Al-Quran S
2 Al-Baqarah 45-46
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ()الَّذِينَ
يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (البقرة 45-46)
2:45. Dan mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
2:46. (yaitu) orang-orang yang
meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali
kepada-Nya(S 2 al-Baqarah 45-46).
Tema dan sari tilawah
1.
Manusia itu serba lemah
lalu berkembang menjadi cerdas dan kuat.
2.
Tetapi bagaimanapun juga hebatnya
maka manusia itu juga serba terbatas sebab ada sesuatu yang di luar
daya-kemmampuan manusia, namanya Tuan.
3.
Maka manusia harus memohon bantuan
pertolongan kepada Dzat yang serba lebi-Maha itu.
4.
Hanya saja terkabulnya permoonan itu
terserah kepada Tuan yang mengabulkan do’a mamusia.
5.
Dan Allah sudah memberi
isyarat bagaimana do’a itu dapat dikabulkan.
6.
Bahwa berdo’a itu harus
dengan sabar dan shalat yang khusyu’ maksimal.
7.
Syaratnya khusyu’
ialah seseorang wajib mempunyai
keyakinan bertemu Allah dalam berdo’a itu dan semua memang akan kembali kepada
Allah.
Masalah dan jawaban
#1.Sampai seberapa ukuran kemampuan daya manusia mewujudkan
keinginannya? Jawaban hipotetis: Setiap manusia mempunyai daya kemampuan yang
tidak sama dengan daya kemampuan orang lain dan lebih tinggi lagi para pakar
dan ilmuwan menyatakan bahwa ada suatu
daya kekuatan yang jauh di atas daya
kekuatan seluruh umat manusia, namanya Tuhan.
# 2.Apa kiatnya ada
orang yang mempunyai daya kemampuan yang
mengalahkan orang lain secara menakjubkan? Jawaban hipotetis: Daya kemampuan
seseorang tumbuh melalui proses logis
ilmiah ditambah anugerah pertolongan
dari Allah.
# 3.\Bagaimana caranya
sehingga pertolongan Allah turun
dianugerhkan kepada kita sehingga
dapat berhasil mencapai apa yang
kita inginkan? Jawaban hipotetis:
Senada dengan Al-Quran s2a45-46 di atas maka memohon pertolongan Allah
itu caranya ialah dengan shalat yang sangat khusyu’ dan sabar.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Sowan menghadap
Allah
# Masala ke-1: Sampai seberapa
ukuran kemampuan daya manusia mewujudkan keinginannya? Jawaban hipotetis:
Setiap manusia mempunyai daya kemampuan yang tidak sama dengan daya kemampuan
orang lain dan lebih tinggi lagi para pakar menyatakan bahwa ada sesuatu yang mempunyai daya kekuatan yang jauh di atas daya kekuatan manusia,
namanya Tuhan.
÷Ilmu Allah itu terlalu tinggi di atas ilmu semua makhluk. Allah
berfirman:
نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ
نَشَاءُ وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ(يوسف 76)
“Kami tinggikan derajat orang
yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada
lagi Yang Maha Mengetahui”(S 12 Yusuf 76).
وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (الروم 22)
"Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah menciptakan langit dan bumi dan berbeda-bedanya
bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”(S 30 Ar-Rum 22).
Maka
masing-masing manusia mempunyai
kecakapan menguasai bahasa tertentu
melebihi kemampuan orang lain.
BAB DUA
Karena rahmat
Allah
# Masala ke-2: Apa
kiatnya ada orang-orang mempunyai daya
kemampuan yang mengalahkan orang lain secara menakjubkan? Jawaban hipotetis:
Daya kemampuan seseorang tumbuh melalui proses logis ilmiah ditambah rahmat pertolongan Allah.
Dalam hal ini ada tiga macam alur pikir para tokoh, yaitu:
Dalam hal ini ada tiga macam alur pikir para tokoh, yaitu:
(1) Para ulama Mu’tazilah senangnya mengunggulkan
akal- pemikiran dalam hal ini mereka menyatakan bahwa Allah sudah
menetapkan HUKUM KAUSALITAS terhadap
makhluk dan alam semesta. Pokokoknya Hukum Kausalitas itu mengatur bahwa siapa
yang berbuat baik akan mendapagt nikmat bahagia dan dapat masuk surga, siapa
yang berbuat jahat akan mendapat hasil perbuatannya yaitu derita kesengsaraan maka
kelak jatuh ke dalam neraka.
(2) Kaum Murjiah dan Jabariyah berpendapat bahwa
Hukum Kausalitas itu dikalahkan oleh sifat Allah yang Maha Kuasa bahwa siapa
yang beriman dan beramal soleh akan masuk surga sebaliknya siapa yang berbuat kufur akan masuk neraka maka hokum ini
tidak selalu harus demikian, karena
kehendak Allah lebih kuasa menetapkan “surga atau neraka” itu tidak terkait
oleh amal-perbuatan manusia. Mereka menyatakan bahwa Maha Kuasa Allah terlalu
kuat menetapkan nasib makhluk dan manusia itu persis seperti wayang kulit, jika
wayang Gatut-koco digerakkan oleh dalang dia dapat terbang melayang-layang di
udara, tetapi jika wayang Gatut-koco diletakkan di dalam kothak maka dia akan
diam 1000 bahasa persis batu.
(3) Kaum Asy’ariyah menyatakan
bahwa Allah itu mempunyai sifat 20 dan 99 Asamaul=Husna. Berdasarkan 20 sifat
dan 99 nama Allah ini maka Allah sudah memberikan anugerah yang sangat besar
kepada manusia, khususnya ialah sifat Maha Bijaknasa, Maha Rahman. Maha Murah
Mah Rahim, Mahan sayang penu kasih. Maka Allah sudah memberi kebebasan kepada
manusia berupa akal dan hati, sehingga dengan akal dan hati manusia mampu
membuat niat, keinginan, cia-cita. Kemudian barang siapa berniat, kepengin dan
bercita-cita untuk beramal yang baik
Allah mencatat sebagai amal soleh satu, jika terlaksana dan berhasil dia
ditulis dan diberi pahala berlipat 70 sampai 700 kebagusan dan beberapa ketentuan
lainnya. Alla berfirman dalam Al-Quran:
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ
وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْءَانٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا
عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ
مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلَا
أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ(يونس 61)
“Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada
yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua
tercatat) dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)”(S 10 Yunus 61).
Keharusan sistem kausal (sebab-akibat) merupakan bagian dari
ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak ada keraguan.
Tetapi menurut Imam Al-Ghazali Hukum Kausalitas
itu hanya sebagai “Hukum Adat”, karena
segala sesuatu termasuk Hukum-Adat itu yang membuat ialah Allah, Api itu
membakar adalah ukum-adat, padahal Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Narud tidak
panas dan api tidak dapat membakar Nabi Ibrahim itu yang membuat ialah Allah.
Al-Quran s21a69 mencatat firman Allah:
قَالُوا حَرِّقُوهُ
وَانْصُرُوا ءَالِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ(68)قُلْنَا يَانَارُ كُونِي
بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ(69)
68. Mereka berkata:
"Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak
bertindak".
69. Kami berfirman: "Hai
api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"(S21
Al-Anbiya` 68-69).
Dalam penciptaan alam semesta ini
terdapat sistem yang khusus dan tertib-urutan tertentu dalam proses penciptaannya.
Kehendak Allah dalam mewujudkannya adalah kehendak Allah sendiri. Dari sinilah lahir hukum sebab akibat atau “hukum
kausalitas” yang dipegang oleh kaum rasionalis Barat itu.
Maka seluruh hukum di alam semesta
ini sepenuhnya di bawah Maha Kuasa Allah,
bahkan perbuatan para wali dan siapa saja yang bebuat luar biasa atau aneh bin
ajaib adalah meminjam atau dikerjakan oleh Allah, Disebut dalam hadis Qudsi tercatat sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ
عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ
عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا
أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ
بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ
سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا
تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ
يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ(رواه البخاري 6021)
“Dari Abu Hurairah menuturkan,
Rasulullah Saw bersabda: "Allah berfirman; Siapa yang memusuhi wali-KU,
maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku jika mendekatlan diri kepada-Ku
dengan sesuatu yang dia cintai lebih dari pada yang telah Aku wajibkan dan
hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, maka Aku
mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah telinganya yang ia
jadikan untuk mendengar, dan matanya yang ia jadikan untuk memandang, dan aku
adalah tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan akju adalah kakinyakakinya
yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika
meminta perlindungan kepada-KU, pasti Ku-lindungi. Dan aku tidak ragu untuk
melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana
keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir)
terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan
sakitnya”(HR Bukhari no.6021).
Adapun mereka yang mencari kekuatan
gaib, atau daya kekuatan yang aneh bin ajaib
di luar ajaran Islam (Al-Quran
dan Hadis), maka dia hukumnya kafir,
sebab mencari atau meminta daya kekuatan kepada selain Allah itu sama dengan sama dengan percaya kepada
selain Allah namanya musyrik dan tidak beriman kepada Allah sama dengan kafir.
Allah menegaskan bahwa perbuatan-perbuatan yang aneh bin ajaib yang -luar
biasa di luar Hukum Allah adalah dari setan dan jika terlihat tampaknya berhasil itu sebenarnya karena ijin dari
Allah setan itu mendapat ijin dari Allah (SIM=Suart Ijin Mnggoda)manusia(Qs7a15,
s38a80), tetapi SIM ini tidak mampu menggoda-mengalahkan orang yang mukhlish
(Lih.Al-Quran S 15a40dan S38a83); Al-Quran memperingatkan kepada kita bahwa
ilmu sejenis santhet, tenung, guna-guna itu perbuatan setan dia dapat
berhasil jika mendapat ijin dari Allah,
maka banyak orang yang di-santhet atau ditenung tetapi tidak berhasil (oran
tedas), tetapi mbalik kepada asalnya
secara samar-sama disinggung oleh
Al-Quran sebagai berikut:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو
الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ
الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَيُعَلِّمُونَ النَّاسَ
السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا
يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا
تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ
اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ
أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ( البقرة 102)
“Dan mereka mengikuti apa yang
dibaca oleh setan-setan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan
sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya
setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir
kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri
Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada
seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu),
sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajarinya dari kedua
malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang
(suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat
dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka
mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat.
Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui”(S 2 Al-Baqarah 102).
Seluruh daya kekuatan atau kelebihan
kemampuan yang ada di dalam diri manusia atau makhluk mana saja maka pada
hakikatnya adalah dari Allah. Allah
berfirman:
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ
عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي
مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ( البقرة 247)
(Nabi mereka) berkata:
"Sesungguhnya Allah telah memilih dia menjadi rajamu dan menganugerahi dia
ilmu yang luas maupun tubuh yang perkasa." Allah memberikan kerajaan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui”(S 2 Al-Baqarah 247).
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
ءَامَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ
بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ
عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ
لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ( الماءدة 54)
“ Hai orang-orang yang
beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari (Islam)agamanya, maka
kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka
pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan
yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.“(S
5 Al-Maidah 54).
قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ
يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ( ال عمران 73) Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah,
Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui"(S 3 Ali ‘Imran 73).
إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ
يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ( النور 32)
“Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”(S 24
An-Nur 32).
BAB TIGA
Curhat, bisik-bisik
dengan Allah
# Masala ke-3: Bagaimana caranya sehingga rahmat Allah dapat turun
dianugerhkan kepada kita sehingga orang dapat
berhasil mencapai apa yang
diinginkan? Jawaban hipotetis:
Senada dengan firman Allah dalam Al-Quran s2a45-46 di atas maka memohon
pertolongan Allah itu caranya ialah dengan sabar dan shalat yang benar-benar sangat khusyu’.
Dari jawaban ini timbul masalah lagi, yaitu: Bagaimana caranya shalat dapat khusyu’ maksimal
itu? Untuk menghayati masalah ini diperlukan renungan yang lebih mendalam melalui LATIHAN SHALAT KHUSYU’ berikut:
(1)
Al-Ihsan
itu Menghadap Allah
Arti Ihsan
ialah berbuat baik setingkat kebaikan
seorang ibu kepada anaknya. Namun dalam hadis Nabi Saw berikut maka
makna “Ihsan” kepada Allah itu ialah mengabdi atau menyembah Allah
seperti seolah-olah kita melihat Allah
langsung-Jika tidak dapat, maka arus diyakini bawa Alla meliat kepada kita.
Dapat dibayangkan bagaimana jika kita menghadap Allah-Raja di atas raja seluruh
dunia, tetapi melihat Allah itu di dunia
itu tidak mungkin, sehingga cara ini harus dibayangkan dalam hati, yaitu yakin
sepenuhnya bahwa Allah melihat kepada kita dalam mengabdi
khususnya dalam detik-detik
sedang shalat. Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ مَا
الْإِيمَانُ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ قَالَ مَا
الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ
شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ
رَمَضَانَ قَالَ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ
فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ (رواه البخاري 48)
“Dari
Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi Saw pada suatu hari muncul kepada para
sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam yang kemudian bertanya:
"Apakah iman itu?" Nabi Saw menjawab: "Iman adalah kamu beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya,
Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari berbangkit". (Jibril
'Alaihis salam) berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu
'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak
menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat
yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan". (Jibril 'Alaihis salam)
berkata: "Apakah IHSAN itu?" Nabi Saw menjawab:
IHSAN
itu ialah bahwa “Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Allah dan bila
kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihat kamu".”(HR Bukhari no.48)
(2)
Allah turun pada 1/3
malam yang akhir
Melayani
nuansa berpikir masyarakat yang sederhana maka diterangkan oleh Nabi Saw
bahwa Allah setiap malam pasti turun ke
langit dunia, memperatikan siapa-siapa
hamba yang sedang salat malam, siapa dan apa yang dimohon:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ
لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (رواه
البخاري 1077)
“Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Allah Tabaaraka wa
Ta'ala Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam
terakhir dan berfirman: "Siapa yang berdo'a kepadaKu pasti Aku kabulkan
dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun
kepadaKu pasti Aku ampuni"(HR Bukhari
no. 1077).
(3)
Nuansa
Malam yang sebenarnya:
Aslinya
malam itu ialah suatu keadaan yang gelap-gulita, sunyi senyap, tidak ada suara, tidak ada sinar, semua makhluk pada tidur semua. Nuansa demikian
juga dirasakan oleh beberapa nabi, orang-orang alim soleh dalam sejarah,
seperti : Nabi Zakariya, Nabi Yunus, Ashabul Kahfi bahkan Rasulullah Saw
sebelum diutus menjadi nabi saat beliau ‘Uzlah di guwa Khira` dan ketika beliau dikejar-kejar kaum
musyrikin beliau bersembunyi 3 malam di dalam guwa Tsaur.
Pengertian malam ini dicatat dalam
Al-Quran dan disinggung oleh hadis berikut:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى
ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ
فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ
الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
(رواه الترمذي 1907)
“Dari Ali ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di surga terdapat
kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian
dalamnya terlihat dari bagian luarnya." Lantas seorang Arab baduwi berdiri
sambil berkata, "Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai
Rasululullah?" Nabi menjawab: "Untuk orang yang berkata benar, yang
memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari diwaktu
manusia pada tidur."”(HR Turmudzi no.1907).
i)
Nabi Zakariya
Nabi Zakariya dalam kesedihan memohon anak
penerus perjuangan Jihad fi Sabilillah, beliau berdo’a dalam Mihrab di malam yang sunyi senyap, gelap gulita,
termaktub dalam Al-Quran:
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا ذِكْرُ رَحْمَةِ رَبِّكَ
عَبْدَهُ زَكَرِيَّا()إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا ( مريم 2-3)
“Yang dibacakan ini adalah)
penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakariya, yaitu tatkala
ia berdo`a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut”(S.19 Maryam 2-3)
ii)
Nabi Yunus
Nabi Yunus berdo’a di malam
gelap pekat luar biasa dalam perut ikan yang berada di dalam laut.
Tercatat dalam Al-Quran:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ
لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ( الانبياء 87)
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun
(Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami
tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang
sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau.
Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"(S.21
Al-Anbiya` 87).
Nabi Yunus berdo’a di dalam kegelapan
yang luar biasa, yaitu di dalam kegelapan perut ikan, ikannya di dalam kegelapan laut selama tiga malam:
لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim"
Dalam masalah ini Rasul Saw
menyeru kita meniru N.Yunus ini:
عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ
دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي
كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ
قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ (رواه الترمذي 3427 واحمد 1383-وصححه الألباني(
“Dari Sa'd ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Doa Dzun
Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus ialah;
لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ
(Tidak ada tuhan
yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya).
Sesungguhnya tidaklah seorang
muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan do’anya"
(HR Tirmidzi no.3427 dan Ahmad no.1383 dishahihkan oleh Imam Albani).
iii)
Pemuda Ashabul Kahfi
Tujuh remaja
Ashabul Kahfi berdo’a di dalam Guwa
gelap sekali sampai tertidur selama 350 tahun,AlQuran mencatat sbb:
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ
إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ
لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا(الكهف10)
“Dan pada sebahagian malam
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”(S.17 Al-Isra`
79).
iv)
Nabi Saw di dalam Guwa Khira` dan Guwa Tsaur
(a)
Sebelum diangkat sebagai RASUL,
seorang Muhammad Saw melakukan “Uzlah
atau Tahannuts” yaitu mencari tempat yang sepi-sunyi
menyendiri siang dan malam di dalam Guwa Khira` perlu merenungkan nasib
masyarakat yang ada disekitarnya yaitu orang-orang Arab Jahiliyah, sebagian
riwayat mencatat ada 6 bulan lamanya sebagian lagi mengatakan 3 bulan beliau
melakukan ‘Uzlah atau Tahannuts di dalam Guwa Khira` ini. Maka
akhirnya tg 17 Ramadhan tahun Bi’tsah ke-1 beliau menerima wahyu Al-Quran yang pertama (Qs96a1-5);
susul-menyusul sampai lengkap. Nabi Saw dibekali makan oleh Khadijah isteri beliau setiap sore.
Bagaimana kehidupan malam di dalam guwa yang gelap luar biasa itu selama 3-6
bulan ini?
(b)
Ketika Rasulullah Saw dikejar-kejar kaum musyrikin dalam rangka hijrah beliau
maka beliau istirahat di dalam Guwa Tsaur selama 3 malam, diabadikan Allah
dalam Al-Quran:
…….إِذْ
هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا
وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ
الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ( التوبة 40)
“……di waktu dia berkata kepada
temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta
kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan
seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang
tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”(S 9 At-Taubat 40).
v)
Lailatul Qadar
Al-Quran S.97 Al-Qadar 1-4, menyebutkan
adanya malam yang sangat agung, di sana disediakan pahala yang besarnya sama dengan pahala ibadah 1000 bulan
sekitar 84 tahun
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ
مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ()تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ
رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ(القدر3-4)
“Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan”(S.97 Al-Qadar 3-4).
Dengan demikian maka Latihan Salat Khusyu` ini akan lebih luhur jika dilakukan pada
waktu malam yang sunyi-senyap, gelap luar biasa seperti pengalaman
Ashabul-Kahfi, Nabi Saw, Nabi Yunus seperti terurai di atas ini dengan ibadah-ibadah sebagaimana tercatat di bawah ini:
(4)
SHALAT MALAM&SHALAT TAHAJJUJ
Shalat Tahajjuj itu adalah shalat malam yang dikerjakan sesudah
tidur sedangkan shalat malam atau Qiyamu[ Lail ialah shalat sunat yang
dilakukan sesudah shalat ‘Isya` termasuk shalat malam yang sebelum tidur
sebagaimana Shalat Tarwih itu.
Dasar-dasar shalat malam dan shalat
Tahajjuj sangat kuat dari Al-Quran s73a1-3, s73a20,21; s3a17, s51a1, s17a79; Hadis
Riwayat Bukhari no177,no.1079, HR Muslim no.1217 dst. Maka dari itu siapa
yang suka mengamalkannya betul-betul akan
sangat terpuji dan akan mendapat rahmat
barokah Allah yang sangat besar serkakli. Untuk mengamalkan shalat Qiyamul Lail
atau Tahajjuj sayogyanya dilengkapi
dengan amalan berikut:
(5) Persiapan dengan amalan sunat
Amalan untuk menyambut Tahajjuj
berupaamalan-amalan berdasarkan hadis-hadis Nabi Saw berikut yaitu:
a) Wudhu
sebelum tidur (HR
Turmudzi no.3493);
b) Hampir tidur membaca surat Al-Ikhlash, Falaq, An- Nas lan Ayat Kursi (HR.Bukhari no.3033, Muslim no.782); Jika sempat dapat ditambah dengan
menghafal hafalan-hafalan surat&ayat
Al-Quran sampai tertidur.
c) Berniat akan bangun malam untuk shalat Tahajjuj (HR Nasa‘i no.1765,Ibnu Majah no. 1334);
d) Membaca do’a: بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا =Dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup (HR.Bukhari no.5837);
e) Membaca
do’a sebelum tidur sedapat-dapatnya;
f) Bangun tidur menjelang jam
o2.oo wib. +1/3 malam yang akhir(HR Bukhari no.1077); bangun tidur membaca
do’a ini:
:الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا
وَإِلَيْهِ النشور
(Segala puji bagi Allah yang
telah menghidupkan kami setelah mematikan
kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)"(HR Bukhari no. 5837)
g) Menyiapkan
diri kebelakang, bersuci dan persiapan lain, lalu melihat ke- langit membaca Al-Quran
akhir surat Ali ‘Imran 190-200 (HR Bukhari no.4204).
h) Bersuci, berpakaian yang suci, berniat yang suci Lillahi
Ta’ala, bersih dari pernilaian yang negative, termasuk bacaan lafal yang akan dibaca di dalam shalatnya harus serba bagus.
(6) Mencari tempat shalat
@
Mencari tempat untuk shalat malam-Tahajjuj suatu tempat yang sunyi-senyap, gelap gulita, tidak ada
sinar, tidak ada suara, bahkan karena gelapnya mata terbuka atau tertutup
sama-sama tidak dapat melihat apapun yang di depannya, persis seperti di dalam
guwa Ashabul Kahfi atau keadaan Nabi Saw di dalam guwa Khira` 3-6 bulan atau
guwa Tsaur 3 malam, lebih utopis lagi seperti gelapnya keadaan Nabi Yunus di
dalam perut ikan, di kedalaman laut, waktu diatas laut malam gelap sekali jadi
gelap kwardrat atau pangkat 3 luar biasa
terlalu gelap.
Kita bayangkan kata B.Y.Habibi (dalam
bukunya Al-Quran&Iptek(1994h40) bahwa sebelum ledakan Big-Bang di alam
semesta ini tidak ada energy, tidak ada materi, tanpa ruang dan di luar waktu=Tidak
ada apa-apa kecuali Allah”[لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ].
Dalam gelap yang luar biasa ini seorang hamba dapat mudah
sekali mengamalkan hadis Nabi Saw:
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ
فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ (رواه البخاري 48)
“Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihat-Allah dan
bila kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Allah melihat kamu"(HR Bukhari
no.48).
Jika seandainya kita dapat masuk
ke-nuansa di atas ini, maka terasa betul oleh kita bahwa tidak ada apa-apa kecuali Allah”[لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ] Maka
Insya Allah kita berhasil napak-tilas
Mi’taj Nabi Saw sebagaimana dikatakan oleh~An-Naisaburi (6h259) Mi'raj-nya
orang shalat yaitu menjauhi selera keduniaan tidak lain kecuali hanya Taqarrub menyembah Allah. Sedangkan Tafsir
Ruhul Ma'ani (2h169) mencatat bahwa shalat itu mi'raj-nya orang beriman,
munajat kepada Allah, meninggalkan dunia naik ke Sidratil muntaha.
(7) Shalat Tahajjuj
Shalat Tahajjuj dilaksanakan
seperti apa amalan Nabi Saw, yaitu
i) Dimulai dengan Shalat Iftitah 2
rekaat, ringan-ringan saja(HR Muslim no.1286)
ii) Shalat Tahajjuj 11 rakaat, dilaksanakan
dengan sangat serius, dengan bacaan surat yang panjang-panjang
menurut kekuatannya masing-masing, demikian juga berlama-lama ketika rukuk dan dalam sujud (HR Bukhari no.1079).
iii)Shalat Tahjjuj itu 11
rakaat, yatiu; 4+4 ditambah witir 3 rakaat (HR
Bukhari no.1079).
iv) Secara khusus berdasarkan hadis-hadis(HR.Turmudzi no443-444, dan no.1376-1377, Abu Dawud no.1105, Ibnu Majah no.1376, Ash-Shahih Ibni Khuzaimah,
Ath-Thabrani, dishahihkan oleh para ulama, dinilai Hasan oleh Imam Al-Albani.
Maka dalam 4 rakaat yang pertama supaya diselingi bacaan Tasbih di tiap gerak rukun
shalatnya. Karena banyaknya bacaan Tasbih dalam 4 rakaat
tersebut sebagian ulama menamakannya “Shalat Tasbih” .
Oleh karena tidak semua kita mampu untuk
shalat Tahajjuj seperti Tahajjuj Nabi Saw yang
mana dalam shalat Tahajjuj beliau
bahwa SATU RAKAA’T sesudah
Al-Fatihah beliau lalu membaca surat Al-Baqarah=286 ayat, Ali ‘Imran=200 ayat
dan surat An_Nisa=176 ayat((HR Bukhari no.1874 dan Muslim no.1219); Oleh
karena itulah bagi kita yang masih lemah ini LATIHAN SHALAT KHUSYU’ melalui pengamalan
hadis-hadis Shalat-Tasbih yang memberi kesempatan kepada kita dapat latihan
shalat khusyu’ ini supaya dapat sedikit lama dalam shalat Tahajjuj kita itu.
Shalat tersebut dinamakan shalat Tasbih karena banyaknya bacaan Tasbih
sampai 300 kali dalam shalat ini.
Shalat Tasbih dapat diniatkan sebagai shalat Tahajjuj jika dilaksanakan
malam hari sesudah tidur, lalu disambung
dengan 4 rakaat dan witir 3 rakaat senada dengan teks Hadis Riwayat
Bukhari no. 1874 dan
Muslim no.1219, yaitu : 4+4+3 rakaat;
Yang 4 rakaat pertama membaca 300 kali
bacaan Tasbih, 4 rakaat ke dua tidak.
Untuk shalat Tasbih dalam bulan
Ramadhan, karena hampir semua umat Islam melaksanakan Shalat Tarwih
di awal malam, maka shalat Tasbih dapat dilaksanakan sesudah tidur senada dengan Shalat Tasbih cukup 4 rakaat tidak ada
witir.
Hadis Shalat Tasbih diperselisihkan para ulama, namun sebagai penutup
perbedaan pendapat tersebut maka kita dapat memegang pendapat kritikus-
hadis Imam Al-Albani yang menyatakan
bahwa hadis Shalat Tasbih itu nilain.ya HASAN tidak dha’if dan banyak ulama
hadis menilainya sebagai Shahih.
(8) Shalat Tasbih
@ Dasar
hukum shalat Tasbih:
Hadis-hadis
tentang shalat Tasbih terdapat beberapa jalur sanad yang dibahas oleh ulama hadis, maka kita hormat dan
mengikuti pendapat Imam Al-Albani yang menyatakan bahwa hadis shalat Tasbih
nilainya Hasan, salah satu sanad atau jalur ialah sebagai berikut:
عَنْ
أَبِي رَافِعٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لِلْعَبَّاسِ يَا عَمِّ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَنْفَعُكَ أَلَا أَصِلُكَ قَالَ
بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَصَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ
رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةٍ فَإِذَا انْقَضَتْ الْقِرَاءَةُ فَقُلْ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ
أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً قَبْلَ أَنْ تَرْكَعَ ثُمَّ ارْكَعْ فَقُلْهَا
عَشْرًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ اسْجُدْ فَقُلْهَا
عَشْرًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَك فَقُلْهَا عَشْرًا ثُمَّ اسْجُدْ فَقُلْهَا عَشْرًا
ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ فَقُلْهَا عَشْرًا قَبْلَ أَنْ تَقُومَ فَتِلْكَ خَمْسٌ
وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ وَهِيَ ثَلَاثُ مِائَةٍ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ
فَلَوْ كَانَتْ ذُنُوبُكَ مِثْلَ رَمْلِ عَالِجٍ غَفَرَهَا اللَّهُ لَكَ قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ يَقُولُهَا فِي يَوْمٍ قَالَ قُلْهَا فِي
جُمُعَةٍ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُلْهَا فِي شَهْرٍ حَتَّى قَالَ فَقُلْهَا فِي
سَنَةٍ (رواه ابن ماجه 1376 ) قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَن443)
“Dari Abu Rafi' ia berkata; Rasulullah Saw bersabda kepada Abbas: "Wahai paman,
maukah jika aku memberimu hadiah, maukah jika aku memberikan manfaat kepadamu,
maukah jika aku menyambung silaturahmi kepadamu?" ia menjawab,
"Tentu, ya Rasulullah. " Beliau bersabda: Shalatl empat raka'at,
# Di setiap raka'at engkau
membaca Fatihatul kitab (surat Al Fatihah) dan satu surat. Apabila selesai
membaca, maka ucapkanlah;
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَر
(Maha Suci Allah dan Segala Puji
bagi Allah, tidak ada Tuhan Yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha
Besar) sebanyak lima belas kali sebelum rukuk.
# -Kemudian rukuk dan ucapkanlah
bacaan itu lagi sepuluh kali.
#- Kemudian angkatlah kepalamu
dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,
#- Kemudian sujud dan ucapkanlah
lagi sepuluh kali,
# Kemudian angkatlah kepalamu
dan ucapkanlah lagi sepuluh kali,
# Kemudian sujud dan ucapkanlah lagi sepuluh
kali,
# Kemudian angkatlah kepalamu
dan ucapkanlah lagi sepuluh kali sebelum engkau bangun.
Semua itu genap berjumlah
tujuh puluh lima dalam setiap raka'at, dan berjumlah tiga ratus dalam empat
raka'at.
Sekiranya dosa-dosamu seperti pasir yang menggunung, Allah akan
mengampuninya"
Abbas berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang tidak
mampu mengucapkan itu dalam sehari?" Beliau bersabda: "Lakukanlah
sekali dalam seminggu, jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam sebulan,
" hingga beliau bersabda: "Maka Lakukanlah sekali dalam setahun")HR Ibnu
Majah no.1376 dan At-Tirmidzi (443) hadis ini nilainya Hasan ).
(9) Pengamalan
Shalat Tasbih
Pelaksanaan Shalat Tasbih itu adalah
sebagai berikut:
I.
Shalat
4 rakaat,
ii. Membaca Tasbih 300 kali dibagi
dalam 4 rakaat:
1.
Ketika
berdiri membaca:
-Surat Al-Fatihah, lalu membaca Surat
selain Al-Fatihah, lalu membaca: -Tasbih 15 kali
سُبْحَانَ
اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
2.Waktu Rukuk sebelum i’tidal membaca Tasbih
10 kali
3.Waktu
I’tidal sebelum sujud membaca
Tasbih 10 kali
4.Waktu
Sujud sebelum duduk membaca Tasbih 10 kali
5.
Waktu Duduk membaca Tasbih 10 kali
6.
Waktu Sujud sebelum duduk membaca Tasbih
10 kali
7.
Waktu duduk sebelum berdiri membaca Tasbih 10 kali
#
Rakaat ke-1 membaca tasbih 15+10+10+10+10+10+10=75 kali tasbih.
# Rakaat ke-2=75, rakaat ke-3=75,rakaat ke-4=75=4 rakaat jumlahnya 300
kali.
(10) Bacaan
Tasbih yang lengkap
سُبْحَانَ
اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Nabi
Sawbersabda: .
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى
اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ (رواه مسلم 3985
واحمد 19248)
Artinya:
"Dari Samurah bin Jundub bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Kalimat yang
paling disenangi Allah ada 4, yaitu:Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah,
Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, maka tidak akan mempersulit
kalian dengan lafal yang mana saja dari ke-4 kalimat itu dimulai"(HR
Muslim no.3985 dan Ahmad no.19248).
(11) Rahmat dan barokah Shalat
Tasbih
Barang siapa melakukan amalan Shalat
Tasbih, maka dia
akan mendapat ampunan Allah dosanya:
. فَلَوْ كَانَتْ ذُنُوبُكَ مِثْلَ رَمْلِ عَالِجٍ
غَفَرَهَا اللَّهُ لَكَ
"Sekiranya dosa-dosamu
seperti pasir yang menggunung, Allah akan mengampuninya"(HR Ibnu Majah no.
1377).
إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ
ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَقَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ
وَخَطَأَهُ وَعَمْدَهُ وَصَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ وَسِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ (رواه ابن ماجه
1377)
" Jika kamu melakukannya,
Allah akan mengampuni dosa-dosamu baik yang pertama atau yang terakhir, yang
telah lalu atau yang baru, yang salah atau yang sengaja, yang kecil atau yang
besar, yang tersembunyi atau yang Nampak” (HR Ibnu Majah no.1377).
(12) Merenungkan
makna lafal yang dibaca
Pokoknya semua yang kita baca di dalam shalat itu secara global isi
kandungan lafal, ayat dan surat itu tersimpan di dalam surat Al-Fatiha, yaitu:
(1) Kita menyembah Allah.
(2) Kita memohon jalan lurus
yang penuh nikmat jalan ke surga.
(3) Jalannya para nabi, orang
sidik, syhada` dan para alim soleh,
(4) Bukan jalannya orang yang jahat, sesat dan mendapat murka Allah yaitu alan ke neraka.,
Rasulullah Saw setiap membaca ayat atau surat jika sampai pada lafal-tertentu
beliau berdo’a senada dengan makna kalimat yang dbaca itu”(HR An-Nasa`i
no.1120 dan Abu Dawud no.739).
Setiap Nabi Saw membaca surat atau ayat
yang sangat penting seringkali beliau berhenti
untuk menghayati makna isi yang dibaca itu lalu berdo’a sangat serius:
أَنَّ عَاصِمَ بْنَ حُمَيْدٍ
يَقُولُ سَمِعْتُ عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قُمْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَدَأَ فَاسْتَاكَ وَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى
فَبَدَأَ فَاسْتَفْتَحَ مِنْ الْبَقَرَةِ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا
وَقَفَ وَسَأَلَ وَلَا يَمُرُّ بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا وَقَفَ يَتَعَوَّذُ ثُمَّ
رَكَعَ فَمَكَثَ رَاكِعًا بِقَدْرِ قِيَامِهِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ ذِي
الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ سَجَدَ
بِقَدْرِ رُكُوعِهِ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ
وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ قَرَأَ آلَ عِمْرَانَ ثُمَّ
سُورَةً ثُمَّ سُورَةً فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ (رواه النسائي 1120 وابوداود 739)
“Bahwa 'Ashim bin Humaid berkata; aku mendengar 'Auf bin Malik
berkata; "Aku pernah bangun bersama Nabi Saw, lalu beliau mulai bersiwak
dan berwudhu. Kemudian beliau berdiri dan shalat. Beliau mengawali shalatnya
dengan membaca surat Al Baqarah. Beliau tidak melewati ayat tentang rahmat
kecuali beliau berhenti dan memohon (rahmat). Beliau juga tidak melewati ayat
tentang adzab kecuali beliau berhenti dan berlindung darinya. Kemudian beliau
ruku' hingga ia tenang dalam keadaan ruku' seukuran berdirinya, sambil membaca:
'Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal 'adzamati (Maha Suci
Dzat yang mempunyai hak memaksa dan kekuasaan, serta yang memiliki kesombongan
dan keagungan) ' saat ruku'. Lantas beliau Shallallahu'alaihiwasallam sujud
seukuran ruku'nya tadi dengan membaca: 'Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti
wal kibriyaai wal 'adzamati'. Kemudian beliau membaca surat Ali 'Imran,
kemudian surat lainnya, dan beliau juga melakukan hal yang sama - di rakaat
berikutnya”(HR An-Nasa`I no.1120 dan Abu
Dawud no.739).
Maka dari
itu dalam shalat Tasbih ini di dalam masing-masing rakaat kita berdo’a dalam hati atau merenungkan apa yang sedang kita ucapkan khususnya lafal-lafal berikut:
#
Pada rakaat ke-I dalam membaca Tasbih kita camkan lafal”
سُبْحَانَ اللَّهِ artinya Allah Maha Suci, sebaliknya kita
manusia mempunyai sifat banyak salah dan dosa, maka kita ingat-ingat semua kesalahan
dan dosa yang pernah kita perbuat, lalu memohon ampun-maghfirah
dari Allah.
# Pada
rakaat ke-II dalam membaca lafalوَالْحَمْدُ لِلَّهِ artinya segala puji itu milik Allah atau
syukur kita kepada Allah; Maka kita
ingat-ingat dalam hati amal soleh yang sudah berhasil kita perbuat lalu kita
jadikan “Tawassul” perantara mohon dikabulkannya do’a kita.
# Pada
rakaat kle-III saat membaca lafal
وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّه artinya tidak ada Tuhan
kecuali Allah, kita ingat-ingat keberhasilan kita ketika mengerjakan sesuatu
yang di luar kemampuan kita berhasil dengan mulus, maka kita yakin bahwa semua ini pasti karena
qudrat-iradat Allah, tidak mungkin kita berhasil kecuali karena rahmat Allah.
# Pada
rakaat ke-IV ketika kita membaca lafalوَاللَّهُ أَكْبَرُ
artinya Allah Maha Besar, maka kita ingat-ingat apa yang kita inginkan menjadi
gagal karena dikalahkan oleh proyek yang lebih besar, proyek yang lebih inipun
sering dikalahkan oleh proyek yang jauh lebih besar lagi, demikian berturut-turut,
yang lebih besar tersebut dikalahkan oleh program yang terlalu besar bertingkat-tingkat terus lebih besar
maka puncak program yang mutlak tidak dapat dikalahkan ialah proyek yang Maha Besar ialah perencanaan qudrat-iradat
Allah Allah. Oleh karena itulah kita mengucapkan Allahu Akbar=Allah Maha Besar,
semua ini dalah rencana Qudrat-Iradat
Allah..
Selanjutnya dalam memilih
surat sesudah Al-Fatihah sebaiknya memilih surat yang kita mengerti makna kandungannya
jika perlu kita pilih surat atau ayat-ayat do’a yang berisi permohonan para nabi misalnya:
(1) Do’aN.Adam atau Do;a
sapu jagad (s7a23).
(2) Do’a N. Ibrahim mohon
aman damai sejahtera bahagia negeri dan sekitarnya (Qs14a35).
(3) Do’a N.Musa mohon
dapat mengalahkan Raja Fir’aun(s20a25) untuk kita mohon dapat berahsil menyelesaikan tugas yang
sangat berat.
(4) Do’a N.Zakariya mohon
anak cucu yang alim soleh (s19a5-6)
(5) Do’a N. Yunus mohon
ampun atas segala kekeliruan(s21a87).
Untuk mereka yang mempunyai
kelonggaran maka pada hari Kamis malem Jumat dalam Shalat Tasbih membaca surat-surat Al-Fatihah memilih
surat-surat Yasin,Ad-Dukhan. As-Sjdah, Al-Mulku yaitu:
i.
Pada raa'at pertama surat
Al Fatihah dan Surat Yaasiin;
ii.
Pada raka'at kedua sesudah
membaca Surat Al Fatihah lalu Surat Ad Dukhan,
iii.
Pda rakaat ke-tiga setelah bacaan Surat Al Fatihah kemudian membaca surat
As Sajdah,
iv.
Pada raka'at keempat setelah memaca Surat Al Fatihah kemudian Surat
Tabarak (Surat Al Mulku).
(Demikian
Hadis Riwayat Tirmidzi no.3493)..
(13) Mi’rajul
Mu`min
Jika seandainya
kita dapat mengamalkan Latihan Shalat Khusyu’ ini dalam kondisi yang
benar-benar sangat gelap sekali, tidak dapat melihat apa-apa, tidak dapat
melihat jam, pukul berapa, tidak mendengar suara apapun, tidak ada siapapun orang yang melihat
kita, maka Insya Allah kita dapat melihat Allah dengan mata hati, kita dapat
mencurahkan isi hati (curhat), berbisik-bisik kepada Allah, mengadukan masalah
dalam pikiran kita, kita dapat memohon
kepada Allah hal yang paling sederhana
sampai yang paling sulit sekali, kita dapat pasrah-bongkokan kita menyerah dan menyerahkan kemusykilan apa-saja
sepenuhnya kepada Allah; Sebaliknya Allah itu mutlak Maha dalam 20 sifat wajib
dan 99 nama (Asmaul Husna).
@Tafsir Ar-Razi (1h161) dalam menganalisa Al-Quran s2a286 mencatat
bahwa ayat ini menandakan sempurnanya rahmat Allah dikaitkan dengan surat
Al-Fatihah maka Nabi Saw menyebut pengalaman rohani saat menjalani
Isra` Mi'raj, sehingga siapa yang shalat dengan membaca surat Alfatihah dia dapat naik ke alam cahaya sehingga shalat
itu merupakan MI’RAJ-nya orang yang beriman.
@Ar-Razi diaitkan dengan surat Al-Fatihah ayat 5 yaitu:
-{إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} disambung dengan {اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
lalu memohon pertolongan yang terlalu penting, yaitu:
{صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ} dalam keadaan tunduk-taat sampailah ke tingkat
nikmat dari Allah yang sangat besar
diteruskan dengan bacaan Tahiyat التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله pada saat
Tahiyat maka orang yang shalat akan tiba di-tingkat Mi'raj SERASA DENGAN MI’RAJ
NABI SAW senada ayat:
فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ
أُولَئِكَ رَفِيقًا(النساء
69)
Artinya: “Maka mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para Shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman
yang sebaik-baiknya”(S 4 An-Nisa 69).
@An-Naisaburi (3h384):Do'a Iftitah, jiwa mi'raj, naik ke-alam
Lahut, sehingga Allah mengabulkan do’a kita , Allah gampang saja mewujudkan apa yang terlalu
sulit bagi manusia untuk melakukannya (Lih.Qs19a9-21).
Disamping itu
rasa-rasanya ketika itu kita seolah-olah
naik ke-alam Alam Lahut alam ketuhanan walaupun hanya di muka pintu Sidratil
Muntaha, persis seperti yang dibayangkan
para ulama di antaranya ialah sebagai berikut:
@An-Naisaburi (4h472)
menyatakan bahwa jiwa yang dapat naik ke alam Lahut suatu rahasia kegaiban Tuhan
itu hanya malaikat.
@An-Naisaburi (6h259) mengatakan bahwa mi'raj-nya orang shalat itu karena menjauhi
selera keduniaan tidak lain kenginannya
itu kecuali menghadap taqarrub kepada Allah.
@Tafsir Ruhul Ma'ani (2h169) menyatakan bahwa shalat itu mi'raj-nya
orang beriman, dia munajat kepada Allah, meninggalkan dunia kemudian naik ke Sidratil muntaha.
@Tafsir Ruhul Bayan (4h285) terkait dengan Al-Quran s14a40 mencatat bahwa orang shalat itu naiknya jiwa dalam istiqamah
di jalan Tuhan dan bersama Tuhan.
@Ruhul Bayan (7h133) mengaitkannya dengan Al-Quran s33a33-40
mencatat bahwa jiwa orang shalat itu mi'raj keluar dari alam nafsu keduniaan
naik ke alam lahut alam ketuhanman.
@Ruhul Bayan (8h73) mencatat bahwa Nabi Saw bersabda: "Shalat
itu mi'raj-nya orang beriman.
@An-Naisaburi (3h384)
mengatakan bahwa dengan Do'a Iftitah, shalatku, ibadahku, hidup-matiku milik
Allah, jiwa terasa mi'rahj, naik ke-alam
Lahut.
(14) Curhat kepada Allah*
Senada dengan Sabab Nuzul–Latar Belakang
Turunnya Al-Quran S.2 Al-Baqarah 186 bahwa
seorang sahabat dari dusun
bertanya kepada Nabi Saw soal apakah Tuhan itu dekat ataukah jauh; jika
Tuhan itu dekat maka dia akan
berbisik-bisik dengan Tuhan, jika Tuhan itu jauh dia akan berteriak. Dan
dijawab oleh Allah dengan turunnya Al-Quran S2a16, bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan hamba-Nya. Maka
Rasulullah Saw juga memperjelas lagi beliau bersabda bahwa Allah itu tidak
tuli, maka lemahkan suara do’a itu:
عَنْ أَبِي مُوسَى
الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ هَلَّلْنَا
وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ
لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ
تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ (رواه البخاري 3883 ومسلم 4873)
“ Dari Abu Musa Al Asy'ari r'a ia berkata; “Ketika Rasulullah
Saw melihat orang-orang menuruni lembah sambil mengeraskan suara bertakbir,
Allahu Akbar, Allahu Akbar Laa ilaaha illallah (Allah Maha Besar, Allah Maha
Besar, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah), maka Rasulullah Saw
bersabda: "Rendahkanlah suara kalian, karena kalian tidak berkata kepada
Dzat yang tuli dan Dzat yang ghaib. Sesungguhnya kalian berdo’a kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan
Dia selalu bersama kalian” (HR Bukhari no.3883 dan Muslim no.4873).
Oleh karena itu sesudah salam Shalat
Tasbih atau 4 rakaat pertama dalam Shalat Tahajjuj di atas, kemudian sujud lagi
dan di dalam sujud ini kita mengucapkan
do’a-permohonan kepada Allah dengan suara lirih berbisik-bisik kepada Allah
didahului dengan shalawat dan hamdalah, istighfar memohon maghfirah dan berdo’a
dengan do’a Ma’tsurat kemudian menghaturkan permohonan mencurahkan isi hati yang paling dalam kita curahkan seluruh uneg-uneg semua masalah, bahkan dengan
menggunakan bahasa kita sendiri dengan kata-kata yang jelas. Kita mengambil
waktu sesudah salam karena di dalam shalat kita tidak boleh mengucapkan
kata-kata di luar nash hadis Nabi Saw, sehingga do’a diterapkan sesudah salam
dalam keadaan sujud.
Dan jangan sampai terlupa kita harus
berdo’a, memohonkan rahmah, maghfirah, syafaah, nikmah dan karomah kepada orang-orang yang kita sebutkan nama-namanya dengan jelas,
bapak-ibu, nenek moyang, saudara, sanak famili, tetangga dekat tetangga jauh,
teman-sejawat, sahabat-karib, kenalan bahkan semua orang yang pernah kita
salahi, kita keliru berbuat kepadanya. Dasarnya ialah do’a Nabi Ibrahim:
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (ابراهيم41)
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku
dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS.
Ibrahim : 41).
Di dalam nuansa seperti ini supaya ditambah lagi berdo’a
memohon rahmat-barokah Allah, obat kesembuhan, resep untuk mereka yang sedang sedang dalam derita,
kesedihan, sakit berat dengan rahmat Allah mereka dapat pulih
kembali sehat wal afiat jasmani rohani, lahir batin; Untuk ini dilakukan
seseudah shalat Witir diawali dengan
Ta’awwudz, Basmalah, Hamdalah dan Shalawat Nabi sebanyak-banyaknya lalu
berdo’a dalam bahasa sendiri untuk mereka semua sebutkan satu demi satu.
(15) Shalat
Nabi Saw sangat khusyuk dan lama sekali
@Tafsir Al-Baghawi (5h116) dalam
menganalisa Qs17a79 mencatat hadis bahwa Abu Salamah bertanya kepada ‘Aisyah
tentang shalat Nabi Saw yang dijawab bahwa
beliau shalat dibulan Ramadhan dan semua bulan di luar Ramadhan tidak
lebih dari 11 rakaat, (4+4+3 rakaat), tetapi jangan tanya khusyuk dan lamanya luar biasa, sebagaimana
tercantum dalam hadis Bukhari/
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَيْفَ
كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ
فَقَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ
رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ
يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي
ثَلَاثًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ قَالَ يَا
عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي (رواه البخاري 1874 ومسلم1219
)
“Dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwasanya dia bertanya
kepada 'Aisyah radliallahu 'anha tentang cara shalat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di bulan Ramadhan. Maka 'Aisyah radliallahu 'anha menjawab:
"Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (melaksanakan shalat
malam) di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya lebih dari sebelas raka'at,
Beliau shalat empat raka'at, maka jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya
kemudian Beliau shalat empat raka'at lagi dan jangan kamu tanya tentang bagus
dan panjangnya, kemudian Beliau shalat tiga raka'at. Lalu aku bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum melaksanakan witir?"
Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, namun
hatiku tidaklah tidur" (HR Bukhari no.1874 dan Muslim no.1219).
@Tafsir Al-Khazin (4h275) dalam
menganlisa Qs17a77-79 tersebut mencatat hadis bahwa Nabi Saw bahwa karena lamanya shalat sampai kaki beliau
bengkak-bengkak:
عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ
شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى حَتَّى
انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا
(رواه مسلم 5044 (
“Dari Al Mughirah bin Syu'bah nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam
shalat hingga kedua kaki beliau bengkak, dikatakan pada beliau: Apa Tuan
memaksakan ini padahal Allah telah mengampuni dosa yang terlalu dan yang
dikemudian. Beliau menyahut: "Apakah aku tidak menjadi hamba yang
bersyukur?")HR
Muslim no.5044 dan Bukhari n0.377).
Lama
dalam rukun yang lain, ruku’ dan sujud
beliau seimbang dengan lamanya beliau berdiri. Hadis Nabi Saw
mencatat sebagai berikut:
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ
فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ فَقُلْتُ يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ثُمَّ مَضَى
فَقُلْتُ يُصَلِّي بِهَا فِي رَكْعَةٍ فَمَضَى فَقُلْتُ يَرْكَعُ بِهَا ثُمَّ
افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا
يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا
مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ ثُمَّ رَكَعَ
فَجَعَلَ يَقُولُ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحْوًا مِنْ
قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ قَامَ طَوِيلًا
قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ ثُمَّ سَجَدَ فَقَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
فَكَانَ سُجُودُهُ قَرِيبًا مِنْ قِيَامِهِ قَالَ وَفِي حَدِيثِ جَرِيرٍ مِنْ
الزِّيَادَةِ فَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
(رواه مسلم 1291 والترمذي 243 والنسائي 999)
" Dari Hudzaifah ia berkata; “Pada suatu malam, saya shalat (Qiyamul Lail)
bersama Rasulullah Saw, lalu beliau mulai membaca surat Al Baqarah. Kemudian
saya pun berkata (dalam hati bahwa beliau) akan ruku' pada ayat yang ke
seratus. Kemudian (seratus ayat pun) berlalu, lalu saya berkata (dalam hati
bahwa) beliau akan shalat dengan (surat itu) dalam satu raka'at. Namun (surat
Al Baqarah pun) berlalu, maka saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan
segera sujud. Ternyata beliau melanjutkan dengan mulai membaca surat An Nisa`
hingga selesai membacanya. Kemudian beliau melanjutkan ke surat Ali Imran
hingga selesai hingga beliau selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat
tasbih, beliau bertasbih dan bila beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk
memohon, beliau memohon, dan bila beliau membaca ayat ta'awwudz (ayat yang
memerintahkan untuk memohon perlindungan) beliau memohon perlindungan” (HR
Muslim no.1291 dan Turmudzi no.243). Dalam Musnad Ahmad n.22175 disebutkan dapat difaham bahwa beliau membaca tiga surat itu di dalam satu rakaat.
16. Berdo’a untuk kesembuhan mereka yang sakit
Shalat Tasbih itu sama dengan shalat
Qiyamul Lail atau Tahajjuj, hanya
saja pada 4 rakaat pertama
diselilingi membaca tasbih 300 kali
dibagi dalam 4 rakaat, kemudian dilanjutkan dengan 4 rakaat ke-dua tidak
membaca tasbih tersebut, ditutup dengan shalat Witir 3 rakaat.
Selesai shalat witir lalu membaca
wirid dan dzikir sedapat-dapatnya kemudian membaca shalawat dari Al-Quran
Qs33a56 dan Shalawat-Ibrahimi (HR Bukhari no.3119) serta shalawat yang mudah lain dibaca sebanyak-banyaknya
kemudian berdo’a memohon sembuhnya siapa saja
yang sedang sakit, anak, isteri, orang tua, kakek-nenek, sanak saudara, kerabat
dekat, keluarga besar dan semua orang yang sakit kita
do’akan, semoga segera sembuh,
sehat wal afiat, sejahtera, senang, lego-legowo, rahayu wilujeng, bahagia dunia
akhirat.
Terakhir membaca do’a penutup shalawat
dan hamdalah, pujian kepada Allah yang serba Maha.
Lampiran beberapa
Catatan
(1)Analisa terhadap hadis Shalat Tasbih
#Kitab Shahihut Targhib
wat-Tarhib (1h165) menilai hadis shalat Tasbih melalui jalur 'Ikrimah-Ibnu
'Abbas Shahih li Ghairihi (HR Abu Dawud
no.1105, Turmudzi no.443-444. dan Ibnu Majah no.1376, Ibnu Khuzaimah);
#Al-Hafizh mengatakan hadis itu
diriwayatkan melalui jalur yang banyak oleh Jamaah dari sahabat yang dinilai
shahih. Muslim bin Hajjaj mengatakan bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada
jalur lewat Ibnu 'Abbas--'Ikrimah ini.
#Kitab Ash-Shahih wadh-Dha'if
Sunan Turmudzi (1h481) mencatat dua jalur: 1) Dari Anas – Ummu Sulaim. 2) Ibnu
'Abbas-Abu Rafi' maka Imam Al-Albani menilai Hasan.
#Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahih-nya
(4h442) no.1149 meriwayatkan hadis shalat Tasbih melalaui jalur 'Ikrimah-Ibnu
'Abbas adalah shahih.
#Ibnu Hajar dalam Fathul Bari
(17h324) no.5670 mencatat pendapat
An-Nawawi bahwa hadis shalat Tasbih itu shahih. Di halaman lain (18h207) Ibnu Hajar
mencatat Tasbih itu mencakup semua lafal dzikir, shalat Nafilah. Yang
paling baik ialah shalat Tasbih melalui riwayat Abu Dawud no.1105 dan Turmudzi no.443-444.
#Ibnu Hajar, menyatakan bahwa hadis
shalat Tasbih itu dinilai shahih oleh
Ibnu Rahawaih, Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim, karena ada Mutabi' yang
diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan Ath-Thabrani, lewat Abul Jauza` sedangkan Daraquthni
meriwayatkannya dengan 6 jalur.
Daraquthni meriwayatkannya yang nilainya Hasan.
#Ibnu Hajar menyatakan
"Tidak ada masalah"(به لا بأس) dan menilainya sebagai
Hasan-Shahih karena ada Syawahid-nya .
# bnu Hajar dalam kitab Fathul
Bari (17h324) no.5670 tercatat pendapat An-Nawawi bahwa
hadis shalat Tasbih itu shahih; Yang paling baik ialah shalat Tasbih riwayat
Abu Dawud, Turmudzi.
Shalat Tasbih itu mustahab berdasarkan hadis dari Ibnu 'Abbas dengan mutabi'
oleh hadis yang diriwayatkan ulama
Syafi'iyah.
#Ay-Syaukani (1h19) dalam Kitab
Al-Fawaidul Majmu'ah meriwayatkan hadis shalat Tasbih lewat jalur Al-’Abbas
diriwayatkan oleh Daraquthni marfu' lewat Ibnu 'Abbas, Abu Rafi' dan Ad-Dailami.
Shalat Tasbih jika dilakukan waktu
malam hendaknya diniatkan dengan Shalat Qiyamu Lail-Tahajjuj (4+4 rakaat) ditutup
dengan witir sehingga jumlahnya menjadi 11 rakaat. Jika sebelumnya sudah ada
shalat witir maka tidak perlu ditambah.
@Sebagian ulama menilai hadis
shalat Tasbih sebagai dha’if.
(2). Dzikir atau wirid
dengan membaca Al-Quran
Taqarrub-mendekatkan diri kepada
Allah dengan membaca Al-Quran dan merenungkan isinya. Dibaca sebelum, di dalam
shalat dan sesudah shalat ataupun di luar
shalat dan di rumah atau saat I’tikaf di dalam masjid.
Bagi yang melakukan dzikir atau
membaca wirid dalam shalat, karena ingin mencari ridhoAllah yang lebih besar maka
surat-surat yang dibaca sesudah
Al-Fatihah sayogyanya memilih surat-surat yang diketahui mengandung makna yang sangat luhur, walaupun seluruh
Al-Quran itu memiliki keutamaan atau fadhilah yang mulia, namun ada beberapa
surat atau ayat yang mempunyai nilai-nilai khusus, sebagai do’a nabi-nabi atau
disebut-sebut oleh Rasulullah Saw sebagai berikut:
Dipesilahkan memilih surat atau
ayat sesuai dengan maksud ayat dengan situasi dan kondisi kita sendiri, menurut sempit dan longgarnya
waktu, dengan catatan dan pernyataan Rasulullah Saw. sebagai berikut:
@ Al-Quran itu menjadi penolong (syafaat)hamba
di Hari Kiamat (Lih.Muslim no.1337)
@ Orang yang
membaca Al-Quran itu didampingi oleh
para malaikat (HR.Bukhari no.4556 dan Muslim 1329)
@ Jamaah yang membaca dan
merenungkan isi Al-Quran akan diliputi rahmat Allah dan dijaga para malaikat
(HR.Muslim no.4867)
@ Bacaan
Al-Quran 10, 100 atau 1000 ayat Al-Quran akan mendapat anugerah Allah yang
sangat besar (HR. Abu Dawud no1190 dan
Darimi no.3326).
@ Yang membaca 1000 ayat Al-Quran , dia akan bersanding
dengan para nabi, orang2 shiddiq, syuhada` dan shalihin(HR Ahmad no.15058)
@ Yang sibuk dzikir dan membaca Al-Quran akan dianugerahi
sesuatu yang paling afdhol (Lih.Turmudzi
no.2850 dan Darimi no.3222).
(1) Surat Al-Fatihah itu surat
yang paling istimewa (Lih.Bukhari no.4280);
(2) Melalui bacaan S. Al-Fatihah
dan S.2 Al-Baqarah 285-286, do’a dijanjikan
terkabul (Lih. Bukhari no.1339);
(3) Surat Al-Falaq dan An-Nas, isinya
luar biasa (Lih.Bukhari no.2827, Muslim
1348);
(4) SuratAl-Ikhlash nilainya
sama dengan 1/3 Al-Quran(Lih.Bukhari no.6826;
(5) Surat An-Nashr sama dengan ¼ AlQuran; (Lih.
Turmudzi no.2820).
(6) Surat Al-Kafirun sama dengan
¼ Al-Quran; (Lih. Turmudzi no.2820).
(7) Surat Zulzilat
sama dengan ¼ Al-Quran (Lih. Turmudzi no.2820).
(8) S.2 al-Baqarah 255(Ayat
Kursi), sebagai do’a mengusir syeitan (Lih. Bukhari no. 3033).
(9) Surat Al-Baqarah, dapat
mengusir syeitan(Lih.Muslim no.1300);
(10) Surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran
penuh barokah(Lih. Muslim no. 1337);
(11) Membaca S.18 Al-Kahfi ayat 1-10, bisa
terjauh dari godaan Dajjal
(Lih.Muslim hadis no.1342); Surat
al-Kahfi membawa ketenteraman (Lih.Bukhari no.3345, Muslim 1325)
(12) Surat Yasin nilainya sama dengan 1/10 Al-Quran(Lih.Turnudzi no.2812)
(13) Surat-surat Musabbihat lebih baik dari bacaan 1000 ayat disunatkan dibaca sebelum tidur
(Lih.Turmudzi n.2845, Abu Dawud no.4398).(Surat-surat Musabbihat ialah
Al-Isra`, Al-Hadid, Al-Hasyr, Ash-Shaf, Al-Jum’at, At-Taghabun dan Al-A’la
(14) S.2 Al-Baqarah 255 (Ayat Kursi)
dan s.40 Al-Ghafir 1-3 dijaga oleh malaikat (Lih.Turmudzi no.2804 dan Darimi no.3252)d
(15)
S.30 Ar-Rum 13 menutup amalan yang tertinggal (Lih.Abu Dawud no.4414)
(16)
S.9 At-Taubat 129 dibaca 9 kali Allah akan mencukupi keperluan dia (Lih.Abu
Daud no. 4418)
(17)
S.59 al-Hasyr 22-23-24 diulang 3 kali, maka dia dido’akan oleh banyak sekali
malakat (Lih.Turmudzi no.2846 dan Ahmad no.19419)
(18) Setiap
malam Nabi Saw.membaca surat Al-Isra` dan Az-Zumar, (Lih Ahmad no.24380)
(19) Surat Al-Isra`, Al-Kahfi dan Maryam,
merupakan harta simpanan dan pembebas
(Lih.Bukhari no.5339).
(20) Surat Hud, Al-Waqi’ah, Walmursalat, ‘Amma Yatasaalun dan
At-Takwir (Lih.Turmudzi no.3219).
Walmursaalat dibaca waktu Maghrib (Lih.Bukhari no.721 dan Muslim CD no.704)
(21) Surat Qaf,dibaca tiap
Jum’at (Lih.Muslim no.1440)
(22) Surat Yasin dibacakan kepada orang mati(HRAbu Dawud no.2714dan Ibnu Majah no.1438)
(23)
Surat Al-Fat hu paling disukai Nabi Saw. (Lih.Bukhari no.3859)
(24) Membaca surat Al-Jum’at dan Al-Munafiqun saat shalat Jum’at
(Lih.Muslim no. 1451)
(3) Do’a
a) Dzikir dengan membaca do’a
Adab
dan tata tertib berdo’a
Do’a atau permohonan itu dari bawah ke
atas, sebaliknya jika dari atas ke bawah namanya perintah. Oleh karena adab
sopan santun berdo’a itu ialah sebagai
berikut:
1. Merendah diri-Andap asor dengan suara yang merdu dan penuh hormat(Lih.Q.s7a205;s6a63;s7a55;
Bukhari no.5905).)
2.Tidak mendesak meminta segera terkabul. tidak mengandung dosa
(Lih.Bukhari no.5865)
3.Barpakaian yang sopan dan suci
(Lih.Q.s7a31)
4.Taqarrub=dedepe, pasrah bongkokan
kepada Allah secara maksimal (lih.Q. 96a19; S40a44;Bukhari no.6021 )
5.Dengan suara yang sopan penuh hormat (Lih.
6.Dalam sujud
(Lih.Muslim no.4733;Nasai no.1125;Abu Dawud no. 741;Ahmad no. 9083)
7.Tidak berhenti dari Taqarrub kepada
Allah (Lih.Q.s33a41;s2a152;Muslim no.558;Abu Dawud . no.17)
b) DO’A-DO’A PARA
NABI
Sebaik-baik do’a ialah do’a para nabi dan dari Al-Quran, yaitu:
1.Do’a Nabi Adam
@ Mohon rahmat dan ampunan dari kesalahan
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ( الاعراف 23)
\ ”Ya Tuhan kami, kami telah dzalimkan diri kami sendiri, Jika Engkau tidak mengampuni kami dan
Engkau rahmatkan kami, tentulah kami
menjadi orang yang rugi.” (Al A’raf : 23)
2.Do’a Nabi Nuh
@ Mohon selamat dari kekeliruan
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا
لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ
الْخَاسِرِينَ( هود 47)
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon
kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakekatnya). Dan sekiranya
Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku,
niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Hud : 47)
@ Mohon pengikut yang beriman
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ
بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا (نوح 28)
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk kerumahku
dengan beriman dan semua orang beriman yang laki-laki dan yang perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang dzalim itu selain binasaan.”
(QS. Nuh :28)
3.Do’a Nabi Ibrahim
@ Mohon munculnya mujahid Islami
رَبَّنَا
وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ
وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ(128)رَبَّنَا
وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ(129)(البقرة 128-129)
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
(amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah : 128-129)
@ Mohon anak-cucu yang alim soleh
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي
رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ()رَبَّنَا
اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ
يَقُومُ الْحِسَابُ (ابراهيم 40-41)
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah do’aku. Ya Tuhan kami, beri
ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari
terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim : 40 – 41)
@ Mohon petunjuk jalan ke surga
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ(83)وَاجْعَلْ
لِي لِسَانَ
صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ(84)وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ
جَنَّةِ النَّعِيمِ(85)
(الشعراء 83-85)
“(Ibrahim berdo’a): Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan
masukanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shaleh. Dan jadikanlah aku
buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah
aku termasuk orang-orang yang mempusakai Syorga yang penuh kenikmatan.” (QS.
Asy-Syu’ara : 83-85)
@ Mohon selamat dari fitnah
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا
وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ(4)رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا
إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ( الممتحنة 5)
“Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada
Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami
janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan
ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Mumtahanah : 4-5)
4.Do’a Nabi Luth
@ Mohon selamat dari yang
jahat-2
رَبِّ نَجِّنِي وَأَهْلِي مِمَّا يَعْمَلُونَ( الشعراء 169)
(Luth berdo’a) : “Ya Tuhanku selamatkanlah
aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.” (QS.
Asy-Syu’araa :169)
5.Do’a Nabi Yusuf
@ Mohon lingkungan yang soleh
رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي
مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ ( يوسف 101)
Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku
sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya
Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
yang saleh.” (QS. Yusuf :101)
6.Do’a Nabi Ayyub
@ Mohon kesembuhan dari sakit
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ
الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
( الانبياء 83)
”Ya Tuhanku, bahwasanya aku telah ditimpa bencana, dan Engkaulah Tuhan
yang paling rahim dari segala yang rahim (Penyanyang)” (Al Anbiyaa : 83)
7.Do’a Nabi Syu’aib
@ Mohon terbukanya pintu
kebenaran
رَبُّنَا وَسِعَ
رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ
بَيْنَنَا
وَبَيْنَ قَوْمِنَا
بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ (الاعراف89) .”Ya
Tuhan kami, berilah keputusan antara kami
dan kaum kami dengan yang hak (adil) dan Engkaulan Pemberi keputusan yang
sebaik-baiknya” (QS. Al-A’raf : 89)
8.Do’a Nabi Musa
@ Mohon ampun
قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي
فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ( القصص 16)
”Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu
ampunilah aku.” (QS. Qashas : 16)
@ Mohon kekuatan terhadap lawan
yang berat
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي(25)وَيَسِّرْ لِي
أَمْرِي(26)وَاحْلُلْ عُقْدَةً
مِنْ لِسَانِي(27)يَفْقَهُوا قَوْلِي(28)وَاجْعَلْ لِي
وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي(29)هَارُونَ أَخِي(30)اشْدُدْ بِهِ
أَزْرِي(31)وَأَشْرِكْهُ فِي
أَمْرِي(32)كَيْ نُسَبِّحَكَ
كَثِيرًا(33)وَنَذْكُرَكَ كَثِيرًا(34)إِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيرًا(35)( طه 25-35)
(25) Berkata Musa:
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,(26) dan mudahkanlah untukku
urusanku,(27) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,(28) supaya mereka mengerti
perkataanku,(29)dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,(30)
(yaitu) Harun, saudaraku,(31) teguhkanlah dengan dia kekuatanku,(32)dan
jadikanlah dia sekutu dalam urusanku,(33)supaya kami banyak bertasbih kepada
Engkau,(34) dan banyak mengingat Engkau.(35) Sesungguhnya Engkau adalah Maha
Melihat (keadaan) kami"(S 20. Thaha 25-35)
@ Mohon kebagusan
َ رَبِّ إِنِّي لِمَا
أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ ( القصص 24)
”Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau
turunkan kepadaku.” (QS. AL-Qashash :24)
@ Mohon dimasukkan ke dalam
nuansa rahmat
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِأَخِي وَأَدْخِلْنَا فِي
رَحْمَتِكَ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ(الاعراف 151)إ
”Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukanlah kami kedalam
Rahmat Engkau dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara Para Penyayang.” (QS.
Al-A’raaf : 151)
@ Mohon ampun dan
kebahagiaan
أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا
وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ()وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا
هُدْنَا إِلَيْكَ)الاعراف 155-156)
”Engkaulah
yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami Rahmat dan Engkaulah
Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan didunia
ini dan akherat. Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau.” (QS.
AL-A’raaf :155-156)
9.Do’a Nabi
Sulaiman
@ Do’a tasyakuran
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي
عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ(النمل19)
”Ya Tuhanku, berikanlah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
(QS. An-Naml : 19)
10.Do’a Nabi Yunus
@ Do’a mohon ampun atas
kesalahan diri
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ
مِنَ الظَّالِمِينَ( الانبياء87)
Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau Maha Suci Engkau,
Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Anbiya :87)
11.Do’a Nabi
Zakaria
@ Do’a mohon anak yang alim
soleh&mujahid
هَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي
مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ
سَمِيعُ الدُّعَاءِ (ال عمران 38)
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a.” (QS. AL-Imron :38)
@ Mohon jangan ditinggalkan oleh Allah
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي
فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
( الانبياء 89)
“Ya Tuhanku, Janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan
Engkau lah waris yang paling baik.” (QS. Al-Anbiya : 89)
12.Do’a Nabi Isa
@Do’a mohon
rejeki&kebahagiaan
اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ
السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا
وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِنْكَوَارْزُقْنَا وَأَنْتَ
خَيرُ الرَّازِقِينَ( الماء\ة 114)
”Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu kehidupan dari
langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi
orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda
bagi kekuasaan Engkau, beri rezeki kami dan Engkaulah Pemberi rezeki yang
paling utama.” (QS. AL-Maaidah :114)
13.Do’a Nabi
Muhammad
@ Do’a sapu jagat Mohon kebahagiaan dunia
akhirat
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
( البق201)
”Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan
dunia dan kebaikan di akhirat dan periharalah kami dari adzab neraka.” (QS Al
Baqarah : 201)
@ Do’a mohon ampun atas
kekeliruan dan kelupaan
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا
فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ( البقرة 286)
”Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
bersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir(QS. Al-Baqarah : 286)
@ Do’a mohon kekuatan mempertahan
hidayah Allah
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (ال عمران 8)
”Ya Allah, Janganlah Engkau palingkan hati kami setelah menerima
petunjuk Engkau, dan berilah kami akan Rahmat dari Engkau. Sesungguhnya Engkau
adalah Dzat yang banyak pemberiannya.” (QS. Al-Imran : 8)
@ Do’a pelantikan jabatan
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ
مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ
وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(ال
عمران 26)
”Katakanlah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau Cabut kerajaan dari
orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan
Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”(QS. Ali Imran :
26-27)
@ Mohon daya kemampuan mengatasi
masalah
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي
مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا(الاسراء80)
”Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan
cara yang baik dan keluarkanlah aku dengan cara yang baik dan berikanlah
kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS. Al-Israa : 80).
*) Jika dijadikan bacaan dalam shalat sebaiknya
ditambah beberapa ayat sebelum ayat-ayat tersebut di atas.
Internet: http://pondokquranhadis.wordpress.comEmail:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com--,Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
Internet:http://fatwatempurrejo.blogspot.comEmail:tempurrejofatwa@gmail.com
|
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
……………………………………………………………………………………………………………….
Internet:http://fatwatempurrejo.blogspot.com---Email:tempurrejofatwa@gmail.com
Internet: http://pondokquranhadis.wordpress.com
--Email:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com--,-
-Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
LULUSAN NERAKA
JAHANAM
(Karena
Rahmat&Fadhilah Allah)
Al-Quran S 9 At-Taubat
71-72
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ
بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ(71)وَعَدَ
اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ
وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(72))التوبة 71-72)
9:71. Dan orang-orang yang
beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah kekasih masing-masing
kepada yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang
mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah
dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
9:72. Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat)
tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar;
itu adalah keberuntungan yang besar”(S 9 At-Taubat 71-72).
Tema dan sari gtilawah
Orang yang beriman itu adalah kekasih atas orang seiman.
Orang yang beriman itu wajib
dakwah ke-kebajikan melawan segala kemungkaran.
Orang Islam wajib menegakkan
shalat, menunaikan zakat.
Mereka tunduk patuh kepada
Allah dan Rasulullah.
Mereka akan mendapat rahmat
dan surga yang sangat ideal.
Tetapi ridho Allah itu di atas
segala-galanya.
Masalah dan analisa jawaban
Masalah ke-1:Bagaimana
pengertian istilah “Auliya`” dalam Al-Quran s9a71 tersebut di atas? Jawaban
hipotetis: Lafal “Auliya`’ itu jamak,
bunyi mufradnya (singular) ialah Waliyyun. Lafal Waliyyun ini artinya dekat,
dari berbagai segi, yang paling mudah artinya ialah cinta kasih.
Masalah ke-2: Bagaimana nasib
orang Islam di hari kiamat kelak? Jawaban hipotetis: Nasib orang Islam sangat
ditentukan oleh timbangan jumlah amal dengan dosa, yang amalnya lebih besar
masuk surga, sebaliknya yang dosanya lebih banyak akan masuk neraka,
tetapi mungkin akan mendapat rahmat
Allah akhirnya masuk surga.
Masalah ke-3: Apakah syafaat
kepada penduduk neraka itu hanya dari
nabi-nabi ataukah mungkin syafaat itu dari selain nabi? Jawaban hipotetis:
Dicatat oleh beberapa ulama hadis bahwa orang yang di dalam surga dapat menarik
kekasihnya yang jatuh ke neraka untuk dinaikkan ke dalam surga.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Wali artinya
kekasih
Masalah ke-1:Bagaimana pengertian istilah
“Auliya`” dalam Al-Quran s9a71 tersebut di atas? Jawaban hipotetis: Lafal auliya` itu jamak, bunyi mufradnya (singular)
ialah Waliyyun Lafal “Waliyyun” ini artinya dekat dalam berbagai sisi; Lebih jelasnya
ialah dekat ukuran jaraknya, sangat
dekat di hati, penuh cinta kasih, sayang sekali, agamanya sama, sangat
bersahabat, suka menolong, sangat
tepercaya, dekat penguasa, disukai oleh pejabat, disayang oleh semua. Art
“Waliyyun”semua ini bersifat
timbal-balik antara pihak pertama dengan pihak kedua, sebagai pelaku juga
sebagai obyek. Contohnya orang
yang bercinta itu saling bercinta dan saling dicinta. Misalnya sebagaimana Allah itu kekasih orang beriman,
sebaliknya orang beriman itu kekasih Allah.
Usaha untuk memperdalam pengertian ini
maka Ar-Razi dalam tafsirnya (5h72) dan
Tafsir At-Tahrir wat-Tanwir ((14h20) menunjuk Al-Quran s49a10 dan s59 Al-Hasyr
10 mengingatkan kita bahwa orang mukmin itu adalah saudara seiman masing-masing
saling cinta mencintai satu sama lain, malah Nabi Saw mengancam
sebagai orang yang tidak mempunyai iman alias kufur siapa saja yang tidak
mencintai saudaranya sama dengan mncintai diri sendiri sesuai dfengan firman
Allah: Qs49a10, s59a10 hadis shahih Bukhari no. 12 dan Muslim no,64 .
Allah berfirman di dalam
Al-Quran:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ
أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ ( الحجvات 10)
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
mendapat rahmat”(S 49 Al-Hujurat 10).
يقولون ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان(
الحشر10 )
“(mereka orang-orang Muhajirin
dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan
saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami"(S 59
Al-Hasyr 10).\
@Sampai orang yang tidak diketahui siapa bapak
–ibunya adalah saudara bagi orang yang beriman; Firman Allah:
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا ءَابَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ ( الا حزاب 5)
33:5. Panggillah mereka (anak-anak angkat
itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi
Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah
mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu”(S 33 Al-Ahzab 5).
@Peringatan keras dari Nabi Saw:
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ) رواه
البخاري 12 ومسلم 64)
“Dari Anas dari
Nabi Saw beliau bersabda: “Tidaklah
beriman seseorang dari kalian sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri”(HR Bukhari no.12 dan Muslim no.64) (Ar-Razi j5h72).
@Tafsir At-Tahrir wat-Tanwir
(14h20 menambahkan bahkan Nabi Saw menyatakan wajib mencintai saudara Islami
ini seperti mencintai dirinya:
2262 أَنَّ
عَبْدَاللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِي اللَّهم عَنْهمَا أَخْبَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا
يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي
حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً
مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ (رواه الخاري 2262 ومسلم 4677)*
“Sungguh ‘Abdullah bin ‘Umar mengabarkan
bahwa Rasulullah Saw bersabda: ‘Orang Islam itu saudara orang Islam, tidak
menyakiti, tidak menyerahkannya (kepada lawan); Barang siapa memenuhi kebutuhan
saudaranya maka Allah akan menutup kebutuhannya (penolong), barang siapa
membebaskan kesedihan saudaranya, maka Allah akan membebaska dia dari kesedihan
di Hari Kiamat; Barang siapa menutupi (cacat) saydaranya maka Allah akan
menutupi cacat dia di hari Kiamat”(HR Bukhari no.2262 dan Muslim no.4677).
@Tafsir Adh waul Bayan (3h131)
menyebut Al-Quran: s2a84, s24a12,s49a11,s2a88,s58a22, s9a71, s49a10,s3a103 dan
Qs42a23 dikaitkan dengan hadis Bukhari
dan Muslim berikut: :
عَنْ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ
كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه البخاري
5552 و مسلم 4685)*
“Dari
Nu’man bin Basyir dia
berkata:”Aku mendengar Rasul Saw bersabda: “Anda melihat kasih mesra dan cinta mereka orang yang beriman itu kepada sesama orang beriman
itu persis seperti tubuh yang satu, jika satu anggota mengaduh maka seluruh
tubuh ikut mengaduh sakit dan tidak dapat tidur” (HR Bukhari no.5552 dan Muslim no. 685)..
Semua menandaskan ketatnya persaudaraan
sesama Islam dengan sangat erat sungguh-sungguh; Maka umat Islam wajib berjiwa
sosial (srawung) sesama muslim harus dengan dasar cinta dan taqarrub kepada
Allah dan amal soleh.
@ Sosialis sangat ideal
Al-Quran mengajarkan akhlak yang sangat
mulia khususnya masalah hukum kasih sayang, cinta kasih, kasih mesra kepada
siapa saja tidak pandang bulu, Maka Allah berfirman:
ضَرَبَ لَكُمْ مَثَلًا مِنْ أَنْفُسِكُمْ هَلْ لَكُمْ
مِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ شُرَكَاءَ فِي مَا رَزَقْنَاكُمْ فَأَنْتُمْ فِيهِ سَوَاءٌ تَخَافُونَهُمْ كَخِيفَتِكُمْ
أَنْفُسَكُمْ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ( الروم 28)
“ Dia membuat perumpamaan
untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki
oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu; maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki
itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu
sendiri? Demikianlah Kami jelaskan
ayat-ayat bagi kaum yang berakal”(S 30 Ar-Rum 28).
@Pertanyaannya: Bagaimana
sinkronisasinya dengan Cinta-Kasih yang
tersimpan di dalam Al-Quran S9a71 ayat pokok risalah diatas? Istilah Auliya`
atau Al-Waliyyu” artinya dekat, untuk ini
kita fokuskan saja dekat dihati,
berdasarkan cinta kepada Allah ini sangat terikat oleh ayat lain dengan
istilah “Ihsan” di dalam Al-Quean S2a83, yaitu:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا
تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ
إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ ( البقرة 83)
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil
janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan
berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu,
kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”(S3
Al-Baqarah 83).
Ihsan itu ialah kebajikan yang sangat
terpuji contohnya ialah watak cinta kasih ibu kepada anaknya.
Istilah Ihsan itu perbuatan baik yang asas landasannya
ialah pengabdian kepada Allah yang tulus semata-mata hanya karena mengabdi
kepada Allah, dengan catatan sbb:
Rasulullah Saw di dalam hadis Bukhari menjelaskan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ -تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ(رواه البخاري 48
ومسلم 10)*
“Dari abu Hurairah
bahwa Nabi Saw bersabda: “Al-Ihsan “ ialah anda menyembah (mengabdi ) kepada
Allah seolah-olah anda melihat Allah, jika tidak dapat maka (yakinilah) Allah
itu melihat anda”(HR Bukhari no. 48 dan
Muslim no.10).
Ar-Raghib dalam kitabnya
Gharibul Quran (1h118) mencatat bahwa
istilah Ihsan itu asal dari lafal al-Husnu artinya ialah sesuatu yang
indah yang menyenangkan orang:
الْحُسْنُ عِبَارَةٌ عَنْ كُلِ
مُبْهِجٍ مَرغُوْ بٌ فِيْهِ
(=Yang baik itu ialah apa yang
indah yang disenangi )
. Makna istilah Ihsan ini terbagi
menjadi 3 faktor penentu, yaitu:
(1) Faktor yang menyenangkan itu didasarkan logika akal.
(2) Menyenangkan karena
mengikuti hawa nafsu.
(3) Menyenangkan karena
perasaan.
Yang pertama itulah factor yang
paling benar!
Kemudian lafal الحسنة= al-Hasanatu
artinya kebajikan ialah semua yang membawa kelezatan yang menyenang-kan
diri dan orang lain, Al-Hasanatu lawannya ialah As-Sayyiatu artinya ialah
jelek, gersang, sempit, gagal, sengsara.
@ Adapun lafal “Ihsan” itu artinya berbuat
kebajikan, maknanya lebih tinggi dari pada memberi kenikmatan (In’am), Istilah
Al-Ihsan itu nilainya lebih luhur dari pada berbuat adil (Al-‘Adlu): Adil itu maknanya ialah berbuat memberi yang pas menurut ukurannya tidak
lebih atau mengambil menurut hakyang semestinya; Tetapi Ihsan itu lebih besar dari ukuran adil ini, maka
adil itu hukumnya wajib sedangkan Ihsan adalah sunat, mandub, tathawwu’ .
Sedangkan lafal “Al-Khair” artinya
ialah semua yang disenangi manusia seperti akal, adil, keutamaan, bermanfaat.
Kamudian lafal “ash-Shalihu” adalah
baik enak lawan dari istilah “Al-Fasad”
=Rusak.
Para ahli pikir: Dari filosuf
Epicuros, Jeremy Bentham(1832M), John Stuart Mill(1873M), sampai kepada aliran
rasionalis Islam Mu’tazilah bahkan Muhammad ‘Abduh(1905M) menyatakan bahwa yang
disebut baik itu ialah sesuatu yang membawa manusia kepada kelezatan dan
kebahagiaan, sebaliknya yang disebut buruk itu ialah sesuatu yang membawa
akibat yang tidak enak dan menyengsarakan manusia.
Maka menurut Al-Ghazali yang baik itu ialah mengikuti ketentuan
Allah, apa yang dipandang baik oleh Allah itulah yang baik dan sebaliknya
yang buruk ialah yang dipandang buruk
oleh Allah, sebab Allah itu Maha Mengetahui secara mutlak mana sesuatu yang
akan membawa kepada kenikmatan yang
hakiki bahagia untuk seluruh umat mausia
secara universal siapa saja, dinamapun
berada dan kapanpun juga bahkan
di dunia sampai akhirat kelak.
Tafsir Ath-Tahrir wat Tanwir
(1h365) menafsirkan makna lafal حُسْنًا
(Husnan)ialah bahwa orang yang beriman harus berbaik-hati kepada sesama manusia
berdasarkan ‘aqidah Islami, berjiwa social dalam bergaul dengan makhluk Allah.
6) Tafsir At-Tahrir wat Tanwir
(1h365) dalam menfasirkan Qx2a83 menyatakan sebagai berikut:
وَجَعَلَ الْإِحْسَانَ لِسَائِرِ النَّاسِ بِالْقَوْلِ
لِأَنِّهُ الْقَدَرُ الَّذِيْ يُمْكِنُ مُعَامَلَةَ جَمِيْعِ النَّاسِ
بِهِ
Makna secara mudah
ialah:Bahwa wajib kita berbuat Ihsan
atau cinta-kasih, karena diperintahkan Allah dalam Al-Quran s2a83 pokok judul
di atas ini berasaskan tekad akidah Islami berbuat kasih mesra kepada semua
manusia
………………………………………………………………
BAB DUA
Antara amal
dengan maksiat
Masalah ke-2: Bagaimana nasib orang Islam
di hari kiamat kelak? Jawaban hipotetis: Nasib orang Islam sangat ditentukan
oleh timbangan jumlah amal dengan dosa, yang amalnya lebih besar masuk surga,
sebaliknya yang dosanya lebih banyak akan masuk neraka, tetapi mungkin akan mendapat rahmat Allah akhirnya
masuk surga..
# Tafsir Ar-Razi dalam tafsirnya(5h208)
mencatat hadis dialog Malaikat dengan Allah, maka malaikat mengatakan: "Barang siapa
mempunyai amal baik walaupun beratnya
sebiji atom maka Allah akan melipat gandakan dan memasukkan
dia ke dalam surga karena fadhilah rahmat Allah, sesuai dengan firman Allah:
- { وَإِن تَكُ حَسَنَةً يضاعفها }=Jika baik Allah melipat-gandakan.
# Pertanyaannya: Bagaimana
prosesnya jika kedua wadah alat timbang amal dibanding dengan makhsiat itu persis sama berat di dalam alat
timbang itu?
# Ar-Razi dalam Tafsirnya
(th102) mencatat bahwa mereka yang banyak amal tetapi juga banyak dosa sehingga
sampai timbangannya sama berat, maka mereka ini disebut “Ashabul A’raf” Allah
menyatakan sebagai berikut:
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌ وَعَلَى الْأَعْرَافِ رِجَالٌ
يَعْرِفُونَ كُلًّا بِسِيمَاهُمْ وَنَادَوْا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ
أَنْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَمْ يَدْخُلُوهَا وَهُمْ يَطْمَعُونَ () وَإِذَا
صُرِفَتْ أَبْصَارُهُمْ تِلْقَاءَ أَصْحَابِ
النَّارِ قَالُوا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (47((الاعراف
46-47)
46.Dan di antara keduanya (penghuni surga
dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal
masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka
menyeru penduduk surga:" Salaamun 'alaikum". Mereka belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
47.Dan apabila pandangan mereka dialihkan
ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang lalim itu"(S7 Al-A’raf
46-47).
Mengenai nasib kaum Ashabul A’raf dalam
Al-Quran s7a46-47 di atas ini sebagian ulama menggantungkan nasib mereka kepada
Allah seperti do’a Nabi Ibrahim yang termaktub didalam Al-Quran s26a82 sehingga dapat masuk ke dalam surga, Nabi Ibrahim
berdo’a:
والذى أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيئَتِى يَوْمَ
الدين) الشعراء 82 (
….. dan yang sangat kuinginkan
Allah akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat"(s26 Asy-Syu’ara 82).
# Tafsir Ar-Razi (7h102) dalam menganalisa Qs26a82 ini mencatat:
Bahwa kaum Al-A’raf tersebut tidak bisa masuk surga dan tidak masuk neraka,
tetapi akhirnya dia dapat juga masuk surga berkat fadhilah dan rahmat Allah,
dia masuk surga paling akhir sendiri. Itulah pendapat Abu Hudzaifah dan Ibnu
Ma’s’ud yang dicatat oleh Ar-Razi..
# Tafsir Al-Khazin (4h174) menekankan bahwa manusia dapat masuk
surga bukan karena amalnya, tetapi semata-mata karena rahmat Allah, berdasarkan
hadis nabi Saw:
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَنْ
يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ
الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا أَنَا
إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي
اللَّهُ بِفَضْلٍ
وَرَحْمَةٍ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ
يَزْدَادَ خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ (رواه البخاري5241 ومسلم 5037)
Artinya: "Abu
Hurairah berkata: "Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: "Amal tidak
akan memasukkan seseorang ke dalam surga" Mereka (para sahabat) bertanya:
"Juga tuan sendiri ya Rasulullah? Beliau bersabda: "Tidak!!! aku juga
tidak bisa masuk surga kecuali jika Allah melimpahkan fadhilah dan rahmat-Nya"
Oleh karena itu maka bersungguh-sungguhlah kalian dan mendekatkan diri kepada
Allah benar-benar jangan kalian
mengangan-angankan mati!!! Mungkin baik untuk memperbanyak kebajikan, tetapi
mungkin tidak baik hendaklah seseorang
merelakan"(HR Bukhari 5241 dan Muslim 5037).
# Tafsir Al-Khazin (5h318) dalm menganalisa Al-Quran s39a51-53
mencatat bahwa orang yang berdosa tidak boleh berputus asa, sebab siapa yang
bertobat maka azabnya dihapuskan lalu
bergeser menjadi lindungan Maghfirah dan Rahmat Allah, sebab Allah itu Maha mengampuni semua dosa:
Allah berfirman di dalam Al-Quran:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى
أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ )(الزمر 53)
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(S 39
Az-Zumar 53).
Mereka akan masuk surga karena fadhilah dan rahmat Allah,
maka dari itu setiap orang wajib bertaubat dan takut azab serta memohon ampun kepada Allah.
Pokoknya semua pelaku maksiat atau
perbuatan dosa itu tidak boleh berpendapat bahwa tidak ada jalan lain kecuali
azab Allah. Padahal Allah menyatakan bahwa barang siapa yang bertaubat maka
azab itu akan diangkat artinya hukuman
tidak jadi diterapkan jika seseorang sudah menjadi ahli maghfirah dan rahmat,
karena Allah itu suka mengampuni semua dosa hamba:
إِنَّ
اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا =Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.
Jika seseorang
berbuat maksiat sampai meninggal belum bertaubat, maka nasibnya terserah kepada
Allah, mungkin sekali Allah memasukkan ke-dalam surga karena fadhilah dan
rahmat Allah(Tafsir Al-KhazinJ5h318).
# Tafsir Haqqi (2h470)
mencatat bahwa hamba Allah yang amalnya hanya seberat atom maka Allah akan
melipat gandakan berkali-kali kemudian Allah memasukkannya ke dalam surga
karena fadhilah dan rahmat Allah. Allah memerintahkan kepada malaikat untuk memeriksa
amal hamba yang berdosa:
اُنْظُرُوْا فِىْ اَعْمَالِهِ الصَالِحَةِ فَاعْطُوْهُمْ
مِنْهَا فَاِنْ بَقِىَ مِثْقَالَ ذَرَةٍ مِنْ حَسَنَةً ضَعَّفَهَا اللهُ تَعَالى لِعَبْدِهِ وَاَدْخَلَهُ اْلجَنَةَ بِفَضْلِهِ
وَرَحْمَتِهِ
" Lihatlah amal solehnya, berikan haknya,
jikalau amal-solehnya hanya seberat
atom, maka Allah Ta’ala melipat gandakan pahala hamba-Nya dan memasukkan dia ke
dalam surga karena fadhilah dan tahmat Allah” -
# Tafsir Al-Qaththan (3h394)
menunjuk Qs81a29 menyatakan bahwa orang masuk surga itu sebabnya ialah karena
fadhilah dan rahmat Allah.Dasarnya ialahAl-Quran:
انَّ هذه تَذْكِرَةٌ فَمَن شَآءَ اتخذ إلى رَبِّهِ
سَبِيلاً (المزمل
19)*
“Sesungguhnya ini
adalah suatu peringatan. Maka barang
siapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada
Tuhannya”(S 73 Al-Muzammil 19).
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ
الْعَالَمِينَ (التكوير
29)
“ Dan kamu tidak
dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam”(S 73 At-Takwir 29).
# Ibnu Khuzaimah dalam
Kitabnya At-Tauhid (1h268) mencatat bahwa kelak manusia akan antri masuk surga
dengan nomer urut sesuai dengan besar kecilnya amal dibandingkan dosanya, yang
paling besar dosanya maka dia akan masuk surga paling belakangan, bukan karena
syafaat tetapi karena fadhilah dan rahmat Allah.Dan manusia itu kelak yang
keluar dari neraka paling akhir ialah mereka yang tidak mendapat syafaat maka
jalannya merangkak, sedangkan mereka
yang mendapat syafaat, fadhilah dan rahmat Allah karena ada bekas sujud
didahinya akan keluar dari neraka sebelum mereka yang terakhir tersebut dia tadi itu masuk surga.
# Kitab 'Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama'ah
(1h20) dalam menganalisa Al-Quran s99a7-8
dan s23a102-104 serta s6a160 mencatat bahwa mereka yang mendapat syafaat
dari nabi, maka masing-masng umat akan
masuk surga sebelum orang yang antri menebus dosanya di neraka di atas dan
mereka akan masuk surga melalui fadhilah
dan rahmat Allah setelah lunas tebusan dosanya.
فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ* وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ
خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ
فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ * تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا
كَالِحُونَ (المؤمنون:102 -104).
102.Barang siapa yang berat timbangan
(kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
103. Dan barangsiapa yang ringan
timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
mereka kekal di dalam neraka Jahanam.
104.Muka mereka dibakar api neraka, dan
mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat”(S23 Al-Mu`minun 102-104).
مَنْ جَاءَ
بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا
يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
(الأنعام160).
“ Barang siapa membawa amal yang baik maka
baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa
dosa perbuatan yang jahat maka dia tidak
diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit
pun tidak dirugikan”(S 6 Al-An’am 160).
Kita semua
hendaklah beriman kepada adanya syafaat besar dari Rasulullah Saw yang secara
spesial karena ijin Allah dapat memberi syafaat
untuk para hamba. Mereka berusaha memohon syafaat kepada Nabi Adam,
N.Nuh, N.Ibrahim, N.Musa, N.Isa karena para nabi-nabi ini mengelak mereka lalu akhirnya
memohon syafaat kepada Nabi Muhammad .
# Di dalam Kitab 'Aqidah Ahlis Sunnah wal
Jama'ah (1h20) semua itu tercatat karena
syafaat dari Nabi Muhammad Saw atau
nabi-nabi, bahkan orang-orang mukmin (biasa-biasa), serta malaikat, kemudian penghuni neraka tersebut dapat
keluar dari neraka lalu masuk ke dalam surga, sebab Allah mengeluarkan hamba
dari neraka masuk ke surga ini dasarnya ialah
fadhilah dan rahmat Allah. Al-Quran S9a20-22 menyebutkan bahwa Tuhan
menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dan keridhaan-Nya yaitu surga.
# Al-Quran dalam surat dan ayat; S.9 At-Taubat
100; 20-22; 88-89 Allah ridha kepada mereka dan merekapun puas kepada Allah dan
Allah menyediakan bagi mereka surga.
# Al-Quran: S9a20-22
menyebutkan Tuhan menggembirakan mereka
dengan anugerah rahmat-keridhaan-Nya yaitu suwargo.
# Al-Quran S4 An-Nisa` 114 menyebutkan bahwa
orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,
berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia; dan barang
siapa yang berbuat demikian karena mencari ridho Allah, maka kelak Allah akan memberi
kepadanya pahala yang besar.
@Amal soleh walau hanya
seberat biji sawi akan mendapat pahala@
# Kitab Subulus Salam (7h299)
mencatat hadis nabi Saw:
حَدِيثُ جَابِرٍ مَرْفُوعًا { تُوضَعُ الْمَوَازِينُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَتُوزَنُ الْحَسَنَاتُ وَالسَّيِّئَاتُ فَمَنْ ثَقُلَتْ
حَسَنَاتُهُ عَلَى سَيِّئَاتِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ
ثَقُلَتْ سَيِّئَاتُهُ عَلَى حَسَنَاتِهِ مِثْقَالَ حَبَّةٍ دَخَلَ النَّارَ قِيلَ
لَهُ : فَمَنْ اسْتَوَتْ حَسَنَاتُهُ وَسَيِّئَاتُهُ قَالَ أُولَئِكَ أَصْحَابُ
الْأَعْرَافِ } أَخْرَجَهُ خَيْثَمَةُ فِي فَوَائِدِهِ وَعِنْدَ ابْنِ
الْمُبَارَكِ فِي الزُّهْدِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ نَحْوُهُ مَرْفُوعًا………
Artinya: “Hadis Marfu’ dari Jabir: “Disiapkan neraca
timbang di hari kiamat, lalu amal soleh ditimbang dan perbuatan dosa lalu
ditimbang, maka barang siapa yang amal solehnya lebih berat dari maksiatnya
walaupun hanya dari satu biji sawi dia masuk surga, siapa yang dosanya lebih
berat dari amal solehnya swalaupun hanya
satu biji sawi maka dia masuk neraka. Siapa yang amal solehnya sama berat
dengan dosanya maka dia masuk kelompok Al-A’raf”(HR. Haitsamah, Ibnul Mubarak
dari Ibnu Mas’ud, hadis ini Marfu’).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ أَهْلُ
الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى
أَخْرِجُوا مِنْ النَّارِ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ
خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ مِنْهَا قَدْ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي
نَهَرِ الْحَيَا أَوْ الْحَيَاةِ شَكَّ مَالِكٌ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ
الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً
(رواه البخاري 21 ومسلم 270)
@ “Dari Abu Sa’id al-Khudriyyi r.a. dari Nabi Sa beliau
bersabda: “Siapa yang memang berhak masuk surge maka dia masuk surga , siapa
yang harus ke neraka ya masuk keneraka. Kemudian Allah Ta’ala berfirman:
“Keluarkanlah siapa yang dalam ahatinya terdapat IMAN (walaupun) hanya seberat
satu biji sawi” Maka keluarlah mereka
dari neraka tetapi sudah menjadi hitam gosong. Lalu mereka dicelup
dimandikan di sungai “hayat”, sehingga tumbuh seperti tumbuhnya suatu biji
diujung aliran air itu” Tiba-tiba anda melihat dia keluar menjadi kuning
terlipat”(HR Muslim no.270).
……………………………………………………………………
BAB TIGA
Syafaat dan
do’a kita
(Unutuk penghuni
neraka Jahanam)
Masalah ke-3: Apakah syafaat
itu hanya dari nabi-nabi ataukah bisa dari selain nabi? Jawaban hipotetis:
Tercatat oleh beberapa ulama hadis bahwa siapa
orang yang di dalam surga dapat menarik kekasihnya untuk dimasukkan ke
dalam surga.
@ Pada hari kiamat kelak orang
beriman yang sudah masuk surga mendambakan orang yang sangat dicintainya, isteri-suami, anak,
bapak-ibu, kakek-nenek, family-kelarga,
sanak saudara, para sahabat karib, teman sejawat, semuanya didambakan dapat
masuk surga bersama-sama; Tetapi ternyata olehnya mereka tidak terlihat.
Kemudian orang yang beriman ini mengadu
kepada Allah, mengapa kekasih yang sangat dicintainya, semua yang dirasakan sebagai orang yang
paling didambakan sewaktu di dunia
dahulu, yang sama-sama beribadah, sama-sama
senasib sepenanggungan dalam suka duka hidup di dunia, ternyata dia yang
didambakan itu masuk ke-dalam neraka, maka dia memohon kepada Allah agar
supaya mereka itu dientas dan
dieselamatkan dari api neraka dan dapat
masuk surga bersama orang yang beriman lainnya.
Maka Allah menanggapi dan mengabulkan
do’a permohonan orang yang beriman tadi lalu Allah memerintahkan hamba yang
beriman ini untuk mencari siapa saja yang didambakan itu masuk surga
bersama-sama dahulu itu. Setelah dicari terus menerus lalu diketemukan di dalam
neraka; maka Allah memberikan rahmat fadhilah-Nya lalu memasukkan kekasih, sanak-keluarga, teman, sahabat, yang ada di neraka tersebut
untuk diangkat dikeluarkan dari neraka kemudian
naik masuk ke surga.
Kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam Kitab
Musnad- nya hadis no.10659 dan juga Bukhari Muslim-pun, juga menyebutkan serta
ulama yang lain, meriwayatkan hadis yang sangat panjang, singkatnya adalah
sebagai berikut:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …..فَإِذَا فَرَغَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ مِنْ الْقَضَاءِ بَيْنَ الْعِبَادِ يَفْقِدُ الْمُؤْمِنُونَ
رِجَالًا كَانُوا مَعَهُمْ فِي
الدُّنْيَا يُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِمْ وَيُزَكُّونَ بِزَكَاتِهِمْ وَيَصُومُونَ صِيَامَهُمْ
وَيَحُجُّونَ حَجَّهُمْ وَيَغْزُونَ غَزْوَهُمْ فَيَقُولُونَ أَيْ رَبَّنَا عِبَادٌ مِنْ عِبَادِكَ كَانُوا مَعَنَا فِي الدُّنْيَا
يُصَلُّونَ صَلَاتَنَا وَيُزَكُّونَ زَكَاتَنَا وَيَصُومُونَ صِيَامَنَا
وَيَحُجُّونَ حَجَّنَا وَيَغْزُونَ غَزْوَنَا لَا نَرَاهُمْ فَيَقُولُ اذْهَبُوا
إِلَى النَّارِ فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِيهَا مِنْهُمْ فَأَخْرِجُوهُ قَالَ فَيَجِدُونَهُمْ قَدْ أَخَذَتْهُمْ النَّارُ
عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِ)رواه احمد 10659(
“Dari Abu Sa’id r.a. bahwa Rasulullah Saw
bersabda:………..
Sesudah Allah menetapkan
keputusan atas manusia, maka di sana orang-orang beriman kehilangan orang-orang
(kekasihnya) yang dahulu sama-sama menunaikan zakat, berpuasa, naik haji, jihad
bersama-sama dahulu; orang beriman tersebut
mengadu kepada Allah”
Bagaimana
nasib orang-orang dekat kami yang bersama-sama shalat, zakat, puasa,
haji, berhjihad, di mana sekarang ya Allah sekarang kami tidak melihat mereka?
Allah menjawab: “Carilah mereka di dalam neraka, jika kalian menemukan mereka maka
keluarkanlah mereka!!!” Ternyata di sana
mereka sudah gosong terbakar seimbang dengan dosa mereka……(HR Ahmad no.10659)
Kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (8h103) mencatat yang sama.
Hadis Riwayat Ahmad no.10659 tersebut
mengisahkan bahwa kekasih yangdicintainya dan teman sahabat, yang dicari itu ketemu di dalam neraka dalam
keadaan gosong terbakar oleh panasnya api neraka dalam kondisi yang sangat
mengenaskan, bermacam-macam ada yang
gosong sekujur badan ada yang sebagian saja. Maka penghuni neraka ini lalu dimandikan di sungai “Hayat”
Sesudah dimandikan mereka yang dimohon oleh orang yang beriman tadi berubah menjadi orang yang bagus, cakep dan
cantik lalu dimasukkan ke dalam surga(HR Ahmad no. 10659).
Shahih
Bukhari hadis no.21 mencatat riwayat
ysng senada menjelaskan bahwa penduduk
neraka yang dapat diangkat dari neraka syaratnya ialah memiliki iman walaupun
hanya seberat
satu biji sawi (قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ )
21 عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ
النَّارِ النَّارَ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَنْ
كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ فَيُخْرَجُونَ
مِنْهَا قَدِ اسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهَرِ الْحَيَا أَوِ الْحَيَاةِ شَكَّ
مَالِكٌ فَيَنْبُتُونَ كَمَا تَنْبُتُ الْحِبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ أَلَمْ
تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً قَالَ وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا عَمْرٌو
الْحَيَاةِ وَقَالَ خَرْدَلٍ مِنْ خَيْرٍ (رواه البخاري 21 ومسلم267)*
”Dari Abu Sa’id al-Khudzriyyi
r.a.dari Rasulullah Saw beliau bersabda:
“Sesuai dengan haknya orang yang ahli surga
maka mereka masuk surga, siapa yang memang harusnya masuk neraka maka mereka masuk neraka.
Allah Ta’ala lalu berfirman:
“Keluarkanlah siapa yang di dalam dirinya
terdapat IMAN walaupun seberat satu
biji sawi keluarkanlah mereka dari
neraka”;
Kemudian mereka ini keluar dari neraka dalam
keadaan gosong hitam.Maka mereka ini
dicelup kedalam air sungai Hayat.
Sehingga tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian
diujung aliran air itu. Tiba-tiba tidak diduga dia menjadi kuning
berkerut”(HR Bukhari no.21)
Disamping itu Allah memerintahkan kepada malaikat untuk
mengangkat manusia yang di dunia dahulu mengucapkan ikrar لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ tetapi karena dosa maksiatnya maka dia harus
menebus dosa itu masuk kedalam neraka
sampai kondisinya gosong terbakar,
Allah memerintahkan malaikat disuruh supaya
orang yang pernah mengucapkan ikrar “Kalimah Thayyibah” tersebut dikeluarkan dari neraka lalu dinaikkan masuk ke-surga,
sebelumnya lebih dahulu meeeka
dimandikan dengan air “Hayat” yang dapat kita bayangkan orang tersebut
lalu berubah menjadi bagus dan cantik
sekali.
Hadis Shahih Muslim no.267 mencatat
bahwa kelak di hari kiamat manusia akan
mengikuti siapa yang disembah di dunia apakah matahari, berhala, manusia atau yang lain.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ
حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنْتُمْ لَهَا وَارِدُونَ (الانبياء 98)
21:98. Sesungguhnya kamu
dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan (kayu bakar) eraka
Jahanam, kamu pasti masuk ke dalamnya”( S 21 Al-Anbiya` 98).
Hadis Riwayat Muslim no269 juga mencatat bahwa orang-orang
beriman yang disuruh mencari kekasihnya
atau sahabat karibnya itu untuk diselamatkan dari neraka itu disuruh Allah sampai tiga kali sehingga dapat menyelamatkan beberapa kelompok
rombongan:
فَأَخْرِجُوهُ فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا =
Keluarkanlah!Maka rombongan yang banyak
dapat keluar.
Hadis Muslim ini-pun menunjuk pula kepada
Al-Quran:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ اجْرًا
عَظِيمًا(النساء (4
“Sesungguhnya Allah tidak
menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar
dzarrah, (atom) niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari
sisi-Nya pahala yang besar”(S4 An-Nisa` 40).
Selanjutnya Allah berfirman:
فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَفَعَتِ
الْمَلَائِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ وَلَمْ يَبْقَ
إِلَّا أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ
مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ(رواه مسلم269)
Kemudian Allah berfirman ”Semua sudah
mendapat syafaat dari malaikat dari para nabi dan dari orang mu`min, lalu diambil satu pengambilan dari
api, maka keluarlah satu kelompok yang
mereka ini tidak mempunyai amal soleh
sama sekali”(HR Muslim no.269).
Hadis HR Muslim no.269 ini
menyebutkan bahwa orang Mukmin itu dapat memberi syafaat (memohon kepada Allah)
agar supaya Allah mengeluarkan orang yang disayang itu dari neraka untuk dinaikkan ke surga.
@Hadis Riwayat Bukhari no.6081 mencatat bahwa penduduk surga
menamakan mereka yang baru masuk surga belakangan ini dijuluki dengan nama kaum”Jahanamiyun”
Rasulullah Saw bersabda:
عَنِ عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ رَضِي اللَّهم عَنْهممَا
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ
النَّارِ بِشَفَاعَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ يُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمِيِّينَ (رواه البخاري 6081 والترمذي 2525 و
احمد 4306)*
“Dari ‘Amraى ibnil Hashin dari Nabi
Saw beliau bersabda:’ Kelak akan keluar satu kaum neraka karean
syafaat-Muhammad Saw, kemudian mereka masuk ke surga mereka dinamakan Jahanamiyun’(HR Bukhari no.6081,
Tirmidzi no. 2525 dan Ibnu Majah no.4306).
ALUMNI NERAKA JAHANAM
(Lulusan Neraka Jahanam)
Kita orang yang beriman (Mu `min) telah mendapat kehormatan rahmat dari
Allah dapat memberهi syafaat kepada siapa yang
kita cintai. Tetapi syarat orang beriman yang dapat memberi syafaat mengangkat
penghuni neraka (Jahanmiyyun) untuk ditarik ke dalam surga dengan rahmat
Allah sebagaimana disebut-sebut dalam HR
Muslim no.269 itu .ialah bahwa dia sudah masuk surga dan berada di dalam surga.
Jika kita termasuk penghuni neraka,
maka kitapun juga akan memohon syafaat dari orang-orang yang beriman yang sudah
masuk surge (memohon dengan merengek-rengek) dan menunggu sampai acda penghuni
surge yang member syafaat memohon kepada Allah untuk dientaskan dari Neraka
jahanam (kaum Jahanamiyyun) keluar dari neraka lalu naik ke surge.
Maka dari itu kita harus berusaha keras sampai amal soleh kita lebih berat timbangannya dari
pada maksiat dan dosa kita. Taqabbala Allahu minna waminkum.
Seperti halnya seseorang dapat menjadi BADAL haji famili atau keluarganya
itu ialah jika dia sudah pernah naik
haji, jika belum haji tidak bisa menjadi badah haji!!!
@ Pertanyaannya: Bagaimana ikhtiar kita
agar dapat masuk surga itu? Jawaban
hipotetis: Anugerah untuk masuk surga
itu karena rahmat Allah dan kunci surga ialah menghamba kepada Allah
dengan beramal soleh- penuh iman kepada Allah. Hadis Nabi Saw.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهم عَنْهم
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ
وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( فَلَا تَعْلَمُ
نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ ))
رواه البخاري 3005 ومسلم 5050)*
“Dari Abu Hurairahr.a. bahwa
Rasulullah Saw bersabda: “Allah berfirman: “Aku menyiapka surge untuk hamba-Ku
yang alim soleh surga yang indahnya belum pernah terlihat oleh mata, belum
pernah terdengar oleh telinga, belum pernah terlintas dalam benak hati manusia”
Rasul Saw bersabda: “Bacalah Al-Quran S 32 As-Sajdah 17 jika anda suka:
( فَلَا
تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ ( السجدة 17)
“Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk
mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”(S32 As-Sajdah 17)(HR Bukhari
no.3005 dan Muslim no. 50560).
A. Kunci surga menurut
Al-Quran
@ Iman dan amal soleh
Adapun kunci masuk surga menurut
Al-Quran ialah Iman dan Amal soleh, di dalam Al-Quran dapat kita perhatikan
tidak kurang dari 64 tempat atau ayat yang menyinggung kunci atau karcis masuk surga ini ialah iman dan amal soleh (S.85 Al-Buruj 11
atau S 98 Al-Bayyinah 7-8 (S.85 Al-Buruj 11) (S.98 Al-Bayyinah 7-8) dan
seterusnya itulah kunci masuk surga, yaitu:
1. Al-Quran S 25 Al-Furqan
63-76: menyebut 15 amalan kunci surga, yaitu :
(1) Berjalan dengan rendah hati. (2)
Berkata yang baik. (3) Rajin shalat
malam. (4) Berdo'a dijauhkan dari azab neraka. (5) Tidak musyrik. (6) Tidak
membunuh tanpa alasan. (8) Tidak berzina. (9 Hidup tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir. (10)Tidak bersumpah palsu. (11) Suka
bertaubat. (12) Suka beramal soleh. (13) Bersikap sopan penuh hormat kepada
sesama. (14) Menjunjung tinggi Al-Quran. (15) Mendambakan anak cucu yang alim
soleh.
2. Al-Quran S.33 Al-Ahzab 35:
menyebut 10 amalan kunci surga, yaitu:
(1) Muslim.(2) Mu'min.(3) Tunduk taat
kepada Allah dan Rasul. (4). Jujur-benar. (5) Militan dalam perjuangan Islam.
(6) Khusyu' beribadah. (7) Dermawan. (8) Suka berpuasa. (9) Menjaga kehormatan
diri. (10) Rajin dzikir.
3. Al-Quran S.13 Ar-Ra'du
20-24: menyebut 9 amalan kunci surge, yaitu:
(1) Menepati janji. (2) Tidak merusak
kesepakatan. (3) Mentaati perintah Allah. (4) Takut berbuat salah. (5) Takut
azab Allah. (6) Militan atau sabar. (7) Menegakkan shalat. (8) Suka sedekah
dalam kesepian dan di keramaian. (9)
Memerangi kejahatan.
4. Al-Quran S.23 Al-Mu'minun
1-11, menyebut 7 amalan kunci surga
yaitu:
(1) Khuyu' beribadah. (2) Menjaga
kehormatan. (3) Membayar zakat. (4) Tidak berzina. (5) Menjaga amanat. (6)
Menepati janji. (7) Menjaga shalatnya.
5. Al-Quran S.3 Ali 'Imran
191-195 menyebut 5 amalan kunci surga yaitu:
(1)
Beramal soleh. (2) Siap hijrah dari lembah maksiat ke-nuansa ketakwaan.
(3) Berani menderita dalam jihad. (4) Suka berdzikir. (5) Suka mendalami
Al-Quran.
6. 7. Al-Quran S9a20-22 dan
88-89: menyebut 3 amalan kunci surga yaitu:
(1) Beriman. (2) Siap hijrah. (3) Berjihad
dengan harta dan nyawa.
B. Kunci surga dalam hadis Nabi Saw
1) Wudhu` yang bagus dan
berdo'a ; Tercantum dalam hadis:Turmudzi no.50 dan Nasa`i no.148), Muslim
no.345(Durrul Mantsur (2h26).
2) Membaca La ilaha illa Allah masuk surga: Qs15a92, Zaid bin
Arqam-Al-Qurthubi J1h3066); s39a73: S39 Az-Zumar 73 ;HR Ahmad no.22755. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُTidak ada apa-apa kecuali
Allah.
َعنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ (وراه مسلم 131 والترمذي 1921 )
"Dari 'Abdullah
bin Mas'ud bahwa Nabi Saw bersabda: "Tidak bisa masuk surga orang
yang di dalam hatinya terdapat rasa
sombong walaupun hanya sebesar satu biji sawi"(HR Muslim no.131 dan
Turmudzi no.1921).
3) Shalat malam tercatat dalam hadis Turmudzi
no.4 dan Ahmad no. 14135 serta Al-Quran
s.32 As-Sajdah 17.
4) Alim soleh berdasarkan
hadis Bukhari no.3274 dan Al-Quran S.32 As-Sajdah 17
5) Membaca induknya
Istighfar, tercatat dalam Bukhari no.4831; Turmudi no.3315
6) Dzikir dengan Al-Asmaul
Husna tercatat dalam Bukhari no 2531, Muslim no.4835.
7) Mengasuh dua orang anak berdasarkan hadis Muslim no.4765, Abu Dawud
no.448;
8) Siapa yang nilai rapotnya paling baik masuk
surga tanpa test ditunjuk oleh Al-quran s35a27, Hadis Ahmad no.22 ; Bukhari
2578, Muslim 3501, Ahmad no.16413)-
@ Kunci surga dalam Kitab Taurat
Al-Faryabi, Ibnu Abi Syaibah,
Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ath-Thabrani, Al-Hakim merwayatkan
hadis dari Ibnu Mas’ud ada suatu catatan
dalam Taurat bahwa Allah menyediakan surga untuk para hamba yang
suka shalat malam dipersilahkan menikmati surga yang lezat dan nikmatnya
tidak terbayangkan oleh makluk manusia, para nabi, para malaikat yaitu gambaran
sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Quran s32a17 .
Amal soleh yang terbaik paling
afdhol
@Masuk surga tanpa hisab di
Hari Kiamat.
Orang Mu`mn yang nilai amal solehnya
paling baik terus menerus maka dia akan masuk surgaa tanpa hisab, tidak melalui
jembatan timbang tidak perlu ditimbang amalnya, tetapi
langsung masuksurga tanpa hisab.
Ibarat lulusan SLTA yang dapat meneruskan pendidikannya ke
perguruan tinggi ada yang mendapat hadiah masuk ke perguruan tinggi (Negeri)
tanpa tes (PMDK?). Maka orang beriman yang nilai amal solehnya sangat terpuji
tinggi sekali maka mereka ini masuk surga TANPA HISAB di hari kiamat. Rasulullah Saw bersabda dalam hadis;
عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ سَبْعِينَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
وُجُوهُهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَقُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ
وَاحِدٍ فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ
أَلْفًا) رواه احمد 22)*
“Dari Abu Bakar bahwa
Rasulullah Saw bersabda: “Aku diberi 70 000 orang (umatku) masuk surge tanpa
hisab, wajahnya berseri-seri persis rembulan malam purnama hatinya sebagai
wajah yang satu. Lalu aku memohon ke[ada Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian Allah
member aku tambahan setia saturang tmbah 70 000 orang”(HR Ahmad no.22).
@Berdo’a untuk saudara se-
agama (Islam)
Berdasarkan nash Al-Quran hadis maka kita seharusnya
berdo’a dan memohonkan rahmat, maghfirah,syafaat dan kemulyaan untuk
orang-orang yang seiman dan sesama muslim, dengan pedoman sebagai berikut:
(1) Do’a Nabi Ibrahim untuk
semua orang yang beriman:
(1)رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ
الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ(40)رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ(ابراهيم
41)
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua
ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari
kiamat)"(S14 Ibrahim 41).
(2) Hadis Ahmad no.16413-yang dikutip Ibnu
Taimiyah (7h5), menyatakan bahwa Jihad yang paling afdhol ialah mencurahkan
kedermawanan artinya membagi kebahagiaan kepada orang sebanyak-banyaknya,
benar-benar jangan masuk surga sendirian, sedangkan orang lain masuk neraka
semua.
(3) Para filosuf-moral terutama J.Bentham
(1832M) menyatakan bahwa secara logika yang disebut "Baik" itu ialah
sesuatu yang memberi kebahagiaan yang terbesar kepada jumlah yang terbesar (The
greatest happiness of the greatest number).Dengan kata lain: Ajaklah
banyak-banyak orang masuk ke surga.
(4) Kitab Musnad-Ahmad
mencatat hadis Nabi Saw sbb:
عَنْ أَبِي بَكْرٍالصِّدِّيقِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُعْطِيتُ سَبْعِينَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
وُجُوهُهُمْ كَالْقَمَرِ ليْلَةَ الْبَدْرِ وَقُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ
فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ
رَضِي اللَّهم عَنْهم
فَرَأَيْتُ أَنَّ
ذَلِكَ آتٍ عَلَى أَهْلِ الْقُرَى وَمُصِيبٌ مِنْ حَافَّاتِ الْبَوَادِي (رواه احمد 22)*
“Dari Abu bakar
ash-Shiddiq bahwa Rasulullah Saw bersabda:Aku diberi anugerah yaitu 70 000 orang
umatku akan masuk surga tanpa hisab,
wajahnya berseri-seri bagaikan bulan di malam purnama , hati mereka satu; Maka
aku memohon kepada Tuhanku ‘Azza wa Jalla agar ditambah. Maka Allah menambah
setiap satu orang tambah 70 000orang; Abu Bakar r.a. mengatakan: “Aku tahu
bahwa tambahan itu sungguh terjadi pada pebduduk kota sebagian ialah
orang-orang tepi padang pasir”(HR Ahmad no22).
Hadis ini menjelaskan bahwa
Rasulullah Saw berdo’a mohon agar supaya Allah memberikan anugerah-Nya
memberikan sebanyak-banyaknya umat beliau dapat masuk ke surga tanpa hisab di
Hari Kimat nanti. Kemudian Allah mengabulkan permohonan do’a Rasul Saw dikabulkan 70 000 kali 70 000
orang.
Angka ini kita faham sebagai terlalu
besar rahmat Allah itu dan kita faham bahwa angka perlipatan biasa bukan angka
eksak yang tidak ada arti lain, tetapi mengandung arti terlalu besar, sebab
do’a Rasulullah ini dimaksudkan untuk
umat Muhammad alias seluruh umat manusia yang beragama Islam!!!. Dan kita
semua berdo’a semoga kita termasuk dalam
do’a beliau ini.
(5) Orang yang kita benci
mohon dido’akan
Para penghuni neraka itu benar-benar
sangat mengharapkan belas kasih pendudk
surga, demikian Allah berfirman di dalam
Al-Quran:
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ
أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى
الْكَافِرِينَ(الاعراف 50)
7:50. Dan penghuni neraka
menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan
yang telah dirizekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir,"( S 7 Al-A’raf 50),
Dari
firman Allah dan Hadis Nabi Saw dan semua yang terurai dari bab ke-1
sampai disini, maka alangkah indahnya jika seandainya kita menaruh
belas-kasihan kepada penghuni neraka tersebut. Tetapi disebabkan karena surga dan neraka itu baru akan kita saksikan
kelak di jaman akhir, sesudah kita meninggal; maka oleh karena itulah kita
sekarang berdo’a waktu kita masih
hidup, hidup sehat wal’afiat ini menaruh belas kasihan dengan berdo’a memohon
maghfirah, rahmat, barokah, syafat, kemuliaan untuk kekasih kita, suami/isteri, anak/cucu,bapak-ibu,kakek-nenek,
keluarga, teman sejawat ,handai-tolan,guru/murid,atasan/bawahan,kyai, santri
khususnya orang yang pernak kita sakiti
(zalimi), bahkan orang yang memusuhi
kita (Mereka yang tidak dapat kita jumpai) seluruhnya kita do’akan kita sebut
namanya dengan jelas; paling sedikit kita berdo’a memohonkan ampunan-maghfirah
Allah, rahmat-barokah, syafaat dan karomah untuk semua mereka yang berbuat
maksiat atau berbuat dosa itu, kita do’akan agar kelak di akhirat tidak masuk
neraka jahanam tidak akan merengek-rengek
meminta belas kasihan penduduk surga
seperti apa yang difirman Allah dalam Al-Quran s7a50 diatas.
Bahkan menurut Junjungan kita Nabi
Besar Muhammad Saw termaktub di atas
bahwa beliau meminta kepada kita supaya sayang
juga kepada orang yang memusuhi kita, memutus taki silaturahmi, yang kikir
kepada kita, yang menyakitkan hati kita, bahkan khususnya orang yang pernah
kita sakiti (kitazalimi) harus kita menaruh belas kasihan kepada dia ini paling
sedikit dengan do’a!!! Rasulullah Ssaw bersabda:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ َ لَقِيتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَابْتَدَأْتُهُ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِفَوَاضِلِ الْأَعْمَالِ فَقَالَ يَا
عُقْبَةُ صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ (رواه
احمد 16696)
“Dari Uqbah bin Amir dia
berkata, “Saya berjumpa dengan Rasulullah
Saw, lalu aku memulai dalam beruluk salam seraya meraih tangannya. Uqbah
berkata, “Aku lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku mengenai
manakah amal yang paling afdhol?” Beliau kemudian bersabda: “Wahai Uqbah,
sambunglah (jalinan silaturahmi) terhadap siapa yang memutus (hubungan dengan)
kamu. Berikanlah sesuatu kepada orang yang telah mengharamkan pemberian sesuatu
atas kalian, dan berpalinglah diri dari orang yang telah menyakiti kamu”(HR Ahmad no.- 16696).
(6) Do’a itu dikabulkan Allah
Do’a pasti dikabulkan Allah, syaratnya
ialah tidak mengandung dosa dan tidak
memutus kasih-silaturrahmi; Rasulullah Saw bersabda dalam hadis:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا
إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ
إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي
الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا قَالُوا إِذًا
نُكْثِرُ قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ (رواه احمد 10709 مسند عبد بن حميد - (ج 3 / ص
58).
“Dari Abu Sa’id bahwa
sungguh Nabi Saw telah bersabda: “Benar-benar semua orang Islam yang berdo’a
yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus silaturrahim maka pasti Allah
mengabulkan do’anya melalui tiga cara:
(1) Disegerakan kabulnya;
(2) Disimpan di Hari Akhir
untuk dia;
(3) Diselamatkan dia dari
kejelekan yang seimbang” ; Para sahabat
bertanya: :Bagaimana jika kita memohon banyak-banyak? Maka beliau menjawab:
”Allah itu lebih kaya dari (yang dia mohon) itu”(HR Ahmad no.10709, Musnad ‘Abd
ibnu Humaid j3h58).
Do’a dan adab
1.Berdo’a itu dimulai dengan
puji-pujian kepada Allah
Do’a itu harus didahului dengan
puji-pujian kepada Allah (Misalnya
dengan membaca nama-nama Allah-al-Asmaul Husna atau yang lain) kemudian membaca shalawat-Nabi Saw ((HR Tirmidzi no.3399, dishahihkan oleh Ibnu
Hibban, Al-Hakim).
2.Berdo’alah yang tulus-ikhlas
untuk orang yang meninggal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ
فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءَ (رواه ابن ماجه 1486 وابوداود 2784) *
“Dari Abu Hurairah dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Saw
bersabda: “Jika anda sekalian shalat jenazah maka do’akan dengan
se-tulus-tulusnya”(HR Abu Dawud no.1486 dan no.2784).
(3) Do’a untuk seluruh umat
Alangkah indahnya jika kita berdo’a
permohonan untuk seluruh umat: Yang
masih hidup yang sudah mati, yang masih kecil yang sudah besar, laki2,
perempuan, yang hadir, yang tidak hadir.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا
وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى
الْإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
“Ya Allah kami mohon ampunan
untuk saudara kami yang masih hidup, yang sudah meninggal, yang masih muda,yang
pria, yang wanita, yang hadir dan yang ada di tempat lain;
Ya Allah yang masih hidup
tetapkanlah dia dalam iman-Islam, yang dekat meninggal mohon matikanlah dia
dalam Islam;
Ya Allah mohon janganlah
dihalangi pahala dia untuk kami, janganlah Allah sesatkan kami sepeninggal
dia”(HR Abu Dawud no.2786 dan Ibnu majah no.1486).
(4)Do’a untuk keluarga-saudara se-iman
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ
ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (الحشر10)
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami
yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"(QS 59 Al-Hasyr
10).
(5A) Do’a untuk orang yang
meninggal
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ
وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ
الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا
خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
“Ya Allah berikanlah ampun
untuk dia (almarhum) berilah dia kasih sayang, maafkanlah dia, hapuskan kesalahannya,
berilah tempat yang mulia, longgarkan jalan dia
untuk masuk (ke surga), basuhlah dia (dosanya) dengan salju dan air
dingin, bersihkan dia sebersih-bersihnya
kesalahan dia seperti bersihnya baju putih dari kotoran, gantilah dia rumah di
dalam surgaa rumah yang lebih baik, keluarga yang lebih baik dari keluarganya
dahulu, berilah dia jodoh yang lebih baik dari jodohnya yang dahulu, masukkan
dia ke surga dan selamatkan dia dari siksa kubur dan dari azab neraka”(HR
Muslim no.1600).
اللَّهُمَّ إِنَّهُ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ
أَمَتِكَ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ
اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي
إِحْسَانِهِ وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا
تَفْتِنَّا بَعْدَهُ *
“Ya Allah sungguh dia itu
hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ank dari hamba-Mu yang perempuan, dia sudah
bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Engkau dan Muhammad itu adalah hamba-Mu dan
Rasul-utusan-Mu sedan gkan Engkau lebih mengerti padanya.
Ya Allah jika dia itu baik
maka mohon Allah tambahi kebaikannya; Dan jika dia bedrbuat buruk maka mohon
diampuni keburukannya itu.
Ya Allah janganlah
mengharamkan pahala dia atas kami dan janganlah Allah memmbuat godaan atas
kami”(Do’a untuk orang yang meninggal HR
Malik no,479)
(5B) Do’a untu mayit
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا
وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا
اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى
الْإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا
تُضِلَّنَا بَعْدَهُ (رواه ابو داود 2786)
“Ya Allah berikanlah ampun
kepada kami-kami yang masih hidup, yang sudah meninggal, yang hadir dan
yang tidak hadir disini.
Ya Allah berikan kepada yang
Engkau beri hidup penuh iman, mantapkan jiwa Islam kepada siapa yang Engkau matikan’
Ya Allah hangan haramkan atas
kami pahala dia, janganlah kami disesatkan
sepeninggal dia”(HR Dawud no.278.
…………………………………………………
Internet:http://fatwatempurrejo.blogspot.com---Email:tempurrejofatwa@gmail.com
Internet: http://pondokquranhadis.wordpress.com
--Email:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com--,-
-Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
Lembaran khusus
(Salinan Do’a di atas)
(1) Do’a Nabi Ibrahim untuk
semua orang yang beriman:
(1)رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ
الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ(40)رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
(3) Do’a untuk seluruh umat.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا
وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا
اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ
عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا
بَعْدَهُ
(4)Do’a untuk keluarga-saudara se-iman
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ
ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (الحشر10)
(5A) Do’a untuk orang yang
meninggal
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ
وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ
الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا
خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
اللَّهُمَّ إِنَّهُ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ
أَمَتِكَ كَانَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ
اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنًا فَزِدْ فِي
إِحْسَانِهِ وَإِنْ كَانَ مُسِيئًا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا
تَفْتِنَّا بَعْدَهُ *
(5B) Do’a untuk mayit
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا
وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا
اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى
الْإِيمَانِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِسْلَامِ
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا
تُضِلَّنَا بَعْدَهُ (رواه ابو داود 2786)
“Terjemah do’a di atas
(1)
Do’a untuk seluruh umat
Alangkah indahnya jika kita berdo’a permohonan untuk seluruh umat: Yang masih hidup yang
sudah mati, yang masih kecil yang sudah besar, laki2, perempuan, yang hadir,
yang tidak hadir.
“Ya Allah kami mohon ampunan untuk saudara
kami yang masih hidup, yang sudah meninggal, yang masih muda,yang pria, yang
wanita, yang hadir dan yang ada di tempat lain;
Ya Allah yang masih hidup
tetapkanlah dia dalam iman-Islam, yang dekat meninggal mohon matikanlah dia
dalam Islam;
Ya Allah mohon janganlah
dihalangi pahala dia untuk kami, janganlah Allah sesatkan kami sepeningga
dia”(HR Abu Dawud no.2786 dan Ibnu majah no.1486).
(2)Do’a untuk keluarga-saudara se-iman
"Ya Tuhan kami, beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari
kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun
lagi Maha Penyayang"(QS 59 Al-Hasyr 10).
(3A) Do’a untuk orang yang
meninggal
“Ya Allah berikanlah ampun untuk dia
(almarhum) berilah dia kasih sayang, maafkanlah dia, hapuskan kesalahannya,
berilah tempat yang mulia, longgarkan jalan dia
untuk masuk (ke surga), basuhlah dia (dosanya) dengan salju dan air
dingin, bersihkan dia sebersih-bersihnya
kesalahan dia seperti bersihnya baju putih dari kotoran, gantilah dia rumah di
dalam surgaa rumah yang lebih baik, keluarga yang lebih baik dari keluarganya
dahulu, berilah dia jodoh yang lebih baik dari jodohnya yang dahulu, masukkan
dia ke surga dan selamatkan dia dari siksa kubur dan dari azab neraka”(HR
Muslim no.1600).
“Ya Allah sungguh dia itu
hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ank dari hamba-Mu yang perempuan, dia sudah
bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Engkau dan Muhammad itu adalah hamba-Mu dan
Rasul-utusan-Mu sedan gkan Engkau lebih mengerti padanya.
Ya Allah jika dia itu baik
maka mohon Allah tambahi kebaikannya; Dan jika dia bedrbuat buruk maka mohon
diampuni keburukannya itu.
Ya Allah janganlah
mengharamkan pahala dia atas kami dan janganlah Allah memmbuat godaan atas
kami”(Do’a untuk orang yang meninggal HR
Malik no,479)
(3B) Do’a untu mayit
“Ya Allah berikanlah ampun
kepada kami-kami yang masih hidup, yang sudah meninggal, yang hadir dan
yang tidak hadir disini.
Ya Allah berikan kepada yang
Engkau beri hidup penuh iman, mantapkan jiwa Islam kepada siapa yang Engkau matikan’
Ya Allah hangan haramkan atas
kami pahala dia, janganlah kami disesatkan
sepeninggal dia”(HR Dawud no.2786).
…………………………………………………
Internet:http://fatwatempurrejo.blogspot.com---Email:tempurrejofatwa@gmail.com
Internet: http://pondokquranhadis.wordpress.com
--Email:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com--,-
-Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
………………………………………………………………………..
26-12-015 Tafsir Maudhu;ii Kontemporer s22a87
Mental-Baja
dalam Jihad
(Masalah Tolikara)
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ
اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ
إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ
الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ
فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ (الحج 78)
22:78. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan
untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan
(begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu
dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”(S22
Alhajji 78)
Tema dan Sari Tilawah
*Orang yang beriman wajib
berjihad untuk membela agamanya
*Jihad itu tidak boleh lemah-semangat tetapi harus sungguh-sungguh sepenuh
daya-kemampuan.
*Islam itu warisan agama dari
Nabi Ibrahim, muslim.
*Nabi dan umat nabi menjadi
saksi terhadap seluruh manusia.
*Orang Islam wajib shalat,
membayar zakat dan berjihad dengan mental-baja sangat militant.
*Allah itu pengayom orang
beriman Pengayom yang paling ideal.
Masalah dan analisa jawaban
*1.Apa makna Jihad yang
sebenarnya? Jawaban hipotetis: Jihad itu ialah maksimalisasi perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mentaati hukum Allah.
*2.Apa kaitan antara Jihad fi Sabilillah dengan Perang-Sabil?
Jawaban hipotetis: Perang-Sabil itu sebagian dari Jihad fi Sabilillah;
Beda antara keduanya bahwa Jihad itu
ialah puncak semangat semua perjuangan
untuk mematuhi hukum Allah mencakup seluruh lini kehidupan manusia. Adapun Perang-Sabil itu jihad dalam arti
seperti pengertian diatas ini, jika
jihad ini mendapat perlawanan lawan dengan persenjataan perang,
sehingga jihad harus dilakukan dengan
persenjataan-perang sehingga dapat mengalahkan musuh tersebut.
*3.Bagaimanakah gerak-perjuangan kita dalam Jihad dijaman
yang sekarang ini? Jawaban
hipotetis: Dengan berlangsungnya Perang-Salib
tahun 1292, yang akhirnya dimenangkan orang Islam, maka kaum Salib melanjutkan
Perang Salib dahulu itu dan
diperkeras lagi sesudah jatuhnya Turki
Usmani tahun 1924M bukan dengan peralatan perang saja, tetapi mereka
gerakkan apa yang dinamakan
dengan Ghazwul-Fikri. Dan Ghazwul-Fikri itu ialah Perang Kebudayaan; Perang atau
konfrontasi-Kebudayaan dan ini mirip dengan Jihad fi Sabilillah dalam arti yang
seluas-luasnya.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Jihad itu Berjuang
Apa makna Jihad yang sebenrnya?
Jawaban hipotetis: Jihad itu ialah maksimalisasi berjuang
yang sungguh-sungguh untuk
mentaati hukum Allah, terurai sebagai
berikut:
(1) Pengertian Jihad
# Jihad secara bahasa artinya ialah
usaha dengan menumpahkan seluruh daya kemampuan dan kekuatan mengejar obyek tujuan yang dikehendaki..
# Jihad menurut istilah
syar’i, ialah mencurahkan segala daya kekuatan dalam berjuang menjunjung tinggi kalimat Allah mencakup
seluruh lini kehidupan, sehingga dalam hal ini dinamakan JIHAD AKBAR.
# Jihad dalam arti khusus ialah Perang-Sabil seperti makna jihad tersebut diatas dengan peralatan senjata
perang sebab lawan menentang Islam dengan senjata tempur.
Para ulama` menyatakan bahwa Jihad
secara umum meliputi kehidupan individual
maupun masyarakat luas dalam seluruh lini kehidupan, kemasyarakatan, politik,
ekonomi, adu kekuatan mental, fisik,
melawan musuh yang indrawi sampai yang
tidak kelihatan, maka namanya Jihad Akbar.
(2)Jihad Akbar
Jihad Akbar disebut dalam Al-Quran
dan & hadis
di beberapa tempat:
فَلَا
تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا )الفرقان
52)
"Maka janganlah kamu
mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an
dengan jihad yang besar”(s25 Al-Furqan 52)(Lihat pula QS 9 At-Taubat 73).
lah tempat kembali yang
seburuk-buruknya”(S9 At-Taubat 73).
Jihad dalam ayat ini tidak mencakup
perang melawan orang munafik, sebab menghadapi kaum munafik itu perlu
taktik dan strategi yang tepat.
“Dan orang-orang yang berjihad
untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka
jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik”S29 Al-‘Ankabut 69)
Ibnu Katsir mencatat hadis Ibnu Abi
Hatim dari Ibnu ‘Abbas bahwa Jihad itu
pertempuran yang menyeluruh mencakup semua masalah-masalah dalam hidup.
Dan lebih lanjut dijelaskan sbb:
Makna dan maksud lafal jihad ialah
“Sangat tekun Lillahi Ta’ala, menekan hawa nafsu mengatasi hambatan, melawan setan dan bala tentara setan, orang
kafir yang menyerang, sehingga jihad itu
mencakup seluruh lahan kehidupan”.
Jihad yang sebenarnya ialah jihad dengan
tangan, dengan lisan, dengan hati bahkan sampai usaha yang paling sederhana dapat dimasukkan jihad,
jika dikerjakan dengan kesungguhan yang maksimal.
Jihad
dengan hati ialah suka duka hati memegang teguh iman; Jihad hati, jihad
lisan difahamkan dari hadis Nabi Saw:
قَالَ عَبْدُاللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا يَقُولُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ
نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ (رواه البخاري 2728 و مسلم 4623)
“'Abdullah bin 'Amru r.a. berkata: "Datanglah seorang laki-laki
kepada Nabi Saw lalu dia meminta izin untuk ikut berjihad. Maka Nabi Saw bertanya: "Apakah kedua orang tuamu
masih hidup?" Laki-laki itu menjawab: "Iya". Maka beliau
bersabda: "Kepada keduanyalah kamu berjihad (berbakti) "(HR Bukhari
no. 2728 dan Muslim no. 4623).
Beberapa amalan
sederhana dapat menjadi jihad, berdasarkan hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ
كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ الْقَائِمِ اللَّيْلَ الصَّائِمِ
النَّهَارَ( رواه البخاري 4934)
“Dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi Saw bersabda: "Orang
yang memberi kecukupan kepada para janda dan orang-orang miskin atau orang yang
berdiri menunaikan shalat malam (Qiyamullail) dan berpuasa siang harinya",
maka ia seperti halnya seorang mujahid di jalan Allah (HR Bukhari no. 4934).
(3) Perkembangan dan arah
tujuan jihad.
Jihad digerakkan oleh Nabi Saw mulai awal masa hijriyah, yaitu
berwujud gerakan dakwah yang
mengkhususkan pembinaan mental untuk berbuat adil dan penyamaan derajat
social-umat selain takwanya, yaitu antara penguasa dengan orang-awam, bangsawan
dengan kaum pariya, pakar dengan kaum bersahaja, kyai yang zuhud dengan santri biasa, antara hamba dengan tuan
Rasulullah Saw. bersabda dalam hadis
riwayat Ahmad:
عَنْ أَبِي نَضْرَةَ حَدَّثَنِي مَنْ سَمِعَ خُطْبَةَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَسَطِ أَيَّامِ
التَّشْرِيقِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ
وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا
لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ
عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ أَيُّ يَوْمٍ هَذَا قَالُوا يَوْمٌ
حَرَامٌ ثُمَّ قَالَ أَيُّ شَهْرٍ هَذَا قَالُوا شَهْرٌ حَرَامٌ قَالَ ثُمَّ قَالَ
أَيُّ بَلَدٍ هَذَا قَالُوا بَلَدٌ حَرَامٌ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ
بَيْنَكُمْ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ وَلَا أَدْرِي قَالَ أَوْ
أَعْرَاضَكُمْ أَمْ لَا كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي
بَلَدِكُمْ هَذَا أَبَلَّغْتُ قَالُوا بَلَّغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ )رواه
احمد 22391)
“Abu Nadhrah telah
menceritakan kepada kami orang yang pernah mendengar khutbah Rasulullah
Saw pada
hari tasyriq, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia! Rabb kalian
satu, dan ayah kalian satu, ingat!
Tidak ada kelebihan bagi orang
Arab atas orang ajam (non Arab) dan
Tidak ada kelebihan bagi orang
‘ajam atas orang Arab,
Tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah
atas orang berkulit hitam,
Tidak ada kelebihan bagi orang
berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan.
Apa aku sudah menyampaikan?" mereka
menjawab: Rasulullah Saw telah menyampaikan.
*Rasulullah Saw bersabda:
"Hari apa ini?" mereka menjawab: Hari haram.
*Rasulullah Saw bersabda:
"Bulan apa ini?" mereka menjawab:
Bulan haram.
*Rasulullah Saw bersabda:
"Tanah apa ini?" mereka menjawab:
Tanah haram.
*Rasulullah Saw bersabda:
" Allah mengharamkan darah dan harta kalian diantara kalian (aku (Abu
Nadhrah) berkata; Aku tidak tahu apakah beliau menyebut kehormatan atau tidak)-
seperti haramnya hari kalian ini, di bulan ini dan di tanah ini."
Rasulullah Saw bersabda: "Apa aku sudah menyampaikan?" mereka menjawab:
Rasulullah Saw telah menyampaikan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam
bersabda: "Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir"(HR Ahmad no.22391).
Allah berfriman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ
لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ
تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ
اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (المائدة 8)
“Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan"(S 5
Al-Maidah 8).
Kita semua harus bersiap-siap
menghadapi lawan yang menghambat agama
Allah, baik yang kelihatan maupun yang tidak terlihat, firman Allah:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا
اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ
اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ
يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَاتُظْلَمُونَ(الانفال 60)
”Dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh
Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah
niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan)”(S8 Al-Anfal 60).
Islam tidak menerapkan dakwah dengan mengedepankan
masuk Islam-nya obyek sasaran dakwah, tetapi
yang lebih dahulu dilakukan ialah pembinaan mental umat masyarakat
supaya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, sosialisme, HAM. Jika musuh melawan dakwah Islam dengan
kekerasan dan senjata maka berlakulah firman Allah, pembalasan perang
dengan perang menurut aturan hukum
perang dalam Islam:
«وقاتلوا في سبيل الله الذين يقاتلونكم
ولا تعتدوا»(البقرة 190)
“Dan perangilah di jalan Allah
orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas,
karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”(S2
Al-Baqarah 190).
(4) Pedoman untuk hubungan orang Islam dengan orang kafir
Asas dasar komunikasi dalam kontak hubungan orang Islam dengan
orang kafir atau yang mana saja itu ialah keadilan dan kebajikan, kecuali jika mereka mendahului
perang dan permusuhan. Jika lawan mendahului perang dan permusuhan maka
syari’at Islam memerintahhkan jihad dengan perang melawan mereka. Allah
berfirman:
“ Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu
jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan"(S 5 Al-Maidah 8).
Imam Syihabuddin al-Qarafi menjelaskan
bahwa yang dimaksud berbuat kebajikan di dalam Qs5a8 ialah kebaikan bukan
mencintai mereka sampai batin; Boleh saja orang Islam menaruh kasihan atas
kelemahan, kemelaratan, derita kelaparan, pemberian pakaian kepada mereka
yang tidak berpakaian. Orang Islam dilarang menaruh kasihan kepada
mereka karena takut, karena merasa
rendah diri, sebab ancaman mereka,
tetapi karena hak hak, kebajikan atasan
kepada bawahan selama masih termasuk Al-Akhlaqul Karimah.
(5) Tujuan dan arah jihad
Tujuan dan arah jihad ialah agar umat
manusia itu tunduk taat kepada Hukum
Allah. Allah berfirman di dalamAl-Quran:
فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ
يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآخِرَةِ وَمَنْ يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا ()وَمَا
لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ
وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ
هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا
وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا ()الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ
فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا ( النساء٧٤- ٧٦)
74.Karena itu hendaklah
orang-orang yang melepas kehidupan (kesenangan) dunia dengan memilih (pahala)
akhirat. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh
kemenangan Maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.
75.Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela)
orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang
semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang
zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami
penolong dari sisi Engkau!”.
76.Orang-orang yang beriman
berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut
(kemusyrikan), sebab itu perangilah pemuja-pemuja syaitan itu, karena
sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah” (S4 An-Nisa` 74-76).
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan
Allah, mereka itulah orang-orang yang benar”(S49 Al-Hujurat 15).
BAB DUA
Jihad fi Sabilillah dan Perang
Sabil
Apa kaitan antara Jihad fi Sabilillah dengan Perang-Sabil?
Jawaban hipotetis: Perang-Sabil itu sebagian dari Jihad fi Sabilillah;
Beda antara keduanya yaitu bahwa Jihad
itu puncak semangat semua
perjuangan untuk mentaati hukum Allah
mencakup seluruh lahan kehidupan manusia.
Adapun Perang-Sabil itu jihad dalam arti seperti pengertian ini, jika jihad tadi
ini mendapat perlawanan dengan persenjataan perang, maka jihad harus dilakukan dengan perang lengkap
dengan peralatan -perang juga
sehingga dapat mengalahkan musuh
tersebut. Lebih lanjut adalah sbb:
(1) Makna Sabilillah
Istilah jihad itu didalam
Al-Quran selalu digandeng dengan lafal Sabilillah, sehingga maknanya secara
awam sama dengan Perang Sabil. sedangkan Jihad fi Sabilillah artinya berjuang
sekuat-kuatnya menjunjung tinggi agama Allah.
Dalam bahasa Indonesia lebih
terkenal dengan Perang Sabil yang
asalnya dari bahasa Arab “Al-Qitalu fi Sabilillah”. Untuk “Sabiliallah” ini
perlu kita perhatikan beberapa pendapat tentang maknanya.
Adapun arti “Sabilillah” ialah jalan Allah menurut apa yang digariskan oleh Rasul Saw berjuang
لِتَكُوْنَ كَلِمَةُ
اللهِ هِيَ الْعُلْيَا
(Artinya:Menjnunjung tinggi
kalimat Allah yang Maha Mulia) dengan menyebarkan kebenaran dan keadilan,
melawan kezaliman dan musuh Allah, senada dengan makna dalam Shahih Bukhari berikut ini:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ
رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ الرَّجُلُ
يُقَاتِلُ لِلْمَغْنَمِ وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ لِلذِّكْرِ وَالرَّجُلُ يُقَاتِلُ
لِيُرَى مَكَانُهُ فَمَنْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ
كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ)رواه
البخاري 2599)
"Dari
Abu Musa radliallahu ‘anhu berkata; Datang seorang laki-laki kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: “Seseorang berperang untuk
mendapatkan ghanimah, seseorang yang lain agar menjadi terkenal dan seseorang
yang lain lagi untuk dilihat kedudukannya, manakah yang disebut fii
sabilillah?” Maka Beliau bersabda: “Siapa yang berperang untuk menjunjung
tinggi agama Allah dialah yang disebut fii sabilillah”(HR Bukhari no.2599).
# Al-Syaikh Mahmud Syaltut berpendapat bahwa makna “Fi sabilillah” itu ialah semua kepentingan umum yang tidak dinisbatkan
kepada siapa-siapa kecuali dinisbatkan hanya untuk agama Allah dan untuk kepentingan umat Islam
mencakup sarana-prasarana untuk mempertahankan kehormatan Islam sampai apa saja
yang diperlukan untuk dakwah Islam. Dengan makna ini maka dana untuk itu semua
dapat diambilkan dari bagian zakat atas nama bagian “Fi sabilillah” misalnya
seperti pembangunan masjid dan yang sejenis.
(2) Aturan Perundang-undangan
Perang
Aturan perundang-undangan Perang dalam
Islam jika terjadi perang terbuka, adalah sebagai berikut:
i.Yang diperangi hanya mereka
yang mendahului perang
Pasukan Islam hanya dibolehkan membunuh,
mengusir dan memerangi orang kafir yang telah mendahului perang, orang Islam dilarang
melampaui batas " (QS2 Al-Baqarah
190, S60 Al-Mumtahanah 8-9).
وَقَاتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ الَّذِينَ
يُقَاتِلُونَكُمْ وَلاَ تَعْتَدُواْ إِنَّ اللّهَ لاَ
يُحِبِّ الْمُعْتَدِينَ (البقرة 190)
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”(S2
Al-Baqarah 190).
Ibnu ‘Abbas , ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
dan Mujahid menyatakan bahwa Qs2a190 di
atas ini bersifat muhkam artinya berlaku
tetap.
Sedangkan Syaikh Muhammad Mutawalli
Asy-Sya’rawi di dalam kitab tafsirnya mencatat bahwa nash ini mewajibkan jihad
itu dengan niat Lillahi Ta’ala bukan mencari kekuasaan, berbuat kekejaman,
mencari tanah jajahan, obyek komersial yang keluar dari cakupan Sabilillah
membela Agama Allah.
Muhammad Rasyid Ridha dalam Al-Manar
menafsirkan ayat Qs2a190 diatas ini
mencatat sbb:
--Orang Islam dilarang melakukan perbuatan di luar
batas Sabilillah maka orang Islam dilarang membunuh (1)orang jompo,
(2)anak-anak (3) para wanita (4) orang sakit;
_Orang Islam dilarang
(1)membuat kerusakan (2)menebang pohon, (3)melakukan pembakaran dan sejenisnya.
Barang siapa melakukan pelanggaran ini
(Membunuh sembarang orang) sama dengan
menolak peraturan Islam sama dengan musuh Islam!!! (Teroris? ISIS bagaimana???)
ii.Dilarang membunh wanita, anak-anak dan sesamanya
Dalam perang maka orang Islam dilarang
membunuh wanita dan anak-anak, sebab perbuatan ini sudah melanggar batas,
padahal Allah melarang berbuat perbuatan yang melanggar batas.
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه أَخْبَرَهُأَنَّ امْرَأَةً
وُجِدَتْ فِي بَعْضِ مَغَازِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقْتُولَةً
فَأَنْكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَتْلَ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ (رواه البخاري3279 ومسلم -2791)
“Bahwa 'Abdullah bin
‘Umar r.a. mengabarkan kepadanya bahwa ada seorang wanita yang ditemukan (dalam
keadaan terbunuh) di sebagian peperangan Nabi Saw, maka Rasulullah Saw
mengingkari pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak”(HR Bukhari no.2791,
Muslim no.3279 dan Ahmad no.2202(.
iii. Dilarang orang Islam berbuat khianat
Dilarang orang Islam berbuat khianat:
Hadis nabi Saw:
|
“Shafwan berkata, “Rasulullah Saw pernah
mengutus kami dalam ekspedisi, beliau bersabda: “Berjalanlah kalian dengan
menyebut nama Allah untuk memerangi musuh-musuh Allah. Janganlah kalian
berkhianat dan jangan pula membunuh anak-anak. Bagi seorang musafir maka ia
boleh mengusap sepatunya selama tiga hari tiga malam jika saat ia memakai
sepatu kakinya dalam keadaan suci. Dan bagi oranq yang mukim adalah sehari
semalam”HR Ahmad no. – 17400).
iv. Haram perang dalam Bulan
Haram
Haram
perang didalam bulan haram, kecuali membalas serangan musuh yang mendahuluinya. Bulan-bulan haram
ialah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Allah berfirman sebagai
berikut, firman Allah:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”(S9
At-Taubat 36).
v. Haram perang di negeri
Haram Makkah
Pasukan Islam
dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali membalas serangan musuh
yang telah memerangi lebih dahulu
ditempat tersebut” (HR Ahmad no.22391).
“Abu Nadhrah telah menceritakan kepada kami
orang yang pernah mendengar khutbah Rasulullah Saw pada
hari tasyriq, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia! Rabb kalian
satu, dan ayah kalian satu, ingat!
-Tidak ada kelebihan bagi
orang Arab atas orang ajam (non Arab) dan
-Tidak ada kelebihan bagi
orang ‘ajam atas orang Arab,
-Tidak ada kelebihan bagi
orang berkulit merah atas orang berkulit hitam,
-Tidak ada kelebihan bagi
orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan.
- Apa aku sudah
menyampaikan?" mereka menjawab: Rasulullah Saw telah menyampaikan.
* Rasulullah Saw bersabda: "Hari apa
ini?" mereka menjawab: Hari haram.
* Rasulullah Saw bersabda: "Bulan apa
ini?" mereka menjawab:
Bulan haram.
* Rasulullah Saw bersabda: "Tanah apa
ini?" mereka menjawab: Tanah haram.
* Rasulullah Saw bersabda:
" Allah mengharamkan darah dan harta kalian diantara kalian aku (Abu
Nadhrah) berkata; Aku tidak tahu apakah beliau menyebut kehormatan atau tidak)-
seperti haramnya hari kalian ini, di bulan ini dan di tanah ini."
Rasulullah Saw bersabda: "Apa aku sudah menyampaikan?" mereka
menjawab: Rasulullah Saw telah menyampaikan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
salam bersabda: "Hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak
hadir"(HR Ahmad no.22391).
vi. Perang اarus berhenti, jika sudah aman
Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi
dan tidak ada lagi kerusuhan maka diwajibkan untuk berhenti berperang”(S2
Al-Baqarah 193).
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak
ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika
mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali
terhadap orang-orang yang lalim”(S2 Al-Baqarah 193)
vii. Berperang Lillah Ta’ala
sesuai hukum Allah
Berperang Lillah Ta’ala persis hukum yang
diperintahkan (S22 Al-Hajji 39-40).
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا
وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ()الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ
دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ
النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ
فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ
اللّه لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
(الحج 39-40)
“Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari
kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata:
"Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah
dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi
dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.”(S 22 Al-Hajji 39-40)
@Ar-Razi Fakhruddin mencatat
bahwa perang dalam Islam bukan hanya membela agama Islam tetapi mencakup semua
tempat ibadah. Tercatat bahwa Rasul Saw mengirim surat yang senada dengan makna dimaksud.
@‘Umar bin Khaththab pernahmemberi perlindungan peribadatan kepada para pendeta Nasrani
Al-Quds.
@Selanjutnya system pembayaran
Jizyah merupakan tanda bukti adanya perlindungan Islam kepada mereka yang tidak
mau masuk agama Islam tetapi dilindungi oleh pemerintah Islam. Demikian yang
sudah dilakukan oleh Khalid binWalid, ‘Amru
bin‘Ash,‘Abdurrahmanbin‘Auf,Mu’awiyah.
viii. Perlindungan kepada
peminta suaka
Orang Islam wajib melindungi orang-orang musyrik
yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim (S9 At-Taubat 6).
ix. Dilarang
melakukan mutilasi&menyiksa mayat
Orang Islam haram melakukan mutilasi(menyiksa
mayat):
انْ أَنَسٍ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحُثُّ فِي خُطْبَتِهِ عَلَى الصَّدَقَةِ وَيَنْهَى عَنْ
الْمُثْلَةِ (رواه الترمذي 3979)
“Dari Anas ia berkata adalah
Rasulullah Saw menganjurkan di khutbahnya untuk melakukan sedekah dan melarang
dari memotong-motng mayat"(HR An-Nasai no.3979, Tirmidzi no.1542, Abu Dawud no.2293 dan Ahmad no.
19001).
@ Ringkasnya
Peraturan Perundang-undangan Perang dalam
Islam jika terjadi perang terbuka,
adalah sebagai berikut.
1. Yang diperangi hanya mereka
yang mendahului perang (S2 Al-Baqarah 190, S60 Al-Mumtahanah 8-9;HR Ahmad
no.22391;S2 Al-Baqarah 190, S60 Al-Mumtahanah 8-9.
2. Dilarang membunh wanita, anak-anak dan sesamanya(HR Bukhari
no.2791, Muslim no.3279 dan Ahmad no.2202).
3. Dilarang orang Islam
berbuat khianat(HR Ahmad no. – 17400).
4. Haram perang dalam Bulan
Haram (S9 At-Taubat 36).
5. Haram perang di negeri
Haram Makkah (HR Ahmad no.22391).
6. Berperang hanya terhadap
apa yang diperintahkan oleh Allah, tidak
boleh lebih dari padanya(S22 Al-Hajji 39-40).
7. Perang harus berhenti, jika
sudah aman, tidak ada perlawanan (S2 Al-Baqarah 193).
8. Berperang harus Lillah
Ta’ala, tidak ada niat lain (S 22 Al-Hajji3940, S9 At-Taubat 6).
9.Dilarang melakukan mutilasi&menyiksa mayat(HR
An-Nasai no.3979, Tirmidzi no.1542, Abu
Dawud no.2293 dan Ahmad:no. 19001).
.
(3)Perang Sabil itu bukan teorrisme
(3)Perang Sabil itu bukan teorrisme
Dapat diperhatikan dari pedoman-aturan Perang dalam Islam yang
melarang membunuh wanita, anak-anak, orang tua, orang jompo, orang sakit dan
yang sama itu”((HR Bukhari no.2791, Muslim no.3279 dan Ahmad no.2202).
Demikian juga Hukum Qishash dalam Islam
menetapkan bahwa orang Islam yang membunuh atau melukai orang tanpa alasan yang
benar harus dihukum qishash(Derita yang persis-sama):
1. Qishash pembunuhan
ditetapkan bunuh atas orang yang membunuh (menghilangkan nyawa), bahkan qishash
terhadap siapa yang melukai (mencukil) mata, memotong hidung, memotong telinga,
mencabut gigi dan melukai bagaimanapun juga
wajib diterapkan qishash luka yang sama atas pelaku pidananya (Al-Quran
S5 Al-Maidah 45).
2. Barang siapa membunuh
seorang mukmin di dalam Negara yang terikat perjanjian persahabatan dengan Islam
maka hukumannya memerdekakan seorang budak mukmin dan membayar tebusan (sesuai
dengan kehormatan korban), jika tidak terlaksana dapat diganti dengan puasa dua
bulan kontinu dan bertobat kepada Allah (QS5 Al-Maidah 92-93).
3. Jika pembunuhan ini
karena tersalah, keliru atau tidak sengaja maka pembunuh wajib membayar
fidyah seimbang dengan derajat manusia (terbunuh) dan membayar
hiburan kepada keluarga korban.
Bahkan Islam menetapkan harus berbuat
baik dan adil kepada orang non muslim yang tidak meyerang, Allah
berfirman-terjemahnya:
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada
emerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
“Sesungguhnya Allah hanya
melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena
agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka
itulah orang-orang yang lalim”(S 60 Al-Mumtahanah 8-9).
Sayyid Thanthawi dalam menafsirkan kedua
ayat Qs60a8-9 ini, mencatat bahwa orang Islam tidak boleh memerangi orang
kafir, tidak berbuat suatu tindakan yang
mengarah kepada penderitaan orang lain, tetapi
semua harus lebih dahulu mencari
jalan dan metode yang lebih tepat,
jangan sampai melanggar kebenaran.
Para
ulama menyatakan bahwa Qs60a8-9 ini tidak mansukh, karena Al-Quran itu
berlaku universal kapan saja dimanapun juga, bahwa syari’at Islam menetapkan seorang muslim tidak boleh menyakiti orang yang tidak
menyakiti dia, tidak boleh memerangi orang kecuali mereka yang jelas-jelas
memusuhi Islam. Hal ini tergambar ketika Utusan kaum Nasrani Najran waktu
merteka menghadap Rasul Saw demikian juga terhadap utusan warga Tamim maka oleh Nabi Saw mereka
diterima dengan segala kehormatan.
(4) Perang Salib
Umat Islam telah mengalami pasang surut; Umat Islam pernah mengalami
kejayaan cukup lama, tetapi juga dapat menurun; Maka periode yang terbaik umat
Islam ialah jaman Rasulullah Saw kemudian jaman Khalifah yang empat Khulafa`
Rasyidin tetapi secara individual umat
Islam yang terbaik tidak ada batasan waktu atau tempat, hal ini tergambar dalam hadis Nabi Saw berikut:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ أُمَّتِي مَثَلُ الْمَطَرِ لَا يُدْرَى
أَوَّلُهُ خَيْرٌ أَمْ آخِرُهُ )رواه الترمدي 2795 واحمد 11878)
“Dari Anas berkata: Rasulullah
Saw bersabda: “Perumpamaan ummatku seperti hujan, tidak diketahui (apakah) yang
baik itu yang permulaan ataukah yang terakhir” (HR Turmudzi no. 2795 dan Ahmad
no.11878).
Oleh karena itu
maka umat Islam mengalami nasib naik turun dan tercatat dalam sejarah bahwa
jaman jaya-jayanya Islam dengan
kebudayaannya pernah menguasai beberapa
benua, Asia, Afrika dan Eropa, seperti
Spanyol, Bizantium, Eropa Timur, Belgrado, Budapes, Rhodes, Afrika Utara,
Suria, Palestina, Arabia, Irak, Asia Kecil, Persia, Afghanistan, Turkumenia,
Asia Tengah, Punjab, India, Bengali,
Kabul, Gujarat, dst.
Maka tahun 1096 M pecah perang salib
antara Kaum Salib melawan kaum
muslimin; menang kalah saling bergantian.
# Sebab utama timbulnya Perang
Salib ialah karena pada tahun 1071M orang Turki-Seljuk berhasil mengalahkan
Bizantium.
Perang Salib diputuskan oleh Paus Urbanus II dan diumumkan sebagai Perang
Suci melawan Islam; Secara umum
dapat dicatat bahwa Perang Salib ini pada awalnya pasukan Islam dikalahkan oleh
tentara Salib namun terakhir pasukan Islam mengalahkan tentara Salib dan
Yerusalem berada di bawah kekuasaan pasukan Islam.
Maka
sekilas dapat dibaca dalam diagram berikut:
Tahun
|
NamaPrang
|
Tokoh-Tokoh
|
Hasilnya
|
1096-1124
|
Perang Salib I
|
Godfray,Reymon
|
150.000 Kaum Salib menang
|
1144M
|
|
Imaduddin Zanki
|
PasukanIslammenang
|
1151M
|
|
Syakh Nuruddin
|
PasukanIslammenang
|
|
Perang Salib II
|
Paus EugoniusII, Louis,
Conrad
|
PasukanIslammenang
|
1187 M
|
Perang Salib II
|
Sultan Salahuddi Al-Ayubi
|
PasukanIslammenang
|
1189M
|
Perang Salib III
|
PasukanIslammenang
|
|
1192M
|
Perdamaian
|
|
Or,Kristiani boleh
masukBaituMaqdis
|
1219 M
|
Perang Salib IV
|
Frederick II
|
Kaum Salibmenang masuk Mesir
|
1247 M
|
Perang salib IV
|
Pas.Islam menang dapat
merebut Palestina
|
|
1291 M
|
Perang Salib IV
|
|
Pasukan Islam
Menangmenguasai Palestina
|
Tetapi kaum Salib bersama-sama dengan
Zionis melalui persiapan yang cukup lama
Kaum Salib meneruskan Perang ini lagi melalui ideologi dan politik
imperialisme-kolonialisme langsung atau
tidak langsung berhasil menguasai dan
menjajah ex negara-negara Islam.
(5) Serangan melawan
Islam
Melalui kelebihan dan kemajuan IPTEK
kaum Salib maka kemudian mereka membuat program atas nama politik colonial
negaranya, melalui anak didik bangsa
pribumi kaum Salib berhasil mencelup mereka dengan ajaran penjajah Barat. Tidak
puas dengan menjajah, maka secara tidak
langsung kaum Salib itu begerak
dengan payung PBB untuk memerangi umat
Islam. Dengan mengeluarkan berbagai macam
resolusi Dewan Keamanan PBB, mereka melakukan serangan militer, embargo
ekonomi dan tekanan politis kepada negara-negara Islam.
Embargo ekonomi mereka paksakan terhadap
kaum muslimin Irak, Afghanistan, Sudan, Libia; Pembantaian terhadap kaum
muslimin baik secara langsung maupun tidak langsung dilakukan di Palestina,
Sudan, Lebanon, Somalia, Bosnia Herzegovina, Kosovo, Macedonia, Chechnya,
Kashmir, Patani, Timor Timur, Poso, Ambon, Maluku Utara, dan lain-lain. Jutaan
kaum muslimin mereka bunuh, jutaan lainnya mereka paksa menjadi pengungsi yang
terkatung-katung.
Tercatat di bawah ini pernyataan kaum
Salib masa kini:
~~Penasehat mantan presiden AS
Lyndon B. Johnson untuk urusan Timur Tengah (1967), mengatakan bahwa garis besar politiknya adalah konfrontasi antara kebudayaan nasrani
melawan peradaban Islam sejak dahulu
sampai sekarang.
~~Ex Menteri Luar Negeri
Perancis, Moshe Vido, saat menerima kunjungan konfirmasi anggota parlemen Perancis
sehubungan perang yang meletus di Marakisy, Maroko, mengatakan," Ini
adalah perang kaum-Salib melawan Bulan
Sabit.
~~Menteri Luar Negeri Inggris,
Lewit George, beberapa waktu yang lalu menyambut kemenangannya dalam perang
pihaknya di Afrika sebagai Perang Salib
yang terakhir.
~~Jendral Joffre Komandan
pasukan Perancis dalam perang dunia I (1918M) menanggapi Perang Dunia I itu
sebagai perang salib. Setelah mengalahkan pasukan Islam di luar kota Damaskus,
Jendral Joffre mengunjungi makam Shalahudien Al-Ayubi dan menginjakkan kakinya
atas makam Shalahudien, sambil
mengejek,"Lihatlah; Ini kami
datang, hai Shalahudin !!! (Shalahuddin penglima Islam dalam Perang Salib yang berhasil merebut
kembali Yerusalem tahun 1187M mengalahkan Salibis).
~~Saat kota Al-Quds jatuh ke
tangan tentara Israel tahun 1967 M, Randolf Churchil dari Inggris
mengatakan," Sejak dahulu, pembebasan Al-Quds dari kekuasaan Islam
merupakan mimpi kaum Masehi dan Yahudi. Kini Al-Quds tidak akan pernah kembali
kepada orang-orang Islam, dalam perundingan apapun juga antara orang-orang
Islam dan Yahudi di masa mendatang.
~`Gardener berkata : Perang
salib bukan bertujuan untuk menyelamatkan Al-Quds, melainkan untuk
menghancurkan Islam.
(6) Jika
Iman dikalahkan oleh nafsu keduniaan
Jihad akbar dapat diartikan “Menaklukkan dan mengendali- kan
hawa nafsu (harta,tahta, wanita). Kenyataan sekarang ini ternyata apa yang
dahulu dibayangkan oleh Rasul Saw. dalam hadis riwayat Abu Dawud no.3745 terurai diatas betul-betul sudah terjadi, bukan hanya umat Islam Indonesia
saja tetapi umat Islam seluruh dunia, bahwa umat Islam seluruh dunia sekarang
sedang menjadi AMBENG atau “Gunungan Sekaten” Grebeg Maulud dimuka kraton Ngayogyokarto dan Surokarto, maka umat Islam dan
Negara-negara Islam menjadi
“Ambeng-tersebut menjadi rayahan, diperebutkan
oleh musuh-musuh Allah melalui berbagai macam sudut; Pada setiap PEMILU
para calon DPR atau Kepala Daerah/Negara
berebut “blusukan” ke pesantren, sowan kyai, sampai Umrah ke Makkah, guna untuk merebut politik umat Islam dan
negera-negara Islam, tetapi setelah terpilih mereka berbalik menterlantarkan
Islam dan umatnya. Faktor yang menyebabkan nasib terlantarnya Islam ini ialah
karena baik yang memilih maupun yang
dipilih sudah dibelenggu mental “Al-wahnu” (Motoduwiten&Takut jihad).
Ketika IMAN(jihad) sudah tidak
diunggulkan atau bahkan dilepaskan ditukar dengan harta keduniaan
(motoduwiten&takut mati) maka saat inilah umat Islam dan negara –negara
Islam menjadi ambeng menjadi
rebutan kaum Non Muslim.
Beberapa kali negara Zionis dan Negara
Non Muslim berhasil menundukkan PBB dan atas nama PBB berhasil
menghancurkan negara-negara Islam Irak, Afganistan dan telah menguasai negara-negara Cehniya, Mesir, Syria, Yaman,
Libiya, Sudan dan lain-lain tunduk kepada kemauan mereka.
Jika
orang Islam sudah mengutamakan harta keduniaan dan berwatak
materialistis maka Allah akan melenyapkan potensi mereka ini menjadi
warga&Negara terjajah melalui
proses perebutan kekuasaan politik dan
ekonomi oleh musuh-musuh Allah.
Secara halus Allah berfirman
terjemahnya sbb:
‘Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui(S5
Al-Maidah 54).
(7) Penaklukan Dunia Islam
O.Hasyim dalam bukunya “Menaklukkan
Dunia Islam” mencatat beberapa peristiwa sebagai berikut:
~Gladstone dari Inggris
mengatakan: “Right or wrong my country”
Hantam dulu urusan belakang pokoknya untuk negeriku!!!
~Hitler: Deutschland
UberAlles, Jerman di atas semua bangsa.
~Th. 1499 Kardinal Jimernes
mencatat ada tiga juta kaum muslimin dibunuh, disiksa, diusir dari Spanyol.
~Th.1493 M:Paus Alexander
ke-6 membagi dunia menjadi dua, separoh
untuk Spanyol(Kristen) separoh lagi untuk Portegis (Katholik);
~Th.1630 M=1246 H Perancis
masuk ke Sahara Barat;
~Abad 19 Masehi dikobarkan
politik Imperialis dengan keahlian para tokohnya spesialis dalam bidang
masing-masing yaitu:1) Sir George Grey. 2)Joseph Chamberlain, 3) Livingstone,
4)Zwemmer, 5)Cercil John Rhodes, 6)Henry Morton Stanley. 7)Rudyard Kipling, 8)
John Seely dan masih banyak lagi.
~Beberapa-daratan mayoritas Islam dijajah oleh kaum Imperialis,
yaitu:
~Th. 1805 Ceylon, 1862 Logos,
Ghana,Azerbaijan dijajah Inggris;
~Th.1838 Inggris
menduduki Aden, Selat Airmata, Socotra,
Muscat,Bahren, Pantai Persi.
~Th.1854 Asia Tengah dijajah Rusia.
~Th.1872 Pantai Gading dijajah
Inggris;
--Th.1876 Uzbekistan
--Th.1886 Turkmenioa dijajah
Rusia;
--Th.1875M=1274 H- Inggeris
menjajah India, kerajaan Moghol atau
Taimuriah;
--Th.1882M=1300H Inggeris
menguasai Mesir;
--Th.1920=1338H Perancis menguasai
Syria dan Lebanon. (14)
--Th.1918 Inggris menguasai Palestina saat Turki kalah
dalam Perang Dunia ke-I, kemudian tahun 1948 Palestina dihadiahkan oleh Inggtis
kepada Israel.
(8) Studi Islamologi
Perang
ideologi dan konfrontasi kebudayaan, tidak terbatas hanya dengan pedang, peluru
kendali, bom nuklir saja, tetapi Perang Salib itu sekarang mereka lancarkan
melalui pemikiran akademis melalui penelitian, metodologis-ilmiah, Islamologi
sampai semua ilmu ke-Islaman bahkan sampai inti sumber agama Islam
Al-Quran dan hadis, sebagian dari
persaingan dalam mendalami Ilmu Al-Quran dan Hadis ini kita sepertinya
dikalahkan oleh para pakar orientalis kaum Salib berikut:
A. Pakar IlmuQur’an
Pakar
Orientalis yang menekuni Studi Al-Quran ialah:
(1) Arthur J. Arberry,
(2)Gustav Flugel (3) Richard Bell,
(4)William Muir (5). Regis Blachere, (6) Ignaz Goldziher; Mereka telah menulis
ilmu-ilmu Al-Quran cukup mendalam, misalnya buku kitab Madzahibut Tafsir,
Al-Qur’an dan Qiraat Tujuh, periodisasi turunnya Al-Quran, tafsir surat-surat
atau judul-judul tertentu Al-Quran, penyusunan surat-surat Al-Quran dalam
mushaf.
B. Pakar Ilmu Hadis
Pakar Orientalis yang menekuni Ilmu hadis
ialah:
(1) C. Snouck Hurgronje, (2) Alfred Guillaume,
3) David Samuel Margoliouth, (4) Henri Lammens, (5) Reinhart, (6) H.A.R. Gibb,
(7) Carl Brockelmann, (8) Winsink, mereka menulis ilmu hadis sangat mendalam
misalnya: The Legacy of Islam (1931), Islamologi, Kamus hadis dan Geschichte des Arabischen Literature dst.
Kaum orientalis tersebut diatas hampir semua berusaha menjelek-jelekkan
Islam, kecuali sebagian kecil yang jujur dan obyektif, seperti: (1)George Sale ( 1736M) dan yang sefaham. (2)
Voltaire (1778M), (3)Wofgang von Goethe (1832M), (4)Eduard Gibbon(1736M),
(5)George Bernard Shaw, (6)Thomas Carlily, (7)R.Bosworth Smith (1876M),
(7)Napoleon Bonaparte, merupakan kaum
orientalis yang cenderung memuji Islam atau
netral dan obyektif yang
menyanggah orientalis yang berwatak negatif sebelumnya. Sayang sekali banyak
hasil penulisan kaum orientalis tersebut banyak yang dijadikan buku pegangan
kuliah di berbagai perguruan tinggi Islam di mana-mana.-
(9) Pemimpin ISIS ternyata
agen MOSSAD-Israel,
Berita terkini sejumlah media asing a.l. “Feteran to day”: mengabarkan bahwa
Pimpinan ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi, adalah orang Yahudi asli tulen.
Yang paling megejutkan ialah bahwa:
Sejatinya Pimpinan itu adalah agen Mossad (Dinas Rahasia Neraga Israel); Nama asli Al-Baghdadi ialah Emirdas Baash
alias Simon Elliyot alias Eliyas Shimon.
Lahir dari bapak Yahudi dilatih
direkrut oleh Mossad untuk membuat
kekacauan di Timur Tengah serta perang urat syaraf terhadap bangsa Arab dan
masyarakat Islam; Hal ini makin mnguatkan bocoran rahasia dari Eduward Noden
mantan agen Dinas Rahasia Amerika
Serikat, yang menyebut ISIS sebenarnya adalah bentukaan inteligen Amerika,
Ingrris dan Israel.
Mereka menciptakan sebuah organisasi
militer yang mengklaim kekhafihan Islam dengan Abu Bakar Al-Bghadadi sebagai khlifah
untuk menarik teroris dari seluruh dunia bergabung di dalamnya. Bukti nyata
ISIS adalah betukan Israel makin kuat, ketika organisasi miliyter ini justru
mnyerang Negara Arab yang sedang kacau, misalnya Irak, Syria;
ISIS sudah menguasai sebagian wilayah Siriya dan Irak,
Di Syria mereka mendirikan pusat
pemerintahan dan berhasil menguasaai kota besar Mausul di Irak; Mereka
mengkalim sebagai organisasi militer Islam, kelompok ini meledakkan makam nabi
Yunus, mengancam akan meledakkan Ka’bah al-Mukarramah.
ISIS tidak tertarik membantu perjuangan
Palestina, saat ini sedang diserang Israel mati-matian.
Parahnya di Indonesiia ISIS
mendapat simpati orang dan langsung
mendaftar diri sebagai Sukwan pengikut
ISIS; Tanpa menyelidiki mencari kebenaran
infiormasi tentang ISIS; sedikitnya 56
orang Warga RI menjadi anggota ISIS(Dari Buku Menyingkap Fitnah –Hj.Irene
Handono).
(10) Pembakaran Masjid Tolikara
)Kronologi kejadian(
Menurut Kapolres Tolikara, AKBP Suroso
Insiden bermula ketika sekitar
150 orang mendatangi lokasi Shalat Ied di Lapangan Koramil dan menuntut umat
Islam agar segera membubarkan diri. Perintah pembubaran itu disertai dengan
pelemparan batu.
”Pada takbir ketujuh, kami Danramil
langsung membubarkan maka Shalat Id tidak dilanjutkan. Langsung mundur semua ke
Koramil. Setelah itu para pendemo masih
melempari batu kepada jamaah. Saya (Dantramil) memegang megafone, belum ada
tembakan. Saya (Dantramil) perintahkan pendemo mundur,” kata AKBP Suroso.
Sewaktu jemaah Shalat mundur, terdengar suara tembakan di Kampung Giling
Batu."Setelah ada tembakan, pendemo
yang berjumlah 150-an orang maju lagi. Lalu ada penambahan oleh pendemo,
sampai kami tidak bisa menghitung lagi. Mereka semakin brutal,” kata AKBP
Suroso.
Para
pedemo marah kemudian membakar kios-kios dan api turut melalap MUSHOLLA yang
berada di tengah kompleks kios-kios yang
terbakar. Bupati Tolikara, Usman
Wanimbo, mengakanu pembakaran itu benar terjadi.
Adapun dari jemaah yang
mengikuti shalat Ied, tidak ada korban. angan Koramil.
(11)Selebaran gelap
Sebelum perusuh yang menyerang jamaah
shalat Ied ternyata mereka membawa selebaran dari Gereja Injili Di Indonesia
(GIDI) yang mendesak umat Islam di Tolikara bersembahyang di dalam musala dan
tidak memakai pengeras suara.
Desakan itu dikemukakan sehubungan
dengan kegiatan seminar dan kebaktian tingkat internasional GIDI dari 13 Juli
hingga 19 Juli 2015.
Pendeta Socrates Sofyan Yoman dari GIDI
mengaku pihaknya memang menyebarkan selebaran itu kepada umat Muslim di
Tolikara.
“Surat edaran GIDI memang benar. Salat
Ied seharusnya dilakukan di mushalla, bukan di ruang terbuka, serta tidak
menggunakan pengeras suara,” katanya kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome
Wirawan.
Namun, dia berkeras bahwa tindakan massa
yang mendatangi lokasi pelaksanaan salat Ied di Lapangan Koramil dan diikuti
pembakaran tidak bisa dibenarkan.
Pendeta Socrates Sofyan Yoman
dari GIDI mengaku pihaknya memang menyebarkan selebaran itu kepada umat Muslim
di Tolikara, katanya kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende
berjanji akan melakukan penyelidikan terkait insiden pembakaran mushalla saat
umat Islam tengah menunaikan salat Ied di Kabupaten Tolikara, pada Jumat
(17/07) lalu.
Pernyataan itu dikemukakan Irjen Pol
Yotje Mende dalam pertemuan dengan Bupati Tolikara, Usman Wanimbo, Kapolres
Tolikara AKBP Suroso, serta para pemuka agama guna membahas insiden di
Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara.
“Kami akan lakukan
penyelidikan secara profesional. Kami harus selidiki karena banyak yang membawa
senjata,” kata Yotje dalam pembicaraan yang diikuti kontributor BBC Indonesia,
pada Sabtu (18/07).
BAB TIGA
Zuhud dan militan
Bagaimanakah gerak-usaha kita dalam Jihad dijaman yang
sekarang ini? Jawaban hipotetis: Dengan
berakhirnya Perang-Salib tahun 1292M
yang dimenangkan orang Islam, maka kaum Salib melanjutkan
Perang Salib th 1292 dahulu itu
digalakkan lagi lebih agressip sesudah jatuhnya Daulat Turki Usmani
tahun 1924M. Mereka menuntut balas dari kekalahan Perang Salib
1090-1292M dahulu itu bukan dengan peralatan perang saja, tetapi mereka
gerakkan apa yang dinamakan “Konfrontasi Kebudayaan” yang terkenal dengan
“Ghazwul-Fikri”; Ghazwul-Fikri ialah
Perang Kebudayaan; Maka
sekarang wajib kita Perang dalam
“GHAZWUL FIKRI’ dengan bermental baja melaksanakan Perang-Kebudayaan itu
maksimalisasi semangat Jihad fi Sabilillah
sebab musuh kita sekarang ini sudah di depan kita, bahkan sudah masuk ke
dalam rumah yang paling dalam yang gelap berupa Internet, computer, TV,
HP,Tablet dan semua peralatan yang terlalu canggih, yang isinya ialah ajakan
setan untuk maksiat, menentang agama Allah. Lebih rinci itu sbb:
(1) Melawan “Al-Wahnu”
Berusaha sungguh-sungguh maksimalisasi
Jihad melalui jalan “Shirathal Mustaqim” jalan Allah jihad fi Sabilillah.
Khususnya: melawan watak materialistis menuju jiwa yang “Zuhud”- Menjadi
manusia “Pemberani”, berjuang sampai
titik darah penghabisan dalam jihad fi sabilillah.
Umat Islam sekarang ini jatuh tertindih
tangga menjadi mangsa atau bahan pakan
kaum imperialis, kolonialis yang anti Islam.
Pernah Rasulullah Saw
membayangkan nasib umat sepeninggal beliau maka dalam hadis riwayat Abu Dawud
no.3745 ini disebut-sebut umat Islam akan mengalami nasib yang paling jelek, sampai kehabisan daya,
sudah tidak ada mujahid fi sabilillah, tidak ada imam yang mengikuti tuntunan
Rasulullah Saw. Hadis Nabi Saw:
Artinya: “Dari Tsauban dia berkata bahwa
Rasulullah Saw. bersabda: “Bangsa-bangsa non muslim diramalkan kelak akan mengroyok umat Islam persis
seperti rebutan tumpeng yang diperebutkan oleh orang banyak;
Maka salah seorang sahabat bertanya:
“Apakah umat Islam ketika itu hanya sedikit? Beliau menjawab: “Tidak!!! Bahkan
kalian berjumlah banyak sekali, tetapi
bagaikan buih air bah dan Allah
melenyapkan rasa takutnya musuh Islam dari dalam hati mereka sekaligus Allah
akan mencampakkan “Al-Wahnu” ke dalam
hati kalian”
Salah seorang sahabat bertanya:
“Apakah yang dimaksud dengan Al-Wahnu itu? Beliau menjawab: : Al-Wahnu ialah
cinta kepada harta dunia dan takut mati”(HR Abu Dawud no.3745 dan Ahmad 121363).
Catatan: Al-Wahnu dapat
difahamkan sama dengan” Materialistis” dan “Takut Jihad” lawannya ialah Zuhud
dan pemberani =militan dalam Jihad.
Hadis Rasulullah Saw yang
sejalan:
“(Dari) Abu Idris Al Khawlaniy bahwa dia mendengar Hudzaifah bin
Al Yaman berkata; "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Saw tentang
perkara-perkara kebaikan sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan
karena aku takut akan menimpaku.
(1)Aku bertanya; "Wahai
Rasulullah, dahulu kami berada pada masa Jahiliyyah dan keburukan lalu Allah
mendatangkan kebaikan ini kepada kami, apakah setelah kebaikan ini akan datang
keburukan?". Beliau menjawab: "Ya".
(2)Aku bertanya lagi;
"Apakah setelah keburukan itu akan datang lagi kebaikan?". Beliau
menjawab: "Ya, akan tetapi di dalamnya ada "dukhn" (kotorannya)
".
(3) Aku bertanya lagi; "Apa
kotorannya itu?". Beliau menjawab: "Yaitu suatu kaum yang memimpin
tanpa mengikuti petunjukku, kamu mengenalnya tapi sekaligus kamu ingkari".
(4) Aku kembali bertanya;
"Apakah setelah kebaikan (yang ada kotorannya itu) akan timbul lagi
keburukan?". Beliau menjawab: "Ya, yaitu para penyeru yang mengajak
ke pintu jahannam. Siapa yang memenuhi seruan mereka maka akan dilemparkan
kedalamnya".
(5)Aku kembali bertanya;
"Wahai Rasulullah, berikan sifat-sifat (ciri-ciri) mereka kepada
kami?". Beliau menjelaskan: "Mereka itu berasal dari kulit-kulit
kalian dan berbicara dengan bahasa kalian".
(6) Aku katakan; "Apa
yang baginda perintahkan kepadaku bila aku menemui (zaman) keburukan
itu?". Beliau menjawab: "Kamu tetap berpegang (bergabung) kepada
jama'atul miuslimin dan pemimpin mereka".
(7)Aku kembali berkata;
"Jika saat itu tidak ada jama'atul muslimin dan juga tidak ada pemimpin
(Islam)?". Beliau menjawab: "Kamu tinggalkan seluruh firqah
(kelompok/golongan) sekalipun kamu harus memegang akar pohon hingga maut
menjemputmu dan kamu tetap berada di dalam keadaan itu (berpegang kepada
kebenaran) "(HR Bukhari no.3338 dan Muslim no.3434).
Dari bayangan Nabi Saw. ini maka kini kita memikul tugas yang
betul-betul terlalu berat dan
sulit sekali, yaitu : (1)Mengatasi kemelut,
(2)Melawan munculnya
penceramah yang mengajak manusia ke
neraka,
(3)Menghadapi juru kampanye
yang menggunakan gaya bahasa Arab yang paling fasih (Bahasa Arab- Riyadh),
segala-galanya sangat mirip persis
sekali dengan juru dakwah atau muballigh yang asli yang benar-benar
mengikuti hidayah Allah dan tuntunan Rasulullah Saw.
Umat Islam menjadi bancaan atau kenduri
musuh-musuh Allah persis seperti “Gunungan-Sekaten” yakni tumpukan makanan
diperebutkan penonton perayaan Sekaten
Maulud di muka Masjis Besar Ngayogyokarto-Surokarto; Yang demikian ini sudah
dibayangkan oleh Rasulullah Saw dalam
hadis riwayat Abu Dawud bo. 3745 dan Ahmad no.121363 di atas.
Semua ini sebabnya ialah karena
Al-Wahnu yaitu otak yang
materialistis dan takut jihad=takut mati; Hal ini memang bertentangan
dengan ajaran Islam; Karena Islam menekankan kepada Jihad=Berjuang mati-matian,
penuh iman, takwa dan amal soleh, hidup hanya ingin mencari ridho Allah dengan
menabur karya penuh jasa membuat bahagia
semua manusia sampai yang fakir melata.
Adapun ikhtiar untuk membangkitkan umat
Islam dari runtuh dan terjerumusnya umat Islam sampai tertindih tangga sehingga menjadi warga&negara
terjajah oleh Negara kolonialis, dan
di-jajah oleh kebudayaan kafir, maka
obat atau kuncinya ialah
menumbuhkan semangat jihad dan dakwah Islam mengajak umat untuk
memerangi Al-Wahnu=watak materialis&penakut.
Lawan kata Al-Wahnu dispekulasikan ialah “Zuhud dan
Pemberani”, sehingga ikhtiar untuk memerangi Al-Wahnu ialah dengan melenyapkan
nafsu materialis (motoduwiten,
mengejar tahta dan memburu wanita) sekaligus
membuang jauh-jauh rasa takut berjihad”; Maka memerangi Al-Wahnu itu sama
dengan berjiwa zuhud bahwa
kesenangan-keduniaan itu bukan tujuan tetapi sungguh usaha dan kegiatan mencari
harta/tahta/wanita itu untuk sarana-prasarana Jihad fi Sabilillah bercita-cita untuk menjunjung tinggi Asma
Allah(لاعلاء كلمة الله هي العليا ). Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw dalam hadis
riwayat Abu Dawud no.3745 dan Ahmad no. 121363 terurai di atas
itu bahwa kunci untuk membangkitkan
kembali daya kekuatan umat Islam itu didahului dengan Jihadun-Nafsi perang melawan “Al-Wahnu”
dengan hati-hati.
Perang menaklukkan hawa nafsu, nafsu
harta, tahta dan wanita dan mengendalikannya; Maksimalisasi semangat juang
dengan militant yang tinggi
“Nyrempet-nyrempet bahaya”
sabar-siap menderita dalam jihad.
Kemudian maju melakukan Jihad fi
Sabilillah. Padahal makna Jihad fi
Sabilillah itu ialah berjuang" لاعلاءكلمة الله هي العليا" (=Mengunggulkan Asma Allah tingi-tinggi),
menegakkan sendi-sendi agama Islam, berjalan di jalan Shirathal Mustaqim, jalan
Allah yang lurus dan benar, yakni jalan
ke surga. Shirathal Mustaqim inilah yang dinamakan Sabilillah; Dan jalan Allah itu sangat luas
sekali. Semua ini tercakup dalam pengertian Ghazwul Fikri = Perang melawan
Ideologi&budaya kafir, budaya setan
dan balatentara setan mencakup seluruh lahan proyeknya.
(2) Janji Allah kepada orang mukmin .
Maka walau bagaimanapun juga jangan
sampai kaum muslimin berkecil hati. Sebab Allah bersama kita, Allah sudah berjanji akan
memberi derajat yang luhur kepada orang Islam, memberi kejayaan di muka bumi
(di dunia) kepada orang beriman, Allah akan mngirim malaikat untuk membantu
hamba-Nya asal semua bersungguh-sungguh
tekun istiqamah, mantap tidak gampang terpengaruh oleh faktor negatif, tetapi taqarrub kepada-Nya; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada siapa yang yakin
kepada firman Allah di dalam Al-Quran:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ
الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(ال عمران 139)
“Janganlah kamu bersikap
lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”(S;3 Ali
‘Imran 139).
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ(النور55)
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang
beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka
tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan
barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik”(S.24 An-Nur 55).
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ
اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا
تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ( فصلت30)
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah
Allah" kemudian mereka istiqamah-meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu
merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu"(S.41 Fushshilat
30).
Caranya ialah seperti apa yang disabdakan Rasulullah Saw
dalam hadis riwayat Abu Dawud no.3745 dan Ahmad no. 121363 terurai di atas
itu bahwa kunci untuk membangkitkan
kembali daya kekuatan umat Islam itu didahului dengan Jihadun-Nafsi perang melawan “Al-Wahnu " seperti
tertera di atas.
(3) Tujuan Syari’at Islam
(Maqashu sy-Sari’ah)
Dalam kitab Ushul Fiqhnya (1958:289)
Muhammad Abu Zahrah menyebutkan ada 3
sasaran tujuan utama dari syari’at Islam, yaitu:
1 Pembinaan jiwa agar supaya setiap pribadi
menjadi sumber amal soleh sumber kebajikan untuk menyenangkan orang lain, tidak
membawa penderitaan atau kesengsaraan
kepada sesama hidup.
2. Menegaskan keadilan yang
merata bagi seluruh umat manusia.
3. Menyelenggarakan suatu
kehidupan masyarakat yang penuh maslahah yang hakiki. Maslahah yang hakiki itu ialah suatu
sistem kehidupan bermasyarakat yang
serba terpenuhi seluruh jaminan hidup yang 5 macam, yaitu:
i) Terjaminnya kelangsungan syari’at Tuhan,
suatu kehidupan yang berjiwa agama.
ii)Terjaminnya hak hidup setiap insane. iii) Terjaminnya hak pemilikan
atas harta kekayaan. iv) Terjaminnya perkembangan akal yang sehat. v)
Terjaminnya hak berkeluarga dan
berketurunan.
(4) Rahasia
Kekuatan Islam
. Kaum Salib sudah
memberi isyarat kepada kita bahwa kunci kekuatan Islam itu ialah Al-Quran;
Maka dari Al-Quran itulah tumbuh mental
pemberani yang sangat militant: i) Berani melawan musuh; ii) Berani
berlapar-lapar dan puasa; iii) Berani menahan hawa nafsu manapun juga sampai
titik darah penghabisan; maka kaum
Salib tidak mampu apa-apa; Dibawah ini
tercatat kesan dan keyakinan mereka.Katanya:
(1) Laurence Brown,
W.E.Gladstone, Esiac Pouman, Ben Gurion, menyatakan bahwa selama Al-Qur'an ini
masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan bisa menguasai
Timur"
(2)Gubernur Jendral Perancis
di Aljazair, dalam memperingati 100 tahun penjajahan Perancis atas Aljazair,
mengatakan," Kita tidak akan bisa mengalahkan orang-orang Aljazair selama
mereka masih membaca Al-Qur'an dan berbicara dengan Bahasa Arab".
(3)Esiac Pouman
menulis"Belum pernah terjadi, sebuah bangsa Masehi yang masuk Islam,
kemudian kembali masuk Nasrani."
(4)Ben Gurion, mantan PM
Israel, mengatakan," Hal yang paling kita takutkan adalah bila di dunia
Arab muncul Muhammad baru"
(5)Raja Perancis Louis IX
di dalam tahanan Perang Salib di
Manshurah-Mesir, Luis kalah dan tertawan lalu
menebus diri dengan bayaran yang sangat mahal menyatakan bahwa sangat
sukar sekali untuk mengalahkan Islam. Sebab mental Jihad fi Sabilillah yang dipancarkan oleh Al-Quran begitu hebat
memabangkitkan keberanian dan kepahlawanan yang sangat sukar ditandingi. Maka Louis
IX meyakini bahwa tidak mungkin dia mampu mengalahkan umat Islam melalui perang fisik. Dia menyatakan bahwa perang
harus melelui metode dan taktik strategi berikut :
(a)Menanam benih perpecahan
dalam kalangan umat Islam.
(b) Mencegah penguasa yang bermental
alim-soleh.
(c)Menghidup-suburkan budaya
suap-menyuap, dekadensi moral, main
mesum dengan wanita pelacur dan WTS
liar.
(d) Mencegah faham
nasionalisme.
(e) Mencegah semangat
persatuan mereka.
(f) Mendirikan negara boneka
di tengah kawasan negari Islam.
(5) Bangkitnya pejuang yang
sangat militans
Selain pejuang (mujahidin) Palestina yang luar biasa keberaniannya,
dengan batu mereka berani melawan tank-tank Zionis, dan dengan cara Gerakan
menghafal Al-Quran oleh ABG Palestina
secara perasaan halus mereka
yakin Allah menolong mereka, terutama untuk wilayah Gaza, Israel terpaksa
berdamai.
Ternyata umat Islam masih memiliki
calon-calon mujahid dahulu dan sekarang
sebagaimana didahului oleh para ulama dan sekarang oleh ABG Palestina:
1).Para ulama di jaman awal
Islam
Para sahabat dan tabi’in sangat tekun
menghafal ,menyebarkan, menulis,
membukukan, menyebarkan seluas-luasnya Al-Quran dan hadis Nabi Saw.
As-Suyuthi mencatat dalam Al-Itqan
(1973I\50) Muhammad Ali ash-Shabuni
dalam At-Tibyan (1980:47) mencatat
bahwa para sahabat yang hafal Al-Quran yang gugur mati syahid di dalam pertempuran di Yamamah dan Bi`ru
Ma’unah jumlahnya 140 orang sahabat. Sehingga orang yang hafal Al-Quran yang
masih hidup pasti jauh lebih banyak berlipat ganda jumlahnya.
Pada masa kekhalifahannya maka Abu Bakar
Usman melakukan pembukuan Al-Quran ditulis didasarkan atas tulisan para penulis
wahyu dan diuji melalui hafalan para Ahlul Qurra` wal Huffazh.
@As-Suyuthi juga dalam Al-Itqan (1973:1/70)
mencatat bahwa Al-Quran itu
berisi 77.943 buah kalimat, 6236 ayat, sekarang
masih utuh-lengkap.
@Abu Bakar Atjeh dalam bukunya
Sejarah Al-Quran (1956:25 mencatat isi Al-Quran itu terdiri dari 325.345 huruf,
yang paling banyak ialah huruf alif, yaitu 48.772, yang paling sedikit ialah
huruf Zha` yaitu 842 huruf. Rincian jumlah hurufnya sebagai berikut:
Jumlah huruf isi Al-Quran=325 345 huruf
(Alif48772h,zha`842h)
Alif =
48772h
|
Ba`
=11 428h
|
Ta` = 3205h
|
Tsa` = 2404h
|
Jim=3422h
|
Ha`
= 4130h
|
Kha` = 2505 h
|
Dal=5978h
|
Dzal =4930h
|
Ra` = 12246h
|
Zay
= 1680h
|
Sin
= 5996h
|
Syin = 2115h
|
Shad = 2037h
|
Dhat=1682h
|
Tha` =
1274h
|
Zha`= 842h
|
‘Ain = 9417h
|
Ghain =1217h
|
Fa=
8419h
|
Qaf =
6613h
|
Kaf =10552h
|
Lam =33520h
|
Mim= 26955h
|
Nun=45190h
|
Wawu =2586h
|
Ha`= 1670h
|
LamAlif=1970h
|
Ya` = 4919h
|
------------------
|
-------------------
|
--------------------
|
Bagaimana tekun istiqamah-nya para
sahabat menghafal hadis tercatat sebagai berikut
Para sahabat penghafal hadis
1
2
3
4
5
6
7
|
Abu Hurairah
Aisyah
’Abdullah ibnu ‘Abbas
Abdullah ibnu ‘Umar
Jabir ibnu ‘Abdillah
Anas ibnu Malik
Abu> Sa’id al Khudriyyi
|
57 H
57 H
68 H
73 H
78 H
73 H
74 H
|
5374hadis
2210 hadis
1660 hadis
1630 hadis
1540 hadis
1286 hadis
1170 hadis
|
Ulama hadis melalukakn
rihlah-ilmiyah riset ilmu hadis:
N
|
Imam
|
ThH
|
ThM
|
Hadsis
|
Jelajah
|
1
|
Bukhari
|
256.H
|
869M
|
7.562
|
10 kota-negeri
|
2
|
Muslim
|
261.H
|
874M
|
3.033
|
9 Kota-negeri
|
3
|
Abu Dawud
|
275.H
|
888M
|
5.274
|
15Kota-negeri
|
4
|
Tirmidzi
|
279.H
|
892M
|
3.956
|
8 kota-negeri
|
5
|
Nasai
|
303.H
|
915M
|
5.758
|
8 kota-negeri
|
6
|
Ibnu Majah
|
273.H
|
886M
|
4.341
|
12 kota-negeri
|
7
|
Ahmad
|
241.H
|
854M
|
27.100
|
9 kota-negeri
|
8
|
Malik
|
179.H
|
795M
|
1.891
|
---------
|
9
|
Darimi
|
181.H
|
799M
|
3.503
|
12 kota-negeri
|
1) Bukhari menuturkan tentang rihlah ilmiah
yang dia jalani; 'Aku memasuki Syam, Mesir dan al Jazirah sebanyak dua kali, ke
Bashrah sebanyak empat kali, dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun,
menjelajah ke-10kota dan aku tidak bisa menghitung berapa kali saya memasuki
kawasan Kufah dan Baghdad bersama para ulama-haddits.
2)Abu Dawud: Dari Sijistan
pergi ke Basrah dan tinggal di Bashrah mempelajari hadits di sana
dannegeri-negerilain.
Ibnu Majah
Menjelajah (Rihlah) meneliti jalan ahli hadis meninggalkan negeri
untuk mendengar hadits dan
menghafalnya.Terus masuk negri-negri Islam yang menyimpan mutiara hadits,
mencari, mengumpulkan, dan menulis hadis.
3) Ahmad: Dari Makkah menuju
Yaman dengan berjalan kaki pada tahun
199 H tinggal disana dua hari dan
menulis hadits
4)Malik Merasa cukup di
Madinah saja.
karena beliau beranggapan cukup dengan
ilmu yang ada di sekitar Hijaz. Imam Malik berjumpa ulama tabi’in (Nafi’ yang
menyebarkan ilmu hadis.
5)Ad-Darimi menjelajahi 12
kota dari Samarqandi, melihat terpencarnya para pengusung hadis dan atsar
negri Islam; Maka Ad Darimi tekjun
meneliti jalan ulama hadis ini.
Bagaimana
ketatnya ulama menjagaAl-Quran, bagaimana ketatnya ulama menjaga hadis, di atas
ini kita lihat Rihlah ‘Ilmiyah atu riset yang menggunakan Ilmu Metodologi
Penelitian Ilmiah Ilmu hadis itu.
(6)Allah akan memberi Hidayah kepada para Muallaf
(Muallaf masuk Islam calon
mujahid)
Para muallaf, orang-orang yang masuk
Islam sekarang makin banyak-makin banyak sekali di negara-negara Barat,
sebagaimana catatan berikut:
~Di Denmark, orang Muallaf
yang masuk Islam meningkat tajam : Universitas Kopenhagen dalam penelitiannya
menemukan fenomena yang mengejutkan bahwa penduduk asli Denmark masuk Islam
dalam jumlah cukup besar(arrahmah.com).
~Di Inggris, menurut Faith
Matter, angka muallaf mencapai 100.000 dan 5000 – 5200 muallaf baru masuk Islam
tiap tahun.
~Tahun 2001, tercatat jumlah
masjid di London ada 1.400 buah.
~ Di Jerman dan Perancis, ada
4000 muallaf masuk Islam tiap tahun. ‘Ini hitungan menurut laporan survey Fiyaz
Mughal, direktur Faith Matters kepada redaktur
The Independent.
~Sementara di Amerika Serikat
jumlah umat Islam meningkat berlipat dua kali
dan diperkirakan th. 2030 akan mencapai 6,2 juta dibanding tahun
ini hanya 2, 6 juta.
~ Markas Islamisasi Eropa
terbesar berpusat di masjid agung di Newham, London Timur tak jauh dari Olympic
Park, tempat Olimpiade Inggris 2012 mencatat sbb:
~Berdasarkan penelitian maka
diramalkan bahwa kelak satu dari setiap sepuluh orang Inggris akan menjadi
Muslim pada tahun 2030. Sebaliknya Agama Kristen akan kehilangan lebih dari 500.000 orang
pemeluknya setiap tahun, sedangkan jumlah atheis (yang tidak beragama) dan kaum
agnostic angkanya akan naik 750.000 per tahun. Daily Mail melaporkan,
penelitian oleh House of Commons Library, bahwa selama 6 tahun terakhir, jumlah
orang Islam melonjak menjadi 37 persen.
~ Steve Doughty dalam Daily
Mail, koran terkemuka Inggris, memprediksi bahwa sekitar 20 tahun ke depan kira-kira tahun
2030 jumlah orang Islam di Inggris akan melebihi jumlah warga negara Kuwait.
~Pemeluk agama Islam seluruh dunia akan meningkat rata-rata
2,2 persen per tahun.~ Tahun 2010 penduduk dunia 6.9 miliar diproyeksikan
sampai th.2030 naik 26% menjadi 8.3 miliar. Di tahun 2010 orang Islam dari 1.6
milyar naik menjadi 35% sehingga tahun 2030 menjadi 2.2 miliar. Penelitian ini
didasarkan pada tren demografi masa lalu dan estimasi pada apa yang akan
terjadi 20 tahun ke depan.
~Worldwide Church of God badan
misionari Nasrani yang berpusat di California melaporkan hasil penelitiannya
yang dikutip oleh Majalah Islamic Horizons edisi Juli-Agustus 1990, yang
diterbitkan oleh Islamic Society of North America (ISNA) di Amerika Serikat,
bahwa dalam kurun waktu 50 tahun
(1934-1984) pemeluk agama Yahudi hanya meningkat 4%, sementara pemeluk Nasrani
meningkat 47%, sedangkan pemeluk Islam meningkat 235%.
@Erdogan Presiden Turki
Th.1924 Kekhalifahan Turki yang pernah
berjaya kekuasaannya meliputi wilayah seperti Spanyol, Bizantium, Eropa Timur,
Belgrado, Budapes, Rhodes. Tetapi karena kekalahannya dalam Perang Dunia ke-II
maka daerah kekuasaan Turki dibagi-bagikan kepada pemenang perang. Kemudian
para tokoh Turki mengubah negaranya
menjadi Republik dan menjadi Negara
Skuler. Alhamdu lillah sekarang Turki
berusaha kembali dan hendak mengubah diri menjadi Negara Islam yang
modern.
Radio-Muslim Surabaya, 4Des 2015, jam 16.15
wib nara sumber dari Hidayatullah.com
menyebutkan sbb:
Erdogan-Presiden Turki, lulusan
Madrasah Imam dan Khatib, sekarang sedang membangun Negara Turki-Islamis yang
modern, melalui Program Pendidikan dan kesejahteraan kemudian memotong hubungan
tuan tanah dengan rakyat-awam, Erdogan
tidak takut kepada Rusia, …”Kami hanya takut kepada Allah saja” (katanya),
Erdogan berani menentang Amerika dan Rusia, bersedia menampung pengungsi dari
Suriya; Erdogan pernah ikut mengunjungi korban Sunami Aceh; membantu korban
perang Moro melawan Pemerintah Pilipina.
Firman Allah (s5a56):
(Terjemahnya)“Dan barang siapa
mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya,
maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang” ( 5 Almaidah 56)
(7) Ustad Fadzlan Al-Garamatan
(Bermental Baja dalam Jihad)
Ustad Fadzlan Rabbani Al-Garamatan
terlahir dari pasangan: Machmud Ibnu Abubakar Al-Garamatan dan Siti Rukiah
binti Ismail Iribaram; Sudah mendalami nilai-nilai Islami sejak kecil; Fadzlan
anak ketiga dari delapan bersaudara.
Ustad Fadzlan masih keturunan Raja
Pattipi, penguasa kerajaan Islam pertama di Irian.
Pendidikan Fadzlan dari sekolah dasar
sampai SMA ditempuh di Fak-Fak. Tahun 1980 melanjutkan ke Fakultas Ekonomi
universitas ternama di Makassar, lulus 1984; Fadzlan kuliah dengan biaya
sendiri. Ia jualan minuman ringan dengan gerobag dorong. Fadzlan mempunyai
tekad yang sangat kuat untuk mengabdi kepada perjuangan Islam; Semua Itu
namanya perjuangan. Di Irian yang bergunung-gunung saja bisa saya taklukkan,
masak daerah rata gini tidak bisa”kata Fdzlan.
Berkat berbagai kegiatan sebagai
Pengurus Takmir Masjid Raya Makassar, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berbagai
kegiatan Dakwah kampus terutama dakwah yang berat-berat di Irian, sekitar Fak-Fak, Sorong, Nabire, Jayapura, dan seterusnya.
Belum lama ini keluarga kerajaan mewakafkan tanah seluas 150 hektar untuk
dakwah Islam. Insya Allah akan dibangun untuk Islamic Center.
Ustad Fadzlan dalam ceramahnya di
Mesjid An-Nur Sidoarjo Jatim 26 Oktobe 2015 jam 7oo Wib dan Google-Infak
Dakwah.com menjelaskan bahwa:
Diantara dakwah yang paling berat
ialah daerah yang dakwah Islam dilarang
masuk oleh Misi Kristiani .
Maka melalui rekayasa, penggantian nama Islam
dengan nama-nama Kristiani (Yushoa, Hendrikus, Stevanus, Frans atau nama
yang Nasrani) maka Team Dakwah Ustad
Fadzlan berhasil masuk ke dalam daerah
yang sangat asing ini.
Dan terbongkarlah bahwa larangan oleh Misi Kristiani ini taktik untuk kampanye bahwa Negara Rep.Indonesia
telah menterlantarkan warga Irian
(Papua) terbelakang :
@ TETAP MENJADI
BANGSA PRIMITIP, MASIH WUDHO
BLEJET HANYA MEMAKAI KOTEKA SAJA TIDAK BERPAKAIAN SAMA SEKALI.
@ YANG PEREMPUAN JIKA MELAHIRKAN TEMPATNYA DI DEKAT KANDANG BABI.
@ JIKA MELAHIRKAN BAYI, MAKA SUSU SEBELAH KANAN HANYA
DIBERIKAN KEPADA ANAK BABI, SUSU YANG
SEBELAN KIRI UNTUK TETEK ANAK BAYINYA
SENDIRI.
@TIDAK PERNAH MANDI,
TETAPI MANDINYA HANYA MENGGOSOK BADANNYA DENGAN LEMAK BABI.
Misi Kristiani atau rekan kerjanya
membuat gambar mereka di atas ini untuk
kampanye ke luar negeri, demi untuk menjelek-jelekkan siapa yang mereka musuhi..
Ustad Fadlan dan jamaahnya dalam melaksanakan tabligh di suatu pedalaman Papuan telah mendapat perlawanan keras dari pihak gereja”
(8)Dilarang menyebarkan Islam.
Usttad Fadlan terpaksa harus berusaha
bertemu dengan yang berkuasa(Gereja) membuat larangan itu. Ketika usaha bertamu
ke rumah pendeta yang berkuasa di sana dijawab oleh penerima ytamu bahwa“Bapa
pendeta tidak ada di rumah”
Hari berikutnya ustad Fadzlan berusaha
lagi untuk bertemu, penerima tamu menjawab dengan jawaban yang persis sama dengan yang pertama(“Bapa
pendeta tidak ada di rumah”); Ustad Fadzlan tidak berhenti usahanya untuk
betrtemu sang pendeta itu diulang tiap-tiap hari bahkan sampai 2 bulan 6 hari (66 hari) xsetiap hari dan mendapat
jawaban yang sama dengan yang pertama.
Terakhir
pendeta itu jatuh sakit, ketika dijenguk oleh Ustad Fadzlan akhirnya Sang Pendeta berjanji dapat menerima
Ustad Fadzlan setelah sembuh, tetapi pertemuan dibatasi hanya empat mata saja tidak boleh ada orang
ketiga.
Ternyata dari pertemuan yang pertama ini
sang pendeta meminta bertemu lagi dan meminta bertemu lagi akhirnya sang
pendeta masuk Islam diikuti oleh anggota jemaatnya.
Akibat dari Islamnya sang
pendeta dan jemaatnya ini Ustad Fadzlan dihukum penjara 3 bulan, tetapi keluar
dari penjara Ustad Fadzlantetapi meneruskan dakwahnya terus makin giat.
Lalu bagaimana cara Dakwah Islam kepada
suku terasing yang masih sangat terbelakang di pelosok hutan belantara, yang
bergunung-gunung dan jurang yang sangat dalam, yang dapat dicapai hanya dengan pesawat terbang milik Misi
Kristiani saja yang bisa sampai ke-sana itu???
Dakwah yang pertama ialah mengajak dan
mengajar mereka itu untuk bersedia
mandi. Ustad Fadzlan sudah menyiapkan sabun dan sikat gigi-odol, dan
syampoo. Pada awalnya pelajaran mereka terima tetapi karena baunya yang wangi, mereka
menolak untuk diguyur air, terutama
rambutnya yang keriting sangat ruwet itu terkena syampoo dibiarkan terus biar bau wanginya tetap berlangsung. Team Dakwah Ustad Fadzlan terpaksa shalat di atas panggung sebab di bawah babi
masih berkeliaran kesana kemari, kemudian suku asli Irian ini hanya melihat tertegun dengan masygul melihat jamaah sedang shalat…….. Pada
kesempatan yang berulang-ulang mulailah mereka bertanya soal-soal shalat dan
serangkaian ibadah kepada Ustad Fadlan dan anggota Team Dakwahnya ..dst.
Berkat kerja keras jihad terlalu berat ini dalam suatu kesempatan,
maka Ketua Suku Irian asli yang sudah agak lengkap ibadahnya lalu diajak
ke Jakarta menghadap preside (saat itu pak Harto). Maka karena senangnya presiden memberikan hadiah yang
sangat banyak kepada orang-orang Irian
pedalaman itu segala keperluan harian sampai mushalla atau tempat ibadah
suku ini. Maka akibatnya para misionaris itu cemburu karena semakin bertambah
banyak penduduk Papua yang masuk Islam.
Tersiar oleh TransTV bahwa Ustad Fadzlan dan Team
Dakwahnya telah berhasil meng-ISLAM-kan sekitar 200 000 orang warga pedalaman Irian ini. Alhamdu Lillah
Rabbil ‘Alamin.
Sungguh benar-benar luar biasa semangat
jihad Team Dakwahustad Fadzlan ini, melihat
terlalu sulitnya medan dan sangat berat sekali rintangan yang dihadapi,
dengan pengorbanan modal sarana-prasarana dakwah, korban harta dan tenaga
betul-betul hampir tidak ada tolok bandingannya dalam sejarah Islam, Bagiaman
dengan kita-kita ini?
………………………………………………………………………
اذْهَبْ أَنْتَ وَأَخُوكَ بِآيَاتِي وَلَا تَنِيَا فِي
ذِكْرِي(42)اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى(43)فَقُولَا لَهُ قَوْلًا
لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى(44)قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ
أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَى(45)قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي
مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى(طه 42-46)
“Pergilah kamu beserta
saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam
mengingat-Ku;20:43. Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah
melampaui batas;20:44. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata
yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".20:45. Berkatalah
mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera
menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas".20:45. Berkatalah
mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera
menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas".20:46. Allah berfirman:
"Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku
mendengar dan melihat"(s20 Thaha 42-46).
Internet: http://pondokquranhadis.wordpress.comEmail:pondokilmu7@gmail.com
Internet:http://imam-muchlas.blogspot.com--,Email:h.imam.muchlas.@gmail.com
Internet:http://fatwatempurrejo.blogspot.comEmail:tempurrejofatwa@gmail.com
|
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

1 komentar:
Langkah teknis khusyu' yg perlu dipublikasikan
Posting Komentar