وَمَا صَاحِبُكُمْ
بِمَجْنُونٍ(22)وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ(23)وَمَا هُوَ عَلَى
الْغَيْبِ بِضَنِينٍ(24)وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَانٍ رَجِيمٍ(25)فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ (26) إِنْ هُوَ إِلَّا
ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ (27) لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ (28) وَمَا
تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (29)(التكوير 26-29)
23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang
terang.
24. Dan Dia (Muhammad) bukanlah seorang yang bakhil untuk menerangkan
yang gaib.
25. Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,
26. maka ke
manakah kamu akan pergi?
27. Al
Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
28. (yaitu)
bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus”
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali
apabila dikehendaki Allah, Tuhan semestaalam (S81Alttakwir 23-29).
Tema dan sari tilawah
(1) Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Jibril di ufuk
(2)Nabi Saw tidak
menyembunyikan berita dari alam gaib.
(3) Wahyu yang diterima beliau bukan bisikan setan.
(4) Maka manusia akan ke mana .
(5) Al-Quran memberi peringatan kepada seluruh makhluk.
(6) Dia memberi peringatan para hamba yang berjalan lurus .
(7) Manusia merencanakan maka Allah yang menentukan
hasil.
@ Tafsir Ath-Thabari
(1h427) mengaitkan Qs81a26 ini dengan
Qs2a28 maka maknanya adalah sbb:
كَيْفَ تَكْفُرُونَ
بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ
يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (البقرة 28)
Ath-Thabari
menjelaskan istilah “Mau ke-mana
kamu?” Ialah:
Mengapa kamu sekalian kafir kepada Allah, padahal dahulu kamu manusia itu
asal dari nutfah (air-mani) tumbuh berkembang menjadi
manusia yang hidup di bumi Allah yang
memberi kenikmatan hidup kamu di
bumi maka Allah itulah yang menghidupkan kamu sekalian, lalu
Allah membuat kamu mati sesudah matimu,
kemudian Allah membangkitkan kamu sekalian di lapangan Makhsyar-hari Kiamat
untuk menerima pahala atau azab. Maka
mengapa kamu kufur tidak percaya kepada Allah lalu mau kemana kamu
sekalian itu?
Bagi mereka orang yang beriman percaya bahwa ada hidup sesudah mati,
sehingga timbul istilah dalam bahasa
Jawa orang yang meninggal itu dikatakan
:Sowan dateng ngarso Gusti dan ini
sangat persis dengan ucapan Nabi
Ibrahim di dalam Al-Quran:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ
إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ(99)
“Dan Ibrahim berkata:
"Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi
petunjuk kepadaku”(S 37 Ash-Shaffat 99).
Melalui analisa Ath-Thabari di atas ini
kita kembangkan menjadi beberapa
pertanyaan, yaitu:
Masalah dan analisa jawaban
(1) Bagaimana rahasia alam
gaib itu? Jawaban hipotesis: Rahasia alam gaib itu hanya Allah yang mengetahui
yang benar.
(2) Bagaimana cara Allah memberikan ilmu gaib itu kepada manusia?
Jawaban hipotesis: Ada tiga macam cara Allah memberi-tahukan Iradah=Kehendak-Nya
yaitu: Dengan cara wahyu, dari balik tabir atau melalui utusan Allah.
(3) Sebetulnya manusia itu asal dari mana, sekarang di mana dan
akan kemana? Jawaban hipotesis: Manusia itu asal dari alam gaib,sekarang di
dunia dan akan kembali ke-alam gaib akhirat.
(4) Bagaimana persiapan orang heriman untuk masuk kealam
gaib-akhirat itu? Jawaban hipotesis: Kita wajib mengikuti petunjuk Allah
melalui nabi utusan Allah.
Pendalaman dan penelitian
BAB SATU
Alam gaib
Bagaimana rahasia alam gaib itu? Jawaban
hipotesis: Rahasia alam gaib itu hanya Allah yang mengetahui yang benar. Allah mewajibkan kita semua
harus percaya kepada yang gaib
yaitu semua yang tidak dapat dijangkau oleh panca indra. Allah berfirman:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى
لِلْمُتَّقِينَ(2)الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَالصَّلَاةَ وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ(3)وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ
وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ(4)أُولَئِكَ عَلَى
هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (البقرة
1-5(
Artinya:
" Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab
(Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang beruntung"(s.2 Al-Baqarah 1-5).
Al-Ghaibu artinya yang gaib, lebih jauh dijelaskan oleh para ulama tafsir,
yaitu sebagai berikut:
~ Tafsir Al-Manar (tth.i \ 126) menyatakan bahwa
lafal Al-Ghaibu maksudnya ialah
apa yang dibalik alam kenyataan, yaitu: Allah, Malaikat dan Hari Kiamat.
~~Az-Zuhaili dalam
tafsirnya (1991:i \ 74) menjelaskan bahwa iman kepada yang gaib itu ialah
percaya kepada apa yang di belakang alam materi, yaitu Allah, malaikat, nyawa,
jin.
~ Al-Qasimi (1957:I \ 35)
mencatat bahwa lafal Al-Ghaibu
itu maksudnya ialah apa yang tidak dapat disaksikan dengan panca indra, tidak
dapat dijangkau oleh akal dan hanya dapat dijangkau melalui wahyu dari Allah saja yang diterima
oleh para nabi, yaitu berita-berita mengenai Allah, malaikat,
surga, neraka, 'Arsy, Lauh Mahfuzh.
~ Al-Qurthubi ( 1967: I \
163) mengaitkan Al-Ghaibu itu dengan
hadis Nabi Saw. tentang soal jawab Rasul Saw. dengan malaikat Jibril khususnya
ketika dipersoalkan kepada beliau soal "Iman" bahwa iman itu ialah percaya kepada Allah,
malaikat, kitab suci, para rasul, hari kiamat dan taqdir..
~Menurut Ibnu Mas'ud iman
yang paling utama ialah iman kepada yang gaib berdasarkan Al-Quran berikut:
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ
بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ (الانبياء49)
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang takut
kepada Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut
akan (tibanya) hari kiamat"(S.21 Al-Anbiya`49).
@ Teori para pakar filsafat
Kembali kepada pokok bahasan kita sekarang
ialah soal yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal, maka para pakar menamakannya dengan metafisika.
Menurut Kamus Oxford bahwa Metaphysica itu ialah Abstract-talk
artinya pembicaraan mengenai soal yang sifatnya abstrak alias gaib. Para ahli
pikir memberikan pengertian bahwa metafisika ialah ilmu tentang hakikat segala
sesuatu.
Sayyid
Hosein Nasr dalam Ensiklopedi Filsasfat Islam (2003:1090) mengatakan bahwa metafisika
dalam bahasa Arabnya disebut dengan bermacam- macam ungkapan, yaitu:
مافوق \ ما وراء
الطبيعة-الالهية- الحكمة -- ما بعد artinya apa-apa sesudah alam, apa-apa yang di atas alam,
apa-apa yang di belakang alam, masalah
ketuhanan atau filsafat. Bahkan
ditambahkan lagi bahwa tujuan tertinggi manusia ialah metafisika, ilmu yang
terbaik, paling benar, paling pasti.
Hasbullah Bakry dalam Ilmu Filsafat(1986:49) mencatat bahwa
metafisika itu berasal dari bahasa Yunani
Meta artinya ialah "sebaliknya, sesudah atau selain",
Kata-kata alam artinya alam nyata. Metafisika ialah apa-apa yang berada dibalik
alam nyata. Maka Metafisika maksudnya ialah Ilmu yang menyelidiki apakah hakikat dibalik alam nyata ini yang
juga mengandung makna ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu yang mencakup apa yang tidak
dapat ditangkap oleh panca indera ataupun akal. Kemudian Hasbullah Bakry
menjelaskan bahwa metafisika itu ada dua
bagian, yaitu: (A) Ontologi dan (B) Teologi yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
A. ONTOLOGI
Ontologi ialah suatu ilmu
bagaimana kita memahami hakikat dari
segala yang ada ini, yang terdiri dari (1) Materi dan (2)Rohani. Ilmu fisika
hanya mempersoalkan apa yang dapat ditangkap oleh panca indera saja, sedangkan
apa yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera atau akal dibicarakan oleh
ilmu metafsisika.
Dalam memandang dua kenyataan materi dan rohani ini maka
timbul 4 macam aliran pikiran, yaitu:1) Dualisme; 2) Materialisme; 3)
Idealisme; 4) Agnostisisme.
Ad 1 Dualisme
Dualisme ialah suatu aliran yang
percaya bahwa dalam alam semesta ini ada dua hakikat, yaitu dunia materi yang
dinamakannya "dunia ruang" dan
dunia rohani yang mereka namakan "dunia kesadaran.
Ad.2. Materialisme
Para ilmuwan menyamakan faham
Materialisme dengan Naturalisme karena mereka cenderung memusatkan perhatiannya
kepada alam yang bersifat materi saja yaitu alam ini.
Para ulama menuduh kaum yang tidak percaya kepada adanya Tuhan Maha
Pencipta dan Maha Pemelihara alam ini dan hanya percaya kepada otomatisnya proses jalannya alam adalah Kafir, yaitu
kaum Historis-Materialisme mirip dengan
apa yang dituduhkan oleh Al-Quran kepada
masyarakat Arab Jahiliyah dahulu yang disebut-sebut di dalam Al-Quran berikut:
وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ
وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ
إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ (ألجاثية 24(
Artinya; "Dan mereka
berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita
mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan
mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain
hanyalah menduga-duga saja"(S.45 Al-Jatsiyah 24).
Ad 3.Idealisme atau Spiritualisme
Idealisme ialah aliran faham serba cita-cita;
Spiritualisme ialah aliran yang serba
roh. Menurut aliran ini materi itu adalah penjilmaan dari rohani,
sedangkan rohani itu nilainya lebih
tinggi dari pada materi, karena materi itu hanya bayangan saja dari rohani.
Menurut aliran idealisme kebudayaan itu perwujudan dari cita-cita sedangkan
cita-cita itu adalah. Rohani. Sasaran pikiran aliran Idealisme mencakup akal, kesadaran,
cita-cita, jiwa atau suksma.
Ad 4.Agnosticisme
Aliran Agnosticisme adalah suatu aliran yang mengingkari kemampuan
manusia untuk mengetahui hakikat materi ataupun hakikat rohani. Tokoh aliran Agnosticisme ialah Heidegger dan
Jaspers yang berpendapat bahwa yang mutlak atau transendent itu tidak ada sama
sekali.
B. TEOLOGI
Teologi ialah suatu faham
ketuhanan yang tumbuh berpangkal melulu dari peristiwa kejadian alam saja, maka
dari itu teologi ini dapat dinamakan Teologi Naturalis, sehingga aliran ini
juga dapat disebut dengan Theodiceia. Mereka ini mengakui adanya Tuhan berdasarkan
akal melulu.
Al-Quran mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini mengucapkan tasbih
artinya me-Maha Suci-kan Allah, hanya saja manusia tidak mengetahui cara mereka
bertasbih. Menurut para ulama cara makhluk alam semesta bertasbih kepada Allah
itu berwujud ketaatannya melakukan tugas masing-masing dengan disiplin sangat
ketat sekali, tertib, teratur rapi, sistematis, otomatis, persis sejak 20 milyard tahun silam awal peciptaan
bumi dan langit dahulu sampai
sekarang ini. Allah berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ
وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (النور 41(
Artinya: "Tidakkah
kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi
dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui
(cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan"(S.24 An-Nur 41).
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَوَاتُ
السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ
بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا
غَفُورًا (الاسراء 44(
Artinya: "Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun"(S.17 Al-Isra` 44).
Berangkat dari catatan
Hasbullah Bakry bahwa Metafisika ialah apa yang dibalik alam nyata dan menurut
HM.Rasyidi (1984:20) metafisika itu ialah apa yang dibelakang alam. Maka untuk
memahami hakikat apa yang dibelakang alam nyata ini tidak lain harus melalui
Al-Khaliq yaitu Dzat yang menciptakan alam nyata dan alam gaib atau yang
menciptakan fisika dan metafisika.
Terhadap semua teori dan
dugaan-dugaan para filosuf itu perlu
kita membaca dugaan dan tulisan mereka itu dengan kaca mata Al-Quran, Allah
berfirman sebagai berikut:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي
الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ (الانعام 116(
Artinya: "Dan jika
kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan
belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)"(S.6
Al-An'am 116
BAB DUA
Dari
alam gaib kealam indrawi
Bagaimana
Allah memberikan ilmu gaib itu kepada manusia? Jawaban hipotesis: Ada tiga
macam cara Allah memberi-tahukan Kehendak-Nya kepada manusia yaitu: Dengan cara
wahyu, dari balik tabir dan melalui utusan Allah.
Jalan Allah
menyampaikan wahyu
Hubungan Allah
dengan manusia
Hampir seluruh umat manusia percaya
kepada adanya Tuhan, yaitu sesuatu yang Maha Kuasa yang tidak ada
sesuatupun yang dapat mengalahkan sifat absolut Tuhan itu. Oleh karena
sifat yang absolut MAHA itu maka masalahnya ialah bagaimana komunikasi hubungan
antara Tuhan yang Maha Mutlak dengan manusia yang serba lemah ini?
Sebagai orang beriman, maka kita percaya
kepada penjelasan Allah Ta’ala melalui firman-Nya di dalam Al-Quran berikut:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ
يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ
رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ (الشوري51)
Artinya;” Dan tidak ada bagi
seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan
perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan
(malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”(S.42 Asy-Syura 51).
Maka komunikasi bagaimana caranya Allah
menyampaikan maksud kehendak- Nya kepada
manusia ialah melalui 3 cara, yaitu:
1)Dengan cara wahyu
2)Dari balik tabir
3)Dengan mengutus utusan
Ad-1 Dengan cara wahyu
contohnya ialah sebagai berikut:
a. Allah memberitahu kepada Ibu Nabi Musa yang
bisa disebut dengan ilham, dicatat dalam ayat berikut:
إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى(38)أَنِ
اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ
بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ
مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي (طه (39)
Artinya: “(yaitu) ketika Kami
mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, Yaitu: 'Letakkanlah ia (Musa)
di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu
membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir`aun) musuh-Ku dan musuhnya'. Dan
Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya
kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku”(S.20 Thaha 38-39).
b. Allah memberitahu kepada
Nabi Ibrahim dalam tidur, yaitu:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ
إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ
يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ
الصَّابِرِينَ (الصافات 102)
Artinya: “Maka tatkala anak
itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar"(S.37 Ash-Shaffat 102).
ad-2 Dari balik tabir
Cara komunikasi Allah dengan manusia
dari balik tabir, maksudnya dibelakang suatu tembok pemisah antara alam
ketuhanan dari alam dunia manusia, dalam hal
ini contohnya ialah Allah berbicara kepada Nabi Musa, seperti firman Allah
berikut:
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ
عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ
مُوسَى تَكْلِيمًا (النساء 164)
Artinya: “Dan (kami telah
mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu
dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan
Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”(S.4 An-Nisa` 164).
ad-3 Mengutus malaikat
Komunikasi Allah dengan manusia melalui cara mengutus malaikat ini adalah yang paling
mudah difaham, contohnya yaitu:
a) Allah mengutus Jibril menyampaikan wahyu
kepada Maryam yang dapat disebut dengan
ilham, dicatat dalam Al-Quran berikut:
فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ
حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا (مريم17)
Artinya: “maka ia mengadakan
tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya,
maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”(S.19
Maryam 17).
b) Allah mengutus Jibril
menyampaikan wahyu Al-Quran kepada Nabi
Muhammad Saw. sebagai beriku:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ خَلَقَ
الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ()اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ()الَّذِي عَلَّمَ
بِالْقَلَمِ()عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَم (العلق 1-5)
Artinya:” Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”(S.96 Al-‘Alaq 1-5).
Hubungan Allah dengan manusia dalam
hal ini Nabi Muhammad Saw. jelas sekali diceriterakan oleh ‘Aisyah dicatat oleh
Ulama Besar Ilmu Hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Shahih-nya dalam
hadis yang panjang yang singkatnya adalah sebagai berikut:
‘Aisyah Ummul Mu`minin menceriterakan bahwa
sebelum turun wahyu Al-Quran, beliau memperoleh impian yang sangat indah beliau
melihat cahaya seperti fajar subuh. Dari pengalaman ini maka
beliau lebih tekun lagi melakukan
‘uzlah, menyendiri di gua Khira`
beliau memusatkan renungannya dengan
ibadah sampai beberapa malam
dengan membawa bekal secukupnya.
Sehingga pada suatu saat datanglah malaikat Jibril membawa wahyu Al-Quran yang
pertama kali yaitu surat Al-‘Alaq ayat 1 sampai 5 (HR. Bukhari no.3 dan Muslim no 231).
(3) Wahyu, ilham, wangsit dan bisikan setan
Dokter Paryana seorang ahli
metafisika menjelaskan melalui kuliah
Metafisika Yogya dan
menganalisanya sebagai berikut:
Apabila pikiran kita itu berhenti
karena merenung, maka di pusat akal terkumpullah daya kekuatan dari budi atau
rasio yang dapat meningkat ketingkat yang lebih tinggi yaitu alam Jabarut, jika
kegiatan merenung ini jika disertai dengan keinginan keras untuk makrifat kepada Tuhan, maka dia akan dapat
meningkat ke tingkat alam Malakut, yaitu alam tempat malaikat, sehingga dia
dapat menyaksikan alam gaib dan dapat berudensi dengan penghuni alam gaib di
sana.
Lebih lanjut dokter Paryana
membayangkan budi atau rasio yang dapat meningkat terus ke alam gaib itu bagaikan suatu antene elektronik - alat telekomunikasi.
Antene (sekarang alat telekomunikasi) yang
hebat sangat canggih maka dia dapat
menangkap siaran dari pusatnya dengan sangat jelas, nyaring dan bersih
tidak kemasukan siaran dari siaran lain yang tidak dikehendaki. Maka antene (alat telekomunikasi) yang
ada pada diri nabi dan rasul adalah antene yang paling hebat yang paling
canggih, jauh diatas antene yang ada pada diri siapa saja selain nabi dan
rasul. Maka dari itu siaran dari pusatnya diterima oleh nabi dan rasul terlalu jelas, paling
nyaring, lengkap sekali dan betul-betul sangat bersih bahkan suci dari gangguan
bisikan setan dan wangsit dari makhluk halus dari alam gaib. Sebaliknya
antene yang dimiliki oleh para dukun prewangan atau siapa saja selain nabi dan rasul adalah
antene yang kwalitasnya rendah dan buruk, sehingga selalu terganggu dan tercampur oleh siaran-siaran
liar serta putus-putus tidak lengkap maka sumbernya bukan dari Allah, tetapi sumbernya ialah
dari setan, iblis, jin, jin prewangan,
demit, roh jahat dan memang penghuni alam gaib itu suka memberi ilham atau wangsit serta bisikan jahat
bermacam-macam kepada manusia.
Secara khusus Allah memilih nabi
dan rasul untuk menerima wahyu Allah
secara langsung atau mengutus malaikat menyampaikan wahyu itu dan khusus kepada
Khatamul anbiya` wal-Mursalin, Nabi
Muhammad Saw. Allah menurunkan wahyu
Al-Quran tidak mungkin salah alamat dan
tidak mungkin dicuri oleh siapapun
juga yang tidak dipilih oleh Allah. Hakikat wahyu sendiri tidak bisa
diterangkan oleh siapa saja kecuali oleh malaikat dan nabi atau rasul yang
menerima wahyu itu sendiri, paling tnggi hanyalah dugaan-dugaan saja yang
saling berbeda antara dugaan seseorang dengan dugaan orang lain.
(4) Al-Quran itu wahyu dari
Allah
Al-Quran itu wahyu dari Allah bukan
karangan manusia bukan wangsit dan bukan bisikan jahat setan. Ada beberapa hal
yang menuntut kita merenungkannya, yaitu sebagai berikut:
Karena turunnya wahyu Al-Quran pada
periode Makkah permulaan itu dirasakan orang banyak sebagai sesuatu yang sangat
luar biasa, maka Al-Quran bukan hanya dihafal oleh orang-orang yang sudah
beriman saja, melainkan banyak orang kafir ikut menirukan bunyi wahyu di masa
Makkah permulaan itu. Disisi lain
orang-orang kafir itu menuduh Rasulullah Saw. itu sebagai orang gila, majnun
atau tukang sihir.
Begitu Rasul Saw. menerima wahyu segera beliau sampaikan kepada
sahabat kemudian beliau perintahkan untuk
menulis wahyu yang turun itu sekaligus belaiu meminta mereka supaya
menghafalkannya luar kepala. Allah berfirman di dalam hadis Qudsi sebagai
berikut:
5109عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيِّ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَاتَ يَوْمٍ فِي
خُطْبَتِهِ أَلَا إِنَّ رَبِّي أَمَرَنِي
إِنَّمَا بَعَثْتُكَ لِأَبْتَلِيَكَ وَأَبْتَلِيَ بِكَ وَأَنْزَلْتُ
عَلَيْكَ كِتَابًا لَا يَغْسِلُهُ الْمَاءُ تَقْرَؤُهُ نَائِمًا وَيَقْظَانَ(رواه
مسلم)
Artinya: “Dari ‘Iyadh ibnu
Himar al-Mujasyi’i bahwa Rasulullah Saw. bersabda dalam khutbahnya bahwa Tuhan
menurunkan wahyu dan berfirman: “Aku membangkitkan kamu untuk mengujimu dan teruji olehmu dan
Aku menurunkan kepadamu suatu kitab
yang tidak dapat dibasuh oleh air, kamu
membacanya waktu tidur maupun waktu jaga(HR Muslim no.5109)
(***Al-Quran persis
yang diucapkan Rasulullah Saw. itu dihafalkan oleh seluruh umat Islam seluruh
dunia minimal dalam saat shalat
mereka ada yang hafal 30 juz ada yang sebagian saja).
BAB TIGA
Tempat
kedudukan makhluk-manusia
Sebetulnya
manusia itu asal dari mana, sekarang di mana dan akan kemana? Jawaban
hipotesis: Manusia itu asal dari alam gaib, sekarang di dunia dan akan kembali
ke alam gaib-akhirat.
Pokoknya
manusia itu dari alam arwah, masuk ke
alam dunia lalu masuk ke alam akhirat
melalui proses sangat panjang.
Sebelum kita mempelajari asal usul
manusia barang kali lebih baik kita bicarakan masalah terwujudnya makhluk
halus.
@Terciptanya makhluk halus
Allah menurunkan Al-Quran
untuk dihayati:
#Sebagai peringatan kepada
manusia (S. Al-An’am 6a92);
#Supaya mereka merenungkan apa yang ada di bumi bahkan berpikir terhadap diri manusia
sendiri (S.51 Adz-Dzaiyat 20-21)
#Mamusia supaya belajar Ilmu Jiwa (S.17 Al-Isra`85);
#Supaya direnungkan bahwa Allah sangat dekat dengan
manusia lebih dekat dari pada urat nadinya sendiri (S.50 Qaf 16).
@ Kejadian makhluk halus
(malaikat, jin, setan, roh manusia)
Jin itu diciptakan Allah
dari api yang sangat panas, maka iblis dan malaikat itu diciptakan Allah
dari asal yang mirip dengan jin, yaitu
dari cahaya api.
# Ibnu Taimiyah dalam kitab Al-Fatawa mengutip pendapat para ulama
bahwa malaikat itu oleh Allah diciptakan
dari nur atau cahaya. Jika seandainya faham ini dapat diterima maka
malaikat itu diciptakan dari sinarnya api,
sedangkan jin dibuat dari materi apinya.
# Dr Paryana dari Akademi Metafisika Yogya mengatakan bahwa roh
manusia itu diciptakan dari bahan yang
mirip dengan makhluk jin yaitu sejenis
electron yang kerjanya berputar-putar
mengelilingi proton di dalam atom, karena terlalu cepatnya gerak maka yang
terlihat adalah sinar. Jika pendapat ini
dapat diterima maka dispekulasikan bahwa semua
makhluk halus itu diciptakan
Allah dari sinarnya api tersebut
dispekulasikan mirip dengan asal usul
kejadian malaikat.
Memang tidak gampang mencari catatan Al-Quran soal dari apa
malaikat dan roh itu diciptakan oleh Allah. Di sana hanya kita temukan
bahwa roh Adam itu roh dari-KU (Allah)
S.15 Al-Hijr 29; ;S.38 Shad 72;S.32 As-Sajdah 9 semua menggunakan istilah dari
roh-Ku (Allah) tidak menggunakan istilah menciptakan.
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ
وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (الحجر 29)
Artinya: “Maka apabila Aku
telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)
Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”(S.15 Al-Hijr 29).
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ
وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ(72)(ص)
Artinya: “Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”(S.38 Shad 72).
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ
فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ
قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (المؤمنون6)
Artinya: “Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) –Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur”(S.23 Al-Mu`minun 9).
@ Allah menyebut-nyebut bahwa roh Nabi
‘Isa itu dari Allah S.4 An-Nisa`171, ;Roh Nabi ‘Isa itu dari Roh Kami (Allah)
S.66 At-Tahrim 12 dan Roh Nabi ‘Isa itu
dari Roh Kami (Roh dari Allah) S.21Al-Anbiya` 91 semua menyebutkan bahwa roh
tersebut dihembuskan tidak memakai istilah “menciptakan” tidak menjelaskan
diciptakan dari bahan apa.
يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لَا
تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ إِنَّمَا
الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى
مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَا تَقُولُوا
ثَلَاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ
أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَفَى
بِاللَّهِ وَكِيلًا(النساء 171
)
Artinya: “Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
“(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak,
segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai
Pemelihara”(S.4 An-Nisa` 171).
وَمَرْيَمَ ابْنَ عِمْرَانَ
الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ
بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِه وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ(12)(التحريم)
Artinya: “dan Maryam puteri
Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya
sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya
dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang ta`at”(S.66
At-Tahrim 12).
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ
فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا ءَايَةً
لِلْعَالَمِينَ (الانبياء 91)
Artinya: “Dan (ingatlah kisah)
Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)
nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang
besar bagi semesta alam”(S.21 Al-Anbiya`91).
Perlu diingat bahwa masalah sesuatu yang
dinisbatkan kepada Allah, menurut Ibnul Qayyim harus dilihat dari segi apakah
yang dinisbatkan itu berupa sifat atau bukan sifat. Jika sesuatu yang
dinisbatkan kepada Allah itu sifat maka dia itu lengket kepada Zat Allah,
tetapi jika yang dinisbatkan itu bukan sifat maka dia itu makhluk diluar Zat
Allah. Maka dari itulah roh yang dinisbatkan kepada Allah itu bukan sifat maka
roh itu adalah makhluk sama sekali bukan bagian dari Zat Allah. Roh Nabi ‘Isa
itu tidak berbeda dari roh semua manusia.
Kaum Nasrani yang mendewa-dewakan Nabi
‘Isa itu bagian dari Tuhan adalah keliru, sebab tidak ada sesuatu makhluk
bagamanapun juga yang dapat menjadi bagian dari Zat Allah barang siapa
menempelkan suatu makhluk kepada Zat Allah dia musyrik akan masuk neraka
jahanam kekal abadi..
(1) Terjadinya Alam
Dunia
@ Teori Big Bang,
Sebelum terciptanya alam semesta
ini manusia itu dahulu tidak ada di
dunia atau tidak dapat dibicarakan; Allah berfirman di dalam Al-Quran:
هَلْ أَتَى عَلَى
الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا( الانسان 1)
“Bukankah telah
datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan
sesuatu yang dapat disebut? (Belum bisa dibicarakan) ( S.76 Al-Insan 1 )
Berdasarkan pemahaman atas Al-Quran;
s41a11-12, s65a12, s11a7, s35a41,s21a104 dikaitkan dengan s21a30, s51a47, maka Ahmad Baiquni Prof,MSc, PhD, spesialis
ilmu atom pertama Indonesia itu menulis dalam bukunya Al-Quran & Iptek
(1994:40) mendukung Big Bang Theory bahwa sekitar 15 milyard tahun yang silam
alam semesta ini bermula dari dentuman
yang keras sangat mengerikan dari satu titik singularitas dalam suhu yang tiada
tara panasnya. Sehingga Nucleus, proton, neutron, atom dan apa saja tidak mampu
menahan temperatur itu, maka semuanya
terurai menjadi zarrah materi yang tidak
pernah dikenal dalam alam kita yang sudah mendingin ini.
Ledakan yang maha dahsyat itu disusul dengan terwujudnya materi, ruang,
waktu dan energi dari satu titik singularitas. Kemudian dari panas berubah
menjadi dingin dari dingin ini tiba-tiba dalam waktu sepuluh pangkat minus 34
meloncat panas lagi menjadi seribu trilyun-trilyun derajat
Celsius. Akibatnya terjadilah LEDAKAN Maha Hebat maka terjadi loncatan dan
ekspansi atau pengembangan alam semesta, terlontarlah 100 milyard galaksi,
masing-masing galaksi berisi 100 milyard bintang, jumlahnya 1000
milyard-milyard bintang bagaikan balon kanak-kanak yang ditiup dan terwujudlah
jagad raya alam dunia ini. Dalam hal ini
Allah berfirman dalam Al-Quran s.88a17-20, s51a47,s21a30.
أَوَلَمْ يَرَى الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنْ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ (الانبياء 30)
21:30. Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”(S21 A-Anbiya` 30)
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى
الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ(17)وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ(18)وَإِلَى
الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ(19)وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ(20)
17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia
diciptakan,
18. Dan langit, bagaimana ia
ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung
bagaimana ia ditegakkan?
20. Dan bumi bagaimana ia
dihamparkan?(s88AlGhasyiyah17-20)
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا
بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ(47)وَالْأَرْضَ فَرَشْنَاهَا فَنِعْمَ
الْمَاهِدُونَ(48))الذاريات 47-48)
47. Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.
48. Dan bumi itu Kami hamparkan; maka sebaik-baik yang
menghamparkan (adalah Kami)”(S51 Adz-Dzariyat 47-48).
Perlu direnungkan disini
pernyataan Ahmad Baiquni bahwa sebelum terjadi Big Bang (Dentuman yang Mengerikan)
ini:
I)Tidak ada materi; ii) Tidak
ada ruang; iii) Tidak ada waktu:
iv) Tidak ada energi. V) (Kami
penulis ini menambahkan) Yang ada hanya Allah yang serba Maha dan Absolut Maha,
tidak ada Yesus, tidak ada Budha Gautama, tidak ada tuhan-tuhan mana saja kecuali Allah لااله الا الله ))
(2) Bima Sakti
Salah satu dari 100 milar galaksi itu ialah
Bima Sakti, yaitu galaksi kita ini berada.
Tahun 1929 Edwin Habble menyatakan bahwa semua galaksi berjalan menjauhi
kita dengan cara dan ukuran tertentu. Tahun 1930 Georges Lamaitre menyatakan
bahwa dari ledakan yang terlalu hebat menurut Teori Big-Bang, maka terlemparlah
semua pecahannya ke segala penjuru. Sebagai anggota Galaksi Bima Sakti tersusun dari Bumi,
Bulan, Matahari, Merkuri, Venus, Mars,
Yupiter, Saturnus , Pluto.
(3) Sejarah perkembangan planet bumi
Sejarah perkembangan planet bumi
mdngalami beberapa jaman sebagai berikut:
I.Jaman Plestosin = 10.000 juta tahun sampai 2.000 juta tahun.
II. Jaman Tersier-Mesosoikum
225.000-70 juta tahun.
III. Masa Kwarter 70-2 juta tahun-.
@Keith Wick dalam bukunya Planet Bumi (1985:10) mencatat sebagai
berikut:
i.Sekitar 4.500 juta tahun dahulu bumi terbentuk dan masih berwujud
lautan api cairan (lava) batu-batuan dan
gas menyala-meleleh mendidih (seperti jenang dodol), tetapi makin lama makin
berkurang panasnya terakhir menjadi dingin.
ii.Sekitar 3000 juta tahun yang lalu, makhluk hidup mulai tumbuh di
laut, yaitu ganggang laut.
iii.Dari ganggang laut terbentuk zat asam, zat asam oleh sinar
matahari dibentuk atmosfir ozon, tugasnya menyerap sinar wungu matahari
(berbahaya).
iv.Bumi mengalami proses pembentukan calon laut calon daratan,
calon gunung, daratan, danau, sungai dan
yang lain.
v.Zat asam menghembuskan zat hayat ke dalam planet bumi.
vi.Dalam jangka yang cukup
lama maka bumi menjadi dingin vii.Dalam jangka waktu tertentu maka
sebagian-bumi tertutup Es
viii.Es yang mencair membentuk lautan ataupun danau serta sungai
dan bengawan.
ix.600 juta tahun yang lalu air laut menyerbu daratan, lalu tumbuh
binatang amfibi.
x.Diduga dalam 500 juta tahun awal sejarah bumi, dia mengalami
perubahan dan pergolakan iklim yang
hebat:
~350 juta tahun yang
lalu, tumbuh serangga dan binatang darat.
xi.140 juta tahun yang lalu peta bumi mulai berbentuk seperti sekarang .
~35 juta tahun silam
merupakan jaman terakhir ES menutupi kutub bumi.
~25 juta tahun yang
lalu, manusia kera nenek moyang manusia
muncul, lalu Dinosaurus lenyap, tetapi muncul bangsa burung.
(1)Proses kejadian makhluk hidup
Dengan maksud agar lebih terang lagi
alangkah baiknya jika kita bandingkan bagaimana asal usul makhluk tidak
bernyawa, fokusnya ialah bahwa makhluk
itu terbagi menjadi beberapa tingkat:
i.
Makhluk materi yaitu benda
mati, gunanya ialah untuk menjadi obyek sarana prasarana makhluk yang lebih
tinggi.
ii.
Makhluk tumbuh-tumbuhan,
dia dapat berkembang biak tetapi tidak dapat bergerak, mafaatnya ialah untuk
memenuhi keperluan makhluk yang lebih tinggi lagi. .
iii.
Makhluk Hewan, dia dapat
bergerak dan mempunyai otak untuk pengembangan daya hidupnya, tetapi tidak
dapat berpikir untuk mengembangkan akal-pikiran. Nomer satu sampai ketiga sangat diperlukan oleh manusia.
Secara
Qurani, ketiga tingkat ini semua
bertasbih kepada Allah dengan cara mentaati Hukum Allah menepati kewajibannya
memberikan jasa kepada semua makhluk, melalui
ketaatannya kepada sunnatullah yang sudah pasti berwujud angka-angka
pertumbuhan, gerak, sifat, watak, reaksi, gratifikasi yang sudah ditetapkan Allah. Bahkan tasbih
mereka ini sudah berlangsung selama 15-18 milyar tahun lamanya.
iv.
Makhluk manusia adalah
makhluk yang paling tinggi di atas tingkat di bawahnya, karena manusia
mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk hewan, tumbuh-tumbuhan dan
benda mati. Dengan akalnya manusia dapat berpikir dengan cerdas sampai tingkat
yang sempurna dalam Ilmu Pengetahuan&Tehnologi, dapat menumbuhkan
kebudayaan.
Menurut
Big Bang Theory, alam semesta pada awalnya proses alami maka pecahan-pecahan dari Big
Bang itu pada awalnya panas sekali, bumi sebagai pecahan itu makin lama makin
dingin, bahkan pernah bumi tertutup dengan salju.
#Secara Ilmu Fisika-Kimia terjadi proses tumbuh
unsur yang mengandung beberapa sebab: 1) Causa finalis (sebab tujuan);
2) Causa formalis (sebab bentuk); 3) Causa foluntaris (sebab kemauan); 4) Causa
generis (sebab berkembang biak), Maka berlanjut dari no,1 sampai no,4 ini
terjadilah mutasi membentuk makhluk benda mati,
lalu tumbuh-tumbuhan, kemudian menjadi makhluk hewan. (5) Causa
rasionalis (sebab budi) maka terbentuklah makhluk manusia yang berakal cerdas.
Afzalurrahman dalam bukunya
Quranics Science mencatat seluruh ayat yang dapat dikelompokkan ke dalam 30
cabang disiplin ilmu (IPTEK), di sana terdapat disiplin ilmu Hukum Kausalitas,
Kosmologi, Fisika, Sejarah, Geografi, Geologi, Biologi, Botani, Zologi,
Pertanian, Perkebunan, Arkeologi, Edukasi, Ilmu Fisika, Kedokteran dsb.
Ayat Al-Quran yang sangat penting berkaitan dengan masalah bahwa kejadian makhluk hidup itu berasal
dari air tercatat dalam ayat-ayat
berikut:
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا(هود 7)
Artinya: “Dan Dia-lah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah `Arsy-Nya di atas air,
agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya"(S.11 Hud
7).
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ
كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ(30)(الانبياء)
Artinya: “Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”(S.21 Al-Anbiya` 30).
Rasulullah Saw. dalam kaitan
ini beliau bersabda sebagai berikut:
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ
حُصَيْنٍ قَالَ إِنِّي عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ
جَاءَهُ قَوْمٌ قَالُوا قَبِلْنَا
جِئْنَاكَ لِنَتَفَقَّهَ فِي الدِّينِ وَلِنَسْأَلَكَ عَنْ أَوَّلِ هَذَا
الْأَمْرِ مَا كَانَ قَالَ كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ قَبْلَهُ وَكَانَ
عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَكَتَبَ فِي
الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ (رواه البخاري6868)
Artinya: “Dari ‘Imran ibnu Hashin,
dia berkata: “Aku bersama Nabi Saw. ketika datang suatu rombongan, mereka
berkata: “Kami menghadap kepada Nabi Saw
ingin memperdalam peelajaran
agama dan kami ingin bertanya tentang asal usul perkara ini yang paling
awal. Beliau bwersabda: “Allah itu wujud yang
tidak ada apa-apa sebelumnya, kemudian Allah menciptakan langit dan bumi
dan Allah menulis segala sesuatunya dalam sebuah simpanan (ingatan)”(HR Bukhari
no.6868).
(2)
Manusia dari mana mau
kemana?
Pokoknya manusia itu berangkat dari
alam arwah, masuk ke alam dunia lalu
masuk ke alam akhirat khususnya HARI KEBANGKITAN يوم
البعث)) Tapi prosesnya sangat panjang.
Secara Qurani manusia pertama ialah
Adam. Kemudian Nabi Adam dan Hawa
menurunkan anak cucu sampai semua manusia yang
secara periodic generasi demi generasi
dapat dibagi ke- dalam jaman nabi-nabi berikut:
|
Jaman-generasi
|
|
Jaman generasi
|
|
Jaman generasi
|
|
1)
N.Adam •
2)
N.Idris
3)
N.Nuh•
4)
N. Hud •
5)
N.Shaleh •
6)
N. Ibrahim.
7)
N.Luth •
8)
N.Isma'il •
|
|
9)
Ishaq •
10) Yaqub •
11) Yusuf •
12) Ayyub•
13) Syu'aib •
14) N.Musa•
15) Harun •
16)Zulkifli •
|
|
17) N.Dawud •
18) N.Sulayman •
19) N.Ilyas •
20) N.Al-Yasa •
21) N.Yunus •
22) N.Zakariyya
•
23) N. Yahya •
24) N.Isa •
25) N.Muhammad.
|
Ringkasan catatan
mengenai umur 25 nabi
No
|
Nama Nabi
|
Lahir-Umur
|
Makam
|
|
1
|
Nabi Adam
|
1000 tahun
|
India, Makkah, Baitul
Maqdis.
|
|
2
|
Nabi Idris a.s.
|
865 tahun
|
(tidak ada informasi
|
|
3
|
Nabi Nuh a.s.
|
950 tahun
|
(1) Kufah, [[(2) al-Jabal
al-Ahmar (3) Makkah}.
|
|
4
|
Nabi Huda,s,
|
464 tahun
|
Hadharamaut,
|
|
5
|
Nabi Shalih a.s
|
Tidak jelas
|
Shou’ar
|
|
6
|
Nabi Luth ‘a.s.
|
Tiada info
|
Tiada info
|
|
7
|
Nabi Ibrahim
|
200 tahun
|
al-Khalil (Palestina),
|
|
8
|
Isma’il
|
137 tahun
|
Makkah
|
|
9
|
Nabi Ishaq
|
: 180 tahun
|
al-Khalil (Palestina).
|
|
10
|
Nabi Ya’qub
|
137 tahu
|
al-Khalil (Palestina).
|
|
11
|
Nabi Yusuf
|
110 tahun
|
Nablus (Palestina).
|
|
12
|
Nabi Syu’aهb
|
|
Thabariyah (Syria).
|
|
13
|
Nabi Ayyub
|
93 tahun
|
Damasykus) Syria.
|
|
14
|
Nabi Dzul Kifli
|
----------------
|
Thursina ؟) (Syam.
|
|
15
|
Nabi Yunus
|
--------------------
|
--------------------------
|
|
16
|
Nabi Musa
|
120 tahun
|
Thursina
|
|
17
|
Nabi Harun
|
122 tahun
|
Thursina
|
|
18
|
Nabi Ilyas ‘
|
---------------
|
Ba’labak (Lebanon).
|
|
19
|
Nabi Ilyasa’
|
---------------
|
kota Banyas.
|
|
20
|
Nabi Dawud
|
100 tahun
|
|
|
21
|
Nabi Sulaiman
|
|
|
|
22
|
Nabi Zakariya
|
|
|
|
23
|
Nabi Yahya
|
--------------------
|
Damasykus-Syria
|
|
24
|
24). Nabi ’Isa
|
33 tahun
|
----------------------
|
|
25
|
Nز
Muhammad
|
63 tahun
|
Masjid Nabawi
|
|
Tetapi orang kafir tidak mau percaya kepada
hari kebangkitan!!!
Bukti akan adanya hari
kebangkitan
Maka
Allah berfirman di dalam Al-Quran:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنْ
كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ
مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى
أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ
وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ
لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً
فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ
كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (الحج5)
“Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah(S.22 Al-Hajji 5).
Secara sederhana Qs22 Al-Hajji 5 ini menjelaskan :
Bahwa musim itu berganti-ganti, dari
panas menjadi dingin dari musim dingin berganti
menjadi musim panas. Jika musim kering ini berlangsung demikian lama
maka akan timbul bahaya kekeringan
dimana-mana. Akibatnya banyak tanaman
atau makhluk mati tidak dapat hidup. Di sana sini beterbangan debu, jalan-jalan yang dilewati
kendaraan maka berhamburan-lah
tanah-tanah kering; Begitu hujan turun,
lahan yang kemarin kering berdebu, tiba-tiba
menjadi basah berair, bahkan terus tumbuh
rumput dan macam-macam benih
tumbuh-tumbuhan lainnya dan sesuai dengan kondisinya tanaman-tanaman itu ada yang makin
tinggi dan besar munkin menjadi pohon yang besar.
Oleh karena itulah manusia asalnya dari tanah, dari nutfah, dari nautfah
menjadi daging, calon bayi, lalu lahir ke dunia, meningkat menjadi
dewasa, makin tua, tua bangka, jompo lalu meninggal terus dikubur. Maka di alam
kubur ini dimulailah hari akhir yang kemudian dia dibangkitkan dan masuk ke
nuansa hari kiamat hari hisab semua manusia diperiksa amal perbuatannya lalu
diputuskan masuk surga ataukah masuk ke
neraka jahanam, dan seterusnya,
@ Penjelasan para ulama
Para ulama menjelaskan bagaimana makna Al-Quran S. 22 Al-Hajji 5
tertera di atas yaitu sebagai berikut:
# Kitab Al-Islam Ushuluhu wa
Mabadiuhu (h.195) dalam membahas Al-Quran s38a27 dikaitkan dengan s7a187-s22a5
menjelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia itu tidak main-main, tetapi penuh dengan hikmah rahasia, Allah itu
sungguh di atas segala-galanya. Manusia wajarnya sangat mengharapkan
tegen-prestasi, imbalan atas energi yang telah dicurahkan dalam hidup di dunia
ataupun mereka mengharapkan keadilan atas derita suatu kezaliman dalam hidup di
dunia.
Maka Allah membangkitkan manusia dari
alam kubur masuk ke-alam akhirat untuk menghadapi pengadilan pada Yaumul Hisab, menerima azab atas dosa-dosanya atau pahala dari amal solehnya; sebagaimana
difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ
عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا
تَدْرِي نَفْسٌ-مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (لقمان 34)
“Sesungguh Allah, hanya
disisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan
hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang
dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”(S31 Luqman 34).
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (الموءمنون 115)
“Maka apakah kamu mengira,
bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa
kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”(S 23 Al-Mu`minun 115).
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ
وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ
لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (ص 27)
“ Dan Kami tidak menciptakan
langit dan bumi dan apayang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka"(S 38 Shad 27)
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنَّكَ
تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ
وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌفصلت 39)
“Dan sebagian dari tanda-tanda
(kekuasaan) ya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami
turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang
menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu “(S 41 Fushshilat 39).
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ
يُحْيِيَ
الْمَوْتَى (الاحقاف
33)،
“ Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia
tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati?
"(S 46 Al-Ahqaf 33).
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ -وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا
يَرَهُ (الزلزلة 6-7(
6. Pada hari itu manusia ke
luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan
kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
7. Barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya“(S 99 Az-Zalzalah 6-7)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ
السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا
يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ (الأعراف 187 (
7:187. Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat
itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat
itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui" (S 7 Al-A’raf 187).
#Kitab Al-Fashlu fil
Milal wal-Ahwa` wan-Nahl(4h67) terkait
dengan Qs أ يا
ويلنا من بعثنا من مرقدنا هذا mencatat bahwa tenggang waktu hari kiamat itu
jauh tidak sebanding waktu di dunia. Di sana ada surga ada neraka dimensinya
tidak dapat diukur dengan alam indrawi.
# Kitab Al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit
Tauhid (2h314) mencatat bahwa hari di kiamat itu ada 3 perkara:
(1) Manusia bangkit dari kubur-Qs83a5-6
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ(5)يَوْمَ
يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ(المطففين : 5-6] .
Pada suatu
hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta
alam?(S83Al-Muthaffifin 5-6)
(2) Bangkitnya para saksi yang mukmin atas mereka yang iman
ِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ(غافر 51] .40:51. Sesungguhnya Kami menolong
rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada
hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)(S40 Ghafir 51).
(3) Tegaknya keadilan
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ
الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ(47)) الأنبياء 47]
“ Kami akan memasang timbangan
yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit
pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan
(pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan” (S21 Al-Anbiya`
47).
#Kitab Al-Qiyamatul Kubra (h3) mengaitkan
Qs22a5&S 30a56
( وَقَالَ
الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَالْإِيمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِي كِتَابِ اللَّهِ
إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ فَهَذا يومُ البَعثِ ) [الروم : 56] .
30:56. Dan berkata orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir):
"Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah,
sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu
tidak meyakini (nya)(S30 Ar-Rum 56).
#Kitab Atsarul
Matsalil A’la (h54) mengaitkan Qs22a5 dengan s19a66-67, s65a5-8 – s17a99;
s46a33 mencatat bahwa manusia harus merenungkan alam tumbuh-tumbuhan yang hidup
lalu mati lalu hidup lagi maka Allah itu
Maha Kuasa atas sdemua itu.
وَيَقُولُ الإنْسَانُ
أَئِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا . أَوَلا يَذْكُرُ الإنْسَانُ أَنَّا
خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا
[ مريم : 66 ، 67 ]
66. Dan berkata manusia:
"Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan
dibangkitkan menjadi hidup kembali?"
67. Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa
sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama
sekali?(S19 Maryam 66-67)
{
فَلْيَنْظُرِ الإنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ . خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ . يَخْرُجُ
مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ . إنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ } [
الطّارق : 5 ـ 8 ]
5. Maka hendaklah manusia
memperhatikan dari apakah dia diciptakan?
6. Dia diciptakan dari air
yang terpancar,
7. yang keluar dari antara
tulang sulbi dan tulang dada.
8. Sesungguhnya Allah
benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati)”(S86 Ath-Thariq
5-8).
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ
اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ
مِثْلَهُمْ ) الإسراء : 99 ]
99. Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan bumi adalah kuasa
(pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang
tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang lalim
itu tidak menghendaki kecuali kekafiran “(S17 Al-Isra` 99).
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ
اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ
بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى بَلَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ (الاحقاف 33)،
“Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia
tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati?
Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu"(S 46 Al-Ahqaf
33).
…………………………………………………………………….
@Al-Islam Ushuluhu wa
Mabaiduhu (195) calam membahas Qs38a27 dikaitkan dengan s7a187-s22a5 bahwa
Allah itu menciptakan manusia itu tidak main-main, tetapi penuh dengan hikmah
rahasia, Allah itu sungguh di atas segala-galanya. Manusia wajarnya
sangatmengharapkan gtegen-prestasi, imbalan energi yang telah dicurahkan dalam
hidup ataupun mengharapkan keadilan atas derita suatu kezaliman.
{ وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا
الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى
إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ } فصلت 39)
41:39. Dan sebagian dari
tanda-tanda (kekuasaan) ya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka
apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur.
Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati;
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ
يُحْيِيَ
الْمَوْتَى (الاحقاف
ث33) ،
46:33. Dan apakah mereka tidak
memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia
tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati?
Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
{ أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا
خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (الموءمنون 115)
23:115. Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
{ وَمَا خَلَقْنَا
السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ َذِينَ كَفَرُوا
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ
كَفَرُوا مِنَ النَّارِ(ص27)
.
38:27. Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang
demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang
kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
{ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ
ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ }{ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (الزلزلة 7-8) .
99:7. Barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
99:8. Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya
pula.
{ يَسْأَلُونَكَ عَنِ
السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا
يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ
(الاعراف(الاعراف 187)
7:187. Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku;
tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat
itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat
itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ
عِلْمُ السَّاعَةِ(لقمان 34)
“Sesungguhnya Allah, hanya
pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”(S 31 Luqman 34).
#.Kitab Al-Fashlu
fil Milal wal-Ahwa` wan-Nahl(4h67)
terkait dengan Qs36a51-53 mencatat bahwa
tenggang waktu hari kiamat itu jauh tidak sebanding dengan waktu di dunia. Di sana ada surga ada
neraka dimensinya tidak dapat diukur dengan alam indrawi.
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ
فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ(51)قَالُوا
يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ
وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ(52)إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ
جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ(53)(يس 51-53)
36:51. Dan ditiuplah sangkakala,
maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan
mereka.
36:52. Mereka berkata:
"Aduh celakalah kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan
(Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya).
36:53. Tidak adalah teriakan
itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada
Kami”(S36 Yasin 51-53).
BAB EMPAT
Bekal masuk ke alam Akhirat
Bagaimana
persiapan orang heriman untuk masuk ke-alam akhirat itu? Jawaban hipotesis:
Kita wajib mengikuti petunjuk Allah melalui nabi utusan Allah.
Allah telah
mengutus para nabi dan rasul dan yang
terakhir iakah Nabi Muhammad Saw maka salah satu petunjuk beliau untuk kita dalam mempersiapkan diri di
dunia guna bekal hari ke-kebangkitan di alam akhirat ialah
berpegang teguh kepada Al-Quran dan hadis:
. عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَا قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا إِنْ
تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي أَحَدُهُمَا أَعْظَمُ مِنْ الْآخَرِ
كِتَابُ اللَّهِ حَبْلٌ مَمْدُودٌ مِنْ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ وَعِتْرَتِي
أَهْلُ بَيْتِي وَلَنْ يَتَفَرَّقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ فَانْظُرُوا
كَيْفَ تَخْلُفُونِي فِيهِمَا قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ (سنن الترمذي٣٧٢).
“Dari [Zaid bin Arqam radliallahu 'anhuma] keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian sesuatu yang sekiranya kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku, salah satu dari keduanya itu lebih agung dari yang lain, yaitu; kitabullah adalah tali yang Allah bentangkan dari langit ke bumi, dan keturunanku dari ahli baitku, dan keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya datang menemuiku di telaga, oleh karena itu perhatikanlah, apa yang kalian perbuat terhadap keduanya sesudahku." Perawi (Abu Isa) berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan gharib" (HR Tirmidzi no. 3720 dan Malik no.)
“Dari [Zaid bin Arqam radliallahu 'anhuma] keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian sesuatu yang sekiranya kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku, salah satu dari keduanya itu lebih agung dari yang lain, yaitu; kitabullah adalah tali yang Allah bentangkan dari langit ke bumi, dan keturunanku dari ahli baitku, dan keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya datang menemuiku di telaga, oleh karena itu perhatikanlah, apa yang kalian perbuat terhadap keduanya sesudahku." Perawi (Abu Isa) berkata; "Hadits ini adalah hadits hasan gharib" (HR Tirmidzi no. 3720 dan Malik no.)
عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سُئِلَ عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ { وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ } فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسْأَلُ عَنْهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى خَلَقَ آدَمَ ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ بِيَمِينِهِ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً فَقَالَ خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلْجَنَّةِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَعْمَلُونَ ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً فَقَالَ خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلنَّارِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ يَعْمَلُونَ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَفِيمَ الْعَمَلُ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ إِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلْجَنَّةِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُدْخِلُهُ رَبُّهُ الْجَنَّةَ وَإِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلنَّارِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ النَّارِ فَيُدْخِلُهُ رَبُّهُ النَّارَ
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ (موطاء مالك ١٣٩٥)
“Dari [Muslim bin Yasar Al Juhani] bahwa [Umar bin
Khattab] ditanya ayat ini: '(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?"
mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi".
(kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan) " (Qs. Al A'raf: 172) Umar berkata, "Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang ayat ini, maka beliau
menjawab; "Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta'ala menciptakan Adam lalu
mengusap punggungnya dengan tangan kanan-nya, Allah mengeluarkan darinya
beberapa keturunan. Kemudian Dia berfirman; 'Aku ciptakan mereka untuk surga
dan mereka beramal dengan amalan ahli surga.' Kemudian Allah kembali mengusap
punggung Adam dan mengeluarkan darinya keturunan. Kemudian Allah berfirman;
'Aku ciptakan mereka untuk neraka, dan mereka beramal dengan amalan ahli
neraka.' Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, lalu untuk
apa kita beramal?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Allah jika menciptakan hamba dari ahli surga, maka Dia memperkerjakannya
dengan amalan ahli surga, sehingga ia mati di atas amalan ahli surga, dan
kemudian Rabbnya memasukkannya ke surga. Dan jika menciptakan hamba ahli
neraka, maka Dia memperkerjakannya dengan amalan ahli neraka hingga dia mati di
atas amalan-amalan ahli neraka. Lalu Rabbnya memasukkannya ke neraka."
Telah menceritakan kepadaku dari Malik telah sampai
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah
aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama
kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya" (Muwatha'
Malik : 1395)
فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
(7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ
الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10))
القيامة 7-10)
7) Maka apabila mata
terbelalak (ketakutan), 8) dan apabila bulan telah hilang cahayanya, 9) dan
matahari dan bulan dikumpulkan, 10) pada hari itu manusia berkata: "Ke
mana tempat lari?" 11) Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
12) Hanya kepada Tuhanmu
sajalah pada hari itu tempat kembali”(S75 Alqiyamah 7-12).
Kita semua wajib kembali kepada
Allah mentaati perintah dan menjauhi
larangan Allah, tidak musyrik tidak kafir:
فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ
نَذِيرٌ مُبِينٌ (50) وَلَا تَجْعَلُوا مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ إِنِّي لَكُمْ
مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ (51)(الذاريات 50-51)
“Maka
segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi
peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
“Dan janganlah kamu mengadakan
tuhan yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan
yang nyata dari Allah untukmu”(S51 Adz-Dzariyat 50-51).
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
قَالُوا
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ(156)أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ
مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُون ( البقرة156-157 )
“Mereka
mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk”(S2 Al-Baqarah 156-157).
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx