-tambahan dari aslinya
bahasa Yunani atau Ibrani atau Kildania”.
Pendeta K.Riedel dalam bukunya “Tafsir
Al-Kitab-Injil Markus” halaman 11, menulis sebagai berikut: “Beberapa naskah
lama ada tambahan “Anak Allah” dalam Markus 1:1 sedangkan dalam naskah bahasa
Belanda yang baru tidak ada kata-kata
“Anak Allah”.
Tidak dapat kita menentukan entah ada tertulis
dalam Injil Markus 1:1 yang awal ada “Anak Allah’ apa tidak ada. Tetapi dalam
Al-Kitab terbitan Jakarta 1965 tertulis Yesus Kristus “Anak Allah”.
@ H.Sanihu Munir Dr,SKM,MPH dalam Islam Meluruskan
Kristen (2004h82) mencatat pernyataan
George Davidson dalam bukunya The Gospel
of Yesus bahwa para penterjemah Bibel
itu suka mengubah/memodifikasi dengan akal mereka dalam menterjemahkan Bibel
yang dikerjakannya; Dan Robert Funk dalam bukunya Honest to Yesus menyalahkan
pemimpin gereja yang tidak menyertaka naskah asli yang diterjemahkan, sehingga
menyesatkan pembacanya mereka adalah
pengkhianat.
Terhadap semua ini Al-Quran
memperingatkan sebagai berikut:
@أَفَتَطْمَعُونَ أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ
وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ
مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ(75)وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ
ءَامَنُوا قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالُوا
أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ
عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ أَفَلَا
تَعْقِلُونَ(76)أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا
يُعْلِنُونَ(77) وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ
لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا
يَظُنُّونَ(78)البقرة)
Artinya:
“Apakah kamu masih mengharapkan
mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui? Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata: “Kamipun telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka
saja, lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang
mu’min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian
mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?”
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka
sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? Dan di antara mereka ada yang buta
huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan
mereka hanya menduga-duga”(S.2 al-Baqarah 75-78).
Lihat juga S.4 An-Nisa` 46 dan S.5
Al-Maidah 41 bahwa mereka suka mengubah ayat-ayat suci sesudah
mengerti mereka membuat akal-akalan.
@ Hermeneutika
Disebabkan karena perubahan, keruwetan,
kekisruhan, kekacauan bunyi
ayat-ayat sampai makna isi kandungan Bibel atau Alkitab sebagaimana data-fakta
diatas, maka para ahli pikir Nasrani
mengambil jalan pintas
melalui Metode Hermeneutika untuk nekad
membela agama Kristen atau Nasrani
mereka. Hermeneutika berasal dari filsafat Yunani, bagaimana Hermes sebagai
dewa diutus oleh Zeus untuk menterjermahkan pesan Zeus (Tuhan) agar mudah
difaham oleh manusia di bumi. Oleh Schleiermacher agamawan-teolog Jerman makna
hermeneuitika ditingkatkan lebih luas dan filosufis kemudian oleh Dilthey
ditekankan kepada historitas teks dengan kesadaran sejarah yang mengharuskan
pembaca teks bersikap kritis atas teks dan konteks sejarahnya, dengan mengabaikan nilai kekudusan atau
desakralisasi artinya tidak menganggap suci lagi kitab-kitab suci. Dengan
metode Hermeneutika mereka mengambil ajaran agama melalui penelitian atas
pengarang Bibel (Alkitab) dan umat yang dituju oleh pengarang serta mengggali
makna naskah Bibel (Alkitab) dengan metode allegoris mengambil arti kiasan yang
tersembunyi dengan mengabaikan bunyi teks naskah yang indrawi.
Metode Hermeneutika yang digalakkan
oleh cendekiawan kaum Nasrani itu merupakan
pengakuan yang tidak main-main bahwa Alkitab(Bibel) itu buatan akal
manusia bukan wahyu dari Tuhan jadi tidak suci lagi karena campur tangan manusia, sebab yang asli
memang tidak diketemukan, yang diketemukan
tidak lain kecuali terjemahan dalam bahasa Yunani, diterjemahkan ke
bahasa Latin, diterjemahkan lagi ke bahasa Belanda, Inggris, dan semua bahasa
di dunia, jadi isinya ialah hasil akal manusia. Sehingga mencari kebenaran
ajaran agama Nasrani tidak melalui Kitab Suci Bibel tetapi lebih menekankan apa
yang ada di luar Kitab Alkitab(Bibel), lebih kasarnya Kitab Bibel tidak perlu
dipercaya.
Dalam metode hermeneutika ada 6 aliran
pemikiran, yaitu Schleiermacher (1834), Emilio Betti (1968), Erick D.Hirrch
(1928)H.G.Gadamer (1900), Dilthery(1911), Heidegger (1976) yang pada prinsipnya
mereka menganggap bahwa semua pemahaman
itu hanyalah penafsiran dan tergantung subyektifitas orang yang menafsirkannya. Perlu
ditegaskan bahwa Hermeneutika haram
masuk kedaam Al-Quran dan nilai Riwayat Sababun Nuzul diperselisihkan oleh para ulama.
BAB TIGA
Kembali kepada Agama Tauhid
Masalah ke-3: Bagaimana estimasi mengenai nasib agama Nasrani untuk
meluruskannya kembali? Jawaban semnetara Menurut Al-Quran :Para petinggi kaum
Nasrani harusnya mengembangkan ajaran agamanya itu kembali kepada agama-Tauhid.
Kita semua mempelajari riwayat para nabi dan rasul
melalui sumber yang paling tepercaya
yaitu firman Allah dan hadis Nabi
Muhammad Saw. Khususnya mengenai riwayat
Nabi ’Isa a.s. dan perkembangan agama Nasrani kita melihat data dan fakta
sejarah yang ilmiah. Maka dari itu
estimasi atau perkiraan mengenai
bagaimana nasib agama Nasrani yang mencakup semua aliran dalam agama Nasrani,
Katholik, Protestan dan sebagainya kita
tidak bisa lain kecuali apa yang dikehendaki Allah yang mengutus nabi dan rasul, ikut saja apa yang
dikehendaki Allah dalam Al-Quran supaya
kembali kepada agama Tauhid hanya
menyembah dan mengabdi kepada Allah tidak menambah tidak menguranginya.
wahyu yang disanpaikan melalui malaikat
Jibril kepada Rasulullah Saw sebagai berikut:
ُقلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ
سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ
بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ(ال عمران 64)
3:64. Katakanlah: "Hai
Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling
maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang
yang berserah diri (kepada Allah)"(S.3 Ali ‘Imran 64).
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ
وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ
فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا
لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا (
النشاء 171)
4:171. Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu,
adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan
Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan
di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”(S.4 an-Nisa`
171).
Wallahu a’lam
bish-shawab
Internet:http://pondokquranhadis.wordpress.com
Email:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com,Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar