Sabtu, 25 Juli 2009

Gampang Sekali

Pengantar
Allah telah membekali para nabi dan rasul dengan mukjizat, yaitu suatu kejadian yang luar biasa yang tidak mungkin diperbuat oleh makhluk manusia. Mukjizat diwujudkan Allah melalui diri nabi dan rasul sebagai bukti dirinya itu menjadi utusan Allah.
Adapun manusia yang bukan nabi bukan rasul ada kemungkinan mempunyai kemampuan berbuat sesuatu yang luar biasa seperti mukjizat. Tetapi benar tidaknya perbuatan luar biasa itu dari Allah kita wajib berpegang kepada sumbernya yaitu jika diberitahukan oleh Allah kepada kita secara tegas difirmankan Allah dalam kitab suci Al-Quran atau melalui Rasulullah maka kebenarannya dijamin oleh Allah.
Suatu perbuatan yang luar biasa yang diperbuat oleh manusia selain nabi atau rasul yang tidak dicatat di dalam Al-Quran atau tidak dijamin oleh Allah maka perbuatan itu tidak dapat dipercaya kebenarannya bahkan mungkin dari syaitan musuh-musuh Allah.
Segala sesuatu adalah ciptaan Allah khususnya sesuatu yang menurut ilmu manuasia dilihat sebagai luar biasa, maka bagi Allah adalah gampang sekali. Allah berfirman dalam Al-Quran:
Al-Quran S.19 Maryam 19-22 dan S. 19 Maryam 7-9
يَازَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا(7)قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا()قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا()(مريم8-9)
“Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua"(8)


Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali"(9))S.19 Maryam 8-9)
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا(()قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا()قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ ءَايَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا()فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا()(مريم 19-22)
“Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh”(S.19 Maryam 19-22).
Tema dan sari tilawah
I. Surat Maryam 7-9
1. Nabi Zakariya ketika usia tua mengaduh tidak mempunyai anak keturunan dan isterinya tidak menurunkan anak.
2. N. Zakariya berdo’a dalam nuansa yang sangat sunyi sepi sekali
3. N.Zakariya berdo’a memohon agar Allah menganugerahi dia seorang pewaris dirinya yang akan meneruskan tugas dakwah agama Allah.
4, Do’anya dikabulkan maka Allah menganugerahkan anak bernama Yahya, belum pernah ada nama itu sebelumnya.
5. Kejadian yang ajaib ini bagi Allah adalah mudah saja.
II. Surat 19 Maryam 18-22
1. Maryam putri ‘Imran yang suci waktu sendirian kedatangan seorang lelaki.

2. Maryam tidak suka ada orang laki-laki yang mendekatimya.
3. Ternyata laki-laki itu malaikat utusan Allah yang mengabarkan bahwa Maryam akan hamil dam melahirkan anak bayi yang suci.
4. Maryam menyatakan tidak mungkin akan hamil, sebab tidak pernah dia disentuh oleh seseorang manapun juga,
5. Tamu itu menyatakan bahwa keajaiban itu diperbuat Allah dengan mudah saja
6. Kelahiran anak tidak melalui hubungan seorang perempuan dengan lelaki itu juga merupakan ayat dan rahmat Allah.
Masalah dan analisa jawaban
Seorang Nabi Yahya yang sudah sangat tua dan isteri yang mandul bisa mengandung dan melahirkan Yahya, demikian juga Maryam menjadi hamil dan melahirkan Nabi ‘Isa merupakan suatu kejadian yang luar biasa aneh bin ajaib. Kejadian ini menimbulkan beberapa pertanyaan, yaitu:
1. Apa bedanya ilmu gaib dengan ilmu ilmiyah? Ilmu gaib itu ilmu yang tidak tunduk kepada Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah, sedang Ilmu Ilmiah ialah ilmu yang lahannya bersifat indrawi sehingga dapat diteliti melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah.
2. Bagaimana isi dan tingkatan Ilmu Gaib itu? Isi Ilmu Gaib itu ialah ilmu yang dimiliki oleh makhluk gaib dan makhluk yang bisa masuk ke alam gaib. Peringkat Ilmu Gaib ada dua tingkat yang pertama tingkat rendah dimiliki oleh para penghuni alam gaib dan ke-dua ilmu Allah.
3. Apa bedanya Ilmu Gaib dengan Mukjizat? Ilmu Gaib dapat dipelajari oleh pelaku khusus sedangkan Mukjizat mutlak tidak dapat dipelajari oleh siapapun juga, sebab Mukjizat itu Ilmu dan Qudrat Allah.
Pendalaman fan penelitian


BAB SATU
Ilmu Gaib dan Ilmu Indrawi
Masalah ke-1: Apa bedanya ilmu gaib dengan ilmu ilmiyah? Ilmu gaib itu ilmu yang tidak tunduk kepada Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah, sedang Ilmu Ilmiah ialah ilmu yang lahannya bersifat indrawi sehingga dapat diteliti melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah.
a. Ilmu ilmiah
Segala ilmu pengetahuan jika diperoleh melalui metodologi penelitian ilmiah maka hasilnya menjadi pengetahuan ilmiah. Terciptanya pengetahuan ilmiah diperoleh melalui beberapa proses:
i. Pengamatam indrawi artinya dapat dilikat dengan pancaindra. ii.Eksperimen artinya setelah dicoba berkali-kali
iii.Generalisasi yaitu kesimpulan dari banyak-banyak keadaan
iv.Verifikasi maksudnya sidah diuji oleh para pakar yang hasilnya cocok antara teori dengan kenyataan.
Ciri-ciri pengetahuan ilmiah ialah terbuka bisa dibuktikan oleh orang lain dan memang cocok benar, datanya obyektif. Obyektif maksudnya ialah teras dari rasa sentimen tidak terikat oleh keinginan suka dan tidak suka, netral dari pernilaian pihak-pihak mana saja.
Obyek yang diteliti ialah data, yaitu wujud yang dapat disaksikan dengan indra lahir, sehingga wujud tadi dapat diambil gambarnya melalui kamera tustel, dapat direkam suaranya, dapat diraba dengan anggota tubuh, dapat dirasakan dengan alat indra atau syaraf perasaan.
Dari penelitian ilmiah akan dapat menghasilkan rumusan atau pedoman untuk mengatasi masalah, meramalkan dan mengawasi proses penyelesaian masalah yang tercakup dalam IPTEK dan menjadi bagian salah satu cabang disiplin ilmu dari IPTEK.
Suatu riset atau penelitian itu dilakukan karena adanya pertanyaan yang harus dicari jawabannya.


@ Tingkat-tingkat ilmu pengetahuan
Para pakar membagi ilmu pengetahuan menjadi 4 tingkat, yaitu: 1) Pengetahuan. 2)Teori, 3) Filsafat. 4) Agama.
1. Pengetahuan ialah ilmu yang diperoleh hanya melalui panca indra lahir. Kebenaran pengetahuan ini sangat terikat oleh kondisi alat indra dan tata kerja alat itu, sehingga jika alat indra rusak atau tidak bekerja dengan benar misalnya sakit atau ada gangguan maka hasil penyerapan indra itu menjadi tidak benar alias salah
2. Teori, jika pengetahuan hasil penyerapan oleh infra itu benar lalu dikembangkan melalui Ilmu Metodologi Penelitian Ilmiah dan sudah diuji oleh ahlinya maka dia dapat menghasilkan teori yang dapat diterapkan atas semua kasus yang memenuhi syarat dari teori itu dan kebenarannya dapat diterima selama belum ada teori baru yang membatlakna teori ini.
3. Filsafat, jikalau teori tersebut diperdalam secara teratur, sistematis, obyektif, radikal, universal akan menghasilkan filsafat yang kebenannya dapat berlangsung sangat lama.
Nomer 1, 2 dan 3 du atas ini karena sumbernya dari akal manusia maka kebenarannya tidak abadi tetapi masih spekulatif-untung-untungan dan hipotetis diniali benar selama belum dikalahkan oleh ilmu yang baru.
4. Agama dari Wahyu dari Tuhan, ialah ilmu Allah kebenarannya mutlak, abadi berlaku atas seluruh alam mana saja di dunia sampai akhirat.
b. Ilmu gaib
Ilmu gaib ialah ilmu yang diperoleh secara rahasia, tidak masuk akal, tidak dapat dipelajari oleh orang biasa, tidak bisa diperjual belikan, tidak dapat diuji kebenarannya dan tidak dapat diajukan ke meja hijau-pengadilan. Dan untuk mencari ilmu gaib itu caranya ialah dengan sembunyi-sembunyi di tempat yang sunyi, tidak ada saksi, tertutup tidak boleh orang lain mengetahuinya, tidak bisa dijual atau dibeli, tidak berlaku sama atas orang lain, tidak dapat direkam gambar atau suaranya.
Contoh ilmu gaib misalnya ilmu melihat memedi, gendruwo, wedon, ilu-ilu, banaspati, thethekan, santhet, pelet, sihir, kuntilanak, guna-guna, jampi-jampi. Dalam saat yang sama ditempat yang sama maka dua orang yang satu bisa menyaksikan gendruwo yang satu tidak dapat melihat. Untuk gampangnya ilmu gaib itu adalah ilmunya syaitan, sedangkan yang dapat memiliki ilmu gaib itu ialah jin, syaitan dan makhuk halus lainnya. Ilmu gaib menghasilkan keadaan yang luar biasa bertentangan dengan ilmu ilmiah dan tidak masuk akal. Dan ilmu gaib itu mungkin luasnya mengalahkan ilmu ilmiah, sebab tidak mengikuti teori logika akal.
BAB DUA
Masalah ke-2: Bagaimana isi dan tingkatan Ilmu Gaib itu? Isi Ilmu Gaib yang dimiliki oleh makhluk penghuni alam gaib dan makhluk yang bisa masuk kedalam alam gaib. Peringkat Ilmu Gaib ada dua tingkat yang pertama tingkat rendah dimiliki oleh para penghuni alam gaib dan ke-dua ilmu Allah.
@Tinjauan filosofis
Kembali kepada masalah soal alam yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal, yang juga dapat disebut dengan metafisika. Menurut Kamus Oxford bahwa Metaphysica ialah Abstract talk artinya pembicaraan mengenai soal yang sifatnya abstrak alias gaib. Para pakar ahli pikir memberikan pengertian bahwa metafisika ialah ilmu tentang hakikat segala sesuatu.
Sayyid Hosein Nasr dalam Ensiklopedi Filsasfat Islam (2003:1090) mengatakan bahwa metafisika ialah: Apa-apa yang di atas alam, apa-apa yang di belakang alam atau filsafat alam ketuhanan. Dapat ditambahkan lagi bahwa memurut mereka tujuan tertinggi manusia ialah metafisika.
Hasbullah Bakry mencatat bahwa metafisika itu berasal dari bahasa Yunani Meta artinya ialah “sebaliknya, sesudah atau selain”, Kata-kata fisika artinya alam nyata. Maka metafisika ialah apa-apa yang berada dibalik alam nyata. Maka Metafisika maksudnya ialah Ilmu yang menyelidiki apakah hakikat dibalik alam nyata ini yang juga mengandung makna ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu yang mencakup apa yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera ataupun akal. Kemudian menurut Hasbullah Bakry metafisika itu ada dua bagian, yaitu ontologi dan teologi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Ontologi
Ontologi ialah suatu ilmu bagaimana kita memahami hakikat dari segala yang ada ini, yang terdiri dari materi dan rohani. Ilmu fisika hanya mempersoalkan apa yang dapat ditangkap oleh panca indera saja, sedangkan apa yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera atau akal dibicarakan oleh ilmu metafsisika.
Dalam memandang dua kenyataan materi dan rohani ini maka timbul 4 macam aliran pikiran, yaitu:
a) Dualisme ialah suatu aliran yang percaya bahwa dalam alam semesta ini ada dua hakikat, yaitu dunia materi yang dinamakannya “dunia ruang” dan dunia rohani yang mereka namakan “dunia kesadaran”, kedua-duanya sama-sama abadi dan azali demikian pendapat .Descartes (1650M). Di sisi lain Aristoteles (322M) menamakan dunia ruang itu materi sedangkan yang rohani dia namakannya forma. Menurut Al-Quran apa yang mereka percaya sebagai dualisme dalam arti luas adalah makhluk ciptaan Allah, seperti yang terurai di dalam ayat berikut:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (الذاريات 49)
Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah”(S.51 Adz-Dzariyat 49).
Faham yang berlawanan dengan aliran dualisme itu alah faham Monisme, yaitu bahwa hakikat apa yang ada ini hanya satu saja. Faham Monisme terbagi dua, yaitu Materialisme dan Idealisme.. Kaum Materialisme mengatakan bahwa hakikat dari semua yang ada ini adalah materi, sedangkan aliran Idealisme atau Spiritualisme mengatakan bahwa hakikat yang sebenarnya dari apa yang ada ini adalah rohani.
Ad.2. Materialisme
Para ilmuwan menyamakan faham Materialisme dengan Naturalisme karena mereka cenderung memusatkan perhatiannya kepada alam yang bersifat materi saja yaitu alam dunia ini; Thales (545SM) berpendapat bahwa asal usul alam itu dari air; Anaximandros (545SM) mengatakan bahwa asalnya dari apeiron yang sifatnya tak terbatas; Anaximenes (528SM) mengatakan asalnya dari udara; Demokritos (360SM) mengatakan asal usulnya dari atom, tidak ada lain di alam ini kecuali atom dan ruang kosong. Jelas mereka tidak percaya kepada Tuhan.
Para ulama menuduh kaum yang tidak percaya kepada adanya Tuhan Maha Pencipta dan Maha Pemelihara alam ini dan hanya percaya kepada otomatisnya proses jalannya alam adalah kaum Historis-Materialisme mirip dengan apa yang dituduhkan oleh Al-Quran kepada masyarakat Arab Jahiliyah dahulu yang disebut-sebut di dalam Al-Quran berikut:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ (ألجاثية 24)
Artinya; “Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”(S.45 Al-Jatsiyah 24).
Ad 3...Idealisme atau Spiritualisme
Idealisme ialah aliran faham alam ini serba idea serba cita-cita dan aliran Idelaime juga dinamakan Spiritualisme; sedangkan spiritualisme ialah aliran yang percaya bahwa alam ini serba roh. Menurut aliran ini materi itu adalah penjilmaan dari rohani, sedangkan rohani itu nilainya lebih tinggi dari pada materi, karena materi itu hanya bayangan saja dari rohani. Menurut aliran idealisme kebudayaan itu perwujudan dari cita-cita sedangkan cita-cita itu adalah Rohani. Sasaran pikiran aliran Idealisme mencakup akal, kesadaran, cita-cita, jiwa atau suksma.
Ajaran Idealisme ini awalnya dikemukakan oleh Plato yang mengatakan bahwa hakikat yang sebenarnya dari semua yang ada ini adalah alam pikiran atau idea, sedangkan alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah bayangan saja dari alam idea.
Ad 4.Agnosticisme
Aliran Agnosticisme adalah suatu aliran yang mengingkari kemampuan manusia untuk mengetahui hakikat materi ataupun hakikat rohani. Tokoh aliran Agnosticisme ialah Heidegger dan Jaspers yang berpendapat bahwa yang mutlak atau transendent itu tidak ada sama sekali.
B. TEOLOGI
Teologi ialah suatu faham ketuhanan yang tumbuh berpangkal melulu dari peristiwa kejadian alam saja, maka dari itu teologi ini dapat dinamakan Teologi Naturalis. Namun demikian sebagian dari merekapun juga mengakui adanya Sang Pencipta dan Pengatur alam, sehingga aliran ini juga dapat disebut dengan Theodiceia. Mereka ini mengakui adanya Tuhan berdasarkan akal melulu..
Seperti yang pernah digagas oleh Anaximandros bahwa asal usul alam semesta ini dari Apeiron yaitu sesuatu yang tidak mempunyai batas dan tidak terhingga. Senada dengan ini Herakleitos berpendapat bahwa alam semesta ini ada yang mengatur secara tetap sistematis, rapi dan terus-menerus yaitu Hukum Dunia namanya Logos. Logos sendiri artinya ialah pikiran yang benar dan dari bunyi logos berkembang menjadi Logika atau Logis. Menurut mereka Logos itu adalah “Hukum Dunia” dia mengatur dunia dengan sangat tertib.
Al-Quran mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini mengucapkan tasbih artinya me-Maha Suci-kan Allah, hanya saja manusia tidak mengetahui cara mereka bertasbih. Menurut para ulama cara makhluk alam semesta bertasbih kepada Allah itu berwujud ketaatannya melakukan tugas masing-masing dengan sangat tertib teratur rapi sistematis otomatis, menetapi dan menepati angka ukuran, posisi, gerak kecepatan, daya, kemampuan, reaksi dan segala sifat materi sejak awal peciptaan bumi dan langit dahulu sampai sekarang ini. Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (النور 41)
Artinya: “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan”(S.24 An-Nur 41).

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (الاسراء 44)
Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”(S.17 Al-Isra` 44).
Hasbullah Bakry (1986:62) mengidentikkan Hukum Logos para filsuf di atas ini sangat mirip dengan Sunnatullah atau Hukum Allah, hanya sayangnya para ahli pikir tersebut tidak berhasil menemukan Tuhan yang menciptakan Logos mereka terhenti hanya merenungkan bekas-bekas atau peristiwa perubahannya saja. Selanjutnya Teologi Naturalisme ini dibagi dua, yaitu: Theisme dan Pantheisme. Anaxagoras berpendapat bahwa kodrat atau kekuasaan yang menggerakkan alam semesta ini datang dari luar, maka faham ini dinamakan Theisme. Sedangkan Demokritos berpendapat bahwa kodrat-kekuatan yang menggerakkan alam ini ada didalam alam itu sendiri, maka faham ini dnamakan Pantheisme, lalu berkembang sebagai berikut:


a) Theisme
Theisme ialah suatu aliran yang berpendapat bahwa kekuatan yang menggerakkan alam ini datang dari luar alam dan mereka menamakan–nya Tuhan. Tuhan inilah yang menggerakkan dan memelihara alam dengan sangat teratur. Sayang sekali para ahli pikir Theisme ini berhenti hanya pada pengakuan adanya Tuhan. Bahkan pengakuan itupun tidak jelas dan tidak seragam bagaimana sifat-sifat sesuatu yang mereka duga sebagai Tuhan itu, sehingga keterangannya saling berbeda menurut pikiran mereka masing-masing, misalnya Logos teori Herakleitos, Cinta teori dari Empedokles, Nus teori dari Anaxagoras dan Idea Tertinggi dari Plato serta Prima Causa teori dari Aristoteles tidak ada kesamaannya. Lebih dari pengakuan itu mereka tidak mampu meneruskan pemikirannya dan berhenti sampai disitu, sehingga Theisme ini tidak mengandung ajaran ibadah dan hukum agama, paling banter aliran ini hanya berspekulasi tentang adanya teori tentang etika yang juga saling berbeda rincian maupun global-umunnya.
b) Pantheisme
Pantheisme ialah suatu aliran pendapat bahwa kodrat kekuasaan yang menggerakkan alam ini berada di dalam alam itu sendiri. Faham Pantheisme ini mengandung beberapa macam teori, yaitu
1) Atomistik dari Xenophanes diteruskan oleh Demokritos mereka berpendapat bahwa alam ini tidak lain kecuali atom yang bergerak dan berkembang secara teratur sistematis.
2) Aliran Stoa berpendapat bahwa segala sesuatu di alam ini berwujud Jiwa dan Raga tidak mungkin jiwa saja tidak mungkin raga sendirian maka kesatuan jiwa dan raga itu dinamakan Pneuma dan Peneuma adalah Tuhan
3) Aliran Neo Platonisme berpendapat bahwa Tuhan dan alam merupakan satu kesatuan, dalam pengertian bahwa segala sesuatu merupakan limpahan atau emanasi dari Tuhan dan emanasi pertama berwujud roh alam, kemudian roh alam atau jiwa alam melimpahkan sesuatu berwujud dunia jasmani mirip teori idea Plato dan teori logos dari Herakleitos..
4) Aliran Natura-naturas teori Spinoza berpendapat bahwa yang menciptakan dan yang diciptakan itu adalah “sama dan satu”.
Politheisme itu sangat mirip dengan faham Pantheisme, hanya saja Politheisme berpendapat bahwa sebagian dari alam dapat menjadi Tuhan, sedangkan Pantheisme menyatakan bahwa alam ini adalah Tuhan tetapi orang tidak merasa dirinya Tuhan.
Hasbullah Bakry (1986:69) mengaitkan faham Politheisme itu dengan ajaran Trinitas bahwa salah satu oknom dari Trinitas itu ialah Yesus, maka Yesus itu manusia sekaligus Tuhan adalah jelas Pantheisme-Politheistis artinya banyak Tuhan menjadi satu dengan alam dan berada di dalam alam. Secara historis ajaran Trinitas ini berasal dari ajaran Stoa yang diusung oleh Paulus ke dalam agama Nasrani sedangkan teori penebusan dosa ajaran Paulus itu berasal dari filsafat Pythagoras.
Berangkat dari catatan Hasbullah Bakry bahwa Metafisika ialah apa yang dibalik alam nyata dan menurut HM.Rasyidi (1984:20) metafisika itu ialah apa yang dibelakang alam. Maka untuk memahami hakikat apa yang dibelakang alam dunia ini tidak lain harus melalui Al-Khaliq yaitu Dzat yang menciptakan alam nyata dan alam gaib atau yang menciptakan fisika dan metafisika.
Terhadap semua teori dan dugaan-dugaan para filosuf itu perlu kita membaca dugaan dan tulisan mereka itu dengan kaca mata Al-Quran, Allah berfirman sebagai berikut:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (الانعام 116)
Artinya: “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”(S.6 Al-An’am 116).

الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ(147)وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(148)(البقرة)
Artinya: “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”(S.2 Al-Baqarah 147-148).
Dari peringkat dan prioritas kebenaran yang pertama sampai terakhir di atas, maka usaha untuk mengetahui alam gaib, soal-soal metafisika, apa yang ada dibalik alam nyata ini tidak ada jalan lain kecuali harus meminta penjelasan dari wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla. Lebih-lebih mengenai soal tentang Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan Takdir jelas kita semua wajib berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul Saw. Allah berfitman dalam Al-Quran:
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (الانعام 59)
Artinya: “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”(s.6 Al-An’am 59).
Barang siapa mengaku diri mempunyai ilmu gaib dan mempertontonkan diri dapat melakukan sesuatu yang luar biasa maka akan sangat membahayakan diri karena iman dan Islamnya dapat menipis sampai habis bahkan menjadi musyrik karena menyombong dan takabur serta melakukan dosa yang paling besar tidak akan memperoleh ampunan Allah, haram masuk surga. Oleh karena itu akan lebih selamat jika kita mempelajari ilmu ilmiah tidak memasuki alam gaib dan ilmu gaib.
BAB TIGA
Mukjizai atau bukan mukjizat
Masalah ke-3: Apa bedanya Ilmu Gaib dengan Mukjizat? Ilmu Gaib dapat dipelajari oleh orang-orang tertentu khusus sedangkan Mukjizat mutlak tidak dapat dipelajari oleh siapapun juga, sebab Mukjizat itu Ilmu Allah.
Ilmu gaib ialah ilmu yang ujung-ujungnya berasal dari penghuni alam gaib, jika ilmu dari syaiton maka isinya serba salah dan bohong sebab syaiton kerjanya ialah mengajak manusia kepada kesesatan, meuuju kesengsaraan dan azab Allah neraka jahanam melawan Allah .
Jika ilmu gaib ini berasal dari malaikat yang asalnya dari Allah, maka kebenarannya bersifat mutlak abadi universal. Salah satu ilmu gaib dari malaikat dari Allah ialah Mukjizat yang diterima oleh para nabi dan rasul utusan Allah. Demikian juga ilmu yang diterima oleh manusia yang khusus dipilih oleh Allah yang termaktub dalam firman Allah dalam Al-Quran atau melalui Nabi dalam hadis mutawatir setingkat dengan Al-Quran, misalnya Maryam perawan yang suci itu melahirkan Nabi ‘Isa dan Luqman.
@ Gampang sekali
Allah itu mempunyai ilmu serba Maha dan Mutlak Maha, maka Allah itu ilmunya terlalu jauh di atas ilmu makhluk manusia, sehingga jika manusia membuat sesuatu akan menjumpai berbagai macam masalah dan kesulitan maka Allah dalam menciptakan segala sesuatu itu begitu mudah dan gampang sekali. Contoh dan catatan para ulama dalam hal ini ialah sebagai berikut:
~ Al-Quran S.19 Maryam 9: Nabi Zakariya umurnya sudah terlalu tua dan isteri diduga mandul tidak akan mempunyai anak, tetapi jika Allah mengehndaki maka Allah cukup mengucapkan firman ”KUN” naka terciptalah apa yang dikehendaki Allah itu dengan sangat mudah dan gampang sekali dan ini Allah sendiri yang menyatakannnya.
~ Al-Quran S.19 Maryam 21: Maryam seorang gadis perawan yang suci tanpa hubungan dengan orang laki-laki dapat hamil dan melahirkan bayi Nabi ‘Isa, maka Allah cukup mengucapkan firman-Nya “KUN” maka jadilah Maryam mengandung dan melahirkan Nabi ‘Isa.
@Tafsir Ar-Razi (10h285) dalam membahas Al-Quran s19a19-22 mencatat bahwa dalam ayat ini malaikat itu menampakkan diri sebagai laki-laki agar supaya Maryam tidak takut, tetapi bahkan dia takut dan minta bukti bahwa tamu itu adalah malaikatقَالَ إِنَّمَا أَنَا
رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا (مريم 19)
"Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci"(S.18 Maryam 19).
Maka disinilah catatan bahwa Maryam memperoleh karomah. Lebih taajub lagi ialah bahwa dia akan mengandung anak tidak melalui perkawinan tanpa perantara laki-laki dan dijawab bahwa Allah menciptaan segala sesuatu itu tanpa alat atau bahan sebelumnya yaitu sbb:
قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا () قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آَيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا (مرلم 20-21)
“Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”(S.19 Maryam 20-21).
Disebutkan dalam Al-Quran S.3 Ali ‘Imran 47 bahwa denukian memang Allah menghendakinya. Untuk ini cukup Allah berfirman “KUN” maka terwujudlah kehendak Allah itu.
Allah itu Maha Kuasa menciptakan manusia tidak dengan bahan atau alat dan disebutkan dalam ayat-ayat itu bahwa Bayi ‘Isa nanti akan menjadi ayat-ayat Allah sekaligus menjadi rahmat.
Ar-Razi mengaitkan proses itu dengan ayat Al-Quran S.66 At-Tahrim 12, S.15 Al-Hijru 28 dan S.21 Al-Anbiya`91 bahwa Allah menghembuskan roh ‘Isa kepada Maryam. Sebagian ulama menyatakan bahwa yang menghembuskan nyawa itu ialah Jibril.
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa Al-Quran mengaitkan lafal Roh kepada Tuhan dalam s66a12, s15a28 atau s21a91 maka Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa sesutau yang dikaitkan kepada Allah selain sifat-sifat Allah maka hukumnya adalah makhluk dan tidak ada makna menjadi “Oknum Tuhan” Contohnya ialah “Baitullah” (Rumah Allah), maka rumah atau Ka’bah itu bukan oknum Tuhan yang harus disembah. Para jamaah haji dinamakan “Dhuyufur Rahma” (Tamu-tamu Allah) artinya jamaah haji yang berjuta-juta itu tidak menjadi oknum Tuhan yang harus disembah. Demikian juga lafal Ruh dalam 3 ayat di atas sama sekali tidak mengandung makna roh itu menjadi oknum Tuhan maka Nabi ‘Isa dan malaikat Jibril bukanlah menjadi oknum Tuhan lalu harus disembah sama dengan Allah. Lebih tegas lagi ialah bahwa Jibril itu bukan Roh Kudus dan Nabi ‘Isa itu bukan sepertiga dari Tritunggal Tuhan dan Allah itu serba Maha Mutlak Maha Esa.
Ar-Razi mengutip riwayat dari Ats-Tsa’labi bahwa yang mengetahui kehamilan Maryam pertama kali ialah Yusuf seorang anak paman Maryam. Yusuf memperingatkan bahwa Allah Maha Kuasa menciptakan Adam dan Hawa tanpa hubungan lelaki dengan wanita.
@Tafsir Adhwa`ul Bayan (3h449) mengaitkan masalah itu dengan ayat-ayat s19a19 dengan s3a45-47 bahwa bayi dalam kandungan Maryam itu namanya ‘Isa kelak akan menjadi orang besar, dan ini bagi Allah gampang sekali.
إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَامَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ()وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ()قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ()وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ())ال عمران 45-48)
“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh."
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil”(S.3 Ali ‘Imran 45-48).
@ Mikjizat
Mukjizat ialah sesuatu yang luar biasa aneh bin ajaib yang diperbuat oleh seorang nabi atau rasul sebagai bukti nahwa dia adalah nabi atau rasul utusan Allah. Mukjizat itu sepnuhnya diciptalam oleh Allah tidak dapat diminta tidak dapat diusahakan oleh siapapun se;ain dari Allah. Allah menciptakan sesuatu yang dinamakan mukjizat itu dengan mudah dan gampang sekali cukup dengan kalimat Takwiniyah “KUN” maka apa yang dikehendaki Allah ini terwujud.
Termaktub di dalam Al-Quran bahwa para nabi telah mendapat mukjizat untuk nenperkuat dakwah risalah mereka, tercatat dalam Al-Quran di beberapa ayat berikut:
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى(69)فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا ءَامَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى(70)(طه 69-70)
“Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa"(S.20 Thaha 69-70).
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَى(77)فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ(78)(طه78)
“Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam) Maka Fir`aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka"(S.20 Thaha 77-78).
وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ(15)(القصص 15)
“Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir`aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: "Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya)”(S.28 Al-Qashash 15).
@@وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (ال عمران 49)
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman"(S.3 Ali ‘Imran 49).
@قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا ءَالِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ()قُلْنَا يَانَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ()وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ (الانبياء 69)
“Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim, mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi"(S.21 Al-Anbiya` 69-70).
Manusia selain nabi dan rasul tidak mungkin mendapat mukjizat, sebab nabi dan rasul sudah lewat yang terakhir ialah Khatamul Anbiya wal Mursalin Muhammad Saw. Untuk manusia biasa ada kemungkinan Allah memberi pertolongan yang namanya Karomah atau Kasyaf bukan mukjizat.
@ Karomah
@ Kitab Mafahimul Islamiyah dari Wazaratul Auqaf Mesir (1h260) mencatat masalah Al-Karomah, yaitu:
Al-Karomah artinya kemuliaan, Al-Mukarram artinya orang yang mulia lebih dari orang lain.
Menurut istilah Karomah itu hal yang luar biasa di luar kebiasaan yang ditampakkan oleh Allah pada diri seorang hamba yang mengikuti Sunnah Rasul, dibesarkan dalam kehidupan syari’at Islam, tumbuh dari iman yang suci, yang juga merupakan amal soleh.
Ada dua aliran pendapat mengenai Karomah ini: Menurut ulama Ahli Sunnah, Karomah itu mungkin dapat terjadi secara logika, bisa terjadi dalam kehidupan di dunia maupun setelah mati. Alasannya ialah Al-Quran s19 Maryam 19-22, S.19 Maryam 9-12 (Pokok bahasan di atas), S.3 Ali ‘Imran 37 dan S.18 Al-Kahfi 25 serta S.27 An-Naml 39.
كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَامَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ( ال عمران 37)
" Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab"ٍ(S.3 Ali ‘Imran 37)
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا(الكهف 25)
" Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”(S.18 Al-Kahfi 25).
قَالَ عِفْريتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا ءَاتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ(39)قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا ءَاتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ (النمل 39-40)
“Berkata `Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip"(S.27 An-Naml 39-40).
Kasyaf ialah suatu ilmu atau kemampuan karena anugerah dari Allah kepada hamba yang dicintai Allah sehingga secara umum keadaan itu dikatakan luar biasa tidak masuk akal
@Tafsir Al-Alusi (7h1) dalam menafsirkan s7a201 mencatat bahwa siapa meyakini rahasia takdir Allah maka dia akan selamat dari musibah ketika digoda setan.
@Tafsir Fat hul Qadir (3h266) menyatakan bahwa jika manusia meyakini takdir Allah akan terjadi maka nasib baik atau buruk dia akan merasa ringan-gampang.
@ Tafsir Ar-Razi (4h441) menyatakan bahwa siapa yang meyakini rahasia takdir pasti dia akan merasa gampang menghadapi musibah, sebab seluruh masalah itu tergantung kepada sebab-sebab yang berasal dari Allah, jika gagal yang diharapkan maka dia tidak mempunyai perasaan yang negative.
Dalam j3h115 Ar-Razi mengaitkan Al-Quran s2a186 dengan hadis Turmudzi 3531 mencatat bahwa do’a kita itu akan dikabulkan Allah selama kita meyakini sifat-sifat Allah, sehingga semua gerak-geriknya selalu mencari ridho dan disesuaikan dengan kehendak Allah, jika persis seperti kehendak Allah maka pasti do’a itu terkabul. Maka do’a itu ada beberapa arah, yaitu ada yang berisi tauhid, taubat atau ibadah.
Bahkan jika Allah sudah ridho bukan hanya akan mengabulkan do’a tetapi malah Allah akan memanjakan hamba yang sudah melakukan Taqarrub dengan amalan dan ibadah pengabdian kepada Allah lebih tekun sangat tekun lebih dari hamba Allah yang lain, ibarat Allah sudah jatuh cinta kepada kekasihnya, maka secara leterlijk arti lafal janji Allah itu ialah Allah menjadi pendengarannya, Allah menjadi matanya, Allah menjadi tangannya, Allah menjadi kakinya dan seterusnya . Allah menjajikan cinta-Nya ini tercatat dalam hadis Qudsi riwayat Bukhari no.6021 bweikut,
Allah berfirman dalam hadis Qudsi melalui sabda Rasulullah Saw. yaitu:
6021 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ (رواه البخاري)
Artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata: “Rasulullah bersabda: “Sungguh Allah berfirman: “Barang siapa memusuhi kekasih-Ku maka benar-benar Aku umumkan perang kepadanya. Ada hamba-Ku yang taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amalan yang menyenangkan Aku lebh dari apa yang Aku tentukan untuk dia. Ada hamba-Ku yang tidak henti-hentinya taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunat, sehingga Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintai dia, maka Aku menjadi pendengarannya dia mendengar dengan pendengaran itu, Aku menjadi pengelihatannya dia melihat dengan pengelihatan itu, aku menjadi tangannya dia berbuat dengan tangan itu, Aku menjadi kakinya, dia berjalan dengan kaki itu. Sungguh jika dia memohon kepada-Ku pasti Aku kabulkan, jika dia memohonan perlindungan-Ku maka dia pasti Aku lindungi”(HR Bukhari no.6021).
Jika boleh difahamkan barangkali hamba yang taqarrub kepada Allah hampir menyamai para nabi dan rasul, misalnya seperti Nabi Musa ketika berkelahi dengan kaumnya Fira’aun si musuh ini ditempeleng oleh Nabi Musa maka seketika itu mati tercatat dalam Al-Quran S.28 Qashash 15. Dalam hal ini Nabi Musa memperoleh mukjizat dari Allah, maka jika manusia biasa mungkin namanya Karomah atau Kasyaf.
Bagi kita mencari karomah atau kasyaf kiranya terlalu sulit, tetapi mencari cinta kasih Allah barang kali lebih memungkinkan bisa, asal memenuhi makna hadis shahih Bukhari no.6021 di atas, yaitu taqarrub kepada Allah lebih dari ukuran yang difardhukan oleh Allah kepada kita
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
Artinya: “Ada hamba-Ku yang taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu amalan yang menyenangkan Aku lebh dari apa yang Aku tentukan untuk dia. Ada hamba-Ku yang tidak henti-hentinya taqarrub-mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunat, sehingga Aku mencintai dia,…………
Yang terakhir ini banyak para hamba yang mendapat cinta kasih Allah, sehingga do’anya dikabulkan, berbagai macam kesulitan dapat dipecahkan jalan keluarnya, sebagaimana dilaporkan setiap hari Selasa Rabu jam 4.3o-5.3o pagi di TPI di Masjid Darun Nida`. Contohnya seperti seseorang yang membeli mobil kredit masih kurang 3 tahun, sekarang tidak mampu membayar, maka oleh Ust. Yusuf Mansur bahkan disuruh harus berani berhutang banyak-banyak dan 90% nya disedekahkan, sebagai Taqarrub dia maka Allah akan mengembalikan hutang dia itu sepuluh kali lipat jumlah yang sudah disedekahkannya itu dan ini dibuktikan oleh para tamu peserta pengajian Ust. Yusuf Mansur.
Baik melalui mukjizat maupun melalui anugerah Karomah atau Kasyaf, maka bagi Allah semua ini gampang sekali padahal menurut ukuran akal manusia adalah luar biasa aneh bin ajaib, makhluk manusia maupun jin dan setan tidak mungkin dapat melakukannya.
=========================o0o=====================

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Ke-

About Me

Template by KangNoval & Abdul Munir | blog Blogger Templates