I.Prolog
Setiap
terjadi pertengkaran yang paling kecil bahkan sampai Perang Dunia kedua tahun
1941-1945, pasti masing-masing pihak mengaku dirinya benar sedangkan pihak
lawannya yang salah. Pada waktu perebutan kursi presiden RI beberapa waktu yang
lalu suatu kelompok membentuk barisan
pembela kebenaran dengan janji bahwa siapa yang meninggal diyakinkan akan masuk
sorga, sayang setelah 3 bulan kemudian tidak ada kabar beritanya lagi
perkembangan pembela kebenaran itu.
Demikian
juga waktu menghujankan bom-bom napalem ke Afghanistan , Irak, lalu presiden George Bush mengaku benar sendiri walaupun dunia internasional
menyatakan Bush telah berbuat salah. Israil
menyerbu Libanon membunuh 610 orang semua orang sipil dan hampir semua
wanita dan anak-anak. Hizbullah menyadra 2 orang Israil sebab mereka membunuh
orang Palestina sejak tahun 1948 merebut negara Palestina. Pertanyaannya:
Manakah yang benar dari semua peristiwa
pergulatan benar dan salah di dunia
ini?
Untuk mencari kebenaran yang
ideal kita tembus melalui jendela cahaya Al-Quran
berikut:
II. S.5 Al-Baqarah 146-147
الَّذِينَ
ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ
فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ(146)الْحَقُّ مِنْ
رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ(147)وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ
مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ
اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(148)(البقرة)
III. Artinya:
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat
dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui.Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan bagi tiap-tiap umat ada
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
(dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan
kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”(S.2 Al-Baqarah 147-148).
IV.Tema&sari
tilawah
Tiap
agama Samawi meyakini pedoman tertinggi ialah Kitab Suci
Kaum Yahudi dan Nasrani sangat mendambakan akan datangnya Nabi Muhammad
Sebagian dari mereka menyembunyikan kebenaran itu padahal mengerti
Yang benar itu datang dari Allah tidak dapat diragukan sama sekali
Tiap kelompok mempunyai arah kiblatnya maka mereka harus berlomba
Dzat Yang Maha Kuasa akan mengumpulkan seluruh umat manusia.
V,Pertanyaan&analisa
jawaban
Apa yang disebut benar, mana yang dinilai salah?
Benar
itu cocoknya omongan dengan yang
diomongkan, cocok selama-lamanya.
Bagaimana cara mencari kebenaran menurut alur pikiran kaum agama budaya?
Membahas
kebenaran dengan mereka ialah melalui alur pikiran yang logis.
Bagaimana jalan mencari kebenaran yang ideal itu?
Mencari
kebenaran yang ideal ialah melalui kitab suci, ilmu dari Allah. .
VI.Pendalaman dan
penelitian
S A
T U
Bedanya yang benar dari yang salah
Yang disebut benar itu ialah: (1)
Kecocokan pernyataan dengan fakta yang dinyatakan, ucapan cocok
dengan yang diucapkan, antara teori dengan praktik, antara pikiran
dengan realitas, maka teori ini dinamakan teori korespondensi. (2) Yang benar
itu ialah kecocokan antara benar yang baru dengan benar yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya 1+1=2 ini benar pertama, maka 2+2=4 benar kedua harus
cocok dengan benar yang pertama. Sebaliknya jika tidak ada kesesuaian antara
pernyataan dengan fakta yang dinyatakan, antara benar yang lama dengan
pernyataan yang baru maka namanya ialah salah atau tidak benar. Kemudian
kebenaran kedua tidak cocok dengan kebenaran pertama ini namanya salah.
Contohnya 1+1=2 kemudian 3=1 atau 1=3 ini logikanya tidak cocok dinamakan salah
atau tidak benar.
Sebagai perbandingan
dapat diperhatikan contohnya di dalam Al-Quran S.20 Thaha 69
وَأَلْقِ مَا فِي
يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ
السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى(69)فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا ءَامَنَّا
بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى(70)(طه)
“Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu,
niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka
perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang
tukang sihir itu, dari mana saja ia datang. Lalu tukang-tukang sihir itu
tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: “Kami telah percaya kepada Tuhan
Harun dan Musa”(S.20 Thaha 69-70).
Ayat
di atas ini mengandung makna bahwa Nabi Musa mempunyai mukjizat yang
benar, bahwa tongkat Nabi Musa itu bisa menjadi ular sungguh-sungguh. Tukang
sihir Fir’aun membuat ular palsu dari tongkat, jika ular hasil sihir itu
dipegang akan kembali menjadi kayu atau
akar bahar lagi. Tetapi di dalam pertandingan adu ular maka ular-ular
palsu buatan tukang sihir Fir’aun itu ditelan oleh ular dari tongkat
mukjizat Nabi Musa. Para tukang sihir
itu menjadi taajub luar biasa sebab ular sihirnya itu biasanya kembali menjadi
kayu atau tongkat kembali, tetapi ternyata ditelan mentah-mentah oleh ular
mukjizat Nabi Musa tidak ada bekasnya sama sekali. Artinya ular buatan tukang
sihir itu salah dan mukjizat Nabi Musa kebenarannya jauh
tinggi tidak dapat ditandingi oleh sihir buatan setan melalui
tukang-tukang sihir Fir’aun.
D U A
Cencari
kebenaran via logika
Jika dicermati ternyata yang disebut
benar itu bertingkat-tingkat, yaitu, benar tingkat rendah, tingkat menengah dan
tingkat tingi. Yang paling bawah
kebenarannya dikalahkan oleh yang lebih tinggi, yang tinggi tidak dapat
dikalahkan oleh yang bawah, yang paling tinggi
tidak mungkin dapat dikalahkan oleh yang ada di bawahnya.
Dari
peringkat jumlah kwantitas subyek yang mengakui kebenaran tersebut, maka suatu
kebenaran yang hanya diakui oleh satu orang akan dikalahkan oleh kebenaran yang
diakui oleh dua orang, yang diakui benarnya oleh satu pihak dikalahkan oleh
kebenaran yang diakui oleh dua pihak, dan yang diakui oleh dua-tiga pihak dikalahkan oleh kebenaran yang diakui oleh semua pihak.
Kebenaran
yang diakui di satu tempat dikalahkan oleh benar yang diakui oleh seluruh tempat, kebenaran lokal dikalahkan
oleh kebenaran yang diakui oleh kalangan yang lebih luas, yang regional dikalahkan oleh yang nasional,
yang nasional dikalahkan oleh yang kebenaran yang diakui secara internasional
seluruh jagad.
Dari
sisi waktu, maka kebenaran yang diakui
benarnya hanya sebentar akan dikalahkan oleh kebenaran yang diakui oleh manusia
dalam waktu yang lebih lama, yang hanya satu hari akan dikalahkan oleh yang
satu bulan, satu tahun, satu abad, dikalahkan oleh kebenaran yang diakui satu
jaman dan kebenaran yang diakui selama-lamanya akan mengalahkan kebenaran yang
hanya diakui benarnya hanya satu bagian waktu, yang abadi mengalahkan yang
hanya sementara dan yang terakhir mengalahkan kebenaran yang lama.
Dari sisi sumber ilmu kebenaran dibagi menjadi
4 tingkat, yaitu:
i). Pengetahuan (knowledge), ialah
suatu ilmu yang diperoleh hanya melalui alat indra melulu. Maka kebenran yang
hanya bersumber dari panca indra, kebenarannya sangat tergantung kepada
kesehatan alat indra dan tata kerja alat indra dengan otak. Jika alat indra itu
sakit maka kebenarannya dikalahkan oleh kebenaran yang diperoleh melalui alat
indra yang sehat. Pengetahuan yang diperoleh alat indra melalui indra yang
bekerja sama dengan otak tertib dan
normal akan mengalahkan kebenaran pengetahuan yang diperoleh alat lndra yang
tidak bekerja sama dengan otak secara normal atau terputus-putus. Misalnya otak
yang sedang melamun akan dikalahkan oleh pengetahuan yang diperoleh melalui
alat indra yang otaknya sedang linglung
sebab mabuk berat.
ii).Ilmu (Sience) atau teori ialah pengetahuan yang
diperoleh dari alat indra lalu dikembangkan melalui metodologi penelitian
ilmiah yang dites-diujikan terhadap hampir seluruh bahan dan lahan. Dari dasar
ini maka ilmu yang dihasilkan dari pengetahuan yang dikembangkan dengan sangat
hati-hati, teliti dan akurat-maksimal akan mengalahkan ilmu yang diperoleh dan
pengembangannya dilaksanakan dengan
metodologi penelitian ilmiah secara acak-acakan, amburadul dan sembrono. Suatu
pelaksaan teori metodologi penelitian ilmiah yang dilaksanakan dengan maksimal
ketat akan mengalahkan hasil penelitian yang kurang maksimal. Seluruh perguruan
tinggi atau universitas tiap kali mngadakan ujian S-1, S-2 sampai S-3 untuk
mencari kebenaran yang terakhir.
iii).Filsafat, yaitu suatu teori
hasil dari pengetahuan yang dikembangkan secara metodologis ilmiah maksimal dan
diteruskan dengan berpikir
sedalam-dalamnya, teratur, sistematis,
bebas, radikal, universal. Kebenaran tingkat filsafat mengalahkan teori
(sience). Demikian juga filsadfat hasil pemikiran kurang maksimal ketertiban,
keteraturan, sistematiknya, kurang bebas, tidak sempurna akan dikalahkan oleh
filsafat yang dilakukan dengan maksimal sempurna sepenuhnya.
iv).Wahyu, oleh karena manusia
itu adalah makhluk yang tidak sempurna, sehingga pengetahuan, teori, filsafat hasil akal manusia itu tidak sempurna, kebenaran
semua tingkat pengetahuan-indrawi, teori ilmiah dan filsafat akal manusia
ini tidak lepas dari sifatnya yang
spekulatif-untung-untungan, hipotetis benar sementara, dikalahkan oleh wahyu
sebagai ilmu Tuhan yang Maha Sempurna,kekal-abadi dunia akhirat, sebagian dari
padanya berwujud wahyu yang diberikan
kepada para nabi dan rasul.
.Benar
antara hipotetis-spekulatif dan hakiki
1.Ontologis - tidak
terkalahkan
Anselm (1033-1109M) seorang teolog
ahli filsafat Italia, menyatakan bahwa Tuhan itu adalah suatu wujud yang tidak
mungkin ada sesuatu yang menandingi atau
mengalahkan-Nya dalam segala seginya. Dalam hal ini kebenaran dalam segala
seginya kebenaran dari Tuhan tidak dapat dikalahkan tidak dapat disalahkan
tidak dapat dicari salahnya. Maka sesuatu yang tidak dapat dikalahkan itulah
satu-satunya yang disebut Tuhan.
Al-Quran menyatakan bahwa yang tidak
terkalahkan itu tidak dua tidak tiga tidak lebih dari satu, yaitu dalam S.42 Asy-syura 11, S.112 Al-Ikhlash 1-4, S.57 Al-hadid 3, S.21
Al-Anbiya` 22, S.6 Al-an’am 102-103.
فَاطِرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا
يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ
الْبَصِيرُ(الشوري11)
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia
menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis
binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamuberkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”(S.42 Asy-Syura 11)
فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
وَكِيلٌ(102)لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ
اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (الانعام 102-103)
Artinya: “(Yang memiliki sifat-sifat yang)
demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah
Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,
sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui”(S.6 Al-An’am 102-103).
2 Kosmologis asal segala sebab
Thomas Aquinas (1274M), seorang teolog dan ahli filsafat Katholik
mengemukakan teori Hukum Kausalitas
bahwa apa saja yang ada di alam ini pasti disebabkan oleh sebab sebelumnya.
Tetapi akhirya sebab dan akibat ini
sampailah kepada sebab pertama yang
tidak ada sebab sebelumnya. Maka suatu
wujud yang tidak ada sebab sebelumnya itulah
yang disebut Tuhan.
Tuhan dalam Islam
dinamakan Allah. Oleh karena tidak ada sesuatu apapun juga sebelum Allah, maka
Allah itu adalah Maha Esa, bukan tiga, bukan
Tritunggal, bukan Trimurti, bukan tuhan-tuhan dengan nama-nama di luar Islam,
bukan Yesus, bukan Brahma, Wisnu, Syiwa, bukan Budha Gautama, sebab Allah dalam
Islam itu mempunyai sifat Maha Esa Mutlak, absolut Maha Suci dari sifat-sifat
yang mirip dengan makhluk. Allah berfirman dalam Al-Quran:
بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
أَنَّى يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُنْ لَهُ صَاحِبَةٌ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ
وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ(101)ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا
هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
(الانعام 101-102)
Artinya: “Dia Pencipta langit dan bumi.
Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki
sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan
Dia adalah Pemelihara segala sesuatu”(S.6 Al-An’am 101-102).
Ar-Raghib pakar Ilmu Tafsir menerangkan bahwa Allah dalam menciptakan
makhluk itu tidak memakai alat tidak
dengan bahan sebelumnya serta tidak ada contoh bahkan tidak terkait waktu dan tempat. Ayat-ayat berikut
dapat memperjelas masalah ini lebih lanjut, yaitu: S.79 An-Nazi’at 27-30 dan
S.41 Fushshilat 9-11, S.40 Ghafir 62,S.13 Ar-Ra’du 16;S.39 Az-Zumar 4, S.35
Fathir 3.
3 Teleologis serba perencanaan yang
sangat teliti
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hubble 1920 bahwa umur alam semesta ini sudah berlangsung
selama 18 milyar tahun dan alam semesta
berjalan di atas sejarahnya selalu menepati angka-angka ukurannya yang tepat
luar biasa, kecepatan waktu dan tempat kedudukan pada setiap detiknya,
mulai jalannya elektron di dalam atom sampai Andromeda di angkasa luar, misalnya
matahari tiap tanggal 21 Maret pasti tiba di titik Aries, satu kali putaran
memakan waktu 364,2425 hari. Jika dibagi-bagi 1
tahun, 12 bulan dan seterus dibagi-bagi menjadi hari, bulan, jam, menit, detik.
Konon
bintang berekor di langit itu satu kali putaran lamanya 360 tahun ukuran waktu
matahri. Oleh karena tepatnya waktu yang ditempuh masing-masing benda langit
itu maka peristiwa gerhana dapat dihitung dan sangat tepat terjadi betul-betul.
Misalnya gerhana matahari total, disaksikan oleh kira-kira 500.000 wisatawan
asing yang berdatangan ke Indonesia saat gerhana matahari total yang terjadi
pada tanggal 11 Juni 1983 dahulu itu.
W.R. Matthews menyatakan bahwa
melihat keteraturan dan aturan yang sistematis, tertib dan jalannya yang sangat tepat dari suatu titik abstrak ke
titik-titik berikutnya sebagai proses jalannya lalu lintas alam semesta
kehidupan seluruh makhluk yang dapat disebut sebagai Hukum Alam atau
Sunnatullah, maka Matthews yakin pasti
ada Dzat yang merencanakan dan mengawasi jalan Hukum Alam ini, maka Matthews
mengemukakan teori bahwa yang
merencanakan dan mengawasinya adalah Tuhan.
Asal-usul
alam semesta
Ada tahap-tahap penciptaan alam semesta
ini, yaitu:
Tahap kesatu: Sop Kosmos, padatan
dalam ukuran NOL,materi, waktu,energi bersatu didalamnya. Disisi lain dikatakan
bahwa keadaan ini adalah hampir tidak ada. Buku Al-Quran&Iptek-Baiquni
(1994:40) mengarahkan teori Big Bang yang
terkenal itu kepada Al-Quran S.21 Al-Anbiya` 30, S.51 Adz-Dzariyat 47, S.4
Fushshilat 53, S.10 Yunus 101, S.88 Al-Ghasyiyah 17-18 S.3 Ali ‘Imran 190-191,
S.54 Al-Qmar 49, S.41 Fushshilat 11-12 dan Hud 7.
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ
الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ (30)(الانبياء)
Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (S.21 Al-Anbiya` 30).
Buku Baiquni itu mencatat pernyataan para
fisikawan 2 poin pernyataan, yaitu:
1).Kira-kira 15 atau 25
milyar tahun yang lalu semesta alam, energi, materi, ruang dan waktu semua
keluar dari SATU TITIK singularitas yang
menyimpan daya potensi yang luar biasa besarnya.
2) Sebelum peristiwa ini
terjadi, maka: (a) Tidak ada energi; (b)
Tidak ada materi; (c) Tidak ada
ruang; (d) Tidak ada waktu.
Baiquni menambahkan bahwa proses
ledakan dan kemudian mendingin itu
terjadi dalam waktu yang Maha Cepat,
yaitu sepuluh pangkat minus 34 detik, akibatnya energi berubah menjadi materi
Pernytaan ini harus
ditambah no.3, yaitu:
3) Sebelum peristiwa itu, maka tidak ada apa-apa
kecuali Tuhan Allah dan salah satu dari
20 sifat Allah itu ialah Qidam artinya lebih dahulu sebelum ada seluruh
makhluq. Allah
berfirman:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي (14)(طه)
Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah,
tidak ada Tuhan (yang haq) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat
untuk mengingat Aku”(S.20 Thaha 14).
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (2) هُوَ
الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
(3)(الحديد)
Artinya: “Kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”(S.57
Al-Hadid 2-3).
كُلُّ
مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ
وَالْإِكْرَامِ (27) (28)(الرحمن)
Artinya:” Semua yang ada di bumi itu akan
binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan”(S.55 Ar-Rahman 26-27).
Tahap kedua: Buku Akhirat Tidak Kekal (1904:56)
mencatat bahwa sesaat setelah ledakan hebat Big Bang itu, maka suhu yang sangat
panas tak terhingga tadi turun menjadi 10 pangkat 10 derajat Kalvin,
yaitu panasnya pusat matahari, setingkat dengan panasnya bom-Hidrogen, tidak
ada materi yang mampu bertahan terhadap suhu sepanas ini. Lalu 100 detik
kemudian turun menjadi 10 pangkat 9 atau satu milyar derajat selanjutnya
terciptalah helium, hidrogen seterusnya jutaan tahun sesudah itu terbentuklah
jenis-jenis unsur alam semesta, ruang bertambah besar dan waktu bertambah maju.
Terbentuklah bintang, gugusan bintang, matahari, bumi yang terbentuk dari serpihan pecahan akibat
dari dentuman hebat dari Big Bang. Buku Bintang&Planet (1985:12) mencatat
bahwa kebanyakan ilmuwan cenderung membenarkan umur alam semesta ini sekitar
18-25 milyar tahun sejak dentumn hebat Big Bang. Sekian miyar tahun sesudah itu
terciptalah bintang dan planet alam semesta kemudian tumbuh makhluk hidup di permukaan planet bumi sehingga
mulailah sejarah kehidupan umat manusia berlangsung. Dari penelitiannya
tahun 1929M Huble terkesan bahwa semesta alam ini ternyata berkembang terus,
bagaikan balon kanak-kanak yang ditiup keras, maka bola langit
kita itu makin besar dengan kecepatan 10-100 ribu Km perdetik. Untuk ini
kita teringat Al-Quran S.79 An-Nazi’at 28, S.88 Al-Ghasyiyah 18 dan S.79
An-Nazi’at 47.
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ
خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا (27) رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا
(28)(النازعات)
Artinya: “Apakah kamu yang lebih sulit
penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya, Dia meninggikan
bangunannya lalu menyempurnakannya”(S.79 –27, 28).
وَالسَّمَاءَ
بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ (47)(الذاريات)
Artinya: “Dan langit itu Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya”(S.51 Adz-Dzariyat 47)..
وَإِلَى
السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (18)(الغاشية)
Artinya: “Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan?(S.88 Al-Ghasyiyah 18).
Buku Sidaratul Mutaha (2004:48) mencatat
bahwa besarnya bola alam semesta
sekarang ini dispekulasikan besar lingkarannya
30 milyar tahun sinar artinya kira-kira 30 milyar kali 60 kali 60 kali
24 kali 30 kali 12 kali 300 ribu kilometer. Maha Ruangan ini ditempati oleh
trilyunan matahari, planet, bintang,
supernova, black hole, galaksi, nebula.
Bintang-bintang itu besarnya ada yang 10 kali,100 kali,1500 kali
besarnya matahari. Yang paling dekat dengan bumi jaraknya 8 tahun perjalanan
cahaya (Jalannya cahaya dari Banyuwangi ke Jakarta 300 kali bolak-balik dalam
satu detik). Jarak bintang yang terdekat dengan bumi=75 trilyun kilometer
@Ilmuwan Jepang menemukan
bintang yang jaraknya =10 milyar tahun sinar jauhnya dari bumi. Sinar yang
mendatangi bintang yang terdekat dengan
bumi perlu waktu 428 tahun.
Tiap 100 milyar bintang membentuk suatu
gakasi dan setiap 100 galaksi membentuk persatuan galaksi (Superkluster).
Galaksi kita ialah galaksi Bimasakti bersebelahan dengan Andromeda. Galaksi
Missier 81= 12juta tahun sinar jauhnya dari kita, dapat ditangkap oleh teleskop
Spitzer milik Nasa tanggal 25 Agustus 2003 kemarin. Dari teleskop yang paling
canggih (Spitzer) disimpulkan bahwa alam semesta ini bergerak menjauh artinya
balon alam semesta ini menggelembung membesar terus seperti penelitian Huble di
atas.
Penghuni langit
Beberapa bintang dan planet beserta
angka-angka taqdir Tuhan tercatat sebagai daftar perbandingan berikut:
Angka perbandingan
benda-benda langit
Jarak,garis-tengah,
kepadatan,jarak ke matahari,putaran pada sumbunya
Bintang
Planet
|
Jauh dari matahari =Km
|
Diameter
Kilometer
|
Padat
Air=1
|
Mengitari
Matahari
|
Sekali
berputar
|
Bintang
|
---------------
|
1.392.000Km
|
1,4
|
------------
|
15,38 hari
|
Bulan
|
---------------
|
3.476Km
|
3,34
|
------------
|
27, 32hari
|
Merkuri
|
56jutaKm
|
4.850Km
|
5,4
|
58hari
|
59,
hari
|
Venus
|
108 juta
|
12.140Km
|
5,2
|
224hari
|
244hari
|
Bumi
|
150jutaKm
|
12.756Km
|
5,52
|
365,25hari
|
23jam56m
|
Mars
|
228jutaKm
|
62.790Km
|
3,9
|
687hari
|
24jam37m
|
Jupiter
|
778jutaKm
|
142000Km
|
1,34
|
11,9hari
|
9jam50m
|
Saturnus
|
1.427jutaKm
|
120.200Km
|
0,70
|
29,5tahun
|
10jam14m
|
Uranus
|
2.870jutaK
|
49.000Km
|
1,58
|
84tahun
|
10jam49m
|
Neptuns
|
4.497jutaK
|
50.200Km
|
2,3
|
164,8th
|
15jam48m
|
Pluto
|
5.900jutaK
|
6.400Km
|
------
|
247,7th
|
153jam
|
|
|
|
|
|
|
*) Keith Wicks”Bintang&Planet,1985,h.18.
Dapat dicatat di sini bahwa masing-masing
benda angkasa planet dan bintang-bintang itu berjalan mengikuti relnya
masing-masing dengan ukuran kecepatannya sendiri-sendiri, tidak pernah terlambat tidak pernah terlalu cepat
melebihi ukurannya dan tidak pernah salah dalam mencapai posisinya sendiri-sendiri. Proses itu sudah
berjalan kira-kira antara 15-25 milyar tahun. Dapat diyakini bahwa ketaatan,
disiplin yang sangat ketat sekali ini
merupakan cara bertasbih makhluk benda angkasa kepada Allah, yaitu: sikap berhati-hati yang maksimal mentaati
kepada aturan Hukum Alam, dengan tekun tidak pernah berubah, tidak terlambat
tidak mendahului ukuran. Maka perbuatan memegang teguh aturan Hukum Alam atau Sunnatullah tersebut selama
18-25 milyar tahun lamanya itulah sebagai perwujudan mereka mengucapkan TASBIH kepada Allah Maha Suci.
Majalah Tempo 11-6-1983 menulis bahwa berdasarkan tasbih benda-benda
angkasa itulah maka para ahli astronomi berhasil menyusun angka-angka
terjadinya gerhana matahari dan bulan untuk jangka waktu ribuan tahun, terbutki
tepat sekali cocok luar biasa, yaitu: (1) Thomas Oppolzer (1880) astronom
Ustria berhasil menyusun daftar gerhana 8000 gerhana matahari, 5200 gerhana
bulan yang terjadi antara tahun 1207SM sampai tahun 2162M; (2)KH Zainal Abidin
Dekan Fakultas Syari’ah Unisba Bandung mencatat bahwa akan terjadi gerhana 29
gerhana matahari dan gerhana bulan 41 pada setiap 6584,223 hari; (3) Drs. HM
Barmawi alm. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Surabaya berhasil menghitung Ijtima` dan
Tinggi Hilal tanggal satu Ramadlan mulai 2H (24 Pebruari 624M) sampai tahun 31
H (1 September 642M) dan 19 Oktober 1971 sampai 8 Januari 2000M (Lih.buku
Menuju Kesatuan Hari Raya 1995, h.49). Allah sendiri menegaskan bahwa
benda-benda langit itu mengucapkan tasbih kepada Allah dengan caranya
masing-masing itu:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ
لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ
صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (النور 41)
Artinya: “Tidakkah kamu tahu bahwasanya
Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung
dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang
dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”(s.24 An-Nur
41)
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَوَاتُ
السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ
بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا
غَفُورًا (الاسراء 44)
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua
yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”(S.17
Al-Isra` 44)
e) Teori filsafat
Anselm (1033-1109M) seorang
teolog ahli filsafat Italia, menyatakan bahwa
di balik adanya kenyatan ini selalu ada sesuatu yang mengalahkan
kebesaran aatau kehebatan yang lain,
kalah-mengalahkan ini terus-menerus hampir tidak ada hentinya. maka di tempat
lain selalu ada lagi sesuatu yang mengalahkan kebesarannya. Tetapi Anselm yakin jika pertandingan
itu diterus-teruskan tidak mengenal
lelah akhirnya ada sesuatu yang kebesaran dan kehebatannya tidak terkalahkan
oleh apapun juga. Akhirnya sampailah kepada sesuatu yang tidak terkalahkan
hebatnya, ada suatu wujud yang tidak mungkin ada sesuatu yang menandingi atau mengalahkan
dalam segala seginya. Maka sesuatu yang tidak dapat dikalahkan itulah satu-satunya
yang disebut Tuhan menurut Anselm.
Al-Quran menyatakan bahwa yang tidak
terkalahkan itu tidak dua tidak tiga tidak trinitas, bukan trimurti, tidak
lebih dari satu, yaitu Allah yang Maha
Esa sebagaimana disebut di dalam S.42 Asy-syura 11, S.112 Al-Ikhlash 1-4, S.57 Al-hadid 3, S.21
Al-Anbiya` 22, S.6 Al-an’am 102-103 berikut:
فَاطِرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ
جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا
يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ
الْبَصِيرُ(الشوري11)
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan
bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan
dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamuberkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa
dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat”(S.42 Asy-Syura
11)
فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
وَكِيلٌ(102)لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ
اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (الانعام 102-103)
Artinya: “(Yang memiliki sifat-sifat yang)
demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah
Pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,
sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui”(S.6 Al-An’am 102-103).
Sementara itu di sini diuraikan kondisi dan sifat-sifat matahari dan bumi yang dirasa cukup memberi
gambaran bintang dan planet yang lain, yaitu sebagai berikut:
(1) Matahari
Buku Bintang&Planet (1985:20) mencatat
bahwa reaksi nuklir matahari kita ini sudah berlangsung sejak 5 milyar tahun
yang silam, garis tengah matahari 1.392.000 km. Jika bumi tidak berputar, maka
permukaan bumi yang disoroti matahari maka bumi dalam waktu 100 jam akan
terbakar, seluruh air dipermukaan bumi akan mendidih sehingga 100 jam kemudian
seluruh kehidupan akan mati. Sebaliknya jika bumi tidak berputar, maka dalam
100 jam permukaannya akan menjadi beku lalu 100 jam kemudian terbungkus es
sehingga semua kehidupan berhenti. Mari kita renungkan firman Allah berikut:
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ
اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ
غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلَا تَسْمَعُونَ (71) قُلْ أَرَأَيْتُمْ
إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلَا
تُبْصِرُونَ (72) (القصص)
Artinya: “Katakanlah: "Terangkanlah
kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang
kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar? Katakanlah: "Terangkanlah
kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari
kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang
kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (S.28
Al-Qashash 71-72).(Lihat pula S.81 At-Tawir 1).
(2) Bumi
Garis-tengah bumi=12.756 km, keliling ekuator bumi 40.000 km.Jarak bumi
dengan matahari=150 juta kilometer. Miringnya bumi 23,5 derajat
berputar dalam dirinya sendiri dengan kecepatan 1600 km per-jam
Jika bumi tidak berputar,
maka permukaan bumi yang disoroti matahari dalam waktu 100 jam seluruh air
dipermukaan bumi akan mendidih sehingga 100 jam kemudian seluruh kehidupan akan
mati. Sebaliknya jika bumi tidak berputar, maka dalam 100 jam permukaannya akan
menjadi beku lalu 100 jam dibungkus es semua kehidupan berhenti s28a71-72..
Allah berfirman dalam Al-Quran:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ (2)
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ
تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ (3)(الملك)
Artinya: “Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?(S.67 Al-Mulku 3).
Gunung, berfungsi sebagai suatu balance-penyeimbang, jangan sampai
jalannya bumi terguncang-guncang. Allah berfirman dalam Al-Quran sebagai
berikuit:
خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ
أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنْزَلْنَا مِنَ
السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ (10)(لقمان)
Artinya: “Dia menciptakan langit tanpa tiang
yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi
supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya
segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik”(S.31 Luqman 10)
Hujan diturunkan dengan
ukuran dan angka-angka tertentu. Hujan itu mengangkut berjuta-juta ton air,
dikirim ke daerah-daerah yang sudah dperhitungkan oleh Allah dengan sangat teliti dan rinci. Air hujan turun ke bumi dengan
kecepatan 8 Km-perjam dan dihambat oleh
angin Atmosfer, 23% oksigen, 76% nitrogen, gas-gas lain 1%. Dan sekitar 550
juta tahun terciptalah makhluk hewan dan tumbuh-tumbuhan
Kira-kira 10.000 tahun yang lalu Allah
menciptakan manusia pertama. Ribuan tahun yang akan datang bumi hancur, terasuk
penghuni bumi mirip dengan binasanya dinosaurus 150-200 juta tahun silam. Bumi mengalami recovery=perbaikan kondisinya
2-3 milyaqr tahun dan bumi hidup kembali, maka manusia dibangkitkan lagi dari
alam kubur--dan mulailah proses akhirat.
Manusia dihidupkan kembali selama 15 milyar tahun pada alam akhirat.
Kemudian terjadilah kiamat kubra lenyap seluruh alam semesta
selama-lamanya.
Menghitung waktu oleh akal manusia
Sejak jaman purba manusia menghitung
waktu didasarkan atas jalannya benda-benda langit, dengan memperhatikan jalannya matahari dan bulan.
Untuk menghitung bulan dan tahun manusia menggunakan
perjalanan matahari dan rembulan, kemudian untuk menghitung jam untuk satu hari
didasarkan atas perjalanan matahari saja. Semua ini memang jelas untuk satu
hari manusia langsung melihat matahari di ufuk timur atau di puncak kulminasi
atas atau saat matahri berada di ufuk barat untuk tenggelam menghilang dari
pemandangan. Sedangkan untuk menghitung waktu satu bulan dan satu tahun maka di
sana terdapat dua macam pendapat, Dua macam landasan pemikiran itu ialah: dasar
perhitungan waktu ditetapkan berasaskan jalannya matahari dan satu lagi
berdasarkan jalannya bulan atau Al-Qamar
I. Kalender
Lunar-Qamariyah-hitungan Rembulan
a-Bangsa yang pertamakali membuat kalender:
bangsa Mesir 4240 tahun SM
b-Disusul oleh bangsa Babilonia 2100 SM.
tidak lama sesudah bangsa Mesir
c-Lalu bangsa Semit bangsa-bangsa di Timur
Tengah, b.Arab, b.Yahudi.
d-Kemudian disusul lagi oleh bangsa Romawi,
jaman Pompilius 673 SM
Semua bangsa-bangsa ini menghitung
kalender mereka berdasarkan hitungan bulan Qamariyah, satu bulan berumur
29h12j44m2,89detik-Satu tahun umurnya 354 h.8, j. 8 m, 34,6 d.
e. Umar ibnul Khaththab tahun 17 H.menetapkan
tahun Hijtiyah dimulai hijrah Nabi Saw dari Makkah ke Madinah sebagai tahun
pertama Hijriyah dengan perhitungan sebagaimana angka yang sudah berlaku
sebelumnya, yaitu jaman Jahiliyah beberatus tahun sebelum kebangkitan Nabi
Muhammad Saw menjadi Rasul-Utusan Allah.
f.
Sultan Agung Mataram mengganti kalender Jowo dari sistem Solar atau
Syamsiyah menjadi sistem Lunar atau Qamariyah dan menetapkan angka-angkanya
berdasarkan sistem kalender Jowo satu bulan 354 hari +3 hari setiap 8 tahun,
satu windu atau satu windu = 28365 hari.
II. Kalender
Solar-Syamsiyah-hitungan Matahari
~Julius Caesar Romawi
(46SM) mengganti kalender sistem Lunar- Qamariyah hitungan Rembulan dibuang
diganti dengan sistem Solar-Syamsiyah-hitngan Matahari. Tanggal satu dihitung mulai jam 24.oo. Satu tahun 365,2425
hari=365 hari 5 jam 48 menit 46detik, selisih dari sistem Solar dari Lunar=10
hari 21 jam 40 menit 11,32detik.
~Ajisoko membuat kalender
Jawa dengan sistem Solar-Syamsiyah-perhitungan Matahari dimulai tahun78Masehi. Kemudian diubah oleh Sultan
Agung Mataram th.1633M=103H.
~Bangsa Yunani mengubah
permulaaan bulan dari titik Aries
bln.Maret menjadi ketika matahari
di Khatulistiwak Januari sampai Desember.
~Paus Gregorius mengubah
tanggal 5 Oktober 1582 menjadi tanggal 15 Oktober 1582, sebab orang lama keliru
menghitung, sebab menurut Julian Kalewnder satu tahun 146.100 hari sedangkan
menurut Gregorius satu tahun =365 hari 5 jam 49 menit 16 detik, maka setiap 400
tahun = 146.097 hari 26 menit 40 detik angka yang tertinggal = 3 hari.
Berdasarkan angka-angka ini maka tangga 5 Oktober diundur atau ditambah 10 hari
menjadi tanggal=15 Oktober 1582.
~Angka tanggalan Greorius
ini dikuti oleh Bangsa Belanda th,1583M, Swedia 1753M, Jepang 1873M,Cina 1912M
dan Turki 1927M (Lih.Empeh Wong Kam Fu dalam Primbon Almanak 1910-2011M,h.5).
Pemikiran
akal itu Hipotetis-spekulatif suka berganti-ganti dan
~Julius Caesar Romawi
(46SM) mengganti kalender sistem Lunar- Qamariyah hitungan Rembulan dibuang
diganti dengan sistem Solar-Syamsiyah-hitungan Matahari. Tanggal satu dihitung mulai jam 24.oo. Satu tahun
365,2425h= 365h5jam48m46d, selisih dari sistem Solar dari
Lunar=10h21j40m11,32d.
~Ajisoko membuat kalender Jowo dengan sistem Solar-Syamsiyah-perhitungan
Matahari dimulai tahun78 Masehi.
Kemudian diubah oleh Sultan Agung Mataram th.1633M=103H dari sistem Syamsiyah
menjadi sistem Qamariyah dengan membuat nama-nama bulan hari serta tahun dengan
istilah-istilah Jowo.
~Bangsa Yunani mengubah
permulaan bulan dari titik Aries bulan
Maret diubah menjadi ketika matahari di Khatulistiwak Januari
sampai Desember.
~Sejak th.716SM ,jaman
Huma Pompilius (673SM) kalender Yustinian manusia menghitung kalender
berdasarkan jalannya Rembulan (Qamariyah=Lunar).
~Tahun 46SM, Yulius Caesar mengganti kalender sistem Lunar diubah menjadi sistem Solar atau
berdasarkan jalannya matahari.
(2)Yang dianggap benar
ternyata keliru
a) Paus Gregorius mengubah
tanggal 5 Oktober 1582 menjadi tanggal 15 Oktober 1582, sebab orang lama keliru
menghitung, sebab ada 0,0025h tiap tahun belum dihitung, sehingga setiap 400
tahun tanggalan harus ditambah 3 hari.
Angka tanggalan Greorius
ini tidak langsung diikuti bangsa-bangsa di dunia, mereka mengikutinya secara
bervariasi, misalnya Bangsa Belanda
mengikutinya th,1583M, Swedia 1753M, Jepang 1873M,Cina 1912M dan Turki 1927M.
b) Keith Wicks dalam
bukunya Bintang&Planet (1985:9) mencatat bahwa ahli astronmi jaman purba
berpendapat bahwa bumi itu datar. Sekitar tahun 300 SM filosufis Yunani
Arestoteles menyatakan bahwa bumi itu lengkung, maka diduga gerhana bulan
bentuknya lengkung maka orangbanyak
berpendapat bumi itu bulat berbentuk bola.
c) Di jaman purba ahli pikir Yunani menyatakan
bahwa bumi itu menjadi pusat alam semesta, maka matahari, bulan, bintang dan
planet-planet berputar mengelilingi bumi. Kira-kira 100 SM filsuf Yunani
Ptolomeus mengatakan bahwa planet-planet mempunyai lintasan garis edar kecil
(Episikel), lingkaran kecil ini bergerak menempuh mengarungi lingkaran
besar(Deferen) semua mengelilingi bumi. Teori Ptolomeus ini dianggap benar
berlangsung 14 abad lamanya.
Tahun 1543 Nicolaus Copernicus
mendeklarasikan pendapanya bahwa matahari adalah pusat tata surya alam semesta
sekaligus mendapat tantangan berat gereja. Tahun 1609Kepler mendukung Copernicus menyatakan bahwa planet-planet itu
beredar mengelilingi matahari dalam lintasan yang berbentuk elip bukan
lingkaran bulat dan setiap mendekati matahari lebih cepat geraknya. Disusul
lagi oleh Galilei Galileo membuat teropongdan dia menemukan bintik pada matahari,
fase Venus, gunung dan lembah di bulan danJupiter yang mendukung teori
Copernicus.
d) Empeh Wong Kam Fu dalam
Primbon Almanak 1910-2011 (tth:5) mencatat bahwa tahun kalender Masehi diubah
beberapa kali karena adanya kelebihan angka, yaitu perhitungan lama satu
tahun=365,25 hari sehingga dalam waktu 129 tahun kelebihan itu berjumlah
menjadi satu hari. Oleh karena itu Paus Gregorius XIII (1582M) mengadakan menetapkan bahwa satu
tahun itu=365 hari 5 jam 49 menit 16 detik. Dengan dasar ini maka dalam waktu
400 tahun=146.097 hari 26 menit 40detik, sedangkan menurut penetapan Julianche
Kalender sebelumnya 400 tahun =146.100 hari, selisih kelebihan 3 hari. Berdasarkan angka-angka
ini maka Gregorius menetapkan bahwa
tanggal 5Oktober 1582 diubah dan diganti dengan tanggal 15 Oktober 1582.
Tanggalan Gregorius ini tidak segera diterima oleh masyarakat dunia ada negara yang menerima
tanggal ini beberapa puluh tahun sesudah Gregorius meninggal dan ada yang
menerimanya setelah ratusan tahun bahkan Turki baru menggunakan tanggalan
Gregorius ini tahun 1924Mkira-kira 340 tahun sepeninggal Gregorius.
Usaha
mengubah tanggal-kalender
Abu Malik memberitakan bahwa kaum
msuyrikin membuat rekayasa mengudurkan bulan suci Muharram sehingga jatuh di
bulan Shafar, dengan demikiam maka mereka
menganggap halal apa yang sebenarnya haram. Maka turunlah Al-quran S. 9
At-Taubat 37, yaitu:
“Sesungguhnya mengundur-undurkan
bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir
dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan
mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan
bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka
yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”(S.9
At-Taubat 37(Lih.Ath-Thabari 1954:10 \ 132).
Adat kebiasaan menghormati
bulan-bulan suci Dzulqa’dah,
Dzulhijjah,Muharram dan Rajab yang sudah berlaku sejak jaman Jahiliyah sekitar
tahun-tahun 400-500 M atau 300 sebelum hijrah Nabi Saw. dan oleh Islam adat ini dilestarikan terus
berlakunya.
Al-Qurthubi (1967:8 \ 138) mencatat
bahwa yang mula-mula membuat bid’ah
mengundurkan bulan Muharram ke bulan
Shafar ini ialah Banu Malik ibnu
Kinanah, Nu’aim ibnu Tsa’labah, ‘Amru ibnu Luhay, Junadah ibnu ‘Auf, Hudziaifah
ibnu ‘Ubaid.
@ Ahmad Ibrahim asy-Syarif dalam kitabnya Makkatu wal
Madinatu fil Jahiliyyati wa ‘Ahdir Rasul (tth:197) mengutip catatan
Murujudz-Dzahab susunan Al-Mas’dui (tth.2 \ 205) bahwa bid’ah mereka ini
dibikin pada 70th sebelum kebangkitan N.Muhammad menjadi Nabi, sekitar tahun
540 Masehi.
@ Empeh Wong Fu (tth:5)
mencatat bahwa tahun kalender Masehi pernah beberapa kali diubah. Jaman Huma Pompilius (716-673SM)
kalender kuno menggunakan sistem lunar (Kalender Qamariyah). Yulius Caesar
tahun 46 Masehi mengubah kelender kuno diubah menurut sistem solar (Kalender
Syamsiyah) dengan angka dasar satu tahun=365,25 hari. sebab ada kelebihan angka perhitungan. Perhitungan
lama satu tahun Matahari=365,25 hari.
@ Paus Gregorus xiii mengubah dasar perhitungan
kalender Matahari bahwa matahari tiap tanggal 21 Maret sampai 21 Maret=365 hari
5jam 48 enit 46 detik. Jika diubah menjadi hari=365,242199041 hari. Setelah
diperhitungkan dengan seksama, maka Gregorius menetapkan bahwa hari Jum’at tg.5
Oktober 1582 harus diubah menjadi
tanggal 15 Oktober 1582.
@ Memindahkan kalender
Muharram ke bulan Shafar merupakan usaha menghalalkan larangan–haram yang dikutuk oleh Allah.
Sedangkan mengubah tg.5 Oktober ke-tgl.15 Oktober 1582 merupakan usaha mengubah
yang salah menjadi benar adalah suatu langkah tindakan yang terpuji. Hanya saja
secara filosofis semua bangsa mempunyai angka-angka kalender
sendiri-sendiri,bangsa Mesir kuno 4240SM, Babilonia Lama (2600SM), bangsa Semit
dan umat Islam, maka dasar kalendernya
ialah Lunar kalender Qamariyah mengikuti ukuran kecepatan jalannya rembulan.
Dan kalender Solar atau Syamsiyah sekarang merebut pendapat umum dan digunakan
oleh hukum internasional.
Sultan Agung Mataram menetapkan tahun
Jawa dengan hitungan kalender Qamariyah satu bulan 354 hari +3 hari setiap 8
tahun, satu windu=28365hari.
Semua hasil akal manusia ternyata memang
hipotetis-spekulatif. Hipotetis maksudnya ialah bahwa yang dianggap
benar itu hanya berlaku selama belum ada koreksi yang mengubah atau
membatalkannya. Padahal setiap waktu seluruh perguruan tinggi dan universitas
menyelenggarakan ujian skripsi, tesis dan disertasi yang isinya ialah
mengoreksi atau membatalkan pendapat atau
teori lama. Spekulatif maksudnya sesuatu dianggap benar jika untung ya lumayan,
celakanya jika baru berjalan sebentar sudah dianggap salah alias tidak benar.
Oleh karena itulah benar yang ideal itu ialah benar